menggunakan perangkat komunikasi portabel semacam telepon genggam atau. [7]
II.2.4 Karakteristik E-Learning
1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik, di mana guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan
relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler. 2. Memanfaatkan keunggulan komputer digital media dan dan jaringan
komputer. 3. Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri self learning materials
disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.
4. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap
saat di komputer.
II.2.5 Komponen E-Learning
Untuk membangun sebuah e-learning dibutuhkan beberapa komponen yang saling berinteraksi. Menurut Bahrul Huda Khan terdapat tujuh komponen dalam
e-learning[8]: 1. Instructional Design.
2. Multimedia Component. 3. Internet Tools
4. Computers and Storage Devices 5. Connections and Service Providers
6. Authoring Management Programs, Enterprise Resource Planning ERP Software, and Standart.
II.2.6 Model Komunikasi E-Learning
1. Synchronous
Pembelajaran Synchronous adalah pembelajaran yang langsung, terdapat pada waktu yang sama dan biasanya dijadwalkan, memfasilitasi instruksi dan
interaksi berorientasi belajar. Synchronous e-Learning adalah pembelajaran sinkron yang terjadi melalui sarana elektronik. [9]
2. Asynchronous
Asynchronous learning adalah media komunikasi komputer dimana guru dan siswa tidak berkomunikasi pada waktu yang bersamaan contohnya seperti
menggunakan email, mail list, class websites.[10]
II.2.7 Keuntungan E-Learning
Terdapat beberapa keuntungan dan keunggulan dari pemanfaatan dan penggunaan E-Learning, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Tersedianya fasilitas e-moderating di mana pendidik dan peserta didik dapat
berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, waktu.
b. Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan pelajaran setiap saat dan di
mana saja kalau diperlukan. c.
Bila peserta didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara mudah.
d. Baik pendidik maupun peserta didik dapat melakukan diskusi melalui internet
yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas. [11]
II.2.8 Kekurangan E-Learning
a. Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik atau bahkan antarsesama peserta didik itu sendiri.