Struktur Otot Dasar Molekuler Kontraksi Otot

61 yang melekat pada rangka tubuh manusia, berkontraksi disengaja atau secara sadar.

a. Struktur Otot

Satu contoh adalah otot bisep lengan bagian depan merupakan satu sarung jaringan ikat melingkupi berkas ratusan atau ribuan serabut otot silindris. Masing-masing serabut tersebut merupakan sel tunggal raksasa, gabungan dari ratusan bakal sel embrionik. Masing-masing sel memiliki diameter 5-100 m dan panjangnya mulai ukuran cm sampai meter dan mengandung beberapa ratus inti sel fungsional. Dalam setiap serabut otot terdapat beberapa miofibril silinder kumpulan molekul, yang disusun oleh sarkomer-sarkomer. Setiap sarkomer dibatasi oleh garis Z yang dibangun oleh pita I terlihat lebih terang; protein miosin filamen tebal; dan aktin filamen tipis serta protein lain. Di antara filamen miosin dan aktin terdapat zona H yang disusun oleh garis-garis M, merupakan pusat sarkomer tersebut. Gambar 8-17. Otot Lurik , sarkomer serta bagian-bagaiannya.

b. Dasar Molekuler Kontraksi Otot

Sel otot memiliki komponen khusus yang berhubungan dengan neuron; dapat dirangsang secara elektrik dan dapat mengalirkan potensial aksi impuls. 62 Kontraksi otot dimulai ketika suatu neurotransmiter kimia yaitu asetilkholin dilepaskan ketika potensial aksi mencapai ujung sinaptik suatu saraf motorik. Ketika asetilkholin pada tingkat ambang tertentu dilepaskan pada daerah neuromuskuler hubungan antara saraf motorik dengan membran sel otot, potensial aksi dimulai dan penjalaran impuls terjadi pada permukaan sel otot. Kecepatan penyebaran potensial segera memicu kejadian dalam sel otot yang memuncak pada kontraksi sarkomer. Masing-masing sarkomer memiliki dua tipe filamen : filamen tipis aktin dan filamen miosin tebal. Selama berkontraksi ATP berikatan pada kepala miosin dan ATP tersebut dihidrolisis. Kepala miosin selanjutnya mengokang dan berikatan pada aktin terdekat. Selanjutnya ATP berubah menjadi ADP dan melepaskan fosfat anorganik Pi, ikatan kepala aktin menjadi kuat, digunakan kekuatan pukulan, dan terjadi pergerakan filamen aktin. Ketika ATP lain berikatan, aktin dilepaskan dan siklus di atas diulang kembali. Gambar 8-18. Otot pada kerangka manusia 63

2. Tulang Dan Kerangka