Alasan Peninjauan Kembali Perkara Perdata Prosedur Pengajuan Permohonan Peninjuan Kembali

hakim yang ditunjuk Ketua Pengadilan Negeri tersebut, yang akan membuat catatan tentang permohonan tersebut Pasal 71 ayat 2 UU No. 141985 f. Hendaknya surat permohonan peninjauan kembali disusun secara lengkap dan jelas, karena permohonan ini hanya dapat diajukan sekali. g. Setelah Ketua Pengadilan Negeri menerima permohonan peninjauan kembali maka panitera berkewajiban untuk memberikan atau mengirimkan salinan permohonan tersebut kepada pihak lawan pemohon paling lambat 14 hari dengan tujuan agar dapat diketahui dan dijawab oleh lawan pasal 72 ayat 1 UU No. 141985 h. Pihak lawan hanya punya waktu 30 hari setelah tanggal diterima salinan permohonan untuk membuat jawaban bila lewat maka jawaban tidak akam dipertimbangkan pasal 72 ayat 2 UU No. 141985. i. Surat jawaban diserahkan kepada Pengadilan Negeri yang oleh panitera dibubuhi cap, hari serta tanggal diteimanya untuk selanjutnya salinan jawaban disampaikan kepada pemohon untuk diketahui pasal 72 ayat 3 UU No. 141985. j. permohonan peninjauan kembali lengkap dengan berkas perkara beserta biayanya dikirimkan kepada Mahkamah Agung paling lambat 30 hari pasal 72 ayat 4 UU No. 141985. k. Pencabutan permohonan peninjauan kembali dapat dilakukan sebelum putusan diberikan, tetapi permohonan peninjauan kembali hanya dapat diajukan satu kali pasal 66 UU No. 141985

F. Kerangka Pikir

Putusan Mahkamah Agung Nomor 515PKPdt2011 Perbuatan Melawan Hukum Pasien Dokter Alasan adanya gugatan perbuatan melawan hukum dari putusan MA tersebut Akibat hukum dari putusan MA tersebut dalam memberi sanksi kepada dokter yang melakukan perbuatan melawan hukum Putusan hakim dalam memberikan sanksi kepada dokter yang melakukan perbuatan melawah hukum III. METODE PENELITIAN Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologis, konsistendan pemikiran tertentu bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum dengan cara menganalisanya. 27 Penelitian sangat diperlukan untuk memperoleh data yang akurat sehingga dapat menjawab permasalahan sesuai dengan fakta atau data yang ada dan penulis dapat mempertanggungjawabkan kebenarannyannya. 28 A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif. Penelitian hukum kepustakaan atau metode penelitian hukum normatif adalah metode atau cara yang digunakan di dalam penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka yang ada. 29 Penelitian ini akan menganalisis tentang analisi yuridis permohonan peninjauan kembali perbuatan melawan hukum terhadap dokter yang melakukan malpraktek dengan melihat norma, 27 Sarjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif, Rajawali Pers: Jakarta, 1990, hal. 11 28 Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti: Bandung, 2004, hal. 2 29 Ibid, hal. 13 peraturan perundang-undangan dan literatur yang berkaitan dengan permohonan peninjauan kembali perbuatan melawan hukum terhadap dokter yang melakukan makpraktek.

B. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan dan menguraikan pokok bahasan yang telah disusun dalam penelitian ini adalah tipe deskriptif. Tipe penelitian deskriptif yang digunakan bertujuan untuk menggambarkan secara rinci, jelas dan sistematis tentang beberapa aspek yang diteliti pada undang-undang, KUH Perdata, peraturan pemerintah, putusan Mahkamah Agung, atau objek kajian lainnya. 30 Untuk itu, penelitian ini akan menggambarkan secara lengkap, rinci, jelas dan sistematis mengenai mekanisme Pengajuan Peninjauan Kembali Perbuatan Melawan Hukum Terhadap Dokter yang Melakukan Malpraktek yang didasari pada peraturan perundang-undangan yang terkait dan putusan Mahkamah Agung No. 515PKPdt2011 tentang perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh dokter.

C. Pendekatan Masalah

Penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan, dengan pendekatan tersebut peneliti akan mendapatkan informasi dari berbagai aspek mengenai isu yang sedang dicoba untuk dicari jawabanya. Metode pendekatan penelitian ini adalah pendekatan peraturan undang-undang statute approach suatu penelitian normatif tertentu yang menggunakan pendekatan perundang-undangan, karena yang akan diteliti adalah 30 Abdulkadir Muhammad, Op, cit, hal. 102

Dokumen yang terkait

Analisis Tentang Putusan Mahkamah Agung Dalam Proses Peninjauan Kembali Yang Menolak Pidana Mati Terdakwa Hanky Gunawan Dalam Delik Narkotika

1 30 53

Analisa yuridis tentang kewenangan mengadili perkara kepailitan yang mengandung klausula arbitrase dalam putusan peninjauan kembali :studi Putusan Mahkamah Agung No. 013 PK/N/1999

0 4 71

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI DALAM TINDAK PIDANA PSIKOTROPIKA (Putusan Nomor : 39 PK/Pid.Sus/2011)

0 3 16

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI TERHADAP PENYERTAAN DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN (Putusan Mahkamah Agung Nomor: 72 PK/ Pid/2010)

0 6 17

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI TERHADAP PENYERTAAN DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN (Putusan Mahkamah Agung Nomor: 72 PK/Pid/2010) JURIDICAL

3 40 9

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI TINDAK PIDANA PEMERKOSAAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (Putusan MAHKAMAH AGUNG NOMOR : 69 PK/Pid.Sus/2007)

0 6 16

Peninjauan Kembali Dalam Perkara Pidana (Perspektif Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung dan Sistem Hukum Islam)

0 12 0

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENINJAUAN KEMBALI YANG DIAJUKAN OLEH PENUNTUT UMUM TERHADAP PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI YANG TELAH DIAJUKAN LEBIH DAHULU OLEH TERPIDANA DI MAHKAMAH AGUNG.

0 0 1

STUDI TENTANG PENINJAUAN KEMBALI BERDASARKAN KEKHILAFAN HAKIM ATAU SUATU KEKELIRUAN YANG NYATA DALAM PERKARA TANAH (STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR : 456 PK/Pdt/2015).

0 0 16

TINJAUAN HAK TERPIDANA MATI MENGAJUKAN GRASI SETELAH MAHKAMAH AGUNG MEMPERTIMBANGKAN MENOLAK UPAYA PERMOHONAN PENINJAUAN KEMBALI DALAM PERKARA NARKOTIKA (STUDI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR : 45 PK/PID.SUS/2016).

0 0 13