Afektif dan Koknitif dari angket kuwisioner siswa, dan Psikomotor dari ahli penjasguru olah raga.
2.1.12 Pentingnya Pengembangan
Pengembangan model pembelajaran sepak sila dengan menggunakan bola karet untuk meningkatkan hasil belajar Sepak Takraw bagi siswa SD ini sangat
penting dilakukan, mengingat pembelajaran sepak sila yang dilakukan oleh guru penddikan jasmani selama ini masih jauh dari yang diharapkan. Pembelajaran
permainan sepak bola masih bersifat tradisional, karena menggunakan peraturan yang baku dalam permaianan Sepak Takraw.
Pelaksanaan permainan Sepak Takraw bagi siswa sekolah dasar masih disamakan dengan permainan Sepak Takraw pada orang dewasa dan belum
dimodifikasi sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan siswa. Hal ini dapat menyebabkan tujuan pembelajaran kurang sesuai yang diharapkan, seperti halnya
pencapaian tujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kebugaran jasmani.
2.2 Kerangka Berpikir
Sesuai dengan kompetensi dasar dalam kurikulum pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di Sekolah Dasar, siswa diharapkan dapat mempraktekan
permainan Sepak Takraw dengan peraturan yang sudah dikembangkan dengan memanfaatkan lahan kosong diluar sekolah. Pada kenyataannya dalam proses
pembelajaran permainan Sepak Takraw di Sekolah Dasar masih dalam bentuk permainan yang sesuai peraturan berlaku, baik dalam hal peralatan, lapangan yang
digunakan maupun peraturannya. Dari pelaksanan pembelajaran tersebut dijumpai
anak-anak yang merasa tidak senang, bosan dan kurang aktif bergerak dalam pembelajaran pendidikan jasmani.
Pengembangan pembelajaran sepak sila merupakan salah satu upaya yang harus diwujudkan. Pengembangan model pembelajaran sepak sila melalui premainan
“IO” dengan bola karet diharapkan mampu membuat anak lebih aktif bergerak dalam berbagai situasi dan kondisi yang menyenangkan, ketika mengikuti pembelajaran
Sepak Takraw. Pembelajaran sepak sila dengan pengembangan model permainan “IO”
dengan menggunakan bola karet adalah pengembangan model pembelajaran Sepak Takraw dengan menggunakan bola karet. Keuntungan pembelajaran sepak sila
menggunakan permainan “IO” dengan bola karet adalah anak lebih banyak bergerak dalam mempraktikkan sepak sila.
BAB III METODE PENGEMBANGAN
3.1 Model Pengembangan
Penelitian dan pengembangan biasanya disebut pengembangan berbasis penelitian research-based development merupakan jenis penelitian yang sedang
meningkatkan penggunaannya dalam pemecahan masalah praktis dalam dunia penelitian. Utamanya penelitian pendidikan dan pembelajaran. Menurut Borg dan
Gall dalam Punaji Setyosari 2010: 194, penelitian dari pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk pengembangan atau memvalidasi produk-produk yang
digunakan dalam pendidikan pembelajaran. Selanjutnya disebutkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan pada dasarnya terdiri dari dua tujuan utama. Yaitu : 1
pengembangan produk, dan 2 menguji keefektifan produk dalam mencapai tujuan. Penelitian mengembangkan bermain bola disesuaikan dengan pertimbangan kedalam
lapangan atau sawah yangb akan digunakan, keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya sehingga tidak mengambil subyek yang besar.
Dalam hal pengembangan produk salah satunya adalah menghasilkan produk model pembelajaran penjasorkes di sekolah, adapun langkah-langkah yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut : 1 Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi, termasuk
observasi lapangan dan kajian pustaka. Langkah awal ini dilakukan untuk analisis kebutuhan yang bertujuan untuk menentukan apakah model pengembangan yang
dibuat memang dibutuhkan atau tidak