3.1.5.5 Normalisasi Matriks
Langkah selanjutnya adalah melakukan pembagian nilai kriteria dengan hasil jumlah kolom nilai masing-masing
kriteria ∑ masing-masing kolom, hasil pembagian tersebut kemudian dijumlahkan per baris seperti tabel berikut:
Tabel 3.4 Matriks perbandingan berpasangan dengan jumlah baris Kriteria
Pskt TKA
Prk Int 1
Int 2 P.
krj ∑
baris Pskt
12,69 35,58
48,33 410,83
310,33 519
2,31 TKA
0,33 2,69 15,58
28,33 310,83
210,33 419
1,22 Prk
0,252,69 0,55,58
18,33 210,83
210,33 319
0,84 Int 1
0,252,69 0,335,58
0,58,33 110,83
210,33 319
0,66 Int 2
0,332,69 0,55,58
0,58,33 0,510,83
110,33 319
0,57 P. Krj
0,202,69 0,255,58 0,338,33 0,3310,83
0,33 10,33
119 0,27
3.1.5.6 Menghitung TPV Total Priority Value
Setelah nilai kepentingan untuk perbandingan antar kriteria didapat seperti pada tabel diatas, maka selanjutnya dicari nilai TPV total priority value atau
bobot masing-masing kriteria dengan cara membagi nilai dari masing-masing ∑baris dengan jumlah kriteria yaitu ada 6 kriteria, hasil penilaian dapat dilihat
pada tabel berikut: Tabel 3.5 Bobot kriteria
Kriteria TPV ∑
baris6 Psikotes
0,39 TKA
0,20 Praktek
0,14 Interview 1
0,11 Interview 2
0,10 Peng. Kerja
0,05
3.1.5.7 Menghitung Uji Konsistensi
Setelah nilai TPV didapat langkah selanjutnya adalah menghitung tingkat konsistensi matriks perbandingan kriteria, apakah nilai konsistensi dapat
ditoleransi konsistensinya atau perhitungan harus diulang kembali agar mendapatkan perhitungan dengan konsistensi kurang dari 0,1. Untuk perhitungan
konsistensi CI dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a. Menghitung Nilai eigen
max Tabel 3.6 Nilai Eigen
Kriteria TPV
∑Kolom Max
Psikotes 0,39
2,69 1,05
TKA 0,20
5,58 1,12
Praktek 0,14
8,33 1,17
Interview 1 0,11
10,83 1,19
Interview 2 0,10
10,33 1, 03
Peng. Kerja 0,05
19 0,95
∑ 6,51
b. Konsistensi indeks Berdasarkan rumus 2.2 ::
CI = 6,51
– 6 6
– 1 CI
= 0,51 = 0,10 5
Berdasarkan rumus 2.3 : CR
= 0,10 1,24
CR = 0,08
Berdasarkan nilai konsistensi rasio tersebut, didapat nilai matriks kriteria 0,08 0,08 0,1. Hal ini menunjukan bahwa konsistensi sangat baik dan dapat
diterima, dimana nilai konsistensi rasio dikatakan konsisten jika CR 0,1. Melalui cara yang sama, langkah selanjutnya adalah menentukan bobot kriteria
dari masing-masing subkriteria.
3.1.5.8 Perhitungan Bobot Sub Kriteria Psikotes
1. Membuat matriks perbandingan sub kriteria psikotes Tabel 3.7 matriks perbandingan sub kriteria psikotes
Sub Kriteria
Aritmatika Koran
Wartegg EPPS
Aritmatika 1
2 3
5 Koran
0,5 1
2 3
Wartegg 0,33
0,5 1
3 EPPS
0,2 0,33
0,33 1
2. Menghitung TPV Tabel 3.8 Matriks perbandingan berpasangan dengan jumlah kolom
Sub Kriteria
Aritmatika Koran
Wartegg EPPS
Aritmatika 1
2 3
5 Koran
0,5 1
2 3
Wartegg 0,33
0,5 1
3 EPPS
0,2 0,33
0,33 1
∑ 2,03
3,83 6,33
12
Tabel 3.9 Matriks perbandingan berpasangan dengan jumlah baris Sub
Kriteria Aritmatika
Koran Wartegg EPPS
∑ Aritmatika
1 2,03 2 3,83
3 6,33 5 12 1,9
Koran 0,5 2,03
1 3,83 2 6,33 3 12 1,08