Pembelajaran Biologi Tinjauan Mengenai Pembelajaran Biologi

2. Pembelajaran Biologi

Hakikat biologi sebagai salah satu ilmu pengetahuan alam tercermin dalam tujuan pendidikan biologi dan metode mengajar yang digunakan. Hakikat ilmu pengetahuan alam termasuk biologi adalah memperoleh kebenaran secara empirik. Kebenaran ini diperoleh melalui proses dan sikap ilmiah tertentu. Proses itu misalnya pengamatan dan eksperimen, sedangkan sikap ilmiah misalnya objektif dan jujur pada saat sedang mengumpulkan dan menganalisis data. Proses dan sikap ilmiah ini dapat melahirkan penemuan- penemuan yang dapat berupa fakta, atau teori dan penemuan-penemuan ini disebut produk. Dengan demikian secara garis besar IPA termasuk biologi dapat didefinisikan terdiri atas tiga komponen, yaitu 1 sikap ilmiah, 2 proses ilmiah, dan 3 produk ilmiah Hajar 2004. Pembelajaran biologi tergantung bagaimana pemahaman guru tentang biologi, pemahaman ini akan sangat menentukan apa yang diajarkan, bagaimana guru mengajarkannya dan apa yang diharapkan untuk dipahami oleh siswa. Sempitnya wawasan guru tentang biologi akan menyebabkan pola pengajaran biologi yang bertumpu pada biologi sebagai produk. Padahal terdapat berbagai pendekatan yang lain dalam mengajarkan biologi yang bisa disampaikan untuk meningkatkan pemahaman pada siswa seperti pendekatan biologi sebagai proses keterkaitan dengan potensi lokal dan eksperimentasi Anonim 2006. Laboratorium biologi sebagai salah satu media pembelajaran dapat memberikan pengalaman belajar langsung secara nyata kepada siswa dengan serangkaian kegiatan praktikum yang dilakukan Kertiasa 2006. Kegiatan Praktikum dapat diartikan sebagai salah satu strategi mengajar dengan menggunakan pendekatan ilmiah terhadap gejala-gejala, baik gejala sosial, pshikis, maupun fisik yang diteliti, diselidiki dan dipelajari. Melalui percobaan-percobaan dibawah kondisi-kondisi yang diatur dalam kegiatan praktikum ini, siswa mengadakan kontak dengan obyek dan permasalahannya. Dengan demikian siswa akan melaksanakan proses belajar yang aktif dan akan memperoleh pengalaman langsung, yang disebut sebagai pengalaman pertama. Siswa akan mengalami suatu proses belajar yang efisien dalam arti siswa tidak akan memperoleh ilmu pengetahuan yang statis dan otoriter, melainkan siswa diharapkan akan memperoleh kesempatan untuk mengembangkan berbagai keterampilan baik keterampilan psikomotorik maupun intelektual, menghayati prosedur ilmiah, sehingga siswa menyadari bahwa ilmu itu sebenarnya bersifat dinamik Amien 1987. 18

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laboratorium biologi SMA Negeri di Kabupaten Demak yaitu di SMA Negeri 1 Mijen dan SMA Negeri 1 Karanganyar. Waktu penelitian bulan September 2012.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif yaitu untuk memperoleh gambaran tentang kesiapan laboratorium biologi SMA Negeri di Kabupaten Demak dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran biologi.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua SMA Negeri di Kabupaten Demak yaitu SMAN 1 Demak, SMAN 2 Demak, SMAN 3 Demak, SMAN 1 Mijen, SMAN 1 Karanganyar, SMAN 1 Mranggen, SMAN 2 Mranggen, SMAN 1 Sayung, SMAN 1 Karangtengah, SMAN 1 Guntur, dan SMAN 1 Dempet.

2. Sampel

Pengambilan sampel didasarkan pada teknik purpose random sampling yaitu pengambilan sampel penelitian berupa kelompok yang dilakukan secara acak dengan kondisi laboratorium yang sedikit berbeda untuk mengetahui masing-masing kesiapan laboratoriumnya. Sampel yang diteliti adalah SMA Negeri 1 Mijen yang memiliki laboratorium biologi yang masih jadi satu dengan laboratorium fisika dan kimia serta SMA Negeri 1 Karanganyar yang sudah memiliki laboratorium biologi secara terpisah.