Keadaan Demografi GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

diperoleh informasi bahwa sentra jahe gajah berada di Desa Way Kalam Kecamatan Penengahan. Kondisi tersebut dikarenakan lahan pertanian cukup sesuai untuk budidaya tanaman jahe dan desa tersebut pernah mendapat bantuan benih jahe gajah dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Lampung Selatan. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Lampung Selatan 2015 mencatat bahwa Desa Way Kalam berdiri pada tahun 1968 dan terletak di dataran perbukitan. Desa Way Kalam memiliki luas wilayah 1.349 ha yang terdiri dari 399 ha untuk pemukiman, tanah sawah, tanah ladang, dan perkebunan sedangkan 950 ha merupakan kawasan tanah hutan. Desa Way Kalam terdiri dari 4 dusun yaitu dusun 1 Way Kalam terdiri dari RT 1 dan 2, dusun 2 Sukamaju terdiri dari RT 3 dan 4, dusun 3 Inpres terdiri dari RT 5 dan 6, dan dusun 4 Rawa Anom terdiri dari RT 7 dan 8. Wilayah Desa Way Kalam memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : berbatasan dengan Desa Kelau, Desa Ruang Tengah, dan Desa Pasuruan Sebelah Selatan : berbatasan dengan kawasan hutan Gunung Rajabasa Sebelah Barat : berbatasan dengan Desa Padan Sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Kampung Baru dan Desa Banjarmasin Pada tahun 2015 jumlah penduduk di Desa Way Kalam sebanyak 991 jiwa terdiri dari 505 penduduk laki-laki dan 486 penduduk perempuan. Berikut ini merupakan Sebaran penduduk berdasarkan kelompok umur di Desa Way Kalam tahun 2015. Tabel 9. Sebaran penduduk berdasarkan kelompok umur di Desa Way Kalam tahun 2015 Kelompok Umur ∑ tahun Jumlah jiwa Persentase 0 – 14 15 – 64 65 335 633 23 33,80 63,87 2,33 Jumlah 991 100,00 Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Lampung Selatan, 2015. Mata pencaharian pokok penduduk Way Kalam antara lain petani 195 orang, buruh tani 40 orang, pegawai negeri 8 orang, pengrajin 4 orang, pedagang 24 orang dan montir 3 orang. Berdasarkan hasil survei lapangan, jumlah petani jahe yang sudah membudidayakan jahe mencapai 105 petani dari total 195 petani di Desa Way Kalam. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa Desa Way Kalam berpotensi menjadi sentra jahe gajah di Kabupaten Lampung Selatan.

4. Pengembangan Usahatani Jahe

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa petani di Desa Way Kalam sudah membudidayakan jahe sejak lama tetapi budidaya tersebut hanya dilakukan di pekarangan rumah dengan menggunakan polibag dan sejenisnya guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jahe yang dibudidayakan saat itu yaitu jahe emprit. Pada tahun 2010 beberapa masyarakat mulai menanam jahe gajah setelah salah satu masyarakat desa melihat usahatani jahe gajah di daerah Jawa dan membawa rimpangnya. Sejak saat itu petani di Desa Way Kalam mulai mencoba budidaya jahe gajah karena rimpangnya yang besar sehingga produksinya juga lebih tinggi dibandingkan jahe emprit