Unsur obyektif Unsur‐unsur Tindak Pidana Pembunuhan

50 peserta lainnya dari pidana dalam hal tertangkap tangan, ataupun untuk memastikan penguasaan barang yang diperolehnya secara melawan hukum, diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun. 3. Pasal 340 Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana rnati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun. Unsur-unsur tindak pidana :

1. Unsur obyektif

Unsur obyektif meliputi : perbuatan manusia; sifat melawan hukum dan sifat dapat dihukum a. Perbuatan manusia, adalah suatu perbuatan positif atau negatif yang menyebabkan adanya pelanggaran hukum. Kadang-kadang perbuatan ini dirumuskan dalam pasal-pasal KUHP dengan tegas, tetapi kadang- kadang perbuatannya saja yang diancam dengan pidana, sedangkan cara menimbulkan akibat tidak dirumuskan didalam pasal KUHP. b. Sifat melawan hukum dan sifat dapat dihukum. Sifat melawan hukum adalah bertentangan dengan undang-undang, sedangkan sifat dapat dihukum apabila perbuatan itu harus diancam dengan hukuman oleh suatu norma pidana. Sifat dapat dihukum dapat hilang jika perbuatan itu walupun telah diancam hukuman dengan undang-undang tetapi telah dilakukam keadaaan yang membebaskan dari hukuman. Misalnya karena dalam keadaan darurat, daya paksa, sakit ingatan dan lain sebagainya. Dalam hal ini dapat juga disebut juga karena adanya alasan-alasan yang menjelaskan dari pidana tersebut. 51 Dalam hukum pidana ada 4 pengertian untuk memahami sifat melawan hukum ini. Yang pertama adanya syarat umum agar dapat dipidananya suatu perbuatan yakni perbuatan manusia yang termasuk dalam rumusan delik bersifat melawan hukum dan tercela. Kedua kata melawan hukum tercantum dalam rumusan delik, yang berarti sifat melawan hukum merupakan syarat tertulis untuk dapat dipidananya perbuatan. Ketiga sifat melawan hukum formal mengandung arti semua unsur dari rumusan delik telah dipenuhi. Keempat sifat melawan hukum material, ada dua pandangan. Pertama dilihat dari sisi perbuatannya mengandung arti melanggar atau membahayakan kepentingan hukum yang akan dilindungi oleh pembuat undang-undang dalam rumusan delik. Kedua dari sisi sumber hukumnya sifat melawan hukum mengandung pertentangan dengan asas kepatutan, keadilan serta hukum yang berlaku dalam masyarakat. Dalam perkembangannya sifat melawan hukum material dibagi 2 yaitu fungsi negatif dan fungsi positif. Dalam fungsi negatif berarti meski perbuatan itu memenuhi unsur delik tetapi tidak bertentangan dengan rasa keadilan masyarakat maka perbuatan itu tidak dipidana. Sebaliknya meski perbuatan itu tidak memenuhi unsur delik akan tetapi perbuatan itu tercela dan tidak sesuai dengan rasa keadilan atau norma yang berlaku dalam masyarakat maka perbuatan itu dapat dipidana. http:siti.staff.ugm.ac.id , Feb.15, 2008. Pembahasan terhadap suatu kepentingan hukum hanyalah bersifat melawan hukum materiil, juka perbuatan itu bertentangan dengan tujuan ketertiban hukum, sedang kalau tidak bertentangn dengan tujuan hukum maka tidak 52 bersifat melawan hukum. Suatu perbuatan itu tidak melawan hukum jika merupakan upaya yang hak untuk tujuan yang hak pula.

2. Unsur Subyektif