Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Muhammad Saw. terlihat awal mula Nabi diseru untuk menutup auratnya. 13 Melihat peristiwa ini, muncul dugaan bahwa Muhammad Saw. sebelum diangkat menjadi Nabi itu tidak maksum artinya kalau Nabi itu maksum maka Nabi terjaga dari terbukanya aurat meskipun secara tidak sengaja karena konsep maksum itu bukan berarti menjaga diri akan tetapi dijaga ataupun terjaga. Berangkat dari riwayat yang diduga Muhammad Saw. terbuka auratnya, maka penelitian ini mengkaji ulang kualitas hadis-hadis yang diduga adanya ketidakmaksuman Nabi Muhammad Saw., karena saya berpatokan pada sebuah teori “Kesahihan sanad tidak dapat menjamin sahihnya matan hadis”, 14 ini sebagai tolak ukur sahihnya matan hadis. Begitu juga ditemukan beberapa ayat al- Qur’an maupun dari hadis Nabi secara lahiriyah Muhammad Saw. melakukan kesalahan yang kemudian mendapat teguran dari Allah Swt. Tidak menutup kemungkinan, peristiwa terbukanya aurat Nabi Muhammad Saw. baik dari sebelum dan sesudah kenabian menunjukkan adanya ketidakmaksuman. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, saya akan melakukan kajian yang dituangkan dalam bentuk skripsi yang berjudul: “KUALITAS HADIS- HADIS KEMAKSUMAN NABI MUHAMMAD SAW.” 13 Ibn ajar al- ʻAsqal nī, Fatḥ al-B rī. Penerjemah Amiruddin Jakarta: Pustaka Azzam, 2003, Cet 2, J. 19, 119. Lihat juga A mad ibn anbal, al-Musnad al- Q hirah: D r al- adīts, 1995, Cet. 1, J. 17, 125. no. hadis 23684 23690. 14 Thoha Saputro, Kritik Matan Hadis Studi Komparatif Pemikiran Ibn Qayyim al- Jauziyyah dan Muhammad al-Ghazali. Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008.

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas dan untuk memperjelas alur penelitian ini, maka saya perlu mengidentifikasi beberapa masalah mengenai kemaksuman Muhammad Saw. berikut untuk kemudian diteliti lebih lanjut: a. Apa yang dimaksud dengan maksum? b. Kapan istilah maksum itu ada? c. Siapakah yang pertama kali menggunakan istilah maksum ini? d. Apakah Muhammad Saw. maksum dari sebelum kenabian atau sesudah kenabian? e. Apakah maksum diberikan kepada selain para Nabi dan Rasul? f. Bagaimana perbincangan ulama tentang kualitas hadis kemaksuman Muhammad Saw.? g. Bagaimana kualitas hadis-hadis yang menunjukkan adanya ketidakmaksuman Muhammad Saw. sebelum dan sesudah kenabian?

2. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dari beberapa identifikasi masalah yang muncul dan untuk memudahkan penelitian ini, saya hanya membatasi masalah pada poin a, d, f, dan poin g. Pembatasan pada empat poin yang saya pilih, karena dalam penelitian ini, saya fokuskan pada riwayat-riwayat yang menunjukkan ketidakmaksuman Muhammad Saw. sehingga poin-poin tersebut dirasa perlu untuk diteliti lebih lanjut. Dari indentifikasi masalah tersebut, saya memberi batasan masalah yaitu pada riwayat-riwayat yang diduga menunjukkan ketidakmaksuman Muhammad Saw. sebelum dan sesudah kenabian. Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka disusun rumusan masalah skripsi ini adalah: Bagaimana kualitas hadis-hadis kemaksuman Nabi Muhammad Saw. ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Secara umum penelitian ini bertujuan menjelaskan arti maksum dan menganalisis kualitas hadis-hadis kemaksuman Nabi Muhammad Saw. 2. Adapun tujuan khusus penelitian ini, guna melengkapi salah satu persyaratan akhir pada program S1 untuk meraih gelar S.Th.i Sarjana Theologi Islam di Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain: 1. Mengetahui arti maksum secara mendalam. 2. Mengetahui kualitas hadis-hadis kemaksuman Muhammad Saw. 3. Diharapkan dapat memberikan dan menambah wawasan serta pandangan kajian Islam terutama dalam studi Hadis, yaitu mengenai kajian kulitas matan hadis kemaksuman Nabi Muhammad Saw.

D. Metode Penelitian

Dalam skripsi ini, saya menggunakan tiga aspek metode penelitian, yaitu:

1. Metode Pengumpulan Data

Dalam penulisan skripsi ini, saya menggunakan penelitian kepustakaan library research. 15 Saya mengumpulkan data-data hadis atau riwayat yang menunjukkan ketidakmaksuman Muhammad Saw. sebelum kenabian dan sesudah kenabian. Data-data diperoleh dengan cara mengumpulkan bahan-bahan baik dari perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta maupun Google Book. Setelah data terkumpul kemudian saya klasifikasi menjadi dua jenis sumber data yaitu: 1. Sumber data primer, untuk penelitian ini merujuk pada dua kitab yaitu: aḥīḥ al-Bukh r ī dan aḥīḥ Muslim. 2. Sumber data sekunder, berupa buku dan tulisan lainnya yang ada hubungannya dengan pokok masalah dalam penelitian ini, seperti: S īrah al- Nabawiyyah karya Ibn Hisy m, 16 Ibn Is ḥ q, 17 dan al-Ra ḥīq al-Makhtūm karya Syaykh afiyura m n al- Mub rakfūrī, Fiqh al-Sīrah karya Muḥammad al- Ghaz l ī 18 dan al-B ūṭī, 19 a ḥīḥ al- tsar waJamīl al- Ibar min Sīrat Khayr al- Basyar karya Mu ammad b mil al- Sulamī, 20 Fakhr al-D īn al-R zī; Iṣmat 15 Cara pengumpulan data-datanya melalui buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan permasalahan yang menjadi obyek penelitian. 16 Ibn Hisy m, Sīrah Nabawiyah Beirūt: D r Ibn azm, 2009, Cet. 2, 88. 17 Ibn Is q ta qīq dan shar : Ibn Hish m, Sirah Nabawiyah. Penerjemah H. Samson Rahman Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2012, 111-112. 18 Mu ammad al- Ghaz lī, Fiqh al-Sīrah Beirūt: D r al-Kutub, 1965, Cet. 6, 83. 19 Al-Buthy, Fikih Sirah. Penerjemah Fuad Syaifudin Nur Jakarta: Hikmah PT Mizan Publika, 2010, Cet. 1, 65. 20 Mu ammad b. mil al-Sulamī, aḥīḥ al- tsar waJamīl al- Ibar min Sīrat Khayr al- Basyar Jeddah: Maktabat Raw iʻ al-Mamlakah, 2010, 86. al-Anbiy , 21 Al ī bin Muḥammad al-Jurj nī; Syarḥ al-Maw qif, 22 Mu ḥammad Al ī al- būnī; al-Nubuwwah wal-Anbiy , 23 Maytsam al-Ba ḥr nī; Qaw id al-Mar m f ī Ilm al-Kal m, 24 Syar īf al-Murtaḍá; Tanzīh al-Anbiy , 25 Ja ʻfar al-Sub nī; ʻIṣmat al-Anbiy fī al-Qur‟ n al-Karīm, 26 al-Sy arbinī; Radd Syubuh t awl Iṣmat al-Nabī fī Ḍaw al-Kit b wal-Sunnah, 27 ʻUmar Sulaym n al-Asyqar; Rasul dan Risalah, 28 al-Syakh ṣiyyah al-Isl miyyah; Taqiy al-D īn al-Nabh nī, 29 tanpa menyebutkan nama penulis; Kemaksuman Nabi. 30

2. Metode Analisa Data

Dalam melakukan penelitian ini, saya menggunakan dua langkah metodologis penelitian matan hadis, yaitu: 1. Meneliti matan dengan melihat kualitas sanad hadis. 31 2. Meneliti kandungan matan. Langkah selanjutnya dalam upaya memahami hadis Nabi, saya 21 Fakhr al- Dīn al-R zī, ʻIṣmat al-Anbiy Beirūt: D r al-Kutub al-ʻIlmīyah, 1986, 41- 42. 22 ʻAlī b. Mu ammad al-Jurj nī, Syarḥ al-Maw qif Beirūt: D r al-Kutub al-ʻIlmīyah, 1998, J. 8, 288. 23 Mu ammad ʻAlī al- būnī, al-Nubuwwat waal-Anbiy Beirūt: Maktabah al-Ghaz lī, 1975, J. 3, 58. 24 Maytsam al-Ba r nī, Qaw id al-Mar m fī Ilm al-Kal m Maktabat yatullah al- ʻAẓamī, 1998, Cet. 2, 125. 25 Syarīf al-Murtaḍá, Tanzīh al-Anbiy Qum: Amīr, 1955, 15. 26 Ja ʻfar al-Sub nī, ʻIṣmat al-Anbiy fī al-Qur‟ n al-Karīm Beirūt: D r al-Wal , 2004, Cet. 2, 8. 27 Al- Syarbinī, Radd Syubuh t awl Iṣmat al-Nabī fī Ḍaw al-Kit b waal-Sunnah al- Q hirah: D r al- a īfah, 2003, 68-69. 28 ʻUmar Sulaym n al-Asyqar, Rasul dan Risalah. Penerjemah Munir F. Ridwan International Islamic Publishing House, 2008, 132. 29 Taqiy al- Dīn al-Nabh nī, al-Syakhṣiyyah al-Isl miyyah Beirūt: D r al-Ummah, 2003, J. 1, 136. 30 Artikel di akses pada 19 Juli 2014 dari http:www.alhassanain.comindonesianarticles articlesbeliefs_libraryfundamentals_of_Religionprophethoodkemaksuman_nabi001.html 31 Siti Masyitoh, “Kualitas Hadis-hadis Dalam Tafsir al-Azhar; Studi Kritik Matan Hadis Dalam Surah Y sīn,” Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2010 33.