“Item yang memiliki korelasi lebih besar atau sama dengan 0,30 dikategorikan item valid, sedangkan yang memiliki korelasi dibawah
0,30 dikategorikan tidak valid dan akan disisihkan pada analisis selanjutnya
Untuk mempercepat dan mempermudah penelitian ini pengujian validitas dilakukan dengan bantuan komputer dengan menggunakan software SPSS 18.0 for
windows dengan metode korelasi pearson product moment yang rumusnya sebagai berikut:
Sumber: Umi Narimawati 2010:42
Keterangan : r = Koefisien korelasi pearson
X = Skor item pertanyaan Y = Skor total item pertanyaan
N = Jumlah responden dalam pelaksanaan uji coba instrument Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan program SPSS 18.0 for
windows diperoleh hasil uji validitas kuesioner variabel pemeriksaan dijabarkan pada tabel berikut :
r
=
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑
∑ }
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Kuesioner Struktur Organisasi
Butir Pertanyaan
Indeks Validitas
Nilai Kritis Keterangan
P1 0,797
0,30 Valid
P2 0,846
0,30 Valid
P3 0,749
0,30 Valid
P4 0,583
0,30 Valid
P5 0,699
0,30 Valid
P6 0,770
0,30 Valid
P7 0,334
0,30 Valid
P8 0,743
0,30 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Kuesioner Sistem Informasi Manajemen
Butir Pertanyaan
Indeks Validitas
Nilai Kritis Keterangan
P1 0,767
0,30 Valid
P2 0,706
0,30 Valid
P3 0,782
0,30 Valid
P4 0,750
0,30 Valid
P5 0,792
0,30 Valid
P6 0,714
0,30 Valid
P7 0,331
0,30 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Kuesioner Pengambilan Keputusan Manajemen
Butir Pertanyaan
Indeks Validitas
Nilai Kritis Keterangan
P1 0,904
0,30 Valid
P2 0,821
0,30 Valid
P3 0,771
0,30 Valid
P4 0,749
0,30 Valid
P5 0,759
0,30 Valid
P6 0,755
0,30 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013
3.2.4.2 Uji Reliabilitas
Pengertian reliabiltas menurut Sugiyono 2011:3 sebagai berikut: “Reabilitas adalah derajad konsistensi atau keajegan data dalam interval
waktu tertentu”. Selain memiliki tingkat kesahihan validitas alat ukur juga harus memiliki
kekonsistenan. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data pada dasarnya menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan,
kestabilan, atau konsistensi alat tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda. Uji
reliabilitas dilakukan terhadap item pernyataan yang sudah valid, untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan
pengukuran kembali terhadap gejala yang sama. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah
Split Half Method Spearman–Brown Correlation Tehnik Belah Dua. Metode ini menghitung reliabilitas dengan cara memberikan tes pada sejumlah subyek dan
kemudian hasil tes tersebut dibagi menjadi dua bagian yang sama besar berdasarkan pemilihan genap–ganjil. Cara kerjanya adalah sebagai berikut :
a. Item dibagi dua secara acak misalnya item ganjilgenap, kemudian dikelompokkan dalam kelompok I dan kelompok II
b. Skor untuk masing–masing kelompok dijumlahkan sehingga terdapat skor total untuk kelompok I dan kelompok II
c. Korelasikan skor total kelompok I dan skor total kelompok II menggunakan korelasi product moment.
d. Hitung angka reliabilitas untuk keseluruhan item dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Ґ1 =
Umi Narimawati 2010:44 Dimana :
Ґ1 = reliabilitas internal seluruh item
Ґb = korelasi product moment antara belahan pertama dan belahan kedua
Tabel 3.9 Standar Penilaian Untuk Reliabiltas
Category Reliability
Good 0,80
Acceptable 0,70
Marginal 0,60
Poor 0,50
Sumber: Barker et al, 2002 : 70
Seperti yang dikemukakan Barker et al 2002 :70 sekumpulan butir pernyataan yang mengukur variabel dapat diterima jika memilki koefisien
reliabilitas lebih besar atau sama dengan 0,70. Hasil dari uji reliabilitas berdasarkan pada rumus split-half diperoleh sebagai berikut:
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian
Kuesioner Koefisien
Reliabilitas Nilai kritis
Keterangan Struktur Organisasi
0,850 0,70
reliabel Sistem Informasi Majemen
0,879 0,70
reliabel Pengambilan Keputusan
Manajemen 0,910
0,70 reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013
Ґ
b
+Ґ
b
3.2.4.3 Uji Methode Succesive Interval MSI
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Dimana variabel X
1
Struktur Organisasi dan X
2
Sistem Informasi Manajemen dipasangkan dengan data variabel Y Pengambilan Keputusan Manajemen yang
dikumpulkan melalui kuesioner masih memiliki skala ordinal, maka sebelum diolah data ordinal terlebih dahulu dikonversi menjadi data interval menggunakan
Methode SuccesiveInterval MSI. Langkah-langkah transformasi data ordinal ke data interval yaitu :
a. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari kuesioner yang disebarkan.
b. Pada setiap butir yang ditentukan dihitung masing-masing frekuensi jawaban responden.
c. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi.
d. Menentukan proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor.
e. Menggunakan Tabel Distribusi Normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.
f. Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh
dengan menggunakan Tabel Tinggi Densitas. g. M
enggunakan skala dengan rumus :
Density at Lower Limit – Density at Upper Limit NS =
Area Below Upper Limit – Area Below Upper Limit
Keterangan: Density at Lower Limit = kepadatan batas bawah
Density at Upper Limit = kepadatan batas atas Area Below Upper Limit = daerah dibawah batas atas
Area Below Upper Limit = daerah dibawah batas bawah
h. Sesuaikan nilai skala ordinal ke interval, yaitu Skala Value SV yang nilainya terkecil harga negatif yang terbesar diubah menjadi sama
dengan jawaban responden yang terkecil melalui transformasi berikut ini:
[NS + | NS min | +1 ] = Y
Proses pentransformasian data ordinal menjadi data interval dalam penelitian ini menggunakan bantuan program komputer yaitu Microsoft
Office Excel 2007 Analize.
3.2.5 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis
3.2.5.1 Rancangan Analisis
Berdasarkan pertimbangan tujuan penelitian, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif dan Verifikatif. Dalam
pelaksanaan, penelitian ini menggunakan jenis atau alat bentuk penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data
dilapangan. 1.
Penelitian Deskriptif adalah jenis penelitian yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh pegawai pajak berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk
selanjutnya diolah menjadi data. Data tersebut kemudian dianalisis untuk memperoleh suatu kesimpulan. Penelitian deskriptif digunakan untuk
menggambarkan bagaimana pengaruh Struktur Organisasi dan Sistem Informasi Manajmen Terhadap Pengambilan Keputusan Manajemen.
2. Penelitian Verifikatif adalah penelitian yang digunakan untuk menguji
hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik. Penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel X
1
dan X
2
, Pengaruhnya pada Y yang diteliti. Verifikatif berarti menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis
apakah diterima atau ditolak. Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan
menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif.
1. Metode Analisis Kualitatif
Metode kualitatif yaitu metode pengolahan data yang menjelaskan pengaruh dan hubungan yang dinyatakan dengan kalimat. Analisis kualitatif
digunakan untuk melihat faktor penyebab. Menurut Umi Narimawati 2010:45 langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah sebagai
berikut : 1 Setiap indikator yang dinilai oleh responden, diklasifikasikan dalam lima
alternatif jawaban dengan menggunakan skala ordinal yang menggambarkan peringkat jawaban.
2 Dihitung total skor setiap variabelsubvariabel = jumlah skor dari seluruh indikator variabel untuk semua responden.
3 Dihitung skor setiap variabelsubvariabel = rata-rata dari total skor. 4 Untuk mendeskripsikan jawaban responden, juga digunakan statistik
deskriptif seperti distribusi frekuensi dan tampilan dalam bentuk tabel ataupun grafik dengan bantuan software Excell dan SPSS.
Untuk menetapkan peringkat dalam setiap variabel penelitian, dapat dilihat dari perbandingan antara skor aktual dan ideal. Skor aktual diperoleh melalui hasil
perhitungan seluruh pendapat responden, sedangkan skor ideal diperoleh dari prediksi nilai tertinggi dikalikan dengan jumlah pertanyaan kuesioner dikalikan
dengan jumlah responden. Apabila digambarkan dengan rumus, maka akan tampak seperti berikut:
Skor aktual skor aktual =
X 100 Skor ideal
Sumber: Umi Narimawati 2010:45
Keterangan: 1. Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah
diajukan. 2. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden
diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi. Penjelasan bobot nilai skor aktual dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.11 Kriteria Persentase Tanggapan Responden
No Jumlah Skor
Kriteria 1
20.00 – 36.00 Sangat RendahTidak Baik
2 36.01 – 52.00
RendahKurang Baik 3
52.01 – 68.00 Cukup TinggiCukup Baik
4 68.01 – 84.00
TinggiBaik 5
84.01 – 100 Sangat TinggiSangat Baik
Sumber: Umi Narimawati 2010:46
2. Analisis Kuantitatif
Data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner akan diolah dengan pendekatan kuantitatif. Terlebih dahulu dilakukan tabulasi dan memberikan nilai
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Jenis kuesioner yang diterapkan adalah kuesioner tertutup dengan menggunakan skala ordinal. Untuk teknik perhitungan
data kuesioner yang telah diisi oleh responden digunakan skala likert dengan langkah-langkah, yaitu: memberikan pembobotan 5-4-3-2-1 untuk jenis
pertanyaan positif.
Keseluruhan nilai yang didapat lalu dianalisis dengan cara: a. Mengolah setiap jawaban dan pertanyaan dari kuesioneryang disebarkan
untuk dihitung frekuensi dan presentasenya. b. Nilai yang diperoleh merupakan indikator untuk pasangan variabel
independen X yaitu X
1
, X
2
, ….Xn dan variabel dependen Y sebagai berikut X
1
,Y, X
2
.Y, …X
n
,Y dan asumsikan sebaga hubungan linear. c. Menentukan skala atau bobot dari masing-masing alternative jawaban
seperti diuraikan diatas. oleh karena data yang didapat dari kuesioner merupakan data ordinal, sedangkan untuk menganalisis data diperlukan data
interval, maka untuk memecahkan persoalan ini perlu ditingkatkan skala pengkurannya menjadi skala interval melalui “Methode Of Successive
Interval” Hays, 1969:39. Dengan rumus sebagai berikut: 1 Mengolah data
a. Ambil data ordinal hasil kuesioner b. Untuk setiap pertanyaan, hitung proporsi jawaban untuk setiap kategori
jawaban dan hitung proporsi kumulatifnya. c. Menghitung nialai Z table distribusi normal untuk setiap proporsi
kumulatif. Untuk data 30 dianggap mendekati luas daerah dibawah kurva normal.
d. Menghitung nilai densitas untuk setiap proporsi kumulatif dengan memasukan nilai Z pada rumus distribusi normal.
e. Menghitung nilai skala dengan rumus Methode Of Successive Interval.