Analisis Statistik Deskriptif Metode Analisis Data

untuk menentukan suku bunga oleh bank – bank umum dalam transaksi keuangan. c. Inflasi X 3 Inflasi adalah kondisi dimana harga barang – barang meningkat secara terus menerus. Inflasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan tingkat inflasi yang terjadi pada penutupan tahun. Data inflasi diperoleh dari data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik. 2. Variabel Dependen Y Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Harga Saham. Harga saham yang digunakan adalah harga saham pada saat Closing Price pada hari bursa terakhir tahun 2008 - 2011.

3.4 Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan analisis regresi berganda yang mencakup analisis statistik deskriptif dan uji asumsi klasik. Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui dispersi dan distribusi data. Sedangkan uji asumsi klasik dilakukan untuk menguji kelayakan model regresi yang selanjutnya akan digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.

3.4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah metode statistika yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan menjadi sebuah informasi. Statistik deskriptif mempunyai kegiatan mulai dari pengumpulan data, mengolah dan menyajikan data. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi tentang keadaan suatu data yang dilihat melalui nilai rata- rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum range, kurtosis, dan skewness Ghozali, 2011 : 19. Skewness mengukur kemiringan dari data dan kurtosis mengukur keruncingan dari distribusi data. 3.4.2 Uji Prasyarat Pengujian regresi linier berganda dapat dilakukan setelah model dari penelitian ini memenuhi syarat-syarat yaitu lolos dari uji prasyarat. Syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah data tersebut harus terdistribusikan secara normal, tidak mengandung multikolinearitas, autokorelasi dan heterokedastisitas. Model regresi harus memenuhi syarat Best Linear Unbiased Estimation BLUE, sehingga dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk itu sebelum melakukan pengujian regresi linier berganda perlu dilakukan lebih dahulu pengujian prasyarat yang terdiri dari: a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan cara analisis grafik dan analisis statistik Ghozali, 2011 : 160. Uji normalitas pada penelitian ini didasarkan pada uji statistik sederhana dengan melihat nilai kurtosis dan skewness untuk semua variabel dependen dan independen. Uji lainnya yang digunakan adalah uji statistik non-parametrik Kolmogrov- Smirnov K-S. Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis: H : data residual berdistribusi normal H a : data residual tidak berdistribusi normal Jika nilai Kolmogrov - Smirnov lebih besar dari α = 0,05 5 maka data normal. b. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi sebagai berikut Ghozali, 2011 : 105. a Nilai R 2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel variabel independen banyak yang tidak signifikan dan mempengaruhi variabel dependen. b Menganalisis matrik korelasi variabel- variabel independen. Jika antar variabel ada korelasi yang cukup tinggi, maka terdapat multikolinearitas. c Dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitasadalah sebagai berikut : Mempunyai angka toleran diatas 0,1 Mempunyai nilai VIF dibawah 10. 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain Ghozali, 2011 : 139. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang homoskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan cara: 1 melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat, 2 Uji Park, 3 Uji Glejser, dan 4 Uji White. Penelitian ini menggunakan metode grafik plot dan Uji Glejser untuk mendeteksi ada atau tidak adanya heteroskedastisitas. Dasar pengambilan keputusan : a Jika ada pola tertentu seperti titik titik yang ada, membentuk suatu polatetentu yeng teratur bergelombang, meleber kemudian menyempit, maka telah terjadi heteroskedastisitas. b Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. c Selain itu probabilitas signifikansi diatas tingkat kepercayaan α = 5, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya Ghozali, 2011 : 110. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas autokorelasi. Penelitian ini menggunakan uji Durbin- Watson untuk mendeteksi masalah autokorelasi. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi : Tabel 4.2 Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif No Decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl d 4 Tidak ada korelasi negatif No decision 4 – du ≤ 4 ≤ - dl Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Tidak ditolak Du d 4 – du Sumber : Ghozali 2011 : 110 3.4.3 Analisis Regresi Linear Berganda Model analisis yang digunakan adalah model analisis regresi linear berganda melalui program SPSS 16 dengan tingkat signifikansi sebesar 5. Model ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dengan persamaan sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan: Y = Harga Saham a = Konstanta X 1 = Book Value BV X 2 = Suku Bunga X 3 = Inflasi b 1,2,3 = Koefisien Regresi variabel X 1,2 e = error

3.4.4 Pengujian Hipotesis