B. Macam-Macam dan Pembagian Asbabun Nuzul
a. Dilihat dari Sudut Pandang Redaksi-Redaksi yang Dipergunakan dalam Riwayat Asbab An-Nuzul
Ada dua jenis redaki yang digunakan oleh perawi dalam mengungkapkan riwayat asbab an-nuzul, yaitu:
1. SharihVisionablejelas Artinya riwayat yang sudah jelas menunjukkan asbab an-nuzul, dan tidak
mungkin pula menunjukkan yang lainnya. Redaksi yang digunakan termasuk sharih bila perawi megatakan:
“sebab turun ayat ini adalah...” Atau ia menggunakan kata “maka” fa taqibiyah setelah ia mengatakan
peristiwa tertentu. Misalnya ia mengatakan: “Telah terjadi..., maka turunlah ayat...”
“Rasulullah pernah ditanya tentang..., maka turunlah ayat...” Contoh riwayat asbab an-nuzul yang menggunakan redaksi sharih adalah
sebuah riwayat yang dibawakan oleh Jabir bahwa orang-orang Yahudi berkata, “apabila seorang suami mendatangi “qubul” istrinya dari belakang, anak yang lahir
akan juling.” Maka turunlah Q.S. Al-Baqarah ayat 223. “223. isteri-isterimu adalah seperti tanah tempat kamu bercocok tanam,
Maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. dan kerjakanlah amal yang baik untuk dirimu, dan bertakwalah kepada
Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.” Q.S. Al-Baqarah ayat 223.
2. Muhtamilah Bila perawi mengatakan:
“Ayat ini turun berkenaan dengan ...” Misalnya, riwayat Ibnu Umar yang menyatakan:
“ayat,istri-istri kallian adalah ibarat tanah tempat bercocok tanam, turun berkenaan dengan mendatangimenyetubuhi istri dari belakang.”H.R. Bukhari.
Atau perawi mengatakan: “saya kira ayat ini turun berkenaan dengan...”
10
Mengenai riwayat asbab an-nuzul yang menggunakan redaksi “muhtamilah”, Az-Zarkasy menuturkan dalam kitabnya Al-Burhan fi ‘Ulum Al-Quran:
“sebagaimana diketahui, telah terjadi kebiasaan para sahabat Nabi dan Tabi’in, jika seorang di antara mereka berkata, ‘Ayat ini diturunkan berkenaan dengan...’.
Maka yang dimaksud adalah ayat itu mencakup ketentuan hukum tentang ini atau itu, dan bukan bermaksud menguraikan sebab turunnya ayat.”
Skema Redaksi Periwayatan Asbab An-Nuzul
b. Dilihat dari Sudut Pandang Berbilangnya Asbab an-Nuzul untuk Satu Ayat atau Berbilangnya Ayat untuk Asbab An-Nuzul
1. Berbilangnya Asbab an-Nuzul untuk satu Ayat Ta’addud As-Sabab wa Nazil Al- wahid
Pada kenyataannya, tidak setiap ayat memiliki riwayat asbab an-Nuzul dalam satu versi. Adakalanya satu ayat memiliki beberapa versi riwayat asbab an-Nuzul.
Tentu saja, hal itu tidak akan menjadi persoalan bila riwayat-riwayat itu tidak mengandung kontradiksi.
Bentuk variasi itu terkadang dalam redaksinya dan terkadang pula dalam kualitasnya.
Untuk mengatasi variasi riwayat asbab An-Nuzul dalam satu ayat dari sisi redaksi, para ulama mengemukakan cara-cara berikut.
11
R e
d a
k s
i R
i w
a y
a t
A s
b a
b A
n -
N u
z u
l P
a s
t i
s h
a r
i h
A s
b a
b A
n -
N u
z u
l h
a d
z i
h i
a l
a y
a t
k a
d z
. .
. T
i d
a k
P a
s t
i M
u h
t a
m i
l N
a z
a l
a t
h a
d z
i h
i a
l -
a y
a t
f i
k a
d z
a .
. .
a. Tidak Mempermasalahkannya Cara ini ditempuh apabila variasi riwayat-riwayat asbab An-Nuzul ini
menggunakan redaksi muhtamilahtidak pasti. b. Mengambil versi riwayat asbab An-Nuzul yang menggunakan redaksi sharih.
Cara ini digunakan bila ssalah satu versi riwayat asabab An-Nuzul itu tidak menggunakan redaksi sharihpasti.
c. Mengambil versi riwayat yang sahihvalid Cara ini digunakan apabila seluruh riwayat itu menggunakan redaksi
“sharih”pasti, tetapi kualitas salah satunya tidak sahih.
Adapun terhadap variasi riwayat asbab An-Nuzul dalam satu ayat, versi berkualitas, para ulama mengemukakan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Mengambil versi riwayat yang sahih. Cara ini mengambil bila terdapat dua versi riwayat tentang asbab An-Nuzul
satu ayat, satu versi berkualitas sahih, sedangkan yang lainnya tidak. Misalnya dua versi riwayat asbab An-Nuzul kontradiktif untuk surat Adh-Dhuha[93] ayat 1-3.
b. Melakukan studi selektif tarjih Langkah ini diambil bila kedua versi asbab An-Nuzul yang berbeda-beda itu
kualitasnya sama-sama sahih. Seperti asbab An-Nuzul yang berkaitan dengan turunnya ayat tentang roh.
c. Melakukan studi kompromi jama’ Langkah ini diambil bila kedua riwayat yang kontradiktif itu sama-sama
memiliki status kesahihan hadis yang sederajat dan tidak mungkin dilakukan tarjih.
12
Skema Variasi Periwayatan Asbab An-Nuzul
2. Variasi Ayat untuk Satu Sebab Ta’addud Nazil wa As-Sabab Al-Wahid Terkadang suatu kejadian menjadi sebab bagi turunnya, dua ayat atau lebih.
Hal ini dalam Ulumul Quran disebut dengan istilah “Ta’addud Nazil wa As-Sabab Al-Wahid”terbilang ayat yang turun,sedangkan sebab turunnya satu. Contoh satu
kejadian yang menjadi sebab bagi dua ayat yang diturunkan, sedangkan antara yang satu dengan yang lainnya berselang lama adalah riwayat asbab An-Nuzul yang
diriwayatkan oleh Ibn Jarir Ath-Thabari, Ath-Thabrani, dan Ibn Mardawiyah dari Ibn Abbas. Demikian pula Al-Hakim meriwayatkan hadis yang sama, redaksi yang sama
dan mengatakan , “Maka Allah menurunkan surah Al-Mujadalah[58] ayat 18-19.
3
C. Cara Mengetahui Riwayat Asbab An-Nuzul