45
Hormon digolongkan menjadi tiga katagori bahan kimia :
1. Hormon Protein , dapat berupa rantai-pendek polipeptida maupun protein
yang lebih kompleks. Contohnya hormon insulin dan oksitosin.
2. Hormon Amin , berupa turunan asam amino. Contohnya hormon epinefrin
adrenalin yang dapat meningkatkan kecepatan denyut jantung dan mempengaruhi perubahan fisiologi lainnya ketika seseorang mengalami
ketakutan dan marah.
3. Hormon Steroid
: berupa molekul kompleks turunan dari kolesterol. Contohnya estradiol-17.
dan testosteron
A. Aktifitas Hormon Berdasarkan Tipe
Berdasarkan tipe hormon, terdapat beberapa prinsip yang digunakan pada seluruh aktifitas hormon , yaitu:
1. Hormon yang hanya mempengaruhi sel target. Sel target memberi tanggapan terhadap hormon karena sel tersebut memiliki molekul reseptor penerima
berupa protein pada membran, sitoplasma dan nukleus, sebaik mesin transduksi yang mengaktifkan kompleks hormon-reseptor. Mesin tersebut kemudian
membawa respon seluler. Sel yang tidak memiliki reseptor untuk hormon tertentu, tidak dapat memberi tanggapan terhadap hormon tersebut.
2. Setiap sel target dalam tubuh diatur hanya oleh sinyal hormon tertentu karena sel tersebut hanya membuat satu set molekul reseptor hormon, tetapi tidak yang
lainnya. 3. Sel yang berbeda dapat melakukan respon tanggapan dengan cara yang
berbeda terhadap hormon yang sama. Perbedaan pada respon jaringan-target tersebut memiliki kemungkinan karena mesin transduksi pada tipe sel target yang
berbeda “membaca” sinyal hormon dengan cara yang berbeda. Oleh karena itu karakteristik sel target, terhadap hormon menetapkan spesifisitas aksi hormon.
4. Beberapa hormon, yang memelihara homeostasis keseimbangan cairan tubuh, terdapat setiap saat. Sedangkan yang lain ada jika dibutuhkan misalnya
hormon epinefrin.
46
5. Sejumlah hormon bersirkulasi biasanya dihasilkan oleh negative feedback control kontrol negatif berbalik; kadar hormon menurun pada darah
menstimulasi penambahan sekresi, dan peningkatan kadar hormon menghambat sekresinya.
6. Sekali hormon berikatan dengan molekul reseptor, biasanya dapat terurai secara cepat. Jika tidak ada mekanisme perbaikan demikian, sel target menjadi
tidak sensitif terhadap perubahan kadar hormon yang mengatur aktifitasnya..
B. Mekanisme Pengendalian Hormon
Ketika molekul reseptor pada permukaan sel atau dalam nukleus sel target berikatan dengan hormon, maka sinyal kimia hormon diterjemahkan menjadi
aktifitas baru atau aktifitas seluler yang berbeda melalui tiga mekanisme, yaitu : 1. Suatu hormon dapat menyebabkan substansi lain untuk memasuki atau
meninggalkan sel target dengan cara lebih cepat. 2. Suatu hormon dapat menstimulasi sel target untuk mensintesis enzim, protein,
atau substansi lain. 3. Suatu hormon dapat membantu sel target untuk mengaktifkan atau menekan
enzim seluler yang ada. Masing-masing mekanisme di atas dikerjakan melalui serangkaian reaksi kimia
yang rumit, pada permukaan sel. Ketepatan tahapannya bergantung pada tipe hormon.
C. Kelenjar Endokrin, Hormon Dan Perannya