KESIMPULAN Saran Hambatan-Hambatan Pemberian Remisi Khusus

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN

a. Sejauh ini pemberian remisi khusus di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Lubuk Pakam berjalan dengan baik, menurut syarat subtantif dan administratif tanpa membedakan kualitas ketaqwaan, sehingga dampakpengaruh dari pemberian remisi khusus belum mencapai tujuan yang diharapkan yaitu menjadikan manusia yang beriman dan bertaqwa. Hal ini dapat dilihat dari jumlah narapidana yang masih sedikit mengikuti kegiatan-kegiatan keagamanan sedangkan jumlah yang mendapat remisi khusus lebih dari 50 dari jumlah yang diusulkan. b. Pemberian remisi khusus dengan pembinaan kepribadian narapidana didalam lapas sangat berkaitan erat tetapi hal ini belum sepenuhnya disadari oleh petugas ataupun narapidana di Lapas Klas IIB Lubuk Pakam sehingga apa yang menjadi maksud dan tujuan diberikannya remisi khusus belum mencapai hasil yang optimal. c. Kurangnya sarana dan prasarana peribadatan serta kurangnya peran aktif petugas dalam memberikan suri tuladan yang baik kepada narapidana membuat maksud dan tujuan remisi khusus belum mencapai hasil yang maksimal Universitas Sumatera Utara d. Pemberian remisi khusus di lapas Lubuk Pakam merupakan hak narapidana, namun tidak mutlak diberikan. Karena remisi khusus harus memberikan memenuhi syarat subtantif berupa harus berkelakuan baik. Seharusnya setiap narapidana dapat dinilai kepribadian satu persatu oleh petugas lapas. Namun di Lapas Lubuk Pakam penilaian itu bertitik berat kepada tidak adanya register F buku pelanggaran narapidana. e. Pengoptimalisasian pemberian remisi khusus harus dilaksanakan sehingga bukan hanya diberikan kepada narapidana tapi juga harus kita lihat kwalitas kepribadian dan ketakwaanya, sehingga ketika narapidana bebas dari lapas benar-benar dapat berguna bagi masyarakat. Pemberian remisi khusus dewasa ini hanya diberikan untuk mengurangi isi dalam lapas tanpa melihat kwalitasnya.

2. Saran

a. Sarana dan prasarana yang ada di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Lubuk Pakam agar segera dilengkapi oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan sehingga dengan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, sehingga proses pembinaan dapat berjalan baik sesuai dengan apa yang diharapkan. b. Penambahan petugas agar proses pembinaan dapat berjalan dengan baik berkaitan dengan pemberian remisi khusus. Sehingga pembinaan kepribadian narapidana dapat dibentuk. Dengan bertambahnya Universitas Sumatera Utara petugas dapat menjangkau semua warga binaan di Lapas Lubuk Pakam sehingga semua masalah yang terjadi di dalam Lapas dapat tercover. c. Peningkatan kerjasama dengan lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta yang ada dimasyarakat untuk memberikan pendidikan ketrampilan narapidana sebagai modal nanti bebas narapidana. Karena perlu kita pahami bahwa tangung jawab pembinaan orang yang terpidana bukan hanya pada Lembaga Pemasyarakatan tapi pada semua elemen masyarakat maupun pemerintah. d. Peran aktif pimpinan sebagai pembuatan keputusan dalam memberikan motivasi dan penyuluhan tentang maksud dan tujuan diberikannya remisi khusus. Kalapas sebagai pimpinan harus membuat suatu rencana kerja dan mengawasinya sehingga semua upaya dapat di berjalan dengan baik. e. Memberikan penyuluhan langsung kepada narapidana dimana petugas dijadwalkan untuk memberikan pengarahan kepada narapidana. Karena dengan adanya komunikasi dua arah yang karakter dan kepribadian narapidana dapat dinilai. Misalnya saja Lapas dapat membuat jadwal pertemuan kelompok yang diketuai oleh petugas lapas, dalam diskusi kelompok itu dapat dibicara semua kemajuan narapidana tesebut. Sehingga hasil pembinaan di lembaga pemasyarakatan lebih maksimal. Universitas Sumatera Utara f. Untuk menjamin hak-hak narapidana lembaga pemasyarakatan juga harus berkomunikasi aktif dengan kejaksaan dan pengadilan. Lembaga pemasyarakatan memberitahukan bahwa masa penahanan ataupun vonis narapidana tersebut sehingga adanya kepastian hukum. Dengan adanya tertib administrasi di semua intansi hukum maka dapat tercapainya kepastian hukum si terpidana. g. Pemberian remisi khusus dapat berjalan dengan maksimal dengan dibuat suatu program yang terencana dengan baik. Kalender kerja yang dibuat setiap lapas dapat dijadikan acuan kerja melaksanakan kegiatan. Sehingga tidak terjadi remisi tertunda atau remisi susulan. Universitas Sumatera Utara BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Sejarah Pemberian Remisi