3 Diabetes Gestasional
Terjadi pada wanita yang tidak menderita diabetes sebelum kehamilannya. Hiperglikemia terjadi selama kehamilan akibat sekresi hormone-hormon plasenta.
Sesudah melahirkan bayi, kadar glukosa darah pada wanita yang menderita diabetes
gestasional akan kembali normal. Brunner Suddarth, 2002.
2.1.5 Gejala
Gejala awalnya berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah yang tinggi.Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mgdL, maka glukosa akan
sampai ke air kemih. Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air tambahan untuk
mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. Karena ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan, maka penderita sering berkemih dalam jumlah
yang banyak poliuri. Akibat poliuri maka penderita merasakan haus yang berlebihan sehingga
banyak minum polidipsi. Sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih, penderita mengalami penurunan berat badan. Untuk mengkompensasikan hal ini
penderita seringkali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan polifagi.
Dengan memahami proses terjadinya kelainan pada diabetes melitus tersebut diatas, mudah sekali dimengerti bahwa pada penderita diabetes melitus akan terjadi
Universitas Sumatera Utara
keluhan khas yaitu lemas, banyak makan, polifagia , tetapi berat badan menurun, sering buang air kecil poliuria, haus dan banyak minum polidipsia. Penyandang
diabetes melitus keluhannya sangat bervariasi, dari tanpa keluhan sama sekali, sampai keluhan khas diabetes melitusseperti tersebut diatas. Penyandang diabetes melitus
sering pula datang dengan keluhan akibat komplikasi seperti kebas, kesemutan akibat komplikasi saraf, gatal dan keputihan akibat rentan infeksi jamur pada kulit dan
daerah khusus, serta adapula yang datang akibat luka yang lama sembuh tidak sembuh Sarwono, 2006.
2.1.6 Diagnosis
Diagnosis diabetes dipastikan bila terdapat keluhan khas diabetes poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya
disertai dengan satu nilai pemeriksaan glukosa darah tidak normal glukosa darah sewaktu
≥ 200 mgdl atau glukosa darah puasa ≥ 126 mgdl .
Selain itu terdapat keluhan khas yang tidak lengkap atau terdapat keluhan tidak khas lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi, pruritus vulvae
disertai dengan dua nilai pemeriksaan glukosa darah tidak normal glukosa darah sewaktu
≥ 200 mgdl atau glukosa darah puasa ≥ 126 mgdl yang diperiksa pada hari yang berbeda Suyono, 2005 .
Universitas Sumatera Utara
2.1.7 Komplikasi kronis diabetes mellitus antara lain :