Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

adalah suatu kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan kesenangankepuasan bagi diri seseorang. Pada saat bermain, anak mendapatkan kepuasan, kesenangan serta dapat mengembangkan emosi, fisik dan pertumbuhan kognitifnya. Bermain juga memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan imajinasi, kemandirian, kreativitas dan kemampuan bersosialisasi. Guru yang bertugas sebagai fasilitator hendaknya menyiapkan berbagai media pembelajaran dan mengemasnya dengan cara bermain. Kreativitas anak dapat dikembangkan melalui bermain karena pada saat bermain anak dapat belajar mengendalikan dirinya sendiri, memahami kehidupan, memahami dunianya sendiri serta dapat mengembangkan segala kemampuan dan ideyang anak miliki. Berdasarkan pengamatan pada anak kelompok B di RA Akhlakul Karimah selama melakukan proses pembelajaran di dalam kelas, guru hanya memberikan buku tulis ataupun buku bergambar kepada anak lalu meminta anak untuk menulis, mewarnai, serta belajar membaca dan berhitung. Anak hanya mengikuti semua yang diperintahkan oleh gurunya. Anak menulis sesuai dengan yang dicontohkan, anak melakukan kegiatan sesuai dengan arahan dari guru tanpa memberikan kesempatan anak untuk bereksplorasi dengan menggunakan berbagai media melalui permainan. Anak belum mampu mengungkapkan ide pada saat diberi pertanyaan. Beberapa anak belum mampu menuangkan idenya dalam bentuk karya yang berbeda dengan temannya. Anak hanya meniru hasil karya temannya. Kegiatan pembelajaran banyak dilakukan di dalam ruang kelas dan anak selalu diperintahkan untuk duduk, diam, dan kerjakan. Hal ini tentu saja membuat ruang gerak anak menjadi sempit dan terbatas. Pembelajaran yang bersifat monoton menyebabkan anak menjadi bosan, kegiatan yang diberikan tidak sesuai dengan minat belajar anak. Faktor yang diduga menjadi penghambat permasalahan ini yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru Teacher Centre, pembelajaran menggunakan metode klasik duduk, diam, kerjakan, kurangnya pengggunaan media pembelajaran yang menarik minat anak, pembelajaran tidak dilakukan dengan cara bermain. Faktor penghambat yang telah disebutkan di atas menyebabkan kreativitas anak kurang berkembang optimal karena anak tidak diberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri serta anak hanya menjalankan semua kegiatan berdasarkan perintah dari guru Oleh karena itu peneliti menggunakan permainan finger painting dalam mengembangkan kreativitas anak di RA Akhlakul Karimah. Finger Painting merupakan kegiatan melukis menggunakan jari yang dilakukan dengan cara mencelupkan tangan ataupun jari ke cat pewarna lalu mengoleskan di atas kertas sampai membentuk sebuah hasil karya goresan, lukisan. Permainan ini memberikan kesempatan kepada anak untuk mengeksplorasi kemampuan anak dan menuangkan imajinasi yang anak miliki serta menghasilkan suatu hasil karya yang baru dan berbeda dengan yang lainnya. Pada saat bermain finger painting, bukan hanya imajinasi anak yang berkembang namun anak juga dapat bersekplorasi dan berkreasi dengan warna, melatih motorik halus kelenturan tanganjari serta melatih perasaan akan keindahan seni.

B. Identifikasi Masalah

Seperti yang telah diterangkan dilatar belakang masalah terdapat suatu permasalahan. Masalah-masalah tersebut dapat diindentifikasi sebagai berikut: 1. Pembelajaran di sekolah yang menekankan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung 2. Anak belum mampu mengungkapkan ide yang dimiliki 3. Anak belum mampu membuat hasil karya yang berbeda dengan temannya 4. Anak belum mampu bereksplorasi dengan berbagai media 5. Pembelajaran berpusat pada guru sehingga menjadikan anak pasif dan kurang mandiri

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang timbul di atas, maka perlu adanya pembatasan masalah. Maka dalam hal ini peneliti membatasi pada : Pengaruh bermain finger painting terhadap kreativitas anak usia 5-6 tahun di RA Akhlakul Karimah Kotabumi tahun pelajaran 20152016.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan yang sudah dibuat maka peneliti membuat rumusan permasalahan yakni : Apakah ada pengaruh bermain finger painting terhadap kreativitas anak usia 5-6 tahun di RA Akhlakul Karimah Kotabumi tahun pelajaran 20152016? Dengan demikian judul dalam penelitian ini adalah Pengaruh Bermain Finger Painting terhadap Kreativitas Anak Usia 5-6 tahun di RA Akhlakul Karimah Kotabumi tahun pelajaran 20152016

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bermain finger painting terhadap kreativitas anak usia 5-6 tahun di RA Akhlakul Karimah Kotabumi tahun pelajaran 20152016.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, setidaknya dapat bermanfaat untuk mengetahui teori-teori yang berguna dalam mengembangkan kreativitas anak.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru 1. Memberikan kegiatan yang inspiratif bagi guru untuk memberikan permainan yang menarik di kelas 2. Mengembangkan kreativitas guru agar dapat menciptakan inovasi baru dalam proses pembelajaran terutama dalam hal mengembangkan kreativitas pada diri anak b. Bagi kepala sekolah Memberikan informasi tentang pembelajaran yang menyenangkan bagi anak sehingga kepala sekolah dapat meningkatkan kerjasama dengan guru untuk merancang pembelajaran di kelas melalui permainan dalam mengembangkan kreativitas anak. c. Bagi peneliti lain 1. Mengetahui permainan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kreativitas anak 2. Menambah pengetahuan dan pengalaman yang baru

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Belajar Konstruktivisme

Teori belajar merupakan hasil dari penelitian yang menggambarkan cara belajar sampai pada proses pemahaman belajar seseorang. Belajar bukan hanya bertujuan untuk membuat seseorang menjadi cerdas, namun melalui belajar seseorang dapat mengubah perilaku, kecakapan, keterampilan dan sikap. Teori belajar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori konstruktivisme. Teori konstruktivisme dipelopori oleh para ahli yang terkenal yaitu Jean Piaget dan Lev Vigotsky. Menurut Sanjaya 2005:118 konstruktivisme adalah “proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif anak berdasarkan pengalaman. Teori ini menjelaskan bahwa pengetahuan itu terbentuk bukan dari objek semata, akan tetapi juga dari kemampuan individu sebagai objek yang menangkap setiap objek yang di amatinya. ” Lev Vigotsky dalam Nurani 2013:60 mengembangkan konsep psikologi yang menegaskan tentang pengaruh dari kehidupan sosial masyarakat dan kebudayaan pada perkembangan anak. Vigotsky mengungkapkan bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara dialihkan dari orang lain, melainkan sesuatu yang dibangun dan ciptakan oleh anak.