Variabel Dependen Variabel Penelitian

Menurut Wibisono 2005 dalam Ajija et al.,2011 keunggulan regresi data panel antara lain : Pertama, panel data mampu memperhitungkan heterogenitas individu secara eksplisit dengan mengijinkan variabel spesifik individu; kedua. Kemampu an mengontrol heterogenitas individu ini selanjutnya menjadikan data panel dapat digunakan untuk menguji dan membangun model perilaku yang lebih kompleks; Ketiga, data panel mendasarkan diri pada observasi cross section yang berulang- ulang time series, sehingga metode data panel cocok digunakan sebagai studi of dinamic adjusment; Keempat, tingginya jumlah observasi memiliki implikasi data yang lebih informatif, lebih variatif dan kolinieritas antar variabel yang semakin berkurang dan peningkatan derajat kebebasan degrees of freedomdf sehingga dapat diperoleh hasil estimasi yang lenih efisien; Kelima, data panel dapat digunakan untuk mempelajari model-model perilaku yang kompleks, Keenam, data panel dapat meminimalkan bias yang mungkin ditimbulkan oleh agregasi data individu.Menurut Widarjono 2007 h,251, untuk mengestimasi parameter model dengan data panel, terdapat tiga teknik model yaitu : 1. Model Comman Effect Yaitu dengan menkombinasikan data cross section dan time series sebagai satu kesatuan tanpa melihat adanya perbedaan waktu dan entitas individu. Pendekatan yang sering dipakai adalah metode Ordinary Least SquareOLS, Model Comman Effect mengabaikan adanya perbedaan data antar individu sama dalam berbagai kurun waktu. 2. Model Fixed Effect Pendekatan model Fixed Effect mengasumsikan bahwa intersep dari setiap individu adalah berbeda sedangkan slope antar individu adalah tetap sama. Teknik ini menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan intersep antar individu. Akan tetapi metode ini membawa kelemahan yaitu berkurangnya derajat kebebasan degree of fredom yang pada akhirnya mengurangi efisiensi paramater. 3. Metode Random Effect. Adalah metode yang akan menstimasi data data panel dimana variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Teknik yang digunakan dalam metode Random Effect adalah dengan menambahkan variabel gangguan error terms yang mungkin saja akan muncul pada hubungan antar waktu dan antar entitas. Teknik metode OLS tidak dapat digunakan untuk mendapatkan estimator yang efisien, sehingga lebih tepat untuk menggunakan Metode generalized Least Square GLS. Untuk menguji permodelan regresi data panel ketiga estimasi model regresi dengan melakukan Uji Chow dan Uji Hausman untuk menentukan apakah model data panel dapat diregresi dengan metode Common Effect, metode Fixed Effect atau metode Random Effect. Uji Chow digunakan untuk menentukan apakah model data panel diregresi dengan metode Common Effect atau dengan metode Fixed Effect, apabila dari hasil uji tersebut ditentukan bahwa metode Common Effect yang digunakan maka tidak perlu lagi diuji kembali dengan uji Hausman, namun apabila dari hasil Uji Chaw tersebut ditentukan bahwa metode Fixed Effect yang digunakan, maka harus ada uji lanjutan dengan uji Hausman untuk memilih antara metode Fixed Effect atau metode Random Effect yang akan digunakan untuk mengestimasi regresi data panel. Pengujian yang dilakukan melakukan menggunakan Chow-test atau lakelihood ratio test, dengan asumsi yaitu : H0 : model mengikuti Common dan H1 : model mengikuti Fixed. Pengujian yang dilakukan dengan menggunakan Hausman test dengan asumsi : H0 : model mengikuti Random Effect dan H1 : model mengikuti Fixed Effect. Dalam penelitian ini variabel independen adalah PAD, DAU dan SILPA, sedangkan variabel dependen adalah OPA. Adapun model regresi data panel sebagai berikut : OPA it = β + β 1 PAD it + β 2 DAU it + β 3 SILPA it + ε Keterangan : β = Konstanta β 1 β 2 β 3 = Koefisien variabel independen . ε = error PAD = Pendapatan Asli Daerah. DAU = Dana Alokasi Umum. SILPA = Sisa Lebih Perhitungan Anggaran.

3.6. Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui dan menguji kelayakan atas model regresi yang digunakan dalam penelitian supaya hasilnya BLUE atau BestLinear Unbiased Estimator Ghozali, 2011.

3.6.1. Uji Multikoloniearitas

Uji multikoloniearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas Ghozali, 2011. Multikoloniearitas terjadi dalam analisis regresi berganda apabila variabel - variabel bebas saling berkorelasi yang dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran tersebut menunjukkan variabel independen mana yang dijelaskan oleh variabel independen yang lainnya. Tolerane mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF=1tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikoloniearitas adalah nilai Tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10 Ghozali,2011.

3.6.2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedas tisitas. Model regresi yang baik adalah Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011. Uji statistik yang digunakan untuk men deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah Uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan meregresikan variabel bebas terhadap nilai residual mutlaknya dengan probabilitas signifikansi 5. Suatu model regresi dikatakan tidak mengandung adanya heteroskedastisitas, jika tida kada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen Ghozali, 2011.

3.6.3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 Ghozali,2011. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin Watson pada output pengujian. Model regresi terbebas dari auto korelasi jika nilai Durbin Watson hitung terletak didaerah no autocorrelation atau tidak terletak di daerah negative positive autocorrelation. Penentuan letak tersebut dibantu dengan tabel dL dan dU, sesuai nilai K yang merupakan jumlah variabel Ghozali,2011.

3.6.4. Uji Goodness of Fit dan Pengujian Hipotesis

Ketepatan fungsi regresi suatu sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodnessoffit-nya Ghozali,2011. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi R 2 , nilai statistik F dan nilai statistik t.

3.6.5. Uji Koefisien Determinasi Adjusted R Square

Hipotesis yang sudah ditetapkan akan di ukur dengan menggunakan Adjusted R Square. Nilai koefisien determinasi ditunjukkan dengan nilai adjusted R Square bukan R Square dari model regresi karena R Square bias terhadap jumlah variabel dependen yang dimasukkan ke dalam model, sedangkan adjusted R Square dapat naik turun jika suatu variable independen ditambahkan dalam model Ghozali, 2006. Secara umum, koefisien determinasi untuk data runtut waktu time series biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi. 3.6.6.Uji F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependenterikat Ghozali, 2011. Uji F dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansi F pada output hasil regresi menggunakan Eviews dengan significance level 0,05 5. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka hipotesis ditolak koefisien regresi tidak signifikan, yang berarti secara simultan variabel-variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis tidak dapat ditolak koefisien regresi signifikan. Ini berarti bahwa secara simultan variabel-variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

3.6.7. Uji t

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Dasar pengambil an keputusannya dilakukan dengan melihat nilai signifikansi t masing – masing variabel pada output hasil regresi dengan eviews dengan tingkat signifikansi 0,05. Jika hasil regresi menunjukkan nilai signifikansi 0,05, maka kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen Ghozali, 2011.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (Studi pada Kabupaten Malang)

1 13 16

pemeriksaan fisik pada organ persepsi se

0 5 15

PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PENETAPAN PERATURAN DESA (PERDES) TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDES) (Studi Perbandingan pada Tiga Desa di Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur)

2 34 80

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN SISTEM KOMUNIKASI TERHADAP BUDAYA ORGANISASI (Studi pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan)

1 10 97

ANALISIS MANAJEMEN PERSAMPAHAN DI KOTA BUMI KABUPATEN LAMPUNG UTARA (Studi pada Dinas Tata Kota Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Utara)

0 6 95

PERILAKU HIDUP SEHAT (Studi pada mahasiswa FISIP Universitas Lampung angkatan 2011)

5 19 71

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, INFORMASI ASIMETRI, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN (Studi Kasus pada SKPD Kota Semarang)

5 29 141

SISTEM PENGHIMPUNAN DAN PENYALURAN DANA MASYARAKAT PADA BRI UNIT MANDA (Studi Kasus pada Kota Tegineneng Lampung Selatan) Gatot Hidayat, Universitas Bandar Lampung Shinta Deswati, Universitas Bandar Lampung Goenawan, Universitas Bandar Lampung Abstract -

0 0 16

PENGARUH PERSEPSI PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH MENGENAI PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Kasus pada Kota Metro) Goenawan, Universitas Bandar Lampung Leni Marlina, Universitas Bandar Lampung Chairul Anwar, Universitas Bandar Lampung Abstract -

1 1 12

152 DETERMINAN PERILAKU OPORTUNISTIK PENYUSUNAN ANGGARAN

0 0 14