42
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam menyusun penelitian ilmiah diperlukan strategi dan langkah- langkah yang benar sesuai dengan tujuan penelitian. Hal ini dimaksudkan agar
hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan satu metode. Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan metode kuantitatif.
3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Suharsimi Arikunto, 2006:130. Sedangkan menurut Sugiyono 2010:215 populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya sugiyono, 2009:215. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, 2002:131. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh industri kecil tempe di kecamatan Matesih, yang terdiri dari Sembilan desa yaitu desa Ngadiluwih, Dawung, Matesih, Karangbangun, Koripan, Girilayu,
Pablengan, Plosorejo, Gantiwarno yang keseluruhan berjumlah 80 industri kecil tempe.
43
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh penelitih untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiyono, 2009:38. Variabel merupakan gejala yang menjadi obyek penelitian atau apa yang
menjadi perhatian dalam suatu penelitian. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Modal
Modal adalah dana yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan dalam proses produksi atau biasa disebut modal kerja working capital.
Indikatornya adalah sumber modal modal awal. 2.
Tenaga Kerja Tenaga kerja adalah para pekerja yang dipekerjakan untuk melakukan
aktivitas-aktivitas dalam proses produksi untuk mengubah faktor-faktor produksi menjadi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Variabel tersebut meliputi jumlah tenaga kerja industri kecil tempe di Kecamataan Matesih Kabupaten Karanganyar.
3. Bahan Baku
Bahan baku merupakan bahan mentah yang menjadi dasar pembuatan suatu produk yang mana bahan tersebut dapat diolah melalui proses tertentu untuk
dijadikan wujud lain. Indikator: asal bahan baku dan jenis bahan baku. 4.
Teknologi
44
Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Teknologi dalam
penelitian ini adalah peralatan yang digunakan dalam proses produksi tempe . Variabel tersebut meliputi teknologi yang digunakan. Indikator: teknologi
yang digunakan dan kelemahan teknologi. 5.
Produksi
Produksi adalah kegiatan yang menciptakan, mengolah, mengupayakan pelayanan, menghasilkan barang dan jasa atau usaha untuk meningkatkan
suatu benda agar menjadi lebih berguna bagi kebutuhan manusia. Indikator; Jenis produksi, jumlah produksi dan lama proses produksi.
6. Pemasaran
Pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, pemberian harga, promosi dan pendistribusian ide, barang dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang memuaskan individu dan tujuan organisasi. Variabel tersebut meliputi unit yang terjual dan daerah sasaran.
7. Kelayakan Finansial Usaha Industri Kecil Tempe
Kelayakan Finansial disini adalah indikator yang digunakan yang menunjukkan bahwa industri kecil tempe di Kecamatan Matesih Kabupaten
Karanganyar, pelaksanaan sudah layak atau belum, jika dilihat dari sisi manfaat benefit dan biaya cost dengan menggunakan kriteria Uji Net
Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR, Net Benefit Cost Ration
45
Net BC. Komponen dari Industri kecil tempe di Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar terdiri dari biaya Investasi dan biaya modal kerja.
Biaya investasi terdiri dari biaya pengadaan peralatan produksi. Adapun biaya modal kerja merupakan biaya operasional produksi yang terdiri dari
biaya variabel dan biaya overhead. Biaya variabel terdiri dari biaya tenaga kerja per bulan dan biaya pengadaan bahan baku yang merupakan kedelai,
ragi, daun pisang, kertas, tali mending dan kayu bakar. Serta biaya overhead terdiri dari biaya transport.
8. Strategi Pengembangan Usaha Industri Kecil Tempe.
Kebijakan pengembangan yang ditekankanpada industri kecil tempe di Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar yang sudah ada dan memiliki
potensi yang cukup besar, namun masih perlu pembinaan serta menumbuh kembangkan jenis-jenis industri kecil tempe dengan strategi yang terkait
dengan pengembangan sektor lain yang sangat diperlukan bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat.
3.3 Metode Pengumpulan Data