V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, mulai dari studi pustaka, pengujian material, pembuatan benda uji, hingga pengujian benda uji, dapat
diambil pemahaman dan pengalaman mengenai pengaruh penambahan filler kaca dalam pembuatan paving block berbahan dasar pasir dan tanah terhadap kuat
tekan dan penyerapan air. Dari penelitian yang telah dilaksanakan didapat beberapa kesimpulan
sebagai berikut : 1.
Penelitian menunjukkan bahwa filler kaca dapat secara efektif digunakan sebagai komponen paving block dan dapat meningkat mutu elemen bahan.
2. Penggunaan filler kaca pada paving block dapat memberikan dampak positif
terhadap lingkungan khususnya tata guna lahan dan pencemaran. 3.
filler kaca akan memberikan kontribusi yang besar terhadap penurunan daya serap air paving block.
4. Didapat nilai optimum kuat tekan rata-rata paving block berbahan dasar
pasir pada 10 campuran filler dengan nilai 23,9 Mpa dan pada paving block berbahan dasar tanah pada 10 campuran filler dengan nilai 10,60
Mpa.
5. Penggunaan tanah lempung sebagai bahan dasar pembuatan paving block
masuk dalam mutu D yaitu penggunaan untuk taman. 6.
Di dapat hubungan atau korelasi antara kuat tekan terhadap penyerapan air paving block yaitu semakin besar penyerapan air pada benda uji maka
semakin rendah kekuatannya.
B. Saran
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pemanfaatan pecahan kaca sebagai filler paving block kepada penduduk sekitar
dan para peneliti bahan bangunan. Saran-saran yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai berikut;
1. Guna menghasilkan paving block berbahan dasar tanah dengan kuat tekan yang
besar, perlu dilakukan pengeringan dan pengayakan tanah dalam proses pembuatan paving block agar tanah dapat tercampur rata dengan bahan
pengikat lainnya. 2.
Paving block disarankan untuk penggunaan taman kota dan daerah industri.
3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan filler kaca
sebagai bahan pembuatan paving block berbahan dasar tanah. Adanya penelitian lanjutan tersebut adalah penggunaan cetakan hidrolis yang telah
terukur bebannya pada saat pencetakan, perbandingan jumlah semen dengan agregat dan analisis waktu pemeraman 7, 14 dan 28 hari agar diperoleh kuat
tekan yang lebih baik.