Uji Heteroskedastisitas Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesiss

Nilai kritis F dihitung dengan menggunakan k – 2 dan n – k – 1 Jika F hitung F kritis, maka model tersebut mengandung multikolinearitas. Berikut cara penanganan dalam menghadapi multikolinearitas adalah : a. Abaikan model yang mengandung multikolinieritas, sebab sifat BLUE yang terkandung dalam estimatornya tidak berpengaruh oleh autokorelasi antarvariabel independen. Namun multikolinearitas akan berdampak pada standar error yang tinggi. b. Merubah atau mengeliminasi variabel yang memiliki korelasi tinggi. c. Menambahkan jumlah observasi. d. Menkonversikan data ke dalam bentuk lain.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi apakah ada atau tidak gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat Grafik Plot, dan Uji Park. Park mengemukakan metode bahwa varians s2 merupakan fungsi dari variabel-variabel bebas. Uji ini dilakukan dengan menguadratkankan nilai residual U2i dari model kemudian kuadrat nilai residual dilogaritmakan LnU2i. Kemudian nilai logaritma dari kuadrat residual dimasukkan sebagai variabel terikat dalam persamaan regresi yang baru. Jika angka signifikansi t yang diperoleh dari persamaan regresi yang baru lebih besar dari alpha 5, maka dikatakan tidak terdapat heteroskedastisitas dalam data model. Sebaliknya, jika angka signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari alpha 5, maka dapat dikatakan terdapat heteroskedastisitas dalam data model Ghozali, 2005. Ada beberapa metode dalam menghilangkan heteroskedasitas dalam Eviews diantaranya sebagai berikut : a. Metode WLS Weight Least Square Metode ini dapat digunakan bila varian dan residual diketahui. Metode WLS Weight Least Square dikenal dengan nama kuadrat terkecil tertimbang. Dengan metode ini didapatkan cara membagi regresi OLS biasa dengan � sehingga mengasilkan persamaan sebagai berikut : � �� = � �� + 1 1 �� + 2 2 �� + ɛ �� b. Metode White. Metode ini dapat digunakan jika varian tidak diketahui maka pola varian residual perlu diketahui. Metode ini menggunakan residual kuadrate 2 � sebagai proksi dari σ 2 � yang tidak diketahui, sehingga varian estimator 1 dapat dihitung dengan persamaansebagai berikut: var 1 = � 2 � 2 � � 2 � ² c. Metode transformasi.

4. Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Laba Per Lembar Saham dan Rasio Hutang Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 70 160

Pengaruh Laba Per Lembar Saham Dan Pengembalian Aktiva Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 8 84

Pengaruh Tingkat Pengembalian Aktiva dan Rasio Hutang terhadap Harga Saham pada Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 22 113

Rasio Harga Laba Dan Rasio Pengembalian Aktiva Berdampak Terhadap Tingkat Pengembalian Saham (studi kasus pada PT. Indosat Tbk di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010)

2 10 131

Pengaruh Tingkat Pengembalian Asset dan Rasio Hutang Terhadap Keuntungan Saham Pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2015

0 5 1

Pengaruh Laba Per Lembar Saham dan Nilai Perusahaan Terhadap Tingkat Pengembalian Saham pada Perusahaan Tambang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 18 60

Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Laba Per Lembar Saham Terhadap Harga Saham Studi pada Perusahaan Sektor Telekomunikasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

7 49 63

Pengaruh tingkat pengembalian aset dan laba per lembar saham terhadap tingkat pengemalian saham pada perusahaan rokok y ang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 9 106

Pengaruh Rasio Hutang Dan Laba Per Lembar Saham Terhadap Harga Saham Pada PT. Telekomunikasi, Tbk

0 13 96

Perubahan Harga Saham Di Tentukan Oleh Pengembalian Aset Melalui Laba Per lembar Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

1 12 79