Analisis Pengujian Densitas Analisis Pengujian Kuat Impak Is

Hubungan antara daya serap air terhadap komposisi massa debu halus dari tabel 4.1 diperlihatkan pada grafik di bawah Gambar grafik 4.1 hubungan nilai daya serap air dengan komposisi massa debu Dari grafik 4.1 dapat ditunjukkan dengan penambahan debu vulkanik gunung sinabung pada komposisi 5:45:50 nilai penyerapan air meningkat, lalu ketika ditambahkan debu vulkanik pada komposisi 5:50:45, 5:55:40 dan 5:60:35 nilai penyerapan air menurun. Begitu juga jika jumlah resin polipropilen diperbanyak akan sangat mempengaruhi nilai penyerapan air pada genteng polimer. Nilai daya serap air maksimum yang diperoleh adalah sebesar 5, 88 yaitu pada komposisi 45 gr debu, nilai ini tidak melebihi standart nasional Indonesia yaitu kurang dari 10. Nilai daya serap air minimum yang diperoleh adalah pada komposisi debu 60 gr yaitu sebesar 3,48

4.2.2 Analisis Pengujian Densitas

Densitas merupakan massa dibagi volume. Semakin tinggi densitas massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Densitas rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya.Besarnya nilai antara densitas terhadap kandungan aspal, debu, danresin polipropilen pada genteng polimer dari tabel 4.2 diperlihatkan pada grafik di bawah Universitas Sumatera Utara Gambar grafik 4.2 hubungan nilai densitas dengan komposisi massa debu Dari grafik 4.2 dapat kita lihat bahwa semakin banyak debu yang kita tambahkan maka semakin besar nilai densitas yang kita peroleh. Pada komposisi debu 60 gr nilai densitas yang kita peroleh sebesar 1,47 grcm 3 . Kemudian pada debu 55 gr nilai densitas yang kita peroleh sebesar 1,45 grcm 3 . Lalu pada komposisi 50gr debu nilai densitas yang kita peroleh sebesar 1,4 grcm 3 . Kemudian pada komposisi debu 45 gr nilai densitas yang kita peroleh sebesar 1,16 grcm 3 . Nilai densitas semakin menurun jika massa debu kita kurangi. Tetapi pada debu 40 gr ada kesalahan sedikit yaitu nilai densitas nya naik menjadi 1,18 grcm 3 . Hal itu mungkin disebabkan pengadukan pada sampel debu 40 gr tidak terlalu merata sehingga mengakibatkan nilai densitas menaik dari debu yang massa nya 45 gr. Universitas Sumatera Utara

4.2.3 Analisis Pengujian Kuat Impak Is

Besarnya nilai antara kuat impak terhadap kandungan aspal, debu, danresin polipropilen pada genteng polimer dari tabel 4.3 diperlihatkan pada grafik di bawah Gambar grafik 4.3 hubungan nilai kuat impak dengan komposisi massa debu Dari grafik 4.3 besarnya kuat impak yang diperoleh berkisar antara 1,11 – 3,78Kjm ². Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa nilai kuat impak minimum sebesar 1,11 kJm 2 terdapat pada komposisi aspal, debu dan resin polipropilen 5:60:35.Sedangkan nilai kuat impak maksimum sebesar 3,78 kJm 2 terdapat pada komposisi aspal, debu dan resin polipropilen 5:45:50. Terlihat pada komposisi debu 40 gr menuju komposisi debu 45 gr nilai kuat impak nya naik, sedangkan pada komposisi debu 45 gr meuju komposisi debu 50 gr nilai kuat impak menurun. Hal itu disebabkan karena pengadukan campuran yang dilakukan manual sehingga mengakibatkan kehomogenan campuran kurang akurat. Kehomogenan campuran ini sangat berpengaruh pada nilai kuat impak. Universitas Sumatera Utara

4.2.4 Analisis Pengujian Kuat Lentur UFS