2.3 Dinamika Penelitian
Dari skema diatas, diketahui bahwa culturebudaya dapat membentuk suatu nilai-nilai, sikap dan perilaku manusia value, attitude, behavior yang
beragam. Ketiganya itu ditunjukkan sesuai dengan latar belakang budaya dari daerahnya masing-masing, dalam hal ini budaya yang diteliti adalah budaya Jawa,
dimana nilai dari orang bersuku Jawa yaitu mengacu pada prinsip kerukunan, prinsip hormat dan juga etika keselarasan sosial misalnya seperti saling bergotong
royong, saling menghargai satu sama lain dan mudah beradaptasi. Nilai-nilai, sikap dan perilaku yang terinternalisasi dalam budaya Jawa
akan mempengaruhi subjective well-being. Subjective well-being ditunjukkan dalam bentuk nilai-nilai, sikap dan perilaku seseorang seperti penerimaan diri,
Subjective Well-Being
SWB
CultureBudaya Value
Attitude Behavior
a. Penerimaan diri
b. Hubungan positif
dengan orang lain c.
Kemandirian d.
Penguasaan lingkungan
e. Tujuan hidup
f. Pribadi yang
berkembang
Perspektif orang Jawa
hubungan positif dengan orang lain, autonomikemandirian, penguasaan lingkungan, tujuan hidup dan pribadi yang berkembang. Setiap orang pasti akan
menunjukkan sikap atau nilai subjective well-being yang berbeda-beda, dan dalam hal ini peneliti ingin mengetahui bagaimana perspektif orang Jawa memaknai
subjective well-being dalam hidupnya, terutama tentang definisi subjective well- being, faktor-faktor yang mempengaruhi subjective well-being, upaya untuk
mencapai subjective well-being, serta alasan tercapainya subjective well-being pada karyawan Jawa.
36
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang mendalam in-depth, berorientasi pada kasus
dari sejumlah kecil kasus, termasuk satu studi kasus Morissan, 2012: 22.
Kirk dan Miller dalam Moleong, 2007: 4 mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang
secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam
kawasannya maupun dalam peristilahannya.
Dapat disintesiskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks
khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah Moleong, 2007: 6.
Kemudian konsep berpikir yang digunakan oleh peneliti adalah dengan cara induktif. Menurut Azwar 2011: 40 berpikir induktif adalah proses logika
yang berangkat dari data empirik lewat observasi menuju kepada suatu teori. Dengan kata lain, induktif adalah proses mengorganisasikan fakta atau hasil
pengamatan yang terpisah-pisah menjadi suatu rangkaian hubungan atau suatu generalisasi.