3. Uji coba produk Uji skala kecil
Uji coba skala kecil ini dilakukan dengan pengisian angket keterbacaan dan wawancara dengan siswa terkait produk yang dihasilkan. Uji coba skala kecil ini
dilakukan pada 8 siswa yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pada tahap ini siswa diberi kesempatan untuk membaca dan mengamati Bahan Ajar
SMA dan LKS berbasis POE materi Suhu dan Kalor. Kemudian siswa diminta untuk mengisi angket keterbacaan.
4. Uji coba pemakaian uji coba lapangan
Uji coba pemakaian dilakukan di SMA Negeri 1 Blora dengan menggunakan 1 kelas, yaitu kelas X MIA 1.
Pada tahap ini, siswa diberi pretest untuk mengetahui pengetahuan awal siswa, kemudian diberi perlakuan dengan pembelajaran berbasis POE dan pada
tahap akhir siswa diberi posttest untuk mengetahui hasil dari pembelajaran.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Data diperoleh dari angket dan hasil tes pretest-posttest dengan sumber data yaitu dosen, guru dan siswa. Jenis data yang diperoleh:
1. Data kualitatif : a. Hasil observasi.
b. Hasil wawancara tak terstruktur. c. Tanggapan pakar, diperoleh dari lembar validasi.
d. Tanggapan siswa, diperoleh dari angket keterbacaan dan keterlaksanaan. e. Tanggapan guru, diperoleh dari angket tanggapan.
2. Data kuantitatif : a. Hasil tes, diperoleh dari pretest dan posttest.
3.7 Analisis Instrumen Penelitian
3.7.1 Validitas item atau butir soal Butir soal atau item dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data
yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti Sugiyono, 2010.
Teknik yang digunakan adalah korelasi product moment, berikut adalah rumusnya:
∑ ∑
∑ √ ∑
∑
Keterangan: = korelasi antara variabel x dengan y
= jumlah siswa ∑
= jumlah skor item ∑
= jumlah skor total ∑
= jumlah kuadrat dari skor item ∑
= jumlah kuadrat dari skor total Sugiyono, 2010:228
Harga r dihitung kemudian dibandingkan dengan nilai . Jika
maka butir soal valid, dengan taraf signifikan = 5 Sugiyono, 2010:230.
Diketahui jika jumlah siswa N adalah 28 orang,
adalah 0,374. Soal yang valid adalah 14 soal yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 12, 13, 14, 15, 18, 19 dan 20. Sedangkan soal yang tidak valid berjumlah 6 soal
yaitu soal nomor 6, 8, 10, 11, 16 dan 17. Soal yang tidak valid akan diperbaiki sehingga 6 soal yang tidak valid dapat digunakan lagi setelah diperbaiki data
selengkapnya terlampir pada lampiran 2. 3.7.2 Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan internal consistency, yang dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian hasil yang
diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen Sugiyono, 2010:359. Pengujian reliabilitas
menggunakan teknik Alfa Cronbach, dengan rumus sebagai berikut:
{ ∑
}
Keterangan: = jumlah item dalam instrumen
∑ = jumlah varians butir
= varians total Sugiyono, 2010
Diketahui nilai Cronbach Alpha 0,81. Kemudian dibandingkan dengan , diketahui jumlah siswa N adalah 28 orang sehingga
. Nilai
. Jika nilai , maka hasilnya reliabel. Jadi
hasilnya reliabel data selengkapnya terdapat pada Lampiran 2.
3.7.3 Tingkat kesukaran Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal dinamakan
indeks kesukaran difficult index. Rumus untuk mencari indeks kesukaran adalah:
Keterangan: P = indeks kesukaran
B = banyak siswa yang menjawab betul soal tersebut JS = jumlah siswa peserta tes
Arikunto, 2009:208. Tabel 3.2
Klasifikasi indeks kesukaran berdasarkan modifikasi Arikunto 2009:210 Indeks Kesukaran
Tingkat Soal 0,000
– 0,299 0,300
– 0,699 0,700
– 1,000 Sukar
Sedang Mudah
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan Miscosoft Excel 2010. Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba disajikan dalam tabel 3.3.
Tabel 3.3 Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba materi suhu dan kalor
Kriteria No Soal
Jumlah Soal Mudah
Sedang Sukar
4, 6, 11, 15, 16, 17, 19 dan 20 1, 5, 7, 9, 12, 14 dan 18
2, 3, 8, 10 dan 13 8
7 5
Data selengkapnya terdapat dalam Lampiran 3
3.7.4 Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa berkemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan rendah. Daya pembeda dapat diperoleh dari rumus:
Keterangan: = jumlah peserta tes
= banyaknya peserta tes kelompok atas = banyaknya peserta tes kelompok bawah
= banyaknya peserta tes kelompok atas yang menjawab soal itu benar = banyaknya peserta tes kelompok bawah yang menjawab soal itu benar
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Sugiyono, 2010:213-214. Tabel 3.4
Klasifikasi daya pembeda berdasarkan modifikasi Arikunto 2009:218 Daya Pembeda
Tingkat Soal 0,00
– 0,19 0,20
– 0,39 0,40
– 0,69 0,70
– 1,00 D
Jelek poor Cukup satisfactory
Baik good Baik sekali excellent
Negatif atau tidak baik
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel 2010. Banyaknya siswa yang menjawab benar dihitung dari siswa yang menjawab soal
pada nomor tersebut dengan jawaban benar dan memberikan alasan benar. Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba disajikan dalam tabel 3.6.
Tabel 3.5 Hasil analisis daya pembeda soal uji coba materi suhu dan kalor
Kategori Nomor Soal
Jumlah Soal Jelek
Cukup Baik
Baik sekali Negatif
14 dan 16 1, 2, 5, 6,7, 8, 10, 12, 15, 17, 18, 19 dan 20
3, 4, 13 dan 14 9
2 13
4 1
Data selengkapnya terdapat dalam Lampiran 4
3.8 Metode Analisis Data