PRODUKSI INOKULUM DAN FORMULASI RHIZO BAKTERI TAHAN KEKERINGAN DAN KEMASAMAN SEBAGAI PUPUK HAYATI (Biofertilizer)

PRODUKSI INOKULUM DAN FORMULASI RHIZOBAKTERI TAHAN
KEKERINGAN DAN KEMASAMAN SEBAGAI PUPUK HAYATI
(Biofertilizer)
Oleh: Devy Sastra Andhika ( 03710019 )
Agronomy
Dibuat: 2009-01-29 , dengan 3 file(s).

Keywords: Rhizobakteri, Kemasaman, Fermentor, Formulasi.
Kendala utama pada lahan kering masam adalah cekaman kemasaman yang bersifat permanen
dan cekaman kekeringan yang bersifat temporal. Pada pH masam kelarutan alumunium sangat
tinggi sehingga akan meracuni tanaman. IMRG-4, IMRG-5, IMRG-19 dan IMRG-30 adalah
rhizobakteri yang tahan kekeringan dan kemasaman dan berpotensi sebagai pupuk hayati karena
mampu memproduksi hormon pertumbuhan IAA, osmoprotektan betain dan sebagian mampu
memfiksasi nitrogen dari udara.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh sistem produksi inokulum dan formulasi pupuk hayati
dari Rhizobakteri tahan kekeringan dan kemasaman. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
November 2007 hingga selesai di Laboratorium Pusbang Biotek, Universitas Muhammadiyah
Malang. Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap yaitu produksi inokulum menggunakan media
ekstrak kedelai, kentang dan taoge dengan sistem batch culture (fermentor) dengan variasi suhu
inkubasi (28 oC dan 36 oC) dengan tingkat aerasi. (20% dan 30%). Pertumbuhan sel diamati
secara periodik (2 jam sekali) dengan spektrofotometer pada panjang gelombang λ = 600 nm dan

kepadatan sel diamati secara mikroskopis dengan metode Petroff sampai mencapai pertumbuhan
optimum. Dan tahap formulasi, produk inokulum dikemas bahan pembawa (carier) yaitu: serbuk
gambut, serbuk abu sekam, dan kaolin dengan variasi kadar air dan bahan kemasan seperti
plastic dan alumuium foil (seperti dideskripsikan oleh Walter and Paau, 1993).
Pengamatan tahap formulasi yang diamati meliputi: (1) kemampuan daya hidup (viability)
rhizobakteri pada penyimpanan dengan metode drop plate (Herigstad, et al., 2001) dan (2)
mengamati waktu penyimpanan. Adapun cara yang digunakan yaitu metode drop plate dengan
waktu 1 minggu sekali selama 1 bulan dengan pengenceran 10-8, 10-9, 10-10 . Hasil
menunjukkan dalam kurva pertumbuhan hasil optimasi fermentor bahwa pertumbuhan
Rhizobakteri IMRG-5 dan IMRG-19 cenderung lebih baik pada setting fermentor DO 30%, 36
oC dan pH media 5.0 dan kecepatan pengadukan 250 rpm dengan nilai absorbansi mencapai 2,5
dibandingkan dengan setting fermentor DO 20%, suhu 28 oC dan pH media 5.0 dan kecepatan
pengadukan 250 rpm dengan nilai absorbansi 1,9.
Berdasarkan hasil pengamatan jumlah produksi bakteri, kepadatan populasi rhizobakteri IMRG-5
yaitu 109,25 cfu/ml. Dari data viabilitas sel Rhizobakteri untuk kemasan plastic, perkembangan
pada minggu ke 4 rhizobakteri pada media Gambut + Kaolin (GK) menunjukkan viabilitas sel
yang paling baik diantara media carrier yang lain dengan kepadatan populasi 1011,39 cfu/g,
Sedangkan pada kemasan alumunium foil, carrier gambut dengan pH 6,46 memberikan viabilitas
sel lebih baik dengan kepadatan populasi 1011,35 cfu/g.


Dapat ditarik kesimpulan hasil optimasi fermentor terbaik pada setting DO 30%, suhu 36 oC, pH
5,0 dan kecepatan pengadukan 250 rpm. Formula pupuk hayati terbaik adalah Bahan pembawa
(carrier) Gambut + kaolin (2:1 w:w) + 2,5% w/w CaCO3 dengan pH 6,46 untuk kemasan plastik
dengan kepadatan populasi Rhizobakteri IMRG-4, IMRG-5, IMRG-19, IMRG-30 adalah
1011,39 cfu/g. Bahan pembawa (carrier) gambut + 2,5% w/w CaCO3 dengan pH 6,4 untuk
kemasan alumunium foil dengan kepadatan populasi Rhizobakteri IMRG-4, IMRG-5, IMRG-19,
IMRG-30 adalah 1011,35 cfu/g.

Especial Constraint a] acid dry farming is acidity grasp having the character of permanent and
dryness grasp having the character of temporal. Alumunium condensation at acid pH is very high
so that will poison crop. IMRG-4, IMRG-5, IMRG-19 And IMRG-30 is rhizobakteri which hold
up acidity and dryness and potency as manure involve because can produce hormone growth of
IAA, betain osmoprotektan and some can be nitrogen’s fixation.
This research aim to obtain system produce manure formulation and inoculum involve from
rhizobakteri where hold up acidity and dryness. This research is executed in November 2007 till
finish in Laboratory Pusbang Biotek University State Muhammadiyah of Malang. This research
is conducted in 2 phase that is inoculum production use soybean extract media, taoge and potato
with culture batch system ( fermentor) with incubation temperature variation of ( 28 oC and 36
oC) with aeration level ( 20% and 30%). growth of Cell perceived periodical ( 2 hour once) with
spectrophotometer at wavelength = 600 nm and density of cell perceived microscopicly with

Petroff method reach optimum growth. And formulation phase, tidy inokulum product of carrier
materials that is: powder peat, dusty powder of chaff, and kaolin with variation of water rate and
tidiness materials like foil alumuium and plastic ( Walter Paau and, 1993).
Perception of Phase formulasi perceived to cover: (1) ability of life energy ( rhizobacteri
viability) at depository with plate drop method ( Herigstad, al et., 2001) and ( 2) perceiving
depository time. As for way of which is used by drop plate method with time 1 week once during
1 months with thinning 10-8, 10-9, 10-10 . Result show in growth curve result of fermentor
optimation that growth of Rhizobakteri IMRG-5 and IMRG-19 tend to better at DO fermentor
setting 30%, 36 oC substrat pH 5.0 and speed of agitator 250 rpm with tired absorbance value 2,5
compared to DO fermentor setting 20%, temperature 28 oC substrat pH 5.0 and speed of agitator
at 250 rpm with absorbance value 1,9.
Pursuant to result of perception amount of bacterium production, density of IMRG-5 rhizobakteri
population that is 109,25 cfu / ml. From Rhizobakteri cell viabilitas data, for the tidiness of
growth plastic at week to 4, rhizobakteri at Peat media + Caolin ( GK) show cell viabilitas the
pick of the bunch other carrier media with density of population 1011,39 cfu / g, While at
tidiness of foil alumunium, peat carrier with pH 6,46 giving better cell viabilitas with density of
population 1011,35 cfu / g.
Can be pulled conclusion result of best fermentor optimation at DO setting 30%, temperature 36
oC, pH 5,0 and speed of agitator 250 rpm. The best formulation of organic’s fertilizer Materials
carrier ( Peat carrier) + kaolin ( 2:1 w:w + 2,5% w / Caco3 w with pH 6,46 for the tidiness of

plastic with density of Rhizobakteri IMRG-4 population, IMRG-5, IMRG-19, IMRG-30 is
1011,39 cfu / g. Carrier materials ( peat carrier) + 2,5% w / Caco3 w with pH 6,4 for the tidiness
of foil alumunium with density of Rhizobakteri IMRG-4 population, IMRG-5, IMRG-19, IMRG30 [is] 1011,35 cfu / g.