Teknologi Sistem e-learning Sintaks media pembelajaran E-Learning

80 1. Synchrounous e-learning: Dosen dan Mahasiswa dalam kelas dan waktu yang sama meskipun secara tempat berbeda.Di sini yang berperan adalah teleconference. 2. Asynchronous e-learning: Dosen dan Mahasiswa dalam kelas yang sama kelas virtual, meskipun dalam waktu dan tempat yang berbeda.Di sini diperlukan peranan sistem aplikasi e-learning berupa Learning Management SystemLMS dan content baik berbasis text atau multimedia. Sistem dan content tersedia dan online dalam 24 jam nonstop di Internet. Dosen dan Mahasiswa bisa melakukan proses pembelajaran dimanapun dan kapanpun.

2.7.2. Teknologi Sistem e-learning

Teknologi yang diperlukan dalam pengembangan system e-learning dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu teknologi komputer, teknologi komunikasi, dan teknologi untuk pengembangan aplikasi e-learning LMS dan materi content pembelajaran.

A. Learning Management System LMS

LMS merupakan suatu sistem komputer yang dapat diibaratkan sebagai staff administrasi yang akan mengatur penyelenggaraan proses belajar mengajar. Berikut adalah beberapa fungsi dari LMS: a. Mengelola materi pembelajaran b. Registrasi dan Persetujuan c. Merekam aktifitas belajar mengajar 81 d. Melakukan evaluasi e. Media komunikasi f. Pelaporan

B. Learning Content

Learning content adalah materi pembelajaran itu sendiri, yang akan disajikan kepada peserta pembelajaran. Isi materi harus dibuat oleh mereka yang punya kompetensi dibidangnya, tidak peduli apakah mereka memahami banyak tentang TI atau tidak.Setelah isi materi selesai dibuat baru kemudian dibuatkan versi elektroniknya oleh para pengembang content contentdevelopers sehingga bisa dimasukkan ke LMS. Fasilitas yang disediakan teknologi e-learning sebagaimana penjelasan di atas sangat sesuai untuk digunakan pada mata kuliah Kewirausahaann 1, karena proses belajar mengajar yang terjadi, tidak hanya antara dosen dan mahasiswa didalam kelas.

2.7.3. Sintaks media pembelajaran E-Learning

Langkah-langkah operasional penggunaan e-learning pada proses pembelajaran mata kuliah Kewirausahaan 2 adalah sebagai berikut : 1. Mencari materi pokok pembelajaran. Proses pembelajaran yang berupa mencari materi pokok pembelajaran, terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut: 82 a. Guru menyampaikan kompetensi dasar serta beberapa indikator kepada para siswa beserta situs intemet yang dapat dikunjungi berkenaan dengan kompetensi dasar serta indikator tersebut. b. Siswa mendownload materi pokok pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar serta indikator yang disampaikan oleh guru pada situs yang telah ditunjukkan oleh guru, dalam hal ini siswa diberi kesempatan untuk mencari pada situs lain selain yang ditunjukkan oleh guru . c. Setelah mengdit apabila diperlukan, siswa mengirimkan hasil download tersebut ke web site atau email guru. d. Guru mengedit materi pokok yang dikirim oleh para siswa, mengeditnya, yaitu dengan mengurangi apabila mated yang dikirim oleh siswa apabila bahasannya terlalu luas, atau menambah apabila materi yang dikirim oleh siswa terialu ringkas pembahasannya, sehingga belum memenuhi indikator yang dikehendaki oleh guru. e. Setelah di edit, guru mengirimkan ke alamat email siswa apabila materi pokok pembelajaran sudah disesuaikan indikator yang dikehendaki. 2.7.4. Kelebihan dan Kekurangan E-learning 2.7.4.1.Kelebihan E-learning Pembelajaran dengan menggunakan e-learning mempunyai berbagai kelebihan dibandingkan dengan pembelajaran secara konvensional. Dengan munculnya e- learning, memberikan warna baru dalam proses pembelajaran. Dosen bisa langsung online ke web yang dituju terus men-download program yang 83 diinginkan. Program yang sering digunakan antara lain: Macromedia Flash, Java Applet, dan lain sebagainya. Selain men-download dari internet, kita juga dapat menggunakan CD pembelajaran yang sudah banyak beredar. Kelebihan yang paling menonjol dari pembelajaran menggunakan komputer dalam hal ini e-learning adalah kemampuan mahasiswa untuk dapat belajar mandiri. Karena sifat komputer yang lebih personalindividu, dapat membantu mahasiswa untuk belajar mandiri dengan atau tanpa bimbingan langsung dari dosennya. Dosen dalam hal ini pembelajaran dengan e-learning, dapat melaksanakan pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung. Dengan kata lain, dengan atau tanpa dosenpun pembelajaran secara mandiri tetap bisa berlangsung. Sebagaimana yang diungkapkan oleh beberapa ahli di bawah ini. Darsono 2001 menyatakan bahwa prinsip memahami sendiri belajar mandiri sangat penting dalam belajar dan erat kaitannya dengan prinsip keaktifan. Mahasiswa yang belajar dengan melakukan sendiri tidak minta tolong orang lain akan memberikan hasil belajar yang lebih cepat dalam pemahaman yang lebih mendalam. Prinsip ini telah dibuktikan oleh John De wey dengan “lerning by doing” nya. Lebih lanjut prinsip memahami sendiri ini diartikan bahwa hendaknya mahasiswa tidak hanya tahu secara teoritis, tetapi juga secara praktis. Pembelajaran dengan menggunakan e-learning dapat menumbuhkan sikap belajar mandiri. Arsyad 2002 menyatakan bahwa media pembelajaran dengan komputer dapat menampilkan dengan baik berbagai simulasi, visualisasi, konsep-konsep, dan 84 multimedia yang dapat diakses user mahamahasiswa sesuai dengan yang diinginkan sehingga visualisasi yang bersifat abstrak dapat ditampilkan secara konkrit dan dipahami secara mendalam. Media pembelajaran ini dapat menampilkan konsep yang bersifat abstrak ke dalam konsep yang bersifat konkrit sehingga pemahaman mahasiswa lebih mendalam. 2.7.4.2.Kelemahan E-learning Ada beberapa kelemahan dalam e-learning yang sering menjadi pembicaraan, antara lain kemungkinan adanya kecurangan, plagiasi, dan pelanggaran hak cipta. Kuldep Nagi dari Amerika, memberikan ide untuk mengaktifkan diskusi kelompok secara online dan membatasi kadaluwarsa soal-soal ujian. Selain itu, pengajar dosen juga harus memberikan interaksi yang responsif dan berkelanjutan untuk mengenal mahasiswa lebih jauh dan dapat melihat minatnya, memberikan ujian berupa analisa atas suatu kasus yang berbeda, serta memintanya untuk menjelaskan logika yang menjadi analisa tersebut. Emil Marais dan Basie von Solms dari Afrika Selatan menambahkan perlunya penyediaan alat bantu untuk membatasi akses ilegal ke dalam proses pembelajaran, baik dengan menggunakan password ataupun akses dari nomor IP Internet Protocol tertentu untuk mengurangi kecurangan dalam praktik e- learning. Kelemahan yang paling mendasar dari e-learning adalah kecurangan, plagiasi, dan pelanggaran hak cipta. Sesuai data dari Microsoft Corporation, pada tahun 2006 Indonesia menduduki peringkat ke dua terbesar dalam pembajakan di dunia maya 85 internet pada khususnya dan penggunaan software di PC Personal Computer pada umumnya. Hal tersebut membuktikan bahwa internet dalam hal ini e- learning masih banyak sekali kekurangannya. Pembelajaran dengan menggunakan e-learning juga harus membutuhkan jaringan internet untuk pembelajaran jarak jauh. Padahal tidak semua instansi memiliki jaringan internet. Program-program dalam e-learning juga membutuhkan Personal Computer PC dengan spesifikasi yang cukup canggih agar program bisa berjalan dengan baik. Walaupun programer sudah menyediakan fasilitas password atau pengaman tetapi tangan- tangan jahil masih banyak yang merusaknya atau membajaknya. Walaupun demikian, e-learning sebagai suatu inovasi dalam proses pembelajaran sudah memberikan warna baru cara belajar jarak jauh yang mandiri.

2.7.5. Teori Belajar Yang Melandasi Media Pembelajaran E-Learning

Dokumen yang terkait

The effectiveness of using student teams achievement division (stad) technique in teaching direct and indirect speech of statement (A quasi experimental study at the eleventh grade of Jam'iyyah Islamiyyah Islamic Senior high scholl Cege)

3 5 90

INCREASING LEARNING ACHIEVEMENT BASIC MULTIPLICATION CONCEPTS WITH THE MEDIA OF PICTURE CARD OF MATH LEARNING CLASS II SDN 1 KEDATON BANDAR LAMPUNG

0 12 1

THE CORRELATION BETWEEN LEARNING INTEREST AND LEARNING READINESS WITH STUDENT’S LEARNING GEOGRAPHY ACHIEVEMENT AT THE FIRST GRADE OF SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG IN CADEMIC YEAR 2012-2013

0 5 85

THE INFLUENCE OF PRODUCTIVE LEARNING ACHIEVEMENT AND INDUSTRIAL WORK PRACTICE ACHIEVEMENT TOWARD THE COMPETENCY OF SOFT VEHICLE TECHNIQUE SKILL IN SMK BHAKTI UTAMA BANDAR LAMPUNG

1 5 83

ESP MATERIALS FOR STUDENT OF INFORMATICS MANAGEMENT AND COMPUTER ACADEMY.

0 0 23

THE IMPROVEMENT OF ACHIEVEMENT LEARNING THROUGH STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TYPE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL ON TOOLS AND TECHNIQUES MEASUREMENT TRAINING LESSONS COMPETENCY STANDARDS USING THE MEASURING TOOLS TPBO X GRADE STUDENT OF SMK N

0 3 213

Perguruan Tinggi DCC - Dian Cipta Cendikia

0 0 3

Perguruan Tinggi DCC - Dian Cipta Cendikia

0 0 1

ABSTRACT THE EFFECT OF SELF CONCEPT, ENTREPRENEURSHIP LEARNING AND FAMILY ENVIRONMENTAL ON INTEREST ENTREPRENEURSHIP TO MANAGEMENT STUDENT IN FACULTY OF ECONOMY AND BUSINESS USU 2011

0 0 10

HASIL BELAJAR PAI DI AMIK DIAN CIPTA CENDIKIA BANDAR LAMPUNG

0 0 7