HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI PADA BALITA DAN TINGKAT KEPARAHAN DBD DI RSU KABUPATEN CILACAP( PERIODE 1 JANUARI s/d 31 JULI 2009 )
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI PADA BALITA DAN TINGKAT
KEPARAHAN DBD DI RSU KABUPATEN CILACAP( PERIODE 1 JANUARI
s/d 31 JULI 2009 )
Oleh: ARIF RAHMAN ( 03020049 )
Medical
Dibuat: 20100127 , dengan 3 file(s).
Keywords: Status gizi, tingkat keparahan DBD, pasien DBD di bawah umur lima tahun
Pendahuluan : Bahwa status gizi pada balita mempunyai pengaruh terhadap tingkat keparahan
DBD, pengaruh gizi yang kurang dapat mempengaruhi tingkat keparahan DBD.
Tujuan : Membuktikan hubungan status gizi pada balita dan tingkat keparahan DBD.
Metodologi penelitian : Rancangan penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
studi observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah pasien DBD
rawat inap di RSU Cilacap dengan jumlah 155 sampel melalui rekam medik. Untuk menentukan
adanya hubungan dilakukan uji hipotesis Spearman. Sedangkan untuk menentukan derajat
hubungan digunakan Correlation Coefficient.
Hasil Penelitian : Hasil uji Spearman dengan menggunakan tingkat signifikansi 95 % (α = 0,05)
= 0,05 Keeratanadidapatkan Asymp. Sig = 0,000, lebih kecil dari hubungan antara status gizi
pada balita dan tingkat keparahan DBD diukur dengan Correlation Coefficient dengan nilai
sebesar 0,415 termasuk pada kategori sedang.
Kesimpulan : Ada hubungan antara status gizi dan tingkat keparahan DBD tetapi pada kategori
sedang dalam arti ada faktor lain selain status gizi yang dapat mempengaruhi tingkat keparahan
DBD pada pasien DBD balita di RSU Kabupaten Cilacap
Introduction : The nutritional status in children under five years old Influenced the DHF severity,
malnourished patient should a more severe condition compare to the normal nutritional status.
Objective : to proof the correlation between nutritional status and DHF severity
Research Method : a cross sectional observational study was performed in DHF patient who had
an age under five years old, staying at the pediatric hospital ward in the Public Hospital of
Cilacap with 155 samples were conducted. Spearman hypotesis was used to determine the
correlation in this particular study. Moreover, correlation coefficient was used to proof the
correlation degree.
Result : The Spearman test with significance percentage about 95 % (α = 0,05) showed Asymp.
Sig = 0,000, = 0,05. Correlation cohesiveness between nutritionalalower than status and DHF
severity measured with correlation coefficient obtained the result about 0,415 included the
medium category.
Conclusion : This study reveals a significant correlation between the nutritional status in children
under five years old and DHF severity with in medium category, it meant that other factors
should influence DHF severity besides the nutritional status.
KEPARAHAN DBD DI RSU KABUPATEN CILACAP( PERIODE 1 JANUARI
s/d 31 JULI 2009 )
Oleh: ARIF RAHMAN ( 03020049 )
Medical
Dibuat: 20100127 , dengan 3 file(s).
Keywords: Status gizi, tingkat keparahan DBD, pasien DBD di bawah umur lima tahun
Pendahuluan : Bahwa status gizi pada balita mempunyai pengaruh terhadap tingkat keparahan
DBD, pengaruh gizi yang kurang dapat mempengaruhi tingkat keparahan DBD.
Tujuan : Membuktikan hubungan status gizi pada balita dan tingkat keparahan DBD.
Metodologi penelitian : Rancangan penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
studi observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah pasien DBD
rawat inap di RSU Cilacap dengan jumlah 155 sampel melalui rekam medik. Untuk menentukan
adanya hubungan dilakukan uji hipotesis Spearman. Sedangkan untuk menentukan derajat
hubungan digunakan Correlation Coefficient.
Hasil Penelitian : Hasil uji Spearman dengan menggunakan tingkat signifikansi 95 % (α = 0,05)
= 0,05 Keeratanadidapatkan Asymp. Sig = 0,000, lebih kecil dari hubungan antara status gizi
pada balita dan tingkat keparahan DBD diukur dengan Correlation Coefficient dengan nilai
sebesar 0,415 termasuk pada kategori sedang.
Kesimpulan : Ada hubungan antara status gizi dan tingkat keparahan DBD tetapi pada kategori
sedang dalam arti ada faktor lain selain status gizi yang dapat mempengaruhi tingkat keparahan
DBD pada pasien DBD balita di RSU Kabupaten Cilacap
Introduction : The nutritional status in children under five years old Influenced the DHF severity,
malnourished patient should a more severe condition compare to the normal nutritional status.
Objective : to proof the correlation between nutritional status and DHF severity
Research Method : a cross sectional observational study was performed in DHF patient who had
an age under five years old, staying at the pediatric hospital ward in the Public Hospital of
Cilacap with 155 samples were conducted. Spearman hypotesis was used to determine the
correlation in this particular study. Moreover, correlation coefficient was used to proof the
correlation degree.
Result : The Spearman test with significance percentage about 95 % (α = 0,05) showed Asymp.
Sig = 0,000, = 0,05. Correlation cohesiveness between nutritionalalower than status and DHF
severity measured with correlation coefficient obtained the result about 0,415 included the
medium category.
Conclusion : This study reveals a significant correlation between the nutritional status in children
under five years old and DHF severity with in medium category, it meant that other factors
should influence DHF severity besides the nutritional status.