Analisis Regresi Berganda Uji t Uji Parsial

Tabel 4.5 Model Sum m ary b 3 160 .000 2.012 Model 1 df1 df2 Sig. F Change Change Statistics Durbin- Wats on Dependent Variable: Harga Saham b. Sumber : Data yang telah diolah 2013 Pengujian dilakukan dengan cara melihat tabel Durbin Watson dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05 kemudian dicari K variabel bebas = 3 dan kolom n sampel pada angka 41 40 sehingga diperoleh dl = 1,338 dan du = 1,659. Suatu data dikatakan tidak autokorelasi jika hasil Durbin Watson berkisar antara du-4-du atau 1,659 sampai dengan 4 - 1,659 yaitu 2,341 sehingga jika hasil DW 1,659 sampai 2,341 maka tidak terjadi autokorelasi. Pada penelitian ini didapat Durbin Watson sebesar 2,012, karena 2,012 terletak diantara 1,659 - 2,341 maka tidak terjadi autokorelasi.

4.1.3 Analisis Regresi Berganda

Model analisis yang digunakan adalah model analisis regresi linear berganda melalui program SPSS dengan tingkat signifikansi sebesar 5. Model ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil perhitungan regresi dengan menggunakan program spss 16. Hasil perhitungan regresi dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.6 Coe fficients a -.169 1.914 -.088 .930 -.628 .296 -.168 -2.125 .035 4.265 .990 .343 4.309 .000 -.610 .099 -.415 -6.166 .000 Cons tant Inf lasi Suku Bunga Book V alue Model 1 B Std. Error Unstandardiz ed Coef f icients Beta Standardized Coef f icients t Sig. Dependent V ariable: Harga Saham a. Sumber : Data yang telah diolah 2013 Y = -0,169 – 0,628 X1 + 4,265 X2 – 0,610X3 Dari tabel 4.2 dari persamaan regresi diatas, maka dapat dianalisa sebagai berikut : a. Konstanta α = – 0,169 menunjukan bahwa jika inflasi, suku bunga dan book value ditiadakan maka besarnya harga saham = - 0,169. b. Koefisien b 1 = – 0,628, yang berarti bahwa setiap peningkatan inflasi sebesar 1 satuan akan diikuti oleh penurunan harga saham sebesar 0,628. c. Koefisien b 2 = 4,265, yang berarti bahwa setiap peningkatan suku bunga sebesar 1 satuan akan diikuti oleh kenaikan harga saham sebesar 4,265 satuan. d. Koefisien b 3 = – 0,610, yang berarti bahwa setiap peningkatan inflasi sebesar 1 satuan akan diikuti oleh penurunan harga saham sebesar 0,610 satuan.

4.1.4 Uji t Uji Parsial

Hasil uji t untuk membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara Inflasi, Suku Bunga, Book Value terhadap harga saham secara parsial, dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.7 Variabel T hitung Sig. Inflasi - 2,125 0,035 Suku Bunga 4, 309 0,000 Book Value - 6,166 0,000 Sumber : Data yang telah diolah 2013 Hasil uji T yang didapat, dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Hasil uji t test H 1 diperoleh angka - 2,125 dengan nilai signifikansi sebesar 0,035, karena tingkat signifikansi lebih kecil dari α = 0,05, maka terdapat pengaruh yang negatif signifikan antara inflasi terhadap harga saham. 2. Hasil uji t test H 2 diperoleh angka 4,309 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000, karena tingkat signifikansi lebih kecil α = 0,05, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara suku bunga terhadap harga saham. 3. Hasil uji t test H 3 diperoleh angka – 6,166 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000, karena tingkat signifikansi lebih kecil α = 0,05, maka terdapat pengaruh yang negatif signifikan antara Book Value terhadap harga saham.

4.2 Pembahasan