PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, DAN PERTUMBUHAN PDB TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2008-2012.

(1)

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, DAN PERTUMBUHAN PDB TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN

DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi

OLEH :

HENRYSON SINAGA NIM. 709210031

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kehadirat Yesus Kristus untuk kasih setia, penyertaan, serta berkat-Nya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Inflasi, Suku Bunga SBI, dan Pertumbuhan PDB Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2012”.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan. Penulisan skripsi ini juga merupakan kesempatan bagi penulis untuk mengaplikasikan beberapa teori yang diperoleh selama duduk di bangku perkuliahan. Selain itu, penulis juga berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan.

Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua orang tua penulis, Bapak Kaminan Sinaga dan Ibu Rusmeliana Haloho yang telah memberikan untaian doa dan kasih sayang serta pengorbanan baik dari segi moril maupun materil yang tidak terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan selama perkuliahan dan terutama selama penyelesaian skripsi ini.

Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Untuk itu, dengan segala ketulusan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :


(3)

iv

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Ahmad Hidayat, M.Si, selaku ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

5. Ibu T. Teviana, S.E, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Chandra Situmeang, S.E, MSM, Ak, selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis yang bersedia meluangkan waktu dan memberikan bimbingan serta arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Bapak Drs. Ahmad Hidayat, M.Si, Bapak Syahrizal Chalil, S.E, M.Si, dan Ibu Diana Hasyim, MM, selaku Dosen Penguji Skripsi penulis yang telah memberikan saran dalam menyempurnakan skripsi ini.

8. Bapak Drs. Humisar Sihombing, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis.

9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Manajemen yang telah memberikan bimbingan dan pengetahuan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan. 10. Kak Lina yang telah membantu semua urusan yang berkaitan dengan

penyelesaian skripsi ini.

11. Keluarga besarku, khususnya Inang, tulang, bapak tua dan inang tua, bapak uda dan tante, serta seluruh keluarga yang tidak dapat disebutkan


(4)

v

satu persatu, semoga Tuhan Yesus senantiasa melindungi dan memberikan kebahagiaan kepada keluarga besar kita.

12. Kakakku Eni Sabda Ningsi Sinaga beserta suami, dan kak Erni Junita Sinaga beserta suami yang telah memberikan semangat, motivasi, dan mendoakan penulis dalam menjalani perkuliahan.

13. Abangku Afrizal Henrianto Sinaga beserta istri kak Cory Lumban Toruan yang memberi semangat, motivasi dan nasehat pada penulis.

14. Adikku Burhan Sinaga dan Rian Julfian Sinaga yang menjadi sumber semangat bagi penulis dalam menyelesaikan perkuliahan.

15. Teman-teman terbaikku dalam Genk The Lavved (Pengarapen Barus, Jonny, Yos Andri, Abiyem, Christian Laoli, Andre, dan Sandro) yang telah memberikan banyak bantuan, dukungan, perhatian, cerita suka dan duka, serta pengalaman bagi penulis selama mengikuti perkuliahan dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini. Semoga nantinya kebersamaan kita tetap terjaga dikemudian hari.

16. Teman-teman seperjuangan yang tergabung dalam The Buddha’s (Delfi, Hamzah, Hendrik, Margolang, Wahyu, Fitra dan Amek Cacing) yang saling memberikan semangat dalam proses penyusunan skripsi.

17. Teman-teman seperjuangan khususnya di Manajemen 09 A, khususnya buat Rere, Yusnita, Hugo, Sevi, Rimdani, Astri, Laila, Riama dan teman-teman yang lain yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu-persatu. Terima kasih atas kebersamaannya selama ini. Suatu kebahagiaan telah


(5)

vi

dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian semua. Semoga suatu saat dapat bertemu kembali.

18. Teman-teman di Manajemen 09 B, Aldi, Candra, Rara dan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

19. Terima kasih juga buat semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Hanya doa yang dapat penulis panjatkan semoga Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas semua kebaikan Bapak, Ibu, Saudara dan Teman-teman semua.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Maret 2013

Penulis,


(6)

i

ABSTRACT

Henryson Sinaga, NIM. 709210031, The Influence Of Inflation, Interest Rate of Bank Indonesia Certificates (SBI), and GDP Growth Toward Composite Stock Price Index at Indonesian Stock Exchange On Year 2008 – 2012.

Capital market is one of today’s economic indicator that has developed very rapidly. The expansion of capital market whose seem Composite Stock Price Index influence by any factor of economic macro. The problem which is examined in this research is whether Inflation, Interest Rate of Bank Indonesia Certificates and GDP Growth affect to CSPI. This study aims to knowing and explain that influence Inflation, Interest Rate of Bank Indonesia Certificates, GDP Growth toward Composite Stock Price Index at Indonesian Stock Exchange On Year 2008 – 2012.

The population in this research is the Inflation, Interest Rate of Bank Indonesia Certificates, GDP Growth and Composite Stock Price Indeks at Indonesia Stock Exchange on year 2008-2012. The analytical method used in this study is path analysis performed with SPSS 18. To be able to know the truth of the result of statistical analysis used the hypothesis testing model of path with a significant level of 0,05.

The result from this study indicate that partial GDP Growth variable do not effect to Composite Stock Price Index. Mean while Inflation positive effect but not signifikan and Interest Rate of Bank Indonesia Certificates, negative effect and significant to Composite Stock Price Index. While from the result it can be drawn that there was a big simultaneous impact of the independent variables on Composite Stock Price Index.

Keywords : Inflation, Interest Rate of Bank Indonesia Certificates, GDP Growth, Composite Stock Price Index


(7)

ii

ABSTRAK

Henryson Sinaga, NIM. 709210031, Pengaruh Inflasi, Suku Bunga SBI, dan Pertumbuhan PDB Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2008-2012.

Pasar modal yang merupakan salah satu indikator perekonomian dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan pasar modal yang tercermin dari IHSG dipengaruhi oleh berbagai faktor makroekonomi. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah apakah Inflasi, Suku Bunga SBI, dan Pertumbuhan PDB berpengaruh terhadap IHSG. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh inflasi, suku bunga SBI, dan pertumbuhan PDB terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2008-2012.

Populasi dalam penelitian ini adalah data Inflasi, Suku Bunga SBI, Pertumbuhan PDB, dan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis jalur yang diolah dengan SPSS 18. Untuk dapat mengetahui kebenaran hasil analisis statistik digunakan uji hipotesis model jalur dengan menggunakan taraf signifikan 0,05.

Hasil dari penelitian menemukan bahwa secara parsial variabel Pertumbuhan PDB tidak berpengaruh terhadap IHSG. Sementara variabel Inflasi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan dan Suku Bunga SBI berpengaruh negatif signifikan terhadap IHSG. Selain itu ditemukan bahwa secara simultan seluruh variabel independen terbukti berpengaruh signifikan terhadap IHSG.


(8)

vii DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Pembatasan Masalah ... 7

1.4 Rumusan Masalah ... 7

1.5 Tujuan Penelitian ... 8

1.6 Manfaat Penelitian... 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori ... 10

2.1.1 Indeks Harga Saham ... 10


(9)

viii

2.1.3 Indeks Harga Saham Gabungan ... 16

2.1.4 Inflasi ... 19

2.1.4.1 Defenisi Inflasi ... 19

2.1.4.2 Indikator Pengukuran Inflasi ... 19

2.1.4.3 Jenis-jenis Inflasi ... 21

2.1.5 Suku Bunga SBI ... 23

2.1.6 Pertumbuhan Produk Domestik Bruto ... 26

2.1.6.1 Defenisi Produk Domestik Bruto ... 26

2.1.6.2 Jenis-Jenis Produk Domestik Bruto ... 26

2.1.6.3 Metode Perhitungan PDB ... 28

2.2 Penelitian Terdahulu... 30

2.3 Kerangka Berpikir ... 34

2.3.1 Pengaruh Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabugan ... 34

2.3.2 Pengaruh Suku Bunga SBI Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan ... 35

2.3.3 Pengaruh Produk Domestik Bruto Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan ... 36

2.4 Hipotesis ... 37

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39

3.2 Populasi dan Sampel ... 39


(10)

ix

3.2.2 Sampel ... 39

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 40

3.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 40

3.4.1 Variabel Penelitian ... 40

3.4.2 Defenisi Operasional ... 41

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.6 Teknik Analisis Data ... 43

3.6.1 Uji Asumsi Klasik ... 43

3.6.1.1 Uji Normalitas ... 43

3.6.1.2 Uji Multikolinearitas ... 44

3.6.1.3 Uji Autokorelasi ... 45

3.7 Analisis Jalur ... 46

3.8 Uji Hipotesis ... 48

3.8.1 Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t) ... 48

3.8.2 Uji Koefisien Regresi Simultan (Uji F) ... 49

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 51

4.1.1 Deskripsi Variabel Dependen ... 51

4.1.2 Deskripsi Variabel Independen ... 52

4.1.2.1 Inflasi ... 52

4.1.2.2 Suku Bunga SBI ... 53

4.1.2.3 Pertumbuhan PDB ... 54


(11)

x

4.1.3.1 Uji Normalitas ... 55

4.1.3.2 Uji Multikolinearitas ... 57

4.1.3.3 Uji Autokorelasi ... 57

4.1.4 Analisis Jalur ... 59

4.1.4.1 Kerangka Hubungan Antar Variabel ... 59

4.1.4.2 Korelasi Antara Inflasi, Suku Bunga SBI, Pertumbuhan PDB dan IHSG ... 60

4.1.4.3 Perhitungan Koefisien Jalur ... 63

4.1.4.4 Besarnya Pengaruh Secara Proporsional ... 66

4.1.5 Pengujian Hipotesis ... 69

4.1.5.1 Pengujian Hipotesis Secara Parsial ... 69

4.1.5.2 Pengujian Hipotesis Secara Simultan ... 71

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 72

4.2.1 Pengaruh Inflasi Terhadap IHSG ... 72

4.2.2 Pengaruh Suku Bunga SBI Terhadap IHSG ... 73

4.2.3 Pengaruh Pertumbuhan PDB Terhadap IHSG ... 75

4.2.4 Pengaruh Inflasi, Suku Bunga SBI, dan Pertumbuhan PDB Terhadap IHSG ... 76

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 78

5.2 Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 80 LAMPIRAN


(12)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 31

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Indeks Harga Saham Gabungan ... 51

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Inflasi ... 52

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Suku Bunga SBI ... 53

Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Pertumbuhan PDB ... 54

Tabel 4.5 Pengujian Normalitas Data ... 55

Tabel 4.6 Pengujian Multikolinearitas ... 57

Tabel 4.7 Pengujian Autokorelasi... 58

Tabel 4.8 Pengujian Autokorelasi Setelah Dependent Lag ... 58

Tabel 4.9 Korelasi Variabel Penelitian ... 60

Tabel 4.10 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 61

Tabel 4.11 Anova... 64

Tabel 4.12 Koefisien Jalur Variabel Secara Individual ... 64

Tabel 4.13 Koefisien Determinasi (R2) ... 65

Tabel 4.14 Pengaruh Inflasi Terhadap Indeks Harga ... Saham Gabungan... 67

Tabel 4.15 Pengaruh Suku Bunga SBI Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan ... 68

Tabel 4.16 Pengaruh Pertumbuhan PDB Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan ... 68 Tabel 4.17 Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel


(13)

xii

Dependen Secara Simultan ... 69 Tabel 4.18 Hasil Uji t ... 70 Tabel 4.19 Hasil Uji F ... 72


(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 37

Gambar 3.1 Diagram Jalur ... 47

Gambar 4.1 Grafik Histogram... 56

Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot ... 56

Gambar 4.3 Kerangka Hubungan Antar Variabel ... 59


(15)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Data Variabel Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Lampiran 2 Tabel Data Variabel Inflasi

Lampiran 3 Tabel Data Variabel Suku Bunga SBI Lampiran 4 Tabel Data Variabel Pertumbuhan PDB Lampiran 5 Tabel Data Hasil Logaritma Natural Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas Data

Lampiran 7 Hasil Uji Multikolinearitas dan Autokorelasi Lampiran 8 Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel

Lampiran 9 Hasil Uji Koefisien Determinasi dan Korelasi Lampiran 10 Hasil Uji Hipotesis


(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebagai indikator utama perekonomian (leading indicator of economy) negara dalam perekonomian modern seperti saat ini, pasar modal memiliki peran yang sangat strategis. Pasar modal dibangun dengan tujuan menggerakkan perekonomian suatu negara melalui pemanfaatan kekuatan swasta dan mengurangi beban negara (Samsul, 2006: 43).

Dalam menjalankan perannya, pasar modal memiliki dua fungsi utama, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Dalam fungsi ekonomi, pasar modal berperan sebagai penyedia fasilitas atau tempat untuk mempertemukan dua pihak, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (perusahaan/penerbit efek atau emiten). Dalam menjalankan fungsi keuangan, pasar modal memberikan kesempatan kepada pemilik dana (investor) untuk mendapatkan imbalan (return) dari hasil investasinya. Dengan tersedianya pasar modal ini, diharapkan akan meningkatkan aktifitas perekonomian, karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan jangka panjang bagi perusahaan.

Di Indonesia, pasar modal memiliki peranan yang sangat penting baik bagi sektor swasta, pemerintah maupun masyarakat. Melalui pasar modal, pihak swasta dapat memanfaatkannya sebagai alternatif pembiayaan usahanya melalui penerbitan efek. Mengingat adanya kendala pada biaya bunga dan terbatasnya dana perbankan. Bagi masyarakat, pasar modal merupakan alternatif penyimpanan


(17)

2

dana dalam bentuk investasi dalam surat-surat berharga seperti saham, obligasi, dan reksa dana dengan harapan mendapatkan keuntungan atau tingkat pengembalian atas pendapatan dari investasi dalam surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal tersebut. Sedangkan bagi pemerintah, pasar modal merupakan sarana penggerak perekonomian dan pembangunan ekonomi (Samsul 2006: 43). Hal ini dirasa cukup penting mengingat kemampuan pemerintah dalam menyediakan dana untuk pembangunan sangat terbatas. Perkembangan pasar modal dapat dijadikan tolak ukur bagi perkembangan ekonomi suatu negara secara keseluruhan dan mencerminkan kondisi perekonomian secara makro.

Investasi di pasar modal, selain memberikan hasil juga mengandung resiko karena memiliki tingkat ketidakpastian dari hasil investasi. Besar kecilnya resiko di pasar modal sangat dipengaruhi oleh keadaan negara tersebut, baik dibidang ekonomi, sosial maupun politik.

Demi meminimalisir resiko yang masih dapat dihindari, sebaiknya seorang investor harus paham betul dengan mekanisme bekerjanya pasar modal dan bagaimana resiko yang ada di pasar modal tersebut. Salah satu indikator yang dapat menjadi pedoman seorang investor untuk meminimalisir resiko investasi yaitu dengan mengetahui informasi mengenai indeks harga saham. Indeks harga saham ini merupakan angka indeks dari harga-harga saham yang disusun dan dihitung sedemikian rupa sehingga menghasilkan informasi mengenai perubahan harga saham. Dengan mengetahui indeks harga saham, maka investor dapat mengetahui kondisi pasar secara umum, sehingga nantinya investor mendapatkan tingkat pengembalian saham yang optimal.


(18)

3

Salah satu indikator yang sering digunakan untuk melihat perkembangan pasar modal di Indonesia adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merupakan indeks gabungan dari seluruh jenis saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks Harga Saham Gabungan ini mengalami pergerakan atau perubahan setiap harinya. Hal ini terjadi karena perubahan harga pasar yang terjadi setiap hari dan adanya saham tambahan. Melalui Indeks Harga Saham Gabungan ini, seorang investor dapat melihat kondisi pasar apakah sedang bergairah (bullish) atau lesu (bearish).

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari luar negeri (eksternal) maupun yang berasal dari dalam negeri (internal). Faktor eksternal tersebut dapat berupa perubahan pergerakan indeks bursa asing, perubahan harga minyak dunia maupun keadaan ekonomi suatu negara. Sedangkan faktor yang berasal dari dalam negeri dapat berupa perubahan nilai tukar terhadap mata uang asing, inflasi, tingkat suku bunga dan lain sebagainya atau yang biasa disebut dengan faktor makro dalam negeri. Selain itu, perilaku investor juga mempengaruhi kinerja dari Indeks Harga Saham Gabungan.

Di pasar modal Indonesia, faktor ekonomi makro dalam negeri yang mempengaruhi harga-harga saham antara lain tingkat inflasi, Produk Domestik Bruto (PDB), suku bunga, defisit anggaran, nilai tukar mata uang (kurs) dan lain sebagainya. Faktor-faktor makro dalam negeri tersebut saling mempengaruhi dan pada akhirnya akan memberikan dampak terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).


(19)

4

Tingkat inflasi berdampak pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di BEI karena inflasi berkaitan dengan penurunan daya beli uang (purchasing power of money). Dengan adanya inflasi harga-harga barang secara umum akan mengalami peningkatan secara terus-menerus, sehingga daya beli masyarakat akan menurun. Hal ini akan menurunkan minat investor untuk berinvestasi pada suatu perusahaan karena inflasi tersebut akan mengurangi tingkat pendapatan riil yang diperoleh investor. Jika minat investor untuk berinvestasi pada suatu perusahaan turun, maka akan berdampak terhadap penurunan harga-harga saham perusahaan. Dimana nantinya yang akan ditemui di pasar modal hanyalah para pemilik saham yang menjual saham yang mereka miliki. Hal ini secara otomatis akan menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menurun.

Perubahan tingkat suku bunga SBI juga memberikan pengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Perubahan tingkat suku bunga SBI juga akan diikuti dengan perubahan tingkat suku bunga deposito. Suku bunga deposito cenderung berpengaruh negatif terhadap harga saham. Tingkat suku bunga yang terlalu tinggi akan mempengaruhi nilai sekarang (present value) aliran kas perusahaan, sehingga kesempatan berinvestasi tidak akan menarik lagi. Investor akan cenderung mengalihkan investasinya dalam bentuk tabungan dan menjual saham yang mereka miliki secara besar-besaran yang akan menjatuhkan harga saham di pasar modal. Tingkat suku bunga yang tinggi juga akan meningkatkan biaya modal yang akan ditanggung perusahaan dan juga akan menyebabkan return yang diisyaratkan investor dari suatu investasi akan meningkat. Sebaliknya,


(20)

5

penurunan tingkat suku bunga SBI akan mendorong investor untuk mengalihkan dana yang dimilikinya dalam bentuk investasi saham. Akibatnya, permintaan akan saham pun akan meningkat sehingga harga saham akan bergerak naik.

Produk Domestik Bruto (PDB) termasuk faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto juga menentukan perkembangan perekonomian negara. Produk Domestik Bruto berasal dari jumlah barang konsumsi yang bukan termasuk barang modal. Dengan meningkatnya jumlah barang konsumsi menyebabkan perekonomian bertumbuh dan akan meningkatkan penjualan perusahaan. Dengan meningkatnya omset penjualan maka pendapatan riil perusahaan akan meningkat pula. Peningkatan keuntungan perusahaan menyebabkan harga saham perusahaan akan naik, yang akan berdampak pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan.

Secara teori, peningkatan PDB dapat meningkatkan daya beli konsumen terhadap produk-produk perusahaan sehingga meningkatkan profitabilitas perusahaan. Peningkatan profitabilitas perusahaan akan meningkatkan harga saham perusahaan dan akan berpengaruh terhadap IHSG.

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan yang fluktuatif akibat dari pengaruh ekonomi makro ini akan berdampak pada persepsi investor dan calon investor terhadap pasar modal. Indeks Harga Saham Gabungan yang cenderung tidak stabil akan mengurangi minat investor untuk berinvestasi di pasar modal. Jika Indeks Harga Saham Gabungan cenderung turun, maka para investor pun akan melakukan aksi jual yang akan berdampak pada penurunan harga saham perusahaan. Selain itu, calon investor yang berkeinginan berinvestasi di pasar


(21)

6

modal pun akan mengurungkan niatnya untuk berinvestasi. Indeks Harga Saham Gabungan yang berfluktuasi ini dapat memberikan keuntungan dan kerugian tersendiri baik bagi investor maupun emiten. Investor dan emiten akan mengalami keuntungan jika Indeks Harga Saham Gabungan cenderung bergerak positif, dan demikian juga sebaliknya, investor dan emiten akan mengalami kerugian jika Indeks Harga Saham Gabungan bergerak negatif.

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas dan hasil dari beberapa penelitian sebelumnya yang masih kontradiktif disetiap periode, maka peneliti tertarik untuk menelaah lebih lanjut mengenai variabel makro ekonomi apa saja yang berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa efek Indonesia. Oleh karena itu, dalam skripsi ini peneliti mengambil judul “Pengaruh Inflasi, Suku Bunga SBI, dan Pertumbuhan PDB Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Adanya kesulitan bagi investor untuk melakukan analisis fundamental Indeks Harga Saham Gabungan sebagai bahan pertimbangan melakukan investasi.

2. Apabila Inflasi naik, maka akan berdampak pada turunnya profitabilitas perusahaan. Penurunan profitabilitas perusahaan akan menyebabkan penurunan harga saham yang berpengaruh terhadap Indeks Harga saham Gabungan.


(22)

7

3. Apabila Suku Bunga SBI naik, maka akan berdampak pada kenaikan suku bunga deposito. Peningkatan suku bunga akam membuat investor saham akan menjual seluruh atau sebagian sahamnya, yang akan berdampak pada Indeks Harga Saham Gabungan.

4. Apabila Produk Domestik Bruto (PDB) mengalami peningkatan, investor akan merespon hal tersebut sebagai pertumbuhan ekonomi yang positif. Hal ini akan meningkatkan minat investor untuk berinvestasi di pasar modal yang nantinya akan berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan

1.3 Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini tidak meluas dan menjaga agar terfokus pada topik yang dipilih, maka yang menjadi batasan masalah dari penelitian ini adalah Inflasi, Suku Bunga SBI, dan Pertumbuhan PDB Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, serta untuk menuntun dan mengarahkan skripsi ini ke tujuan penulisannya, maka yang menjadi rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Seberapa besar pengaruh Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012?

2. Seberapa besar pengaruh Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012?


(23)

8

3. Seberapa besar pengaruh Pertumbuhan PDB terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI.

2. Untuk mengetahui pengaruh Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI.

3. Untuk mengetahui pengaruh Pertumbuhan PDB terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang pasar modal dan dapat menganalisis faktor-faktor ekonomi makro yang mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

2. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat untuk dijadikan bahan pertimbangan dan masukan bagi investor sebelum melakukan investasi portofolio.


(24)

9

3. Bagi Emiten

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi emiten dalam melakukan pengambilan keputusan perdagangan saham berkaitan dengan fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan.

4. Bagi Universitas

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai penambah literatur dan studi empiris yang dimiliki universitas tentang pasar modal dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian sejenis dan dapat dikembangkan secara luas lagi dengan mengambil faktor-faktor ekonomi makro yang lain, selain tingkat inflasi, suku bunga SBI dan pertumbuhan Produk Domestik Bruto.


(25)

78 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Inflasi, Suku Bunga SBI, dan Pertumbuhan PDB secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012. Besarnya pengaruh ketiga variabel independen ini yaitu 81,7%, sedangkan sisanya 18,3% dipengaruhi oleh faktor lain.

2. Inflasi secara parsial berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Dalam penelitian ini didapati thitung sebesar 1,998 atau lebih besar dari ttabel 1,746. Besar pengaruh secara langsung Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan adalah sebesar 17,97%.

3. Suku Bunga SBI secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Dalam penelitian ini didapati thitung sebesar -2,826 atau lebih besar dari ttabel 1,746. Besar pengaruh secara langsung Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan adalah sebesar 89,87%.

4. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto secara parsial tidak berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Dalam penelitian ini didapati


(26)

79

bahwa thitung sebesar 1,152 atau lebih kecil dari ttabel 1,746, serta nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu 0,266.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, maka saran yang dapat diberikan adalah berdasarkan hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi Investor, perlu mempertimbangkan pengaruh faktor eksternal perusahaan yang berasal dari perubahan kondisi makroekonomi maupun non-ekonomi dalam mengambil keputusan investasi di pasar modal. Faktor eksternal tersebut dapat mempengaruhi kinerja perusahaan yang akan berdampak pada laba perusahaan.

2. Bagi perusahan, perlu untuk mempersiapkan strategi tertentu untuk menghadapi dampak yang akan terjadi sebagai akibat dari perubahan kondisi makroekonomi. Berbagai cara dapat dilakukan seperti melakukan hedging (lindung nilai) untuk mengurangi resiko dari dampak perubahan makroekonomi.

3. Pemerintah diharapkan dapat menciptakan iklim investasi dalam negeri yang lebih kondusif dan menjaga kestabilan variabel makroekonomi agar menarik minat investor untuk berinvestasi di pasar modal. Hal ini dimaksudkan agar terciptanya ekonomi yang lebih baik.

4. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya mempertimbangkan penggunaan variabel makroekonomi lain selain variabel yang digunakan pada penelitan ini. Selain itu, peneliti lanjutan juga dapat menambah cakupan objek penelitian dengan rentang waktu yang lebih lama.


(27)

80

DAFTAR PUSTAKA

Adisetiawan. 2009. “Hubungan Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia, Inflasi, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)”. Jurnal Manajemen dan Bisnis, Volume 13, No 1, Hal 23-33.

Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intellegent Guide Capital Market), Edisi Pertama. Jakarta: Mediasoft Indonesia.

Avonti, Amos Amoroso dan Hudi Prawoto. 2004. “Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Tingkat Suku Bunga BI Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEJ”. Jurnal Akuntansi Bisnis, Volume III, No 5.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: BP-UNDIP.

Gumanti, Tatang Ary. 2011. Manajemen Investasi: Konsep, Teori dan Aplikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Husnan, Suad. 2004. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP Akademi Manajemen Perusahaan YKPN Yogyakarta. Indonesia Stock Exchange. 2010. Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek

Indonesia Tahun 2010. Jakarta: BEI.

Irianto, Guntur. 2007. “Pengaruh Bunga Deposito, Kurs Rp/US$ dan Harga Emas Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)”. Jurnal Manajemen Mutu, Volume 6, No 2, Hal. 155-164.

Kewal, Suramaya Suci. 2012. “Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs, dan Pertumbuhan PDB Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan”. Jurnal Economia, Volume 8, No 1.

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi (Edisi 3). Jakarta: Erlangga.

Mankiw, N. Gregory. 2007. Makroekonomi: Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga. Martini, Sri. 2009. “Pengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Tukar, Suku Bunga dan

Produk Domestik Bruto Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan”. Jurnal Administrasi dan Bisnis, Volume 3, No 1.

Maryanti, Sri. 2009. “Analisis Pengaruh Nilai Tingkat Bunga SBI dan Nilai Kurs Dollar AS Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)”. Pekbis Jurnal, Volume 1, No 1.


(28)

81

Murwaningsari, E. 2008. “Pengaruh Volume Perdagangan Saham, Deposito dan Kurs Terhadap IHSG Beserta Prediksi IHSG (Model GARCH dan ARIMA)”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Hal. 178-195.

Prakarsa, T. Ocki dan Budi Hartono K. 2008. “Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Kurs Tengah BI, Tingkat Inflasi, dan Indeks Saham Dow Jones di New York Stock Exchange Dalam Memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Ekonomi/ Tahun XIII, No 3, Hal. 305-318.

Putong, Iskandar dan ND. Andjaswati. 2008. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Riduan, Akdon, 2009. Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika, Bandung: Alfabeta.

Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga.

Samuelson, Paul dan William D. Nordhaus. 2004. Ilmu Makroekonomi. Jakarta: PT. Media Global Edukasi.

Sirait dan D. Siagian. 2002. “Analisis Keterkaitan Sektor Riil, Sektor Moneter, dan Sektor Luar Negeri dengan Pasar Modal: Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Ekonomi Perusahaan, Volume 9, No 2, Hal. 207-232. Situmorang, Paulus. 2008. Pengantar Pasar Modal. Jakarta: Mitra Wacana

Media.

Sukirno, Sadono. 1997. Ekonomi Pembangunan, Edisi 2. Yogyakarta: BPFE. Sukirno, Sadono. 2010. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah dan Dasar

Kebijakan, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana.

Sunariyah. 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal; Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Yogyakarta.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi : Teori dan Aplikasi, Edisi 1. Yogyakarta: Kanisius.

www.bi.go.id www.bps.go.id www.idx.co.id


(1)

3. Seberapa besar pengaruh Pertumbuhan PDB terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI.

2. Untuk mengetahui pengaruh Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI.

3. Untuk mengetahui pengaruh Pertumbuhan PDB terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang pasar modal dan dapat menganalisis faktor-faktor ekonomi makro yang mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

2. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat untuk dijadikan bahan pertimbangan dan masukan bagi investor sebelum melakukan investasi portofolio.


(2)

3. Bagi Emiten

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi emiten dalam melakukan pengambilan keputusan perdagangan saham berkaitan dengan fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan.

4. Bagi Universitas

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai penambah literatur dan studi empiris yang dimiliki universitas tentang pasar modal dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian sejenis dan dapat dikembangkan secara luas lagi dengan mengambil faktor-faktor ekonomi makro yang lain, selain tingkat inflasi, suku bunga SBI dan pertumbuhan Produk Domestik Bruto.


(3)

78

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Inflasi, Suku Bunga SBI, dan Pertumbuhan PDB secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012. Besarnya pengaruh ketiga variabel independen ini yaitu 81,7%, sedangkan sisanya 18,3% dipengaruhi oleh faktor lain.

2. Inflasi secara parsial berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Dalam penelitian ini didapati thitung sebesar 1,998 atau lebih besar dari ttabel 1,746. Besar pengaruh secara langsung Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan adalah sebesar 17,97%.

3. Suku Bunga SBI secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Dalam penelitian ini didapati thitung sebesar -2,826 atau lebih besar dari ttabel 1,746. Besar pengaruh secara langsung Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan adalah sebesar 89,87%.

4. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto secara parsial tidak berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Dalam penelitian ini didapati


(4)

bahwa thitung sebesar 1,152 atau lebih kecil dari ttabel 1,746, serta nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu 0,266.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, maka saran yang dapat diberikan adalah berdasarkan hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi Investor, perlu mempertimbangkan pengaruh faktor eksternal perusahaan yang berasal dari perubahan kondisi makroekonomi maupun non-ekonomi dalam mengambil keputusan investasi di pasar modal. Faktor eksternal tersebut dapat mempengaruhi kinerja perusahaan yang akan berdampak pada laba perusahaan.

2. Bagi perusahan, perlu untuk mempersiapkan strategi tertentu untuk menghadapi dampak yang akan terjadi sebagai akibat dari perubahan kondisi makroekonomi. Berbagai cara dapat dilakukan seperti melakukan hedging (lindung nilai) untuk mengurangi resiko dari dampak perubahan makroekonomi.

3. Pemerintah diharapkan dapat menciptakan iklim investasi dalam negeri yang lebih kondusif dan menjaga kestabilan variabel makroekonomi agar menarik minat investor untuk berinvestasi di pasar modal. Hal ini dimaksudkan agar terciptanya ekonomi yang lebih baik.

4. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya mempertimbangkan penggunaan variabel makroekonomi lain selain variabel yang digunakan pada penelitan ini. Selain itu, peneliti lanjutan juga dapat menambah cakupan objek penelitian dengan rentang waktu yang lebih lama.


(5)

80

DAFTAR PUSTAKA

Adisetiawan. 2009. “Hubungan Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia, Inflasi, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)”. Jurnal Manajemen dan Bisnis, Volume 13, No 1, Hal 23-33.

Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intellegent Guide Capital Market), Edisi Pertama. Jakarta: Mediasoft Indonesia.

Avonti, Amos Amoroso dan Hudi Prawoto. 2004. “Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Tingkat Suku Bunga BI Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEJ”. Jurnal Akuntansi Bisnis, Volume III, No 5.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: BP-UNDIP.

Gumanti, Tatang Ary. 2011. Manajemen Investasi: Konsep, Teori dan Aplikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Husnan, Suad. 2004. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP Akademi Manajemen Perusahaan YKPN Yogyakarta. Indonesia Stock Exchange. 2010. Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek

Indonesia Tahun 2010. Jakarta: BEI.

Irianto, Guntur. 2007. “Pengaruh Bunga Deposito, Kurs Rp/US$ dan Harga Emas Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)”. Jurnal Manajemen Mutu, Volume 6, No 2, Hal. 155-164.

Kewal, Suramaya Suci. 2012. “Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs, dan Pertumbuhan PDB Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan”. Jurnal Economia, Volume 8, No 1.

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi (Edisi 3). Jakarta: Erlangga.

Mankiw, N. Gregory. 2007. Makroekonomi: Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga. Martini, Sri. 2009. “Pengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Tukar, Suku Bunga dan

Produk Domestik Bruto Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan”. Jurnal Administrasi dan Bisnis, Volume 3, No 1.

Maryanti, Sri. 2009. “Analisis Pengaruh Nilai Tingkat Bunga SBI dan Nilai Kurs Dollar AS Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)”. Pekbis Jurnal, Volume 1, No 1.


(6)

81

Murwaningsari, E. 2008. “Pengaruh Volume Perdagangan Saham, Deposito dan Kurs Terhadap IHSG Beserta Prediksi IHSG (Model GARCH dan ARIMA)”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Hal. 178-195.

Prakarsa, T. Ocki dan Budi Hartono K. 2008. “Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Kurs Tengah BI, Tingkat Inflasi, dan Indeks Saham Dow Jones di New York Stock Exchange Dalam Memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Ekonomi/ Tahun XIII, No 3, Hal. 305-318.

Putong, Iskandar dan ND. Andjaswati. 2008. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Riduan, Akdon, 2009. Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika, Bandung: Alfabeta.

Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga.

Samuelson, Paul dan William D. Nordhaus. 2004. Ilmu Makroekonomi. Jakarta: PT. Media Global Edukasi.

Sirait dan D. Siagian. 2002. “Analisis Keterkaitan Sektor Riil, Sektor Moneter, dan Sektor Luar Negeri dengan Pasar Modal: Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Ekonomi Perusahaan, Volume 9, No 2, Hal. 207-232. Situmorang, Paulus. 2008. Pengantar Pasar Modal. Jakarta: Mitra Wacana

Media.

Sukirno, Sadono. 1997. Ekonomi Pembangunan, Edisi 2. Yogyakarta: BPFE. Sukirno, Sadono. 2010. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah dan Dasar

Kebijakan, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana.

Sunariyah. 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal; Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Yogyakarta.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi : Teori dan Aplikasi, Edisi 1. Yogyakarta: Kanisius.

www.bi.go.id www.bps.go.id www.idx.co.id


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi dan Suku Bunga SBI terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006-2009

2 39 90

Pengaruh Inflasi, Kurs dan Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia Periode 2005 2009

1 5 62

PENGARUH SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 14

Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Minyak Dunia terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2013.

1 3 18

Pengaruh Tingkat Indlansi dan Suku Bunga Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 0 20

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, dan Suku Bunga terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008 - 2012.

0 0 24

PENGARUH SUKU BUNGA SBI, INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 2 85

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA DAN KURS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PADA BURSA EFEK INDONESIA

0 0 9

Pengaruh Tingkat Inflasi dan Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia

0 2 8

ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI , TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 8