tengahnya diberi bambu kecil sebagai halang rintang siswa dalam melompati kardus.
5 Setelah siswa selesai di pos III, siswa berlari kembali kebarisan untuk
meletakkan tongkat ketempat yang telah disediakan dan melakukan tos kepada siswa kedua yang akan melakukan tugasnya. Begitu seterusnya
sampai waktu waktu yang ditentukan yaitu 5 menit. Begitu juga peraturan yang harus dilakukan oleh kelompok lainnya. Permainan ini bersifat
kompetisi, dan untuk mendapatkan pemenangnya yaitu dengan menghitung berapa banyak tongkat yang telah dipindahkan dan yang
paling sedikit melakukan kesalahan ataupun pelanggaran. Beberapa peralatan yang digunakan dalam permainan lodus ini, yaitu : 1
lapangan, 2 papan petunjuk dan bendera, 3 kardus, 4 kapur, 5 tali rafia, 6 dan peluit.
4.1.3 Validasi Ahli
4.1.3.1 Validasi Draf Produk Awal
Produk awal model pengembangan permainan lodus untuk meningkatkan aktifitas gerak lompat dalam pembelajaran penjasorkes pada Siswa Kelas V SD
Negeri 1 Krangean sebelum diujicobakan dalam uji skala kecil, perlu dilakukan validasi oleh para ahli yang sesuai dengan bidang penelitian ini. Peneliti
melibatkan satu ahli penjas dan dua ahli pembelajaran, dengan kualifikasi : 1 Agus Widodo S S.Pd M.Pd, adalah dosen FIK UNNES, 2 Slamet Rahardjo S.Pd
adalah guru penjas SD Negeri 1 Krangean Kabupaten Purbalingga, 3 Dian Adi
Sulistyaningtyas S.Pd adalah guru penjas SD Negeri 1 Krangean Kabupaten Purbalingga.
Validasi dilakukan dengan cara memberikan draf produk awal model pengembangan permainan lodus untuk meningkatkan aktifitas gerak lompat dalam
pembelajaran penjasorkes pada para ahli. Pengisian kuesioner yang berisi aspek kualitas model permainan, saran serta komentar ahli penjas dan ahli pembelajaran
SD terhadap model pengembangan permainan lodus untuk meningkatkan aktifitas gerak lompat dalam pembelajaran penjasorkes. Hasil evaluasi berupa nilai dari
aspek kualitas model pengembangan permainan lodus untuk meningkatkan aktifitas gerak lompat dalam pembelajaran penjas dengan skala litert 1 sampai
5.caranya dengan menyontreng salah satu angka yang tersedia pada lembar evaluasi.
4.1.3.2 Deskripsi Data Validasi Ahli
Data yang diperoleh dari pengisian kuesioner oleh para ahli, merupakan pedoman untuk menyatakan apakah model pengembangan permainan lodus untuk
meningkatkan aktifitas gerak lompat dalam pembelajaran penjasorkes dapat digunakan sebagai uji coba skala kecil dan uji coba skala besar. Berikut ini adalah
hasil pengisian kuesioner dari para ahli dan guru penjasorkes Sekolah dasar SD.
Tabel 3. Hasil rata-rata skor penilaian ahli
No Ahli
Hasil Rata-rata Skor Penilaian 1
Ahli Penjas 4.07
2 Ahli Pembelajaran I
4.00 3
Ahli Pembelajaran II 4.13
Berdasarkan hasil penelitian, oleh ahli penjas dan ahli pembelajaran
didapat rata-rata lebih dari 4 empat atau masuk dalam kategori penilaian baik.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa model pengembangan permainan lodus untuk meningkatkan aktifitas gerak lompat dalam pembelajaran penjasorkes pada
siswa kelas V dapat digunakan uji coba skala kecil. Masukan berupa saran dan komentar pada produk model pengembangan permainan lodus untuk
meningkatkan aktifitas gerak lompat dalam pembelajaran penjasorkes sangat diperlukan untuk perbaikan untuk model tersebut.
4.1.3.3 Revisi Draf Produk Awal Sebelum Uji Coba Skala Kecil