Serat Sabut Kelapa BAB II TINJAUAN TEORITIS

membentuk ikatan yang baik dengan sebagian besar penguat. Polimer yang lebih banyak digunakan sebagai matriks komposit adalah polimer termoset, walaupun polimer termoplastik juga dapat digunakan. Penggunaan polimer termoset lebih umum karena proses manufaktur polimer termoset lebih sederhana. Manufaktur komposit termoset biasanya tidak memerlukan temperatur dan tekanan yang tinggi. Viskositas polimer termoset yang rendah pada suhu kamar juga membuat impregnasi kemampuan meresap polimer tersebut ke dalam serat lebih baik dibanding termoplastik. Namun termoset juga memiliki kelemahan antara lain sifatnya yang pada umumnya beracun dan kesulitan pendaur-ulangan polimer termoset.

2.2. Serat Sabut Kelapa

Kelapa merupakan tanaman perkebunanindustri berupa pohon batang lurus dari famili Palmae. Tanaman kelapa cocos nucifera L , merupakan tanaman serbaguna atau tanaman yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Seluruh bagian pohon kelapa dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, sehingga pohon ini sering disebut pohon kehidupan tree of life karena hampir seluruh bagian dari pohon, akar, batang, daun dan buahnya dapat dipergunakan untuk kebutuhan kehidupan manusia sehari – hari. Selama ini pemanfaatan serat sabut kelapa hanya digunakan untuk industri rumah tangga dalam skala kecil. Misalnya bahan pembuat sapu, tali, keset, dan alat-alat rumah tangga lain. Tidak sedikit pula yang memanfaatkan sabut kelapa sebagai bahan bakar memasak. Padahal serat sabut kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan industri karpet, pengisi sandaran kursi, dashboard mobil, kasur, genteng, plafon atau bahan panel dinding tahan gempa. Pemanfaatan sabut kelapa juga dapat digunakan sebagai peredam suara, seperti penelitian yang dilakukan Khuriati 2006, bahwa sabut kelapa memenuhi persyaratan untuk peredam suara sesuai ISO 11654. Dengan komposisi serat sabut kelapa di atas 0,15. Sehingga dihasilkan bahan penyerapan gelombang bunyi oleh peredam suara berbahan dasar material penyusun sabut kelapa. Penggunaan sabut kelapa banyak dimanfaatkan karena sabut kelapa memiliki sifat tahan lama, sangat ulet, kuat terhadap gesekan, tidak mudah patah, tahan terhadap air, tidak mudah membusuk, tahan terhadap jamur dan hama serta tidak dihuni oleh rayap dan tikus. Untuk itu, serat sabut kelapa menjadi alternatif perkembangan komposit, karena selain murah, mudah didapat juga sangat berlimpah. Buah kelapa terdiri dari epicarp yaitu bagian luar yang permikaannya licin, agak keras dan tebalnya ± 0,7 mm, mesocarp yaitu bagian tengah yang disebut sabut, bagian ini terdiri dari serat yang keras yang tebalnya 3 – 5 cm, endocarp yaitu tempurung yang tebalnya 3-6 mm, bagian dalam melekat pada kulit luar dari biji endosperm, putih lembaga endosperm yang tebal 3 -5 cm dan air kelapa. Sabut kelapa merupakan bagian lapisan tengah mesocarp dari buah kelapa yang terletak antar epicarp dan endocarp. Buah yang telah tua terdiri dari 35, 12 tempurung, 28 endosperm dan 25 air. Sabut kelapa terdiri dari kulit ari, serat dan sekam dast . Dinatara tiga komponen penyusun sabut kelapa ini penggunaan serat adalah paling banyak dimaanfatkan dan telah berkembang, serat sabut kelap lapisan tengah kulit terluar dari tempurung. Serat sbut kelapa memiliki sifat dapat menahan kandungan air dan unsure kimia pupuk, serta dapat menetralkan keasaman tanah, ramah lingkungan, juga tidak mudah terbakar atau memberikan asap beracun bila terbakar. Djoehana, 1995 . Sifat fisisnya : - Seratnya terdiri dari serat kasar dan halus dan tidak kaku - Mutu serat ditentukan dari warna dan ketebalan - Mengandung unsure kayu seperti lignin, suberin, kutin, tannin, dan zat lilin. Sifat mekanik : - Kekuatan tarik dari serat kasar dan halus berbeda - Mudah rapuh - Bersifat lentur

2.3. G ypsum