Pembuatan Ligan Basa Schiff 1,5-Difenil Karbazona - Anilina

6. Pembuatan Larutan Kompleks Logam Kobalt – Ligan Basa Schiff 0,1 mM

Sebanyak 4 mL larutan induk standar ligan basa Schiff dan 2 mL larutan induk CoII dicampurkan ke dalam gelas kimia 50 mL. Larutan ini dibuat dengan perbandingan konsentrasi antara ligan basa Schiff dan ion logam CoII yaitu 2: 1 Rini, 2010. Kemudian dilakukan pengenceran sampai terbentuk larutan kompleks ion logam kobalt-ligan basa Schiff 0,1 mM.

7. Penentuan pH dan Panjang Gelombang Optimum Kompleks Logam

Kobal-Ligan Basa Schiff Penentuan ini dilakukan dengan cara memvariasikan pH kompleks antara larutan ion logam CoII dengan ligan basa Schiff dengan skala kenaikan pH adalah 1 dari 4 sampai 9. Selain itu dilakukan juga penentuan panjang gelombang optimum dengan cara mencari panjang gelombang yang menghasilkan absorbansi maksimum menggunakan Spektrofotometer Ultraungu-Tampak dari pencampuran antara ion logam CoII dengan ligan basa Schiff yang mana pH kompleks telah divariasikan.

8. Penentuan Waktu Kestabilan Kompleks Logam Kobalt-Ligan Basa Schiff

Penentuan waktu kestabilan kompleks dilakukan dengan perbandingan mol antara ion logam CoII dengan ligan basa Schiff yaitu 1:2, lalu diukur absorbansinya dengan menggunakan Spektrofotometer Ultraungu-Tampak pada panjang gelombang optimum kompleks dan pH optimum kompleks dari 0 menit sampai 120 menit dengan skala 30 menit.

9. Penentuan Pengaruh Ion Pengganggu

Pengaruh ion pengganggu dengan membuat larutan NiII 10 mM yang dicampurkan dengan larutan CoII 10 mM. Dari larutan logam tersebut ambil 2 mL dan ditambahkan dengan ligan basa Schiff 10 mM sebanyak 4 mL ke dalam gelas beker 50 mL. Lalu dilakukan pengenceran sampai konsentrasi larutan 0,1 mM, kemudian diukur absorbansi masing-masing larutan menggunakan Spektrofotometer Ultraungu-Tampak pada kondisi pH optimum, panjang gelombang maksimum dan waktu kestabilan yang telah ditentukan. Hasil pengukuran kompleks campuran ini dibandingkan terhadap kompleks kobalt-ligan basa Schiff, dengan tiga kali pengulangan untuk dilakukan uji t.