Media Pembelajaran LANDASAN TEORI

8. masing-masing kelompok menyampaikan hasil kerja kelompoknya, 9. guru memberikan simpulan secara umum, 10. evaluasi, 11. penutup. Dengan menerapkan metode role playing dalam pembelajaran berbicara, siswa dapat lebih mudah dalam pemahaman isi, kelogisan penafsiran, ketepatan penangkapan isi, ketahanan konsentrasi, ketelitian menangkap dan kemampuan memahami materi. Dalam metode ini, siswa mempraktikan secara langsung adegan-adegan tertentu, yang sebelumnya siswa diajak untuk menyaksikan dan menyimak video pembelajaran. Di samping itu proses pembelajaran berbicara pun menjadi lebih menyenangkan dan menarik sehingga anak akan aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang diikuti dengan meningkatnya kemampuan berbicara siswa.

2.1.7 Media Pembelajaran

2.1.7.1 Hakikat Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar”. Secara bahasa media berarti pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Lebih khusus, media dalam proses belajar mengajar diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal Sukiman, 2012:28. Gagne dan Briggs 1975 menyatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pelajaran yang terdiri antara lain buku, tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide, foto, gambar garfik, televisi, dan komputer. Dengan kata lain media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruk- sional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. National Education Association memberikan definisi media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual dan peralatannya, dengan demikian media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, atau dibaca Azhar, 2011:4-5. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruk- sional yang dapat merangsang siswa untuk belajar baik cetak maupun audiovisual yang dapat dilihat, didengar, dirasa, dan dibaca. Media pembelajaran merupakan komponen pembelajaran yang meliputi bahan dan peralatan. Rudy Bretz dalam Sukiman 2012:44-45 mengklasifikasi- kan media berdasarkan unsur pokoknya yaitu suara, visual berupa gambar garis dan simbol, dan gerak. Di samping itu, Bretz juga membedakan antara media siar telecomunication dan media rekam recording. Dengan demikian media dike- lompokkan menjasi 8 kategori, yaitu. 1. Media audiovisual gerak. 2. Media audiovisual diam. 3. Media audio semi gerak. 4. Media visual gerak. 5. Media visual diam. 6. Media semi gerak. 7. Media audio. 8. Media cetak. 2.1.7.2 Media Audiovisual Sesuai namanya, media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau bisa disebut dengan media pandang-dengar. Audiovisual akan menjadikan pe- nyajian bahan ajar kepada siswa semakin lengkap dan optimal. Contoh dari media ini diantaranya video, televisi, dan program slide suara Hamdani,2011:249. Media audiovisual adalah media penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan Sukiman, 2011:184. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpilkan bahwa media audio- visual video adalah rangkaian gambar elektronis yang disertai unsur suara audio yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dengan memanfaatkan indra pen- dengaran dan penglihatan. Langkah-langkah penggunaan media audiovisual menurut Sulaeiman 1988:20 sebagai berikut. 1. Persiapan Dalam tahap ini berisi: mempelajari tujuan, mempersiapkan pelajaran, pilih dan usahakan alat yang cocok, berlatih menggunakan alat, dan persiapkan tempat. 2. Penyajian Dalam tahap ini berisi: menyusun kata pendahuluan, menarik perhatian, menyatakan tujuan, menggunakan alat, dan mengusahakan penampilan yang bermutu. 3. Penerapan Dalam tahap ini berisi: praktik, pertanyaan-pertanyaan, ujian, dan diskusi. 4. Kelanjutan Dalam tahap ini dilakukan pengulangan kembali pembelajaran yang telah tersampaikan, yang bertujuan untuk melekatkan daya ingat peserta didik. Adapun kelebihan dari media audiovisual antara lain sebagai berikut: 1 media audiovisual dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari peserta didik ketika mereka membaca, berdiskusi, berpraktik, dan lain-lain. Audiovisual dapat mengganti alam sekitar dan bahkan dapat menunjukkan obyek yang secara normal tidak dapat dilihat, seperti cara kerja jantung saat berdenyut; 2 audio- visual dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan se- cara berulang-ulang jika dipandang perlu; 3 di samping mendorong minat dan meningkatkan motivasi, audiovisual juga menanamkan sikap dan segi-segi efektif lainnya; 4 audiovisual dapat menyajikan peristiwa yang berbahaya jika dilihat secara langsung seperti lahar gunung berapi; 5 audiovisual dapat ditunjukkan pada kelompok besar, kecil, homogen, maupun heterogen. Sukiman, 2012 : 184- 189.

2.1.8 Penerapan Metode Role Playing Berbantuan Media Audiovisual