Metode Pengujian Data METODE PENELITIAN

4. Uji Autokorelasi

Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik atau tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru timbul jika ada korelasi secara linear antar kesalahan pengganggu periode t berada dengan kesalahan pengganggu periode t-1 sebelumnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa uji asumsi klasik autokorelasi dilakukan untuk data time series atau data yang mempunyai seri waktu, misalnya data dari tahun 2000 sampai dengan 2012. Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi dengan uji Durbin-Watson DW dengan ketentuan sebagai berikut:  Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW dibawah -2 DW -2  Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau -2 DW +2  Terjadi autokorelasi negatif, jika nilai DW di atas +2 atau DW +2

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Rancangan Analisis

Menurut Umi Narimawati 2010:41 mendefinisikan rancangan analisis adalah sebagai berikut: “Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”. Analisis yang penulis gunakan terhadap data yang telah diuraikan dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan verifikatif kuantitatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono 2013:8 mendefinisikan analisis kualitatif sebagai berikut: “Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah natural setting; disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya; disebut juga sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisn ya lebih bersifat kualitatif”. Penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan penelitian ini. Menurut Sugiyono 2013:8 mendefinisikan analisis kuantitatif sebagai berikut: “Analisis kuantitatif merupakan metode analisis yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatifstatistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”. Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang diuraikan diatas adalah sebagai berikut:

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Adapun pengertian analisis regresi linear berganda menurut Menurut Sugiyono 2011:277 sebagai berikut: “Analisis regresi linier berganda adalah analisis yang digunakan peneliti, bila bermaksud meramalkan bagaimana keadaan naik turunnya variabel dependen kriterium, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi dinaik turunkan nilainya”. Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk membuktikan sejauh mana hubungan Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan. Untuk menggunakan teknik analisis ini syarat-syarat yang harus dipenuhi diantaranya adalah sebagai berikut: a. Data harus berskala interval; b. Variabel bebas terdiri lebih dari dua variabel; c. Variabel tergantung terdiri dari satu variabel; d. Hubungan antara variabel bersifat linier. Artinya semua variabel bebas mempengaruhi variabel tergantung; e. Tidak boleh terjadi multikolinieritas. Artinya sesama variabel bebas tidak boleh berkorelasi terlalu tinggi, misalnya 0,9 atau terlalu rendah misalnya 0,01. f. Tidak boleh terjadi autokorelasi. Akan terjadi autokorelasi jika angka Durbin dan Watson sebesar 1 atau 3 dengan skala 1-4; g. Jika ingin menguji keselarasan model goodness of fit, maka dipergunakan simpangan baku kesalahan. Untuk kriterianya digunakan dengan melihat angka Standard Error of Estimate SEE dibandingkan dengan nilai simpangan baku Standard Deviation. Jika angka Standard Error of Estimate SEE simpangan baku Standard Deviation maka model dianggap selaras; dan h. Kelayakan model regresi diukur dengan menggunakan nilai signifikansi. Model regresi layak dan dapat dipergunakan jika angka signifikansi 0,05 dengan presisi 5 atau 0,01 dengan presisi 1. Persamaan analisis regresi linier berganda secara umum untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Sumber: Sugiyono 2012 Keterangan : Y = Nilai Perusahaan α = konstanta, merupakan nilai terikat yang dalam hal ini adalah Y pada saat variabel bebasnya adalah 0 X1, X2= 0 β1 = koefisien regresi berganda antara variabel bebas X1 terikat Y, apabila variabel bebas X2 diangap konstan. β2 = koefisien regresi berganda antara variabel bebas X2 terikat Y, apabila variable bebas X1 diangap konstan. X1 = Profitabilitas X2 = Likuiditas

2. Analisis Koefisien Korelasi Pearson

Korelasi pearson digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara 2 variabel, yaitu variabel bebas dan variabel tergantung yang berskala interval atau rasio parametrik yang dalam SPSS disebut scale, yang dalam hal ini pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan. Y = α + β1 X1 + β2 X2

Dokumen yang terkait

Pengaruh Arus Kas dan Laba Bersih Terhadap Return Saham (Studi Kasus Perusahaan Pertambangan Sub Sektor Batubara yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2014)

2 25 47

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus pada Perusahaan Pertambangan Sub Sektor Batubara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014)

5 33 42

Pengaruh Earning Per Share dan Likuiditas Terhadap Return Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Sub Sektor Pertambangan Batubara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014)

1 12 55

Pengaruh Struktur Modal dan Return On Asset Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Perusahaan Pertambangan Sektor Logam dan Mineral yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

0 4 1

Pengaruh Return on Equity dan Debt To Equity Ratio Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Sub Sektor Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2015)

1 27 34

Pengaruh Likuiditas dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada perusahaan pertambangan logam dan mineral yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013)

2 48 87

ANOMALI INITIAL PUBLIC OFFERING DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi kasus pada perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia dan Daftar Efek Syariah periode 2010 – 2014)

0 24 250

PENGARUH STRUKTUR MODAL, RETURN ON EQUITY, LIKUIDITAS, DAN GROWTH OPPORTUNITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN JASA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 105

Pengaruh Struktur Modal Dan Return On Equity (ROE) Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Pertanian Di Bursa Efek Indonesia (Perusahaan yang Terdaftar Di BEI)

0 0 10

PENGARUH RETURN ON ASSET, RETURN ON EQUITY TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA SUB SEKTOR LOGAM DAN MINERAL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013

0 0 17