BAB 3
GAMBARAN UMUM KABUPATEN KARO
3.1 Sosial Budaya
Penduduk asli yang mendiami wilayah Kabupaten Karo disebut Suku Bangsa Karo. Suku Bangsa Karo ini mempunyai adat istiadat yang sampai saat ini terpelihara
dengan baik dan sangat mengikat bagi Suku Bangsa Karo sendiri. Suku ini terdiri atas 5 lima Merga, Tutur Siwaluh dan Rakut sitelu. Merga Silima yakni:
1. Karo-Karo 2. Ginting
3. Sembiring 4. Tarigan
5. Perangin-angin
Dari kelima Merga tersebut di atas, masih terdapat sub-sub Merga. Berdasarkan Merga ini maka tersusunlah pola kekerabatan atau yang dikenal dengan
Rakut Sitelu, Tutur Siwaluh dan Perkade-kaden Sepuluh Dua Tambah Sada. Rakut Sitelu yaitu:
1. SeninaSembuyak 2. Kalimbubu
3. Anak Beru
Universitas Sumatera Utara
Tutur Siwaluh yaitu: 1. Sipemeren
2. Siparibanen 3. Sipengalon
4. Anak Beru 5. Anak Beru Menteri
6. Anak Beru Singukuri 7. Kalimbubu
8. Puang Kalimbubu
Perkade-kaden Sepuluh Dua yaitu: 1. Nini
2. Bulang 3. Kempu
4. Bapa 5. Nande
6. Anak 7. Bengkila
8. Bibi 9. Permen
10. Mama 11. Mami
12. Bere-bere
Universitas Sumatera Utara
Dalam perkembangannya, adat Suku Bangsa Karo terbuka, dalam arti bahwa Suku Bangsa Indonesia lainnya dapat diterima menjadi Suku Bangsa Karo dengan
beberapa persyaratan adat. Masyarakat Karo terkenal dengan semangat keperkasaannyadalam pergerakan
merebut kemerdekaan Indonesia, misalnya pertempuran melawan Belanda, Jepang, politik bumi hangus. Semangat patriotisme ini dapat kita lihat sekarang dengan
banyaknya makam para pahlawan di Taman Makam Pahlawan di Kota Kabanjahe yang didirikan pada tahun 1950.
Penduduk Kabupaten Karo adalah dinamis dan patriotis serta taqwa kepada Tuhan Yang Esa. Masyarakat Karo kuat berpegang kepada adat istiadat yang luhur,
merupakan modal yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembangunan. Dalam kehidupan masyarakat Karo, idaman dan harapan sura-sura pusuh
peraten yang ingin diwujudkan adalah pencapaian 3 tiga hal pokok yang disebut Tuah, Sangap dan Mejuah-juah.
1. Tuah berarti menerima berkah dari Tuhan Yang Maha Esa, mendapat keturunan, banyak kawan dan sahabat, cerdas, gigih, disiplin dan menjaga kelestarian sumber
daya alam dan lingkungan hidup untuk generasi yang datang.
2. Sangap berarti mendapat rejeki, kemakmuran bagi pribadi, bagi anggota keluarga, bagi masyarakat serta bagi generasi yang akan datang.
3. Mejuah-juah berarti sehat sejahtera lahir, batin, aman, damai, bersemangat serta keseimbangan dan keselarasan antara manusia dengan manusia, antara manusia
dengan lingkungan dan antara manusia dengan Tuhannya. Ketiga hal tersebut
Universitas Sumatera Utara
adalah merupakan satu kesatuan yang bulat yang tak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain.
3.2 Pemerintahan