42
dapat bekerjasama dengan siswa lainya dalam kelompok untuk menemukan pemecahan terhadap masalah materi pelajaran yang dihadapi.
2.1.11 Metode Pembelajaran Kooperatif Make A Match
Make A Match atau mencari pasangan merupakan salah satu teknik pembelajaran kooperatif yang bisa mengembangkan kemampuan siswa. Metode
ini sangat disenangi oleh siswa karena tidak menjemukan, karena guru memancing kreativitas siswa menggunakan media Amri, 2010: 182. Metode
Make A Match adalah metode pembelajaran aktif untuk mendalami atau melatih materi yang telah dipelajari. Setiap siswa menerima satu kartu. Kartu itu bisa
berisi pertanyaan, bisa berisi jawaban. Selanjutnya merekamencari pasangan yang cocok sesuai dengan kartu yang dipegang. Metode Make A Match dapat
menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan, materi yang disampaikan akan lebih menarik perhatian siswa serta mampu memupuk
kerjasama siswa dapat memecahkan masalah dalam pembelajaran. Menurut Ahli Huda,2013.251 Langkah-langkah kooperatif pembelajaran tipe
Make A Match adalah sebagai berikut: 1. Guru menyampaikan materi atau memberi tugas kepada siswa untuk
mempelajari materi di rumah 2. Siswa dibagi ke dalam 2 kelompok, misalnya kelompok A dan kelompok
B. Kedua kelompok diminta untuk berhadap-hadapan. 3. Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan kartu
jawaban kepada kelompok B
43
4. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari mencocokan kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain. Guru juga
perlu menyampaikan batasan maksimum waktu yang ia berikan kepada mereka
5. Guru meminta semua anggota kelompok A untuk mencari pasangannya di kelompok B. Jika mereka sudah menemukan psangannya masing-masing,
guru meminta mereka melaporkan diri kepadanya. Guru mencatat mereka pada kertas yang sudah dipersiapkan
6. Jika waktu sudah habis, mereka harus diberitahu bahwa waktu sudah habis. Siswa yang belum menemukan pasangan diminta untuk berkumpul
tersendiri. 7. Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi. Pasangan lain dan siswa
yang tidak mendapatkan pasangan memperhatikan dan memberikan tanggapan apakah pasangan itu cocok atau tidak
8. Terakhir, guru memberikan konfirmasi tentang kebenaran dan kecocokan pertanyaan dan jawaban dari pasangan yang memberikan presentasi
9. Guru memanggil pasangan berikutnya, begitu seterusnya sampai seluruh pasangan melakukan presentasi.
Adapun kelebihan dari model pembelajaran ini antara lain: 1. dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif mapun fisik
2. karena ada unsur permainan, metode ini menyenangkan 3. meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dan dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa
44
4. efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil presentasi 5. efektif melatih kedisiplinan siswa, menghargai waktu untuk belajar
2.1.12 Media Pembelajaran