Sumber Data Penelitian Metode Pengumpulan Data

3. Upaya mengatasi kendala dalam pendidikan politik oleh DPD PKS Kabupaten Semarang.

D. Sumber Data Penelitian

1. Data Primer Sumber data primer diperoleh dari hasil penelitian di lapangan secara langsung dengan pihak-pihak yang mengetahui persis masalah yang akan dibahas, yang disebut informan, informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian Moleong, 2009: 157. Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah unsur Pimpinan PKS Kabupaten Semarang yang terdiri dari: a. Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera PKS Kabupaten Semarang; b. Sekretaris umum Partai Keadilan Sejahtera PKS Kabupaten Semarang; c. Wakil sekretaris bidang administrasi, data dan informasi Parati Keadilan Sejahtera PKS Kabupaten Semarang. Serta informan lain yang mengikuti pendidikan politik kader Partai Keadilan Sejahtera PKS dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera PKS yang berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan politik. 2. Data Sekunder Sumber data sekunder untuk memperoleh sumber data sekunder penulis menggunakan teknik dokumentasi. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber tertulis yang berupa buku, arsip dan dokumen resmi. Hal ini dapat dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan data melalui informan.

E. Metode Pengumpulan Data

Salah satu unsur yang penting dalam suatu penelitian adalah pengumpulan data karena unsur ini mempengaruhi langkah-langkah berikutnya sampai dengan penarikan kesimpulan, oleh karena itu untuk mengumpulkan data yang diperlukan maka harus digunakan teknik yang tepat untuk memperolah data yang benar sesuai dengan kenyataan. Untuk mendapatkan data-data tersebut maka dalam penelitian ini menggunakan proses pengumpulan data dengan metode wawancara dan dokumentasi. 1. Metode Wawancara Wawancara adalah suatu bentuk percakapan secara langsung dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2009: 186. Metode wawancara mempunyai bermacam-macam bentuk, yaitu diantaranya wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur.Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Format wawancara yang digunakan dapat bermacam-macam dan format itu dinamakan pedoman wawancara. Pedoman wawancara itu dapat juga berbentuk terbuka, pertanyaan- pertanyaan ini disusun sebelumnya dan didasarkan atas masalah dalam rancangan penelitian. Pokok-pokok yang dijadikan dasar pertanyaan diatur secara sangat terstruktur. Keuntungan wawancara terstruktur adalah jarang mengadakan pendalaman pertanyaan yang dapat mengarahkan terwawancara agar tidak sampai berdusta. Wawancara tak terstruktur merupakan wawancara yang berbeda dengan yang terstruktur. Wawancara semacam ini digunakan untuk menemukan informasi yang bukan baku atau informasi tunggal. Wawancara ini sangat berbeda dari wawancara terstruktur. Pertanyaan biasanya tidak disusun terlebih dahulu, akan tetapi disesuaikan dengan keadaan dan ciri yang unik dari responden Moleong, 2009: 190-191. Dilihat dari pengertian wawancara terstruktur dan tidak terstruktur, maka jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur. Karena disini pewawancara yang menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan disusun terlebih dahulu sebelum diajukan. Pertanyaan-pertanyaan disusun didasarkan atas masalah dalam rancangan penelitian. Data yang diungkap adalah hasil dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam wawancara dengan orang-orang yang berkaitan erat dengan pelaksanaan pendidikan politik yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera PKS Kabupaten Semarang yang ada dalam format wawancara dan data yang diperoleh disimpan dalam bentuk catatan. Dalam penelitian ini, wawancara ditujukan kepada Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera PKS Kabupaten Semarang, Sekertaris umum Partai Keadilan Sejahtera PKS, Wakil sekretaris bidang administrasi, data dan informasi Partai keadilan Sejahtera PKS, dan kader Partai Keadilan Sejahtera PKS yang berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan politik oleh DPD PKS Kabupaten Semarang. Wawancara digunakan untuk mengungkap data dan informasi yang akurat mengenai palaksanan pendidikan politik yang dilakukan oleh DPD Partai Keadilan Sejahtera PKS Kabupaten Semarang, kendala-kendala apa yang dihadapi oleh DPD Partai Keadilan Sejahtera PKS Kabupaten Semarang dan upaya mengatasi kendala dalam pelaksanaan Pendidikan politik. Data dan informasi yang akan diungkap ialah mengenai: a. Tujuan dari pelaksanaan pendidikan politik. b. Pendidikan politik tersebut sudah diprogramkan atau belum. c. Kapan pelaksanaan pendidikan politik serta intensitas pendidikan politik dilakukan. d. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan politik e. Upaya yang dilakukan untuk mengatsi kendala dalam pendidikan politik 2. Metode Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Teknik dokumentasi ini dilakukan untuk mencari dan mengumpulkan data yang berhubungan dengan penelitian. Dibandingkan dengan metode lain, maka metode ini tidak begitu sulit dalam arti apabila terjadi suatu kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah.

F. Keabsahan Data