Kegunaan Hasil Penelitian Hipotesis

Bangunan yang tidak memperhaikan kebutuhan fisik, psikologis dan sosial akan merupakan sumber stres bagi penghuninya. Apabila perumahan tidak memperhatikan kenyamanan penghuni, misalnya pengaturan udara yang tidak memadai, maka penghuni tidak dapat istirahat dan tidur dengan nyaman. Akibatnya penghuni seringkali lelah dan tidak dapat bekerja secara efektif dan ini akan mempengaruhi kesejahteraan fisik maupun mentalnya. Demikian pula apabila perumahan tidak memperhaikan rasa aman warga, maka hal ini akan berpengaruh negatif pula. Penghuni akan selalu waspada dan mengalami kelelahan fisik maupun mental. Hubungan antar manusia sangat penting, untuk itu sebaiknya perumahan memperhaikan masalah tersebut Abdulsyani, 1987. Pembangunan perumahan yang tidak menyediakan tempat umum dimana para warga dapat berinteraksi satu sama lain akan membuat mereka sulit berhubungan satu sama lain. Atau perumahan yang tidak memperhatikan ruang pribadi masing – masing anggotanya akan dapat merupakan sumber stres bagi penghuninya Abdulsyani, 1987. Keberhasilan suatu bangunan perumahan atau daerah permukiman dalam terminologi perilaku dapat digunakan penilaian berdasarkan tingkat kepuasan penghuni dan kebetahan penghuni di tempat tinggalnya Abdulsyani, 1987. Sementara itu dua ahli lain yaitu Lazarus dan Folkman dalam Siegel, 2008 mengidentifikasikan stres lingkugan sebagai ancaman yang datang dari dunia sekitar. Setiap individu selalu mencoba untuk coping dan beradaptasi engan ketakutan, kecemasan dan kemarahan yang dimilikinya. Fontana dalam Siegel 2008 menyebutkan bahwa stres lingkungan berasal dari sumber yang berbeda –beda seperti tetangga yang ribut, jalan menuju bangunan tempat kerja yang mengancam nilai atau kenikmatan salah satu milikkekayaan, dan kecemasan finansial atas ketidak mampuan membayar pengeluaran – pengeluaran rumah tangga.

2.2 Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia Mukono, 2006. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global Mukono, 2006. Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, 1. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. 2. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder Santosa, 2004.