Latar Belakang KESIMPULAN DAN SARAN
Kawasan Tanpa Rokok di wilayahnya ”. Kebijakan ini juga diatur dalam Peraturan
Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No 188MenkesPB2011No 7 Tahun 2011 Pasal 7 tentang Pelaksanaan Kawasan
Tanpa Rokok, menjelaskan bahwa Menteri Dalam Negeri melalui Direktur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa bertugas untuk mendorong
pemerintah daerah menetapkan dan melaksanakan Kawasan Tanpa Rokok di wilayahnya masing-masing.
Di Kota Palembang Penerapan Kawasan Tanpa Rokok disebabkan karena
prevalensi perokok yang setiap tahunnya terus meningkat. Hal ini berdasarkan hasil survey dari Badan Pusat Statistik dan Dinas Kesehatan Kota Palembang.
Tabel 1. Prevalensi Perokok di Kota Palembang dari Tahun 2008-2014.
No Tahun
Prevalensi Perokok
1 2008
10,17
2 2009
13,17
3 2010
18,17
4 2011
24,17
5 2012
34,17
6 2013
43,17
7 2014
58,17
Sumber: Survey Badan Pusat Statistik dan Dinas Kesehatan Kota Palembang
Selain prevalensi perokok yang setiap tahun terus meningkat, Dinas Kesehatan Kota Palembang juga mencatat jumlah penderita penyakit Infeksi Saluran
Pernafasan Akut ISPA yang salah satunya disebabkan oleh asap rokok juga mengalami peningkatan, pada bulan Januari 2013 terdapat 13. 535 orang dan pada
tahun 2014 meningkat menjadi 15. 974 orang.
4
Secara umum faktor yang menyebabkan prevalensi perokok di Kota Palembang terus meningkat yaitu
dikarenakan perokok beranggapan bahwa, merokok adalah lambang kedewasaan, percaya diri dan gengsi, obat penghilang kebosanan dan stres. Selain itu karena
adanya rasa ingin tahu, mendapatkan rokok masih sangat mudah, terpengaruh teman dan lingkungan, serta kurangnya rasa peduli terhadap risiko bahwa
merokok berbahaya bagi kesehatan. Penerapan Kawasan Tanpa Rokok di Kota Palembang memang telah dilakukan
namun sampai saat ini masih belum berjalan dengan optimal. Menurut data dari Dinas Kesehatan, prevalensi perokok tertinggi dari 7 kawasan yang telah
ditetapkan, peringkat atas berada di kawasan angkutan umum sebesar 67 dan tempat umum sebesar 53 . Kawasan Masjid Agung, Terminal Karya Jaya, dan
Angkutan Umum di Kota Palembang merupakan salah satu contoh dari masing- masing tempat yang ditetapkan sebagai Kawasan Tanpa Rokok dan juga menjadi
objek dalam penelitian. Ketiga kawasan ini merupakan kawasan-kawasan yang sering dikunjungi oleh masyarakat dan sudah pasti dari sebagian masyarakat yang
berada di kawasan tersebut adalah perokok. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, walaupun ketiga kawasan ini sudah menerapkan Kawasan Tanpa
4
http:kabarsumatera.com201403penderita-ispa-meningkat.html, diunduh pada tanggal 10 April 2014 pukul 22.02 WIB.
Rokok tetapi ternyata masih saja ditemukan perokok di sekitar kawasan Masjid Agung, Terminal Karya Jaya, dan Angkutan Umum di Kota Palembang, baik
dilakukan oleh masyarakat maupun oleh petugas atau karyawan yang bekerja di tempat tersebut.
Faktor yang mempengaruhi masih ditemukan perokok di ketiga kawasan ini yaitu masih terdapat banyak warung di sekitar kawasan yang menjual rokok dengan
bebas, sehingga masyarakat masih dengan mudah untuk membeli rokok di sekitar kawasan, selain masyarakat sebagai pengunjung, pegawai dan petugas dari
masing-masing tempat masih terlihat merokok di sekitar kawasan serta kurangnya penegakkan hukum yang tegas dari pihak pengawas, untuk kawasan angkutan
umum, faktor yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran yaitu para supir dan kernet merupakan perokok sehingga mendorong penumpang untuk melakukan hal
yang sama, mereka beranggapan kawasan angkutan umum bukanlah kawasan yang menggunakan pendingin atau Air Conditioner AC. Hal ini yang
mengakibatkan penerapan Peraturan Daerah No 7 Tahun 2009 tentang Kawasan Tanpa Rokok di sekitar kawasan masih belum berjalan dengan optimal.
Melalui Peraturan Daerah No 7 Tahun 2009 tentang Kawasan Tanpa Rokok yang
mengatur tentang area atau ruangan yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok serta kegiatan lain yang berhubungan dengan rokok merupakan suatu
upaya dari Pemerintah Kota Palembang untuk menertibkan sejumlah tempat yang terindikasi sebagai tempat bebas rokok dan asap rokok. Dinas Kesehatan dan
Satuan Polisi Pamong Praja SatpolPP Kota Palembang diberikan wewenang oleh Walikota Palembang dalam hal pengawasan melalui Peraturan Walikota No
36 Tahun 2009. Ditetapkannya Peraturan Daerah yang mengatur tentang Kawasan
Tanpa Rokok di Kota Palembang merupakan suatu keputusan yang positif bagi banyak pihak, khususnya bagi para pejuang antirokok serta mengingat pentingnya
sebuah regulasi untuk memperkuat upaya perubahan perilaku masyarakat agar dapat hidup sehat terutama dapat terbebas dari asap rokok akan tetapi dalam
praktiknya penerapan Kawasan Tanpa Rokok di Kota Palembang sampai saat ini masih belum berjalan dengan optimal karena masih terdapat beberapa kendala
dalam penerapannya. Melihat latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk membahas tentang
“Implementasi Peraturan Daerah Kota Palembang No 7 Tahun 2009 Tentang Kawasan Tanpa Rokok
”
1.2
Rumusan Masalah
Permasalahan pokok yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut : 1
Bagaimanakah Implementasi Peraturan Daerah Kota Palembang No 7 Tahun 2009 tentang Kawasan Tanpa Rokok di kota Palembang ?
2 Faktor-faktor apa yang menjadi penghambat dalam Implementasi
Peraturan Daerah Kota Palembang No 7 Tahun 2009 tentang Kawasan Tanpa Rokok di kota Palembang ?