Perancangan Pengaman dan Pemantau Sepeda Motor Menggunakan Komunikasi Seluler Berbasis Atmega8535

(1)

LAMPIRAN


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Agfianto Eko Putra,”Belajar Mikro AT89S51/52/653 Teori dan Aplikasi” edisi 2,Yogyakarta: Penerbit Gava Media 2002.

Bejo.A.”C dan AVR Rahasia kemudahan bahasa C dalam Mikrokontroler Atmega 8535,Edisi I.Penerbit : Graha Ilmu.2008

Heri Andriant,”Pemograman Mikrokontroler AVR Atmega 16 Menggunakan Bahasa C (Code Vision AVR)’’,Bandung,Indonesia :informatika,2008.

Riyanto Sigit,’’Robotika,Sensor dan Aktuator’’,Yogyakarta : Graha 2007.

Seriawan,Afri,20 Aplikasi mikrokontroler Atmega 16 menggunnakan Bescom AVR,penerbit Andi.Yogyakarta,2011

http://elektronika –dasar.web.id/teori-elektronika/lcd-liquid-cristal-display/

copyright Elektronika Dasar

http://ilmuef.blogspot.com/2013/11/liquid-crystal-display-lcd-adalah_9490.html

http://expresikanlahdirimu.blogspot.com/2013/modul-radio-frekwensi-tws-danrws-433.html


(3)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan mekanik, hardware dan software, beserta cara kerjanya.

3.1.1 Diagram Blok

Diagram blok pada alat yang dibuat diperlihatkan pada sketsa dibawah ini :

Penjelasan tiap blok :

Blok catu daya :Berfungsi sebagai sumber tegangan sistem secara keseluruhan Blok regulator :Berfungsi sebagai penurun tegangan untuk menyuplai

mikrokontroler ATMega 8535 dan modul GSM dan GPS Blok ATMega 8535 : Berfungsi sebagai pusat pengolah data dari data yang masuk

dan pengatur output

Blok stop kontak : Berfungsi sebagai tempat kunci pengapian pada sepeda motor


(4)

pengapian dan mesin

Modul GSM/GPS SIM908C : Berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal komunikasi dengan hand phone dan penerima sinyal gps

Blok Saklar pengaman : Berfungsi sebagai penanda pengaman.

Blok seri :Sebagai penghubung komunikasi antara mikrokontroler dan modul GSM & GPS

Blok buzzer : Berfungsi sebagai output alarm.

Cara kerja alat dimulai dari pendeteksi pengapian pada busi. Pada saat stop kontak pada sepedamotor di ON kan dan starter dinyalakan maka arus listrik dari aki akan mengalir melalui stop kontak dan starter. Diantara starter dan busi ditambahkan rangkaian relay. Jika ada arus yang melewati relay ke busi,maka relay akan memberikan sinyal output ke mikrokontroller yang menandakan sepeda motor di hidupkan. Saklar pengaman berfungsi untuk penanda atau verifikasi pemilik kendaraan. Jika saklar tetap dalam keadaan ON pada saat sepeda motor dinyalakan maka mikrokontroller akan mengirim SMS ke nomor yang telah diatur untuk memberitahukan bahwa sepeda motor telah dinyalakan tanpa sepengetahuan pemilik.Jika setelah beberapa kali pengiriman SMS tidak ada balasan atau penerima SMS membalas dengan format “Y”,maka sepeda motor akan memutus jalur pengapian ke busi dengan mematikan relay,mikrokontroller akan menghidupkan buzzer dsan akan mengirim SMS lokasi kereta.

3.2Rangkaian Mikrokontroller Atmega8535

Pada gambar 3.2 menampilkan rangkaian sistem minimum mikrokontroller atmega8535, atau dengan kata lain rangkaian yang harus ada untuk menjalankan suatu mikrokontroller. Pada gambar 3.2 menunjukkan ragkaian minimal yang diperlukan agar mikrokontroller mampu bekerja. Sistem tersebut terdiri dari x-tal Q1 senilai 11,0593Mhz, 2 buah kapasitor senilai 22 pF. Komponen ini berfungsi sebagai isolator untuk mikrokomtroller. Nilai x-tal 11,0593MHz diatur dengan pertimbangan untuk menghasilkan nilai baund rate tanpa error saat berkomunikasi dengan modul gms908C kesisi penerima, nilai baundrate yag digunakan adalah 9600bps. Sistem reset otomatis menggunakan kapasitro 10uF/16V dan sebuah resistor senilai 10KΩ. Dengan pemasangan kapasitor dan resistor ini, pada saat power supply dinyalakan maka mikrokontroller akan reset secara otomatis,


(5)

ke PC untuk jalur pemograman secara langsung. Atau biasa disebut ISP (In Sistem Programming).

Gambar 3.1Rangkaian minimum system mikrokontroller ATMEGA8535

3.3. Rangkaian buzzer

Buzzer berfungsi sebagai penanda alarm atau peringatan yang terinstal pada sepeda motor, Rangkaian buzzer yang digunakan adalah buzzer dengan spesifikasi 5 volt aktif high, yang artinya jika diberi tegangan high/5 volt, maka buzzer akan berbunyi, oleh karena itu buzzer langsung dapat dihubungkan langsung ke port mikro tanpa perlu rangkaian tambahan lagi


(6)

Gambar 3.2. rangkaian Buzzer 3.4. Rangkaian Relay

Relay berfungsi sebagai saklar elektronik yang dapat menyambung atau memutuskan arus peralatan elektronik. Pada rangkaian ini, relay digunakan untuk memutus sambungan arus dari stop kontak ke cdi yang berfungsi untuk menghidupkan busi pada sepeda motor. Rangkaian relay yang digunakan pada rangkaian ini tampak seperti gambar 3.7 berikut :

Gambar 3.3 Rangkaian Relay Pengendali

Relay merupakan salah satu komponen elektronik yang terdiri dari lempengan logam sebagai saklar dan kumparan yang berfungsi untuk menghasilkan medan magnet. Pada rangkaian ini digunakan relay 12 volt. Pada rangkaian ini untuk mengaktipkan atau menon-aktipkan relay digunakan transistor tipe NPN. Dari gambar dapat dilihat bahwa


(7)

dihubungkan pada tegangan 12 volt, ini berarti jika transistor dalam keadaan aktip maka kolektor akan terhubung ke emitor dimana emitor langsung terhubung ke ground yang menyebabkan tegangan di kolektor menjadi 0 volt, keadaan ini akan mengakibatkan relay aktip. Disaat relay aktif maka kaki-kaki relay yang berfungsi sebagai Normali Close sudah mendapatkan tegangan 12 volt. Sementara kaki-kaki relay yang berfungsi sebagai Normali open masih belum mendapatkan tegangan 12 volt sebelum ada inputan (inputan berupa logika high atau 5 volt). Sebaliknya jika transistor tidak aktip, maka kolektor tidak terhubung ke emitor, sehingga tegangan pada kolektor menjadi 12 volt, keadaan ini menyebabkan relay tidak aktip. Resistor didalam rangkaian berfungsi sebagai pull up untuk menaikkan tegangan agar inputan mikrokontroler sanggup mengaktifkan relay. Dioda dihubungkan secara terbalik untuk mengantisipasi sentakan listrik yang terjadi pada saat relay berganti posisi dari on ke off agar tidak merusak komponen di sekitarnya, sentakan itu hanya terjadi ketika relay dinonaktipkan, pada saat ini arus akan terus mengalir melalui kumparan dan arus ini akan dialirkan ke dioda. Tanpa adanya dioda sentakan listrik itu akan mengalir ke transistor, yang mengakibatkan kerusakan pada transistor.

3.5 Modul GSM/GPS SIM908C

Modul GPS akan menerima data dari satelit kemudian data tersebut akan dikalkulasi dan hasilnya akan dikirimkan melalui jaringan GSM ke hp pengguna, pengiriman ini dilakukan pada saat system mendeteksi bahwa terjadi indikasi penyalaan sepeda motor yang tidak sah, kemudian data sms yang berisi peringatan dan koordinat akan dikirim ke user, jika ada perintah dari user, maka permintaan dari user tersebut akan diterima oleh modul GSM, setelah itu modul akan membaca isi sms, setelah format isi sms benar maka modul akan melakukan sesuai dengan isi sms, juga ditambahkan fasilitas untuk mematikan dan mengaktifkan kontak mobil via sms.


(8)

Gambar 3.4. Skematik perancangan modul GSM/GPSSIM908

Komunikasi antara mikrkontroller dan modul SIM908 adalah menggunakan komunikasi serial, adapun skematik diagram komunikasi serial yang di gunakan seperti pada diagram dibawah ini

Gambar 3.5. Skematik hubungan

mikrokontroller dan SIM908

Diagram diatas menunjukkan koneksi dari SIM908 dari/ke mikrokontroller. Bagian TX (Transmit) mikrokontroller dihubungkan ke RX (receive) modul SIM908, sedang bagian TX

SIM 908 TX RX GND

UC TX RX GND


(9)

SIM908 dihuhubungkan ke RX mikrokontroller. Untuk koneksi GND disatukan agar referensi catu daya pada SIM908 dan mikrokonttroller adalah sama

Untuk mengaktifkan modul SIM908 memiliki pin power key. Cara mengaktifkan nya adalah dongan memberikan level tegangan low selama 1 detik pada pin power key kemudian diberikan level tegangan high. Timing diagram dari proses pengaktifkan modul SIM908 dapat dilihat pada Gambar 3.10. Skema ini digunakan pada saat inisialisasi dan reset modul SIM908.


(10)

3.6 Flowchart Rangkaian

3.6.1 Flowchart pada Microkontroler


(11)

Penjelasan flowchart:

Flowchart dimulai dari start, lalu pertama system akan melakukan inisialisasi awal, kemudian system akan mengecek pertama kali kontak pengapian, jika kontak pengapian (ignition) tidak aktif, maka system akan terus menerus mengecek ignition sampai aktif. Jika ignition aktif, maka system akan mengecek saklar pengaman, jika saklar pengaman tidak aktif, maka dianggap tidak terjadi pencurian dan system tidak akan memberikan sms peringatan. Jika saklar pengaman aktif, maka system akan mendeteksi bahwa terjadi pencurian. System akan memngirim sms peringatan ke user, jika ada feedback atau balasan dari user untuk mematikan sepeda motor, maka system akan menghidupkan rangkaian relay untuk memutuskan jalur pengapian ke mesin sehingga sepeda motor mati dan system akan menghidupkan buzzer dan mengirimkan staus lokasi via modul GPS.


(12)

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

4.1. Pengujian Rangkaian Mikrokontroller Atmega8535

Pengujian pada sistem dilakukan pengecekan operasional terhadap fungsi bagian-bagian sistem. Pengujian rangkaian Mikrokontroler dapat dilakukan dengan cara menghubungkan rangkaian sistem minimum dengan sumber tegangan 5 V. Dimana pin 10 Mikrokontroler dihubungkan dengan tegangan 5 volt dan pin 11 dihubungkan dengan ground. Seperti pada gambar 4.1

Gambar 4.1. Rangkaian Pengujian Mikrokontroler

Kemudian pin 12 dan pin 11 dihubungkan ke XTAL dan dua buah kapasitor. XTAL ini akan mempengaruhi kecepatan mikrokontroller ATMega8535 dalam mengeksekusi setiap perintah dalam program. Pin 9 merupakan masukan reset (aktif rendah). Pulsa transisi dari tinggi ke rendah akan me-reset mikrokontroller tersebut.

Sistem Mikrokontrollermerupakan sistem pengendali semua rangkaian yang ada pada sistem. Sistem minimum mikrokontroller agar berhubungan dengan sistem sensor untuk


(13)

mendeteksi adanya tegangan,modul GSM/GPS sebagai input serta buzzer,relay sebagai output. Sebuah program sederhana diisikan kedalam mikrokontroller.

Karena pemrograman menggunakan mode ISP (In System Programming) mikrokontroler harus dapat diprogram langsung pada papan rangkaian dan rangkaian mikrokontroler harus dapat dikenali oleh program downloader. Pada pengujian ini berhasil dilakukan dengan dikenalinya jenis mikrokontroler oleh program downloader yaitu USBISP

Gambar 4.2. Informasi Signature Mikrokontroler

Apabila Chip Signature sudah dikenali dengan baik dan dalam waktu singkat, bisa dikatakan rangkaian mikrokontroler bekerja dengan baik dengan mode ISP-nya. Secara elektronis rangkaian system minimum sudah bekerja dengan baik, system minimum dari mikrokontroller dapat direspon/dikenali oleh programmer downloader dan tegangan input pada kaki vcc berkisar 5 Volt

Untuk menguji apakah system minimum Atmega telah berjalan dengan baik, maka ditanam/didownload program sederhana untuk mengaktifkan beberapa pin pada chip AtMega. Berikut adalah program nya :

#include <mega8535.h> void main(void){

DDRA=0xFF; PORTA=0x00; DDRB=0x00;


(14)

PORTB=0x00; DDRC=0x00; PORTC=0x00; DDRD=0x00; PORTD=0x00;

while (1) {

PORTA=0x0F; }

}

Jika Program diatas didownload ke chip AtMega, maka pada mikrokontroller PINA.0 ~ PINA.3 akan berlogika High, sedang PINA.4 ~ PINA.7 akan mengeluarkan logika LOW. Untuk mengetahui logika yang keluar dari pin – pin mikro, maka pin yang di amati di ukur menggunakan tester.

Tabel 4.1Pengujian PORT.A mikrokontroller No PIN pada

Mikrokontroller Logika

1 PINA.0 High

2 PINA.1 High

3 PINA.2 High

4 PINA.3 High

5 PINA.4 Low

6 PINA.5 Low

7 PINA.6 Low

8 PINA.7 Low

Dari tabel pengamatan diatas, dapat diliat bahwa pina.0 sampai pina.3 berlogika high dan pina.4 sampai pina.7 berlogika low sesuai dengan program yang telah ditanam pada mikrokontroller.


(15)

4.2 Pengujian saklar/switch

Saklar yang digunakan pada penelitian ini merupakan switch aktif low. saklar ini dapat dihubungkan langsung pada port mikrokontroler. Dimana port yang dipakai untuk pengujian keypad pada penelitian ini adalah PINC.1

Gambar 4.3 Keypad aktif low

Selain dihubungkan dengan keypad, setiap pin pada port-port juga dihubungkan dengan LED untuk mengetahui keadaan port saat dilakukan pengujian keypad.Keypad ini bekerja dengan sistem aktif low. Setiap penekanan pada salah satu keypad akan membuat pin pada port yang terhubung dengan keypad akan berlogika low. agar mikrokontroller dapat mendeteksi perubahan status saklar, mikrokontroller di isi dengan program sederhana

Tabel 4.2 Hasil pengamatan pada pengujian keypad Tombol

keypad

Logika pin saat ditekan

Logika pin saat dilepas

1 0 1

Dengan adanya respon yang terlihat pada port disetiap penekanan switch/saklar, maka saklar tersebut dianggap berfungsi dapat digunakan dalam penelitian ini.

4.3. Pengujian buzzer

Buzzer yang digunakan adalah buzzer aktif high 5 v, jadi buzzer dapat langsung dihubungkan ke pin output mikrokontroller tanpa perlu ditambahkan rangkaian penguat lagi


(16)

Gambar 4.4 Buzzer aktif high

untuk menguji apakah PORT pada mikrokontroller dapat menghidupkan buzzer, maka diberi program yang memberikan output pada PORTC.0 logika high,programnya adalah sebagai berikut:

#include <mega8535.h> #include <delay.h> #include <stdio.h> void main(void) {

while (1)

// Place your code here PORTC.0=1;

DDRC.0=1; {


(17)

4.4Pengujian Rangkaian Relay

Gambar 4.5. Relay 12 Volt

Jika diinputkan logika high dari mikrokontroller yang terhubung pada PORTC.2maka relay akan aktif dan mengeluarkan tegangan 12 Volt. Saat diinputkan logika low dari mikrokontroller, maka relay tidak aktif dan tidak mengeluarkan tegangan.

Listing programnya adalah sebagai berikut: #include <mega8535.h>

#include <delay.h> void main(void) {

PORTC=0×00; //status awal portc tidak mengeluarkan tegangan (0 volt) DDRC=0×00; //port c sebagai output

while (1) //program akan terus looping terus {

PORTC.7=1; //portC.0 diberi logika satu atau mengekuarkan tegangan 5 volt delay_ms(1000); // program berhenti beroperasi selama 1 detik

PORTC.7=0; //portC.7 diberi logika 0 atau tegangan 0 volt delay_ms(1000) // program berhenti selama 1 detik

}; }

Saat program dijalankan, relay akan aktif, kemudian satu detik kemudian, relay non aktif. begitu seterusnya.Solenoid yang berfungsi sebagai pemutus dalam pengujian ini bisa berjalan dengan baik seperti yang diharapkan,


(18)

Tabel 4.3. Pengujian relay

No Detik ke- Logika Mikrokontroller Status Relay

1 1 High Terbuka

2 2 Low Tertutup

4.5. Pengujian modul GSM/GPS

Perancangan pengaman sepeda motor ini menggunakan modul SIM908 untuk menjalin komunikasi dengan hp user melalui jaringan GSM, Modul SIM908 ini memiliki dua rangkaian utama yang dibutuhkan untuk mendukung modul agar dapat bekerja dengan baik yaitu antarmuka Sim Card dan catu daya. Kedua rangkaian ini bersama dengan modul SIM908 disatukan pada sebuah modul breakout dengan tujuan memudahkan dalam penggunaan modul.

Skematik S1M908 dapat dilihat pada Gambar 3.8, Gambar 4.8 yang menunjukkan realisasi modul SIM908. Pada bagian atas terdapat SIM Holder sebagai tempat meletakkan SIM Card, sedangkan bagian bawah terdapat SIM908 beserta konektor antena GSM dan GPS

.

Gambar 4.6. Realisasi perancangan modul GSM/GPS SIM908

Catu daya yang digunakan pada STM908 adalah baterai aki yang berasal dari sepeda motor. Rangkaian SIM908 tersebut dapat di lihat pada gambar 3.8.

SIM908 memiliki pin power key yang berguna untuk mengaktifkan dan menonaktifkan kerja modul. Cara mengaktifkan modul SIM 908 adalah dengan memberikan level tegangan low selama 1 detik pada pin power key kemudian diberikan level tegangan high. Serial pori akan aktif ditandai dengan pin status yang berlogika high. Skema ini digunakan oleh mikrokontroler pada saal inisialisasi dan reset modul 908.


(19)

Untuk menghubungkan sistem mikrokontroller ke modul GSM/GPS, maka diperlukan komunikasi serial. Komunikasi serial yang digunakan yaitu serial TTLsebagai input/output modul GSM/GPS dari/ke mikrokontroller. Komunikasi antara SIM908 dengan mikrokontroler menggunakan komunikasi serial dengan level tegangan TTL.

Modul SIM908 merupakan komponen penting dalam perancangan skripsi ini. Dengan adanya modul S1M908 ini, mlkrokontroler yang digunakan sebagai client dapat terhubung dengan hp user melalui komunikasi GSM. Pengujian ini bertujuan untuk memastikan bahwa modul SIM908 dapat bekerja dengan baik.

Modul SIM908 dapai dikatakan dapai bekerja dengan baik apabila keiika diberi tegangan 3.7v - 4v pada pin vBat dan pin power key diberi logika sesuai dengan timing diagram proses pengaktifan modul SIM908. Ketika modul mulai aktif maka indikator status pada modul akan menyala. Berdasarkan pengujian ini dapat disimpulkan bahwa modul SIM908 dapat terhubung/bekerja dengan baik.

Untuk menguji modul SIM908 dapat menerima dan mengirim sms, maka dilakukan pengujian 3 kali dengan mengirim sms ke nomor GSM yang telah di masukkan ke modul SIM908 dari 3 nomor operator yang berbeda.

Begitu juga untuk mengirim, maka modul SIM908 akan diperintahkan untuk mengirim sms ke nomor yang telah ditentukan.

Tabel hasil pengujian SMS pada Modul SIM908

No Operator GSM Penerimaan SMS Pengiriman SMS Status Waktu (detik) Status Waktu (detik) 1 Telkomsel diterima 10 terkirim 9 2 Indosat diterima 13 terkirim 11

3 XL diterima 15 terkirim 13

Hasil pengujian dari penerimaan modul SIM908 dalam menerima sms menunujukkan bahwa modul SIM908 dapat menerima sms dari operator GSM yang ada di Indonesia, walau dalam proses penerimaan sms dari sms dikirim hingga diterima oleh modul SIM908 terdapat perbedaan waktu, dapat dikarenakan jaringan atau sinyal masing operator, begitu juga dengan pengujian pada SIM908 untuk mengirim SMS, terdapat perbedaan waktu pada proses pengiriman sms dari modul Sim908 sampai sms diterima oleh operator GSm yang dituju.


(20)

fitur GPS yang tertanam pada modul SIM908, cara kerja GPS pada modul, saat diberi perintah untuk mendapatkan nilai posisi GPS, maka modul akan terhubung ke minimal 3 satelit, mengunci satelit yang terhubung, kemudian mendapatkan posisi modul GPS yang valid. Dalam berkomunikasi dengan satelit pada GPS, kondisi ruang sangat berpengaruh. Pengujian dilakukan di beberapa titik dengan menggunakan aplikasi google maps sebagai pembanding koordinat.

Tabel 4.4 Hasil pengamatan penunjukkan GPS No Titik GPS

Koordinat google

maps Koordinat GPS 1 Jl. Dr. Mansyur , USU 3.567313, 98.659167

3.567326, 98.658367 2 Jl. Zainul arifin 3.583490, 98.672320

3.583948, 98.673095 3 Taman Ahmad Yani 3.576348, 98.676668

3.576308, 98.676198

Pengamatan dilakukan dibeberapa titik untuk mendapatkan kondisi yang berbeda, dari hasil pengujian pada tempat yang memilki ruang terbuka seperi jl. Dr. Mansyur, USU, perbedaan titik koordinat GPS tidak terlalu jauh, sedang pada titik yang memiliki ruang terbatas serperti pada Jl , kh. Zainul Arifin yang merupakan kawasan dengan gedung-gedung tinggi dan taman ahmad yani yang memiliki ruang terbatas dikarenakan banyak terhalang oleh pepohonan penunjukkan posisi GPS cukup jauh dari posisi yang sebenarnya, hal ini dapat dikarenakan GPS sulit terhubung dengan satelit.


(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Penelitian ini telah dapat membuat keamanan sepedamotor via SMS dengan AVR Mikrokontroler atmega8535

2. Perangkat keamanan dapat bekerja dengan baik dalam mengendalikan modul Relay yaitu mampu membunyikan buzzer dan memutus sumber tegangan yang mengalir di kunci kontak sepeda motor dengan control jarak jauh menggunakan pesan yang dikirm melalui SMS.

3. Sistem kontrol jark jauh ini juga dapat bekerja pada saat mengirim pesan teks kepada pemilik kendaraan (user) jika kunci kontak ON.

4. Pada sistem keamanan ini memberikan keamanan yang canggih yang mengirim pesan SMS jika ada yang menggunakan sepeda motor,sehingga pemilik kendaraan merasa lebih aman.

5. Pada sistem keamanan sepeda motor ini tidak mudah diduplikatkan ataupun di bobol,karena pesan teks yang digunakan untuk perintah sistem yang mengetahui adalah pemilik kendaraan,dan pesan bisa diupdate dengan menggunakan bantuan jaringan.

6. Waktu yang dibutuhkan untuk mematikan mesin kendaraan adalah 2 detik setelah sms diterima 1 detik kemudian buzzer akan berbunyi.


(22)

5.2 Saran

1. Sebaiknya meggunakan provider yang memiliki kualitas bagus dalam mengirim pesan. 2. Pada pembuatan coding program sebaiknya ditambahkan fungsi untuk menyaring

nomor telepon,jika selain nomor telepon yang ada pada program maka tidak bisa mengeksekusi perintah untuk mengendalikan keamanan tersebut.

3. Diharapkan kedepannya dari beberapa hardware dapat dijadikan lebih kecil menjadi satu board biar lebih ringkas (simple) dan diberikan pelindung (box) agar lebih aman jika di produksi banyak.

4. Pemilihan operator jaringan sangat diharapkan menggunakan operator jaringan yang waktu pengirimannya lebih cepat.

5. Pemasangan perangkat keamanan sebaiknya pada tempat yang tidak mudah terkena air dan ditempatkan serahasia mungkin tidak lembab.


(23)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Mikrokontroler

Mikrokontroller dapat dianologikan dengan sebuah system computer yang dikemas dalam sebuah chip. Artinya bahwa didalam sebuah IC mikrokontroler sebetulnya telah terdapat kebutuhan minimal agar mikroprosesor dapt bekerja,yaitu meliputi mikroprosesor,ROM, RAM, I/O dan clock seperti halnya yang di miliki sebuah komputer PC. Mengingat kemasannya yang hanya berupa sebuah chip yang ukurannya relative kecil tentu saja spesifikasi dan kemampuan yang di miliki oleh mikrokonroler menjadi lebih rendah bila dibandingkan dengan system computer seperti PC baik dilihat dari segi kecepatannya, kapasitas memori maupun fitur-fitur yang di milikinya.meskipun dari sisi kemampuan lebih rendah tetapi mikrokontroler memiliki kelebihan yang tidak bisa di peroleh pada system-system yang relative tidak terlalu kompleks atau tidak membutuhkan beban komputasi yang tinggi. Ada banyak jenis mikrokontroler yang masing-masing memiliki keluarga atau series sendri-sendiri.

Secara garis besar pengelompokan keluarga mikrokontroler di tentukan oleh perusahaan tertentu sesuai dengan spesifikasi khusus yang di milikinya yang membedakan dengan mikrokontroler keluarga yang lain,terutama menyangkut kompatibilitasnya dalam hal programnya salah satunya adalah keluarga AT90, AT Mega (Atmel,Arsitektur,AVR)

2.1.1 Deskripsi Mikrokontroller ATmega8535

Mikrokontroler adalah IC yang dapat diprogram berulang kali. Biasanya digunakan untuk pengontrolan otomatis dan manual pada perangkat elektronika.Beberapa tahun terakhir, mikrokontroler sangat banyak digunakanterutama dalam pengontrolan robot. Seiring perkembangan elektronika,mikrokontroler dibuat semakin kompak dengan bahasa pemrograman yang juga ikut berubah. Salah satunya adalah mikrokontroler AVR (Alf


(24)

and Vegard Risc processor ) ATmega8535 yang menggunakan teknologi RISC( Reduce Instruction Set Computing ) dimana program berjalan lebih cepatkarena hanya membutuhkan satu siklus clock.

untuk mengeksekusi satuinstruksi program. Secara umum, AVR dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas,yaitu kelas ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATmega, dan AT86RFxx.Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral, dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan,mereka bisa dikatakan hampir sama.Mikrokontroler AVR ATmega8535 memiliki fitur yang cukup lengkap.Mikrokontroler AVR ATmega8535 telah dilengkapi dengan ADC

internal ,

EEPROM internal ,

Timer/Counter, PWM, analog comparator,

dll (M.AryHeryanto, 2008). Sehingga dengan fasilitas yang lengkap ini memungkinkankita belajar mikrokontroler keluarga AVR dengan lebih mudah dan efisien,serta dapat mengembangkan kreativitas penggunaan mikrokontroler ATmega8535

Mikrokontroller merupakan contoh suatu sistem komputer sederhana yang masuk dalam kategori embedded komputer. Di dalam sebuah mikrokontroller terdapat komponen-komponen seperti: processor, memory, clock, peripheral I/O, dll. Mikrokontroller memiliki kemampuan manipulasi data (informasi) berdasarkan suatu urutan instruksi (program) yang dibuat oleh programmer. Mikrokontroller adalah piranti elektronik yang dikemas dalam bentuk sebuah IC (Integrated Circuit) tunggal, sebagai bagian utama dan beberapa peripheral lain yang harus ditambahkan, seperti kristal dan kapasitor.

Mikrokontroller AVR memiliki arsitektur RISC 8 Bit, sehingga semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bits word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus instruksi clock. Bandingkan dengan instruksi keluarga MCS-51 (arsitektur CISC) yang membutuhkan siklus 12 clock. RISC adalah Reduced Instruction Set Computing sedangkan CISC adalah Complex Instruction Set Computing.

AVR dikelompokkan kedalam 4 kelas, yaitu ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATmega, dan keluarga AT86RFxx. Dari kesemua kelas yang membedakan satu sama lain adalah ukuran onboard memori, on-board peripheral dan fungsinya. Dipilih Atmega8535


(25)

2.1 Tabel Perbandingan Spesifikasi dan Fitur keluarga AVR

Keterangan:

• Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program hasil perencanaan, yang harus dijalankan oleh mikrokontroler

• RAM (Random Acces Memory) merupakan memori yang membantu CPU untuk penyimpanan data sementara dan pengolahan data ketika program sedang running

• EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) adalah memori untuk penyimpanan data secara permanen oleh program yang sedang running

• Port I/O adalah kaki untuk jalur keluar atau masuk sinyal sebagai hasil keluaran ataupun masukan bagi program

• Timer adalah modul dalam hardware yang bekerja untuk menghitung waktu/pulsa

• UART (Universal Asynchronous Receive Transmit) adalah jalur komunikasi data khusus secara serial asynchronous

• PWM (Pulse Width Modulation) adalah fasilitas untuk membuat modulasi pulsa

• ADC (Analog to Digital Converter) adalah fasilitas untuk dapat menerima sinyal analog dalam range tertentu untuk kemudian dikonversi menjadi suatu nilai digital dalam range tertentu

• SPI (Serial Peripheral Interface) adalah jalur komunikasi data khusus secara serial secara serial synchronous


(26)

• ISP (In System Programming) adalah kemampuan khusus mikrokontroler untuk dapat diprogram langsung dalam sistem rangkaiannya dengan membutuhkan jumlah pin yang minimal

2.1.1.1 Arsitektur ATmega8535

• Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D • ADC 10 bit sebanyak 8 Channel

• Tiga buah timer / counter • 32 register

• Watchdog Timer dengan oscilator internal • SRAM sebanyak 512 byte

• Memori Flash sebesar 8 kb

• Sumber Interrupt internal dan eksternal • Port SPI (Serial Peripheral Interface) • EEPROM on board sebanyak 512 byte • Komparator analog

• Port USART (Universal Shynchronous Ashynchronous Receiver Transmitter)

2.1.1.2 Fitur ATmega8535

• Sistem processor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz. • Ukuran memory flash 8KB, SRAM sebesar 512 byte, EEPROM sebesar 512 byte. • ADC internal dengan resolusi 10 bit sebanyak 8 channel

• Port komunikasi serial USART dengan kecepatan maksimal 2.5 Mbps • Mode Sleep untuk penghematan penggunaan daya listrik

2.1.1.3 Konfigurasi pin ATmega8535

• VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catudaya • GND merupakan pin Ground


(27)

• Port B (PB0...PB7) merupakan pin I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus yaitu Timer/Counter, komparator Analog dan SPI

• Port C (PC0...PC7) merupakan port I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus, yaitu komparator analog dan Timer Oscillator

• Port D (PD0...PD1) merupakan port I/O dan pin fungsi khusus yaitu komparator analog dan interrupt eksternal serta komunikasi serial

• RESET merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler • XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal

• AVCC merupakan pin masukan untuk suplai tegangan ADC • AREF merupakan pin masukan tegangan referensi untuk ADC

Gambar 2.1 Pin-out ATmega8535

2.1.1.4 Peta Memory ATmega8535

ATmega8535 memiliki ruang pengalamatan memori data dan memori program yang terpisah. Memori data terbagi menjadi 3 bagian yaitu : 32 buah register umum, 64 buah register I.O, dan 512 byte SRAM internal. Register untuk keperluan umum menempati space data pada alamat terbawah yaitu $00 sampai $1F. Sementara itu register khusus untuk menangani I/O dan kontrol terhadap mikrokontroler menempati 64 alamat berikutnya, yaitu mulai dari $20 sampai $5F. Register tersebut merupakan register yang khusus digunakan


(28)

untuk mengatur fungsi terhadap berbagai peripheral mikrokontroler, seperti kontrol register, timer/counter, fungsi fungsi I/O, dan sebagainya. Register khusus alamat memori secara lengkap dapat dilihat pada tabel dibawah. Alamat memori berikutnya digunakan untuk SRAM 512 byte, yaitu pada lokasi $60 sampai dengan $25F.

Gambar 2.2 Peta Memori Data ATmega8535

Memori program yang terletak pada Flash Perom tersusun dalam word atau 2 byte karena setiap instruksi memiliki lebar 16-bit atau 32bit. AVR ATmega8535 memiliki 4KByte x 16 Bit Flash Perom dengan alamat mulai dari $000 sampai $FFF. AVR tersebut memiliki 12 bit Program Counter (PC) sehingga mampu mengalamati isi Flash.


(29)

Gambar 2.3 Memori Program AVR ATmega8535

Selain itu AVR ATmega8535 juga memilki memori data berupa EEPROM 8-bit sebanyak 512 byte. Alamat EEPROM dimulai dari $000 sampai $1FF.

2.1.1.5 Status Register

Status register adalah register berisi status yang dihasilkan pada setiap operasi yang dilakukan ketika suatu instruksi dieksekusi. SREG merupakan bagian dari inti CPU

mikrokontroler.


(30)

Penjelasan

• Bit7 >>> I (Global Interrupt Enable), Bit harus di Set untuk mengenable semua jenis interupsi.

• Bit6 >>> T (Bit Copy Storage), Instruksi BLD dan BST menggunakan bit T sebagai sumber atau tujuan dalam operasi bit. Suatu bit dalam sebuah register GPR dapat disalin ke bit T menggunakan instruksi BST, dan sebaliknya bit T dapat disalin kembali ke suatu bit dalam register GPR dengan menggunakan instruksi BLD.

• Bi5 >>> H (Half Cary Flag)

• Bit4 >>> S (Sign Bit) merupakan hasil operasi EOR antara flag -N (negatif) dan flag V (komplemen dua overflow).

• Bit3 >>> V (Two's Component Overflow Flag) Bit ini berfungsi untuk mendukung operasi matematis.

• Bit2 >>> N (Negative Flag) Flag N akan menjadi Set, jika suatu operasi matematis menghasilkan bilangan negatif.

• Bit1 >>> Z (Zero Flag) Bit ini akan menjadi Set apabila hasil operasi matematis menghasilkan bilangan 0.

• Bit0 >>> C (Cary Flag) Bit ini akan menjadi set apabila suatu operasi menghasilkan carry.

2.1.1.6 SISTEM MINIMUM ATmega8535

Sistem minimum (minsys) mikrokontroler adalah rangkaian elektronik minimum yang diperlukan untuk beroperasinya IC mikrokontroler. Rangkaian ini kemudian bisa dihubungkan dengan rangkaian lain untuk menjalankan fungsi tertentu.


(31)

Gambar 2.5 Sistem Minimum Atmega8535

Untuk membuat rangkaian minimum ATmega8535 diperlukan beberapa komponen yaitu: • IC mikrokontroler ATmega8535

• 1 XTAL 4 MHz atau 8 MHz atau 11.0592 MHz (XTAL1) • 3 kapasitor kertas yaitu dua 22 pF (C2 dan C3) serta 100 nF (C4)

• 1 kapasitor elektrolit 4.7 uF (C12) 2 resistor yaitu 100 ohm (R1) dan 10 Kohm (R3) • 1 tombol reset pushbutton (PB1)

Selain itu tentunya diperlukan power suply yang bisa memberikan tegangan 5V DC.

Rangkaian sistem minimum ini sudah siap untuk menerima sinyal analog (fasilitas ADC) di port A.

2.2.1 Sistem Komunikasi Dengan SMS

2.2.1.1 Pengenalan SMS (Short Message Servive)

SMS adalah sebuah layanan yang dilaksanakan dengan sebuah telepon genggam untuk mengirim untuk menerima pesan-pesan pendek. Pada mulanya SMS dirancang sebagai bagian dari pada GSM,tetapi sekarng sudah didapatkan pada jaringan begerak lainya termasuk jaringan UMTS. Sebuah pesan SMS maksimal terdiri dari 140 bytes,dengan kata


(32)

lain sebuah pesan bisa memuat 140 karakter 8-bit,160 karakter 7-bit atau 70 karakter 16-bit untuk bahasa Korea yang memakai Hanzi(Aksara Kanji/Hanjai). Selain 140 bytes ini ada data-data lain yang termasuk. Adapula beberapa metode untuk mengirim pesan yang lebih dari 140 byts,tetapi seorang pengguna harus membayar lebih dari sekali. SMS bisa pula untuk mengirim gambar,suara dan film. SMS bentuk ini disebut MMS. Pesan SMS dikirim dari sebuah telepon genggam ke pusat pesan (SMSC dalam bahasa Inggris),di sini disimpan dan mencoba mengirimnya.

2.2.2 Wavecom

Kegunaan wavecom untuk sms gateaway dan server pulsa - Wavecom adalah pabrikkan Perancis (berbasis di Issy-les-Moulineaux, Prancis), Wavecom SA berdiri sejak tahun 1993, dimulai sebagai konsultan teknik dan kantor sistem GSM jaringan nirkabel dan pada tahun 1996 mulai desain Wavecom Wireless GSM modul pertama dan didirikan pada tahun 1997, pertama berbasis GSM-GSM modul dan pengkodean khusus pada perintah. Sulit untuk menemukan referensi tipe navigasi modul sebagai pertama dibuat oleh Wavecom SA.

Wavecom Fastrack adalah di Indonesia cukup dikenal digunakana pada industri bisnis rumahan dan bahkan skala besar mulai dari fungsi untuk kirim SMS massal hingga fungsi sebagai penggerak perangkat elektronik. Beberapa fungsi kegunaan wavecom ini di masyarakat adalah antara lain :

1. SMS Broadcast application 2. SMS Quiz application 3. SMS Polling

4. SMS auto-replay 5. M2M Integration 6. Aplikasi Server Pulsa 7. Telematri

8. Pyment Point Data 9. PPOB


(33)

2.2.3 Modul GSM

Modul GSM adalah peralatan yang didesain supaya dapat digunakan untuk aplikasi komunikasi dari mesin ke mesin atau dari manusia ke mesin. Modul GSM Sony Ericsson GM47 merupakan peralatan yang digunakan sebagai mesin dalam suatu aplikasi. Dalam aplikasi yang dibuat harus terdapat mikrokontroler yang akan mengirimkan perintah kepada modul GSM berupa AT command melalui RS232 sebagai komponen penghubung (communication links). Fungsi Modul GSM adalah peralatan yang menghubungkan antara mikrokontroler dengan jaringan GSM dalam suatu aplikasi nirkabel. Denganadanya sebuah modul GSM maka aplikasi yang dirancang dapat dikendalikan dari jarak jauh dengan menggunakan jaringan GSM sebagai media akses. 2.3.1 Modul GSM SIM 300C EVB SIMCOM menawarkan informasi ini sebagai layanan kepadapelanggan, untuk mendukung upaya aplikasi dan rekayasa yang menggunakan produk SIMCOM. Informasi yang diberikan didasarkan pada kebutuhan khusus disediakan untuk SIMCOM oleh pelanggan. SIMCOM belum dilakukan setiap pencarian independen untuk informasi tambahan yang relevan, termasuk informasi yang mungkin dimiliki pelanggan. Selanjutnya, sistem validasi produk ini SIMCOM dalam sistem elektronik yang lebih besar tetap menjadi tanggung jawab dari pelanggan atau system integrator pelanggan. Semua spesifikasi yang diberikan di sini dapat berubah. Dirancang untuk pasar global, SIM300C adalah Tri-band GSM / GPRS mesin yang bekerja pada frekuensi jaringan EGSM 900 MHz, DCS 1800 MHz dan PCS1900 MHz.SIM300C menyediakan GPRS multi-slot kelas 10 / class8 (opsional) kemampuan dan mendukung pengkodean GPRS skema CS-1, CS-2, CS-3 dan CS-4. Dengan konfigurasi kecil 50mm x 33mm x 6.2mm, SIM300C dapat cocok hampir semua kebutuhan ruang dalam aplikasi industri, seperti M2M, dan mobile data dll. Gambar 2.7 Tampilan SIM 300C

2.2.4 Global Positing System (GPS)

GPS atau Global Positioning System dalam pengertian sederhana adalah salah satu sistem yang akan membantu kita untuk mengetahui posisi kita berada saat ini. GPS bekerja dengan menstransmisikan sinyal dari satelit ke perangkat GPS (handphone atau Blackberry yang dilengkapi teknologi GPS misalnya). Untuk memperoleh detil posisi yang seakurat mungkin, GPS sebaiknya digunakan di ruang terbuka Penggunaan GPS di dalam ruangan, hutan ataupun di tempat yang banyak gedung-gedung tinggi, akan membuat GPS bekerja

kurang akurat. Informasi GPS ditransmisikan oleh beberapa satelit (tiga satelit misalnya) sehingga GPS


(34)

receiver mampu mengkalkulasi dan menampilkan seakurat mungkin posisi, kecepatan dan informasi waktu kepada pengguna GPS.Teknologi GPS pertama kali digunakan oleh United States Departement of Defense (DOD) untuk kebutuhan militer. Sistem GPS mulai digunakan sejak tahun 1980, namun pemakaian secara umum oleh publik baru sekira tahun 1990-an. Saat ini GPS adalah sistem satelit navigasi yang paling populer dan paling banyak diaplikasikan di dunia, baik di darat, laut, udara, maupun angkasa.

Disamping aplikasi-aplikasi militer, bidang-bidang aplikasi GPS yang cukup marak saat ini antara lain meliputi survai pemetaan, geodinamika, geodesi, geologi, geofisik, transportasi dan navigasi, pemantauan deformasi, pertanian, kehutanan, dan bahkan juga bidang olahraga dan rekreasi.Tapi mungkin belum banyak yang tahu apa itu sebenarnya GPS, GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara terus menerus di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak orang secara simultan. Saat ini GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti. GPS dapat memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter sampai dengan puluhan meter. Dengan GPS kita dapat mengetahui posisi geografis kita (lintang, bujur, dan ketinggian di atas permukaan laut), jadi dimanapun kita berada di muka bumi ini, kita dapat mengetahui posisi kita dengan tepat.

GPS dalam istilah formalnya adalah NAVSTAR GPS, singkatan dari Navigation Satellite Timing and Ranging Global Positioning Sistem. GPS terdiri atas 3 segmen utama, yaitu segmen angkasa yang terdiri atas satelit GPS, segmen sistem kontrol yang terdiri atas stasiun-stasiun pemonitor dan pengontrol satelit dan segmen pemakai yang terdiri atas pemakai GPS termasuk alat-alat penerima dan pengolah sinyal dan data GPS.

Dalam penerapannya sinyal-sinyal yang diterima oleh GPS kemudian diubah menjadi informasi tentang posisi (koordinat dan ketinggian). Dalam hal ini data yang diperoleh oleh receiver masih mengandung unsur-unsur kesalahan antara lain kesalahan ephemeris (orbit), bias ionosfir, bias troposfir, efek multipath, cycle slips dan noise.


(35)

2.2.4.1 Pembahasan Pengertian GPS Serta Kemampuannya

GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca bagi banyak orang secara simultan. Saat ini GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti. GPS dapat memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter (orde nol) sampai dengan puluhan meter.Beberapa kemampuan GPS antara lain dapat memberikan informasi tentang posisi, kecepatan, dan waktu secara cepat, akurat, murah, dimana saja di bumi ini tanpa tergantung cuaca. Hal yang perlu dicatat bahwa GPS adalah satu-satunya sistem navigasi ataupun sistem penentuan posisi dalam beberapa abad ini yang memiliki kemampuan handal seperti itu. Ketelitian dari GPS dapat mencapai beberapa mm untuk ketelitian posisinya, beberapa cm/s untuk ketelitian kecepatannya dan beberapa nanodetik untuk ketelitian waktunya. Ketelitian posisi yang diperoleh akan tergantung pada beberapa faktor yaitu metode penentuan posisi, geometri satelit, tingkat ketelitian data, dan metode pengolahan datanya

2.2.4.2 Sejarah GPS

Sejarah GPS dimulai dari awal tahun 1960-an saat Departemen Pertahanan (Dephan) Amerika Serikat merasa perlu memiliki sistem navigasi yang akurat, dapat berfungsi secara global, dalam segala cuaca, dan tersedia setiap saat. Berbagai pendekatan dan teknologi diuji coba sampai akhirnya pada akhir tahun 1973 Dephan AS menyetujui pelaksanaan uji coba satelit Navstar yang menjadi generasi pertama dari satelit GPS. Hingga tahun 1983, masa pemerintahan Presiden Ronald Reagan mengizinkan penggunaan GPS untuk pesawat sipil setelah terjadi insiden penembakan pesawat Korean Airlines, penerbangan 007 yang dianggap “nyasar” melintasi perbatasan Uni Soviet. Sejak saat itu, GPS mulai disiapkan untuk dipergunakan oleh kalangan sipil secara internasional, terutama untuk kalangan penerbangan dan kelautan..

Lonjakan pesat industri GPS pertama terjadi di tahun 1991 saat terjadinya Perang Teluk. Pada saat itu, Pentagon memesan 10.000 unit dan 3.000 unit perangkat GPS nonmiliter dari Trimble Navigation dan Magellan Systems. Pada perkembangan selanjutnya,


(36)

perangkat GPS terus dikembangkan semakin baik, andal, dan terjangkau harganya. Peranan GPS Bidang Militer, GPS digunakan untuk keperluan perang, seperti menuntun arah bom, atau mengetahui posisi pasukan berada. Dengan cara ini maka kita bisa mengetahui mana teman mana lawan untuk menghindari salah target, ataupun menetukan pergerakan pasukan Bidang Navigasi, GPS banyak juga digunakan sebagai alat navigasi seperti kompas. Beberapa jenis kendaraan telah dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu navigasi, dengan menambahkan peta, maka bisa digunakan untuk memandu pengendara, sehingga pengendara bisa mengetahui jalur mana yang sebaiknya dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Bidang Sistem Informasi Geografis, Untuk keperluan Sistem Informasi Geografis, GPS sering juga diikutsertakan dalam pembuatan peta, seperti mengukur jarak perbatasan, ataupun sebagai referensi pengukuran.

Bidang Sistem pelacakan kendaraan, Kegunaan lain GPS adalah sebagai pelacak kendaraan, dengan bamtuan GPS pemilik kendaraan/pengelola armada bisa mengetahui ada dimana saja kendaraannya/aset bergeraknya berada saat ini. Bidang Pemantau gempa, Bahkan saat ini, GPS dengan ketelitian tinggi bisa digunakan untuk memantau pergerakan tanah, yang ordenya hanya mm dalam setahun. Pemantauan pergerakan tanah berguna untuk memperkirakan terjadinya gempa, baik pergerakan vulkanik ataupun tektonik

2.2.4.3 Cara kerja GPS

Cara kerja sistem GPS pada dasarnya adalah menentukan jarak antara posisi satelit-satelit GPS pada orbitnya di angkasa luar ke alat penerima GPS. Dengan minimal 4 signal satelit yang diterima pada alat penerima GPS, maka alat penerima GPS dapat menghitung, dengan tingkat ketelitian tertentu, lokasi? alat penerima GPS tersebut di atas permukaan bumi. Pada saat ini ada lebih dari 31 satelit dengan 24 satelit aktif GPS yang mengorbit di angkasa luar, tersebar di 6 bidang orbit.

Sinyal yang dipancarkan oleh satelit GPS memuat informasi waktu kapan signal itu dipancarkan dan juga informasi mengenai posisi satelit yang bersangkutan di angkasa luar. Satelit GPS dilengkapi dengan jam atom yang memiliki ketelitian sangat tinggi, sehingga data waktu yang terbungkus dalam sinyal GPS mempunyai tingkat ketepatan/akurasi yang tinggi.


(37)

Tingkat ketelitian yang dibutuhkan dari alat GPS bergantung pada penggunaan alat GPS tersebut. Akurasi penentuan posisi alat GPS komersial saat ini yang hanya menggunakan informasi dari GPS (standalone GPS) adalah sekitar 100 meter, sedangkan bila menggunakan tambahan referensi informasi lain (differential GPS) yang standar maka tingkat akurasinya bisa antara 10 cm sampai 1m.Perangkat-perangkatnya Setiap satelit mentransmisikan dua sinyal yaitu L1 (1575.42 MHz) dan L2 (1227.60 MHz). Sinyal L1 dimodulasikan dengan dua sinyal pseudo-random yaitu kode P (Protected) dan kode C/A (coarse/aquisition). Sinyal L2 hanya membawa kode P. Setiap satelit mentransmisikan kode yang unik sehingga penerima (perangkat GPS) dapat mengidentifikasi sinyal dari setiap satelit. Pada saat fitur ”Anti-Spoofing” diaktifkan, maka kode P akan dienkripsi dan selanjutnya dikenal sebagai kode P(Y) atau kode Y.Perangkat GPS yang dikhususkan buat sipil hanya menerima kode C/A pada sinyal L1 (meskipun pada perangkat GPS yang canggih dapat memanfaatkan sinyal L2 untuk memperoleh pengukuran yang lebih teliti.

Perangkat GPS menerima sinyal yang ditransmisikan oleh satelit GPS. Dalam menentukan posisi, kita membutuhkan paling sedikit 3 satelit untuk penentuan posisi 2 dimensi (lintang dan bujur) dan 4 satelit untuk penentuan posisi 3 dimensi (lintang, bujur, dan ketinggian). Semakin banyak satelit yang diperoleh maka akurasi posisi kita akan semakin tinggi. Untuk mendapatkan sinyal tersebut, perangkat GPS harus berada di ruang terbuka. Apabila perangkat GPS kita berada dalam ruangan atau kanopi yang lebat dan daerah kita dikelilingi oleh gedung tinggi maka sinyal yang diperoleh akan semakin berkurang sehingga akan sukar untuk menentukan posisi dengan tepat atau bahkan tidak dapat menentukan posisi.

2.2.4.4 Cara menggunakan GPS.

Langkah pertama kita adalah hanya memilih kemana tujuan kita, kemudian GPS itu akan nuntun kita ke tempat yang dituju melalui peta yang ada di GPS itu, selain itu, yang menarik dari GPS ini, adalah GPS akan kasih jalan yang paling cepat untuk sampai pada tujuan, bisa berupa garis yang ditampikan di peta GPS dari tempat kamu sekarang ke tempat tujuan, dan bahkan dia bisa menuntun kamu misalkan ada belokan bisa memotong jalan..

Keuntungan dan Kerugian dari GPS: Keuntungan GPS :

GPS untuk Navigasi Aplikasi GPS di bidang militer pada umumnya dapat dibagi menjadi beberapa bagian misalnya, pemetaan (penentuan posisi titik-titik target terutama pada


(38)

masalah topografi angkatan darat, pencitraan, foto udara, dan beberapa analisis spasial yang ditujukan untuk mendukung perencanaan operasi), navigasi, tracking (monitoring atau pemantauan), atau bahkan sebagai tools penuntun posisi-posisi sasaran peluru kendali, Rover, UAV, dan AUV. Navigasi sering kali dilakukan oleh personel militer yang sedang menempuh perjalanan dari suatu tempat ke tempat-tempat lain yang menjadi targetnya. Oleh karena itu, dengan mengkombinasikan peta, kompas, dan GPS (receiver), maka proses navigasi menjadi lebih mudah dan menyenangkan bagi siapapun. Demikian pula bagi personel militer yang bergerak dengan menggunakan platform (kendaraan), bila menggunakan peta (terutama dijital) dan GPS (receiver), navigasinya menjadi jauh lebih mudah, menyenangkan, dan cepat. • Kekurangan GPS :

1. Penggunaan GPS untuk mengetahui posisi yang mengandalkan setidaknya tiga satelit ini tidak selamanya akurat

2. Terkadang, dibutuhkan satu satelit untuk memperbaiki sinyal yang diterima. Ketidakakuratan posisi yang ditunjukkan.

3. GPS ini dipengaruhi oleh posisi satelit yang berubah dan adanya proses sinyal yang ditunda. Kecepatan sinyal GPS ini juga seringkali berubah karena dipengaruhi oleh kondisi atmosfer yang ada. Selain itu, sinyal GPS juga mudah berinteferensi dengan gelombang elektromagnetik lainnya

2.2.4.5 Komunikasi Serial

Komunikasi serial merupakan komunikasi data dengan pengiriman data secara satu per satu pada waktu tertentu. Sehingga komunikasi data serial hanya menggunakan dua kabel yaitu kabel data untuk pengiriman yang disebut transmit(TX) dan kabel data untuk penerimaan dapat dilakukan dalam jarak yang cukup jauh dibandingkan dengan komunikasi paralel. Dikenal dua cara komunikasi data secara seria,yaitu komunikasi data serial sinkron,clock dikirimkan bersama-sama dengan data serial,sedangkan komunikasi data serial asinkron,clock tidak dikirimkan bersama data serial,tetapi dibangktkan secara sendiri baik pada sisi pengirim(transmiter)maupun pada sisi penerima (receiver).


(39)

digunakan yaitu kabel RS232 yang bisa digunakan untuk menghubungkan periferal eksternal seperti modem dengan komputer.Modem memiliki level tegangan yang berbeda dengan level tegangan TTL ataupun RS232,tetapi untuk kompatibilitas modem agar bisa terkoneksi dengan PC guna berbagai keperluan maka disediakan kabel data yang compatible dengan standar RS232 sebagai interface untuk koneksi.

2.2.4.6 Relay

Relay adalah suatu peranti yang bekerja berdasarkan elektromagnetik untuk menggerakan sejumlah kontaktor (saklar) yang tersusun. Kontaktor akan tertutup (On) atau terbuka (Off) karena efek induksi magnet yang dihasilkankumparan (induktor) ketika dialiri arus listrik. Ini dpergunkan ketika mematikan dan menghidupkan kendaraan pada saat berada di parkiran.


(40)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik untuk pergerakkannya, dan digunakan untuk transportasi darat. Umumnya kendaraan bermotor menggunakan mesin pembakaran dalam, namun motor listrik dan mesin jenis lain (misalnya kendaraan listrik hibrida dan hibrida plug-in) juga dapat digunakan. Kendaraan bermotor memiliki roda, dan biasanya berjalan di atas jalanan. Jenis-jenis kendaraan bermotor dapat bermacam-macam, mulai darimobil, bus, sepeda motor, kendaraan off-road, truk ringan, sampai truk berat. Klasifikasi kendaraan bermotor ini bervariasi tergantung masing-masing negara. ISO 3833:1977 adalah standar untuk tipe dan definisi kendaraan darat.

Berdasarkan UU No. 14 tahun 1992 yang dimaksud dengan peralatan teknik dapat berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan. Pengertian kata berada dalam ketentuan ini adalah terpasang pada tempat sesuai dengan fungsinya. Termasuk dalam pengertian kendaraan bermotor adalah kereta gandengan atau kereta tempelan yang dirangkaikan dengan kendaraan bermotor sebagai penariknya.

Perkembangan teknologi saat ini beriringan dengan meningkatnya jumla pemilik kendaraan roda dua(Motor) dan roda empat (Mobil),maka sistem pengaman kendaraan menjadi kebutuhan yang cukup utama bagi pemilik kendaraan. Keamanan cukup utama bagi pemilik kendaraan. Keamanan seperti alaram-alaram kendaraan yang banyak ditawarkan dan digunakan yakni yang menggunakan suara sebagai indikatornya yang merupakan fasilitas standard dari sebuah alaram,alaram ini hanya mampuh membunyikan suara yang keras melalui pengeras suara (speaker) yang terpasang pada kendaraan untuk


(41)

memberikan informasi kepada pemilik atau lingkungan sekitar kendaraan bahwa sedang aktif.

Namun keamanan ini masih jauh dari sempurna kareana jika alaram atau pengeras suara tersebut dapat dilumpuhkan maka tidak ada lagi indikator yang digunakan untuk memberikan informsi kepada pemilik mengenai kondisi kendaraannya,kemudian setelah itu mesin kendaraan dapat dengan leluasa dioprasikan. Kondisi seperti ini dirasakan kurang efektif jika pemilik mobil berada diluar jangkauan suara alaram yang dihasilkan alaram dapat dilumpuhkan,ini merupakan suatu masalah untuk sebuah sistem keamanan kendaraan.

Berdasarkan permasalahan ini,selain sebuah pengeras suara sebagai indikatornya maka diperlukan juga sebuah media pengirim yang memiliki jangkauan yang cukup luas sebagai pengirim yang memiliki jangkauan yang cukup luas sebagai indikatornya maka diperlukan juga sebuah media pengirim yang memiliki jangkauan yang cukup luas sebagai indikator pemberi informasi kepada pemilik kendaraan,dan membuat agar mesin kendaraan tidak dapat dinyalakan(dioprasikan). Maka untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut dapat ditempuh dengan cara menggunakan teknik dasar pada sistem alarm-alarm dengan menghasilkan suara yang keras,kemudian memanfaatkan fasilitas Short Message Service(SMS)yang terdapat pada telepon seluler,serta melakukakan pengamanan terhadap pengoprasian mesin dengan teknik engine stop dan GPS sebagai penunjuk lokasinya berada. Hal ini dapat direalisasikan dengan memanfaatkan pemograman Mikrokontroler. Untuk melakukan semua ini penulis melakukan penelitian,sampai pada akhirnya penulis menemukan sistem keamana sepedamotor yang dikontrol melalui perangkat seluler berbasis short message service (SMS) dan memaksimalkan handphone dalam sistem mematikan sepedamotor . Hal ini menjadi

latar belakang dilakukannya penelitian yang berjudul “PERANCANGAN

PENGAMANAN DAN PEMANTAU SEPEDAMOTOR MENGGUNAKAN


(42)

1.2 Rumusan Masalah

1.Bagaimana cara kerja antara sistem dengan perangkat seluler saat menerima dan mengrimkan sebuah short message service.

2.Bagaimana merancang mekanisme agar sepeda motor tidak hilang.

3.Bagaimana mengembangkan sistem keamana sepedamotor melalui short message service.

1.3 Batasan Masalah

Untuk membatasi masalah-masalah yang ada, maka penulis membatasi ruang lingkup masalah sebagai berikut:

1.Rancangan ini menggunakan mikrokontroller Atmega 8535.

2.Sebagai pelacak digunakan GPS dan Wavecom sebagai komunikasi seluler. 3.Suatu sistem pengontrolan keamanan kendaraan menggunakan telepon seluler

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk merancang suatu sistem monitoring yang dapat dikendalikan seluler.

2. Untuk membuat sebuah sistem keamanan sepeda motor yang di kontrol

melalui perangkat seluler berbasis SMS. Sehingga memeberikan rasa aman bagi pengguna kendaraan yang di tinggalkan jauhdari area parkir.

3. Memaksimalkan handphone dalam sistem otomasi dan pemanfaatan

mikrokontroler yang saling bersinergi menghasilkan sebuah alat yang Cretive dan inovative.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah dapat melacak sepedamotor yang sedang di curi dan mengurangi tundak kejahatan.

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang dibuatnya aplikasi yang mendukung sistem manajemen terintegrasi. Selain menjalankan latar belakang dikembangkannya aplikasi


(43)

lingkup dari permasalahan dalam pengembangan aplikasi,tujuan dan manfaat dari pengembangan aplikasi,metode yang digunakan dalam pengembangan aplikasi,dan gambaran dari keseluruhan isi skripsi berupa sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi uraian mengenai teori-teori dasar maupun teori-teori pendukung yang didapat dari studi kepustakaan. Selain itu bab ini juga berisi definisi serta

metode-metode yang digunakan untuk mendukung penulisan skripsi ini.

BAB III : RANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan dibahas perencangan dari alat,yaitu blok dari alat,yaitu blok dari rangkaian,skematik dari masing-masing rangkaian dan diagram alir dari program yang diisikan ke Mikrokontroler

BAB IV : PENGUJIAN RANGKAIAN

Pada bab ini akan di bahas pengujian rangkaian dan hasil pengujian dari masing-masing rangkaian serta diisikan program Mikrokontroler AT8535

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab akhir dari penulisan skripsi,pada bab ini terdapat kesimpulan yang merupakan uraian singkat yang menjawab atau memberi klarifikasi tujuan studi,serta saran untuk perbaikan yang akan datang.


(44)

ABSTRAK

Telah dirancang sebuah alat keamanan kendaraan bermotor roda dua berbasis mikrokontroller menggunakan Modul GSM dan GPS. Secara garis besar rancangan ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu Modul GSM-GPS, mikrokontroller, relay dan buzzer. Tujuan dari rancangan ini adalah untuk membuat suatu sistem pengamanan kendaraan bermotor roda dua secara elektronik yang mudah digunakan. Rancangan alat ini terdiri dari sebuah mikrokontroller ATMega8535, modul sim908c sebagai penyedia jaringan gsm dan GPS. Prinsip kerja alat ini adalah jika pemilik kendaraan dapat mengetahui lokasi keberadaan kendaraannya jika kendaraan tersebut sedang dipakai oleh oorang lain ataupun ketika mengalami pencurian. Alat akan mengirimkan koordinat posisi kendaraan dengan memanfaatkan system gps. Selain itu alat ini dapat pula menghidupkan dan mematikan mesin sepedamotor dari jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi SMS.Alat akan menerima perintah dari user berupa format sms yang telah diseting oleh user sesuai dengan fungsi masing-masing.Kata Kunci : sim908c, Mikrokontroler, Relay, buzzer, gps.


(45)

ABSTRACT

Has designed a security appliance based motorcycle mikrokokntroller using GSM and GPS module. Broadly speaking, this design consists of several parts, namely GSM-GPS module, microcontroller, relay and buzzer. The purpose of this design is to create a security system of two-wheel motor vehicles electronically is easy to use. The design of this tool consists of a microcontroller ATMega8535, sim908c module as a provider of gsm network and GPS. The working principle of this tool is if the vehicle owner can find out the location of the vehicle if the vehicle is being used by someone else or when subjected to theft. The tool will send the coordinates of the position of the vehicle by utilizing the GPS system. In addition this tool can also turn on and off the bike remotely by using SMS technology. The tool will accept commands from the user a text format that has been setup by the user according to their respective functions.

Keywords: sim908c, Microcontroller, relay, buzzer, gps


(46)

PERANCANGAN PENGAMANAN DAN PEMANTAU SEPEDAMOTOR

MENGGUNAKAN KOMUNIKASI SELULAR BERBASIS

ATMEGA 8535

TUGAS AKHIR

JHONRISDO P SAMOSIR

130821022

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETUAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2016

PERANCANGAN PENGAMANAN DAN PEMANTAU SEPEDAMOTOR

MENGGUNAKAN KOMUNIKASI SELULAR BERBASIS


(47)

TUGAS AKHIR

Diajukan melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana

sains

JHONRISDO P SAMOSIR

130821022

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETUAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2016


(48)

PERSETUJUAN

Judul : PERANCANGAN PENGAMAN DAN PEMANTAU SEPEDA

MOTOR MENGGUNAKAN KOMUNIKASI SELULER BERBASIS ATMEGA8535

Katagori : TUGAS AKHIR

Nama : JHONRISDO P SAMOSIR

Nomor induk Mahasiswa : 130821022

Program Studi : SARJANA (S1) FISIKA Departemen : FISIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(MIPA) UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Diluluskan di

Medan Januari 2016 Komisi Pembimbing : Diketahui/Disetujui oleh

Pembimbing 1 Pembimbing II

Drs.Takdir Tamba,M.Eng.Sc Junedi Ginting,Msi

NIP . 1960060319866011002 NIP .197306222003121001

Diketahui Oleh Ketua Departemen Fisika

Dr. Marhaposan Situmorang Nip. 195510301980031003


(49)

PERNYATAAN

PERANCANGAN PENGAMANAN DAN PEMANTAU SEPEDAMOTOR

MENGGUNAKAN KOMUNIKASI SELULAR BERBASIS

ATMEGA 8535

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri,kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya

Medan, Januari

JHONRISDO P SAMOSIR 130821022


(50)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,atas berkat dan karuniaNya sehingga penulisan laporan tugas akhir ini dengan judul “ PERANCANGAN PENGAMANAN DAN PEMANTAU SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN KOMUNIKASI SELULAR BERBASIS ATMEGA 8535”, dapat diselesaikan dengan baik.

Laporan ini disusun dengan percobaan-percobaan yamg dilakukan dan disesuaikan dengan literatur yang ada, baik dari buku penunjang maupun internet,sehingga berguna bagi semua orang yang akan memperoleh informasi laporan ini.

Dalam penulisan laporan ini,penulis banyak mengucapkan terimakasih kepada :

• Bapak Dr.Sutarman,M.sc, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan alam Universitas Sumatra Utara.

• Bapak Dr. Marhaposan Situmorang selaku Ketua Program studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatra Utara.

• Bapak Drs.Takdir Tamba,M.Eng,Sc dan Bapak Junedi Ginting,Ssi.Msi selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis,sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.

• Selurh dosen pengajar depertemen Fisika Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatra Utara

• Teristimewa Ayahanda St Marsihol Samosir dan Ibunda Lisken Manurung.Spd yang telah banyak memberikan dukungan-dukungan doa moril,material,serta kasih sayang dan kepercayaan yang telah diberikan selama ini. Dan kepada adik-adiku Maslin Khairani samosir, Ratna Uli Samosir, Susi Santi Samosir dan teman-teman dari seplayananan Sion Ministry yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doa.

• Buat teman-teman Fisika Extensi 13 khususnya Verdian arief,Kurnia Marunduri,Juli sembiring,Deassy Eriene Doloksaribu,sri Mahyuni,Ledyana,kurnia Marunduri,Juli Sembiring dan teman-teman yang lain sama-sama merasakan pahit manisnya selama kuliah dan kerja sama selama masa perkuliahan.


(51)

Dalam rancangan alat ini masih terdapat hal-hal yang perlu disempurnakan . penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif bagi rakitan tugas akhir ini sehingga menjadi peralatan yang lebih sempurna dan modern bagi dunia sains dan teknologi.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang membantu dalam menyelesaikan laporan proyek ini. Semoga Tuhan selalu memberkatikita

Medan, Januari 2016


(52)

ABSTRAK

Telah dirancang sebuah alat keamanan kendaraan bermotor roda dua berbasis mikrokontroller menggunakan Modul GSM dan GPS. Secara garis besar rancangan ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu Modul GSM-GPS, mikrokontroller, relay dan buzzer. Tujuan dari rancangan ini adalah untuk membuat suatu sistem pengamanan kendaraan bermotor roda dua secara elektronik yang mudah digunakan. Rancangan alat ini terdiri dari sebuah mikrokontroller ATMega8535, modul sim908c sebagai penyedia jaringan gsm dan GPS. Prinsip kerja alat ini adalah jika pemilik kendaraan dapat mengetahui lokasi keberadaan kendaraannya jika kendaraan tersebut sedang dipakai oleh oorang lain ataupun ketika mengalami pencurian. Alat akan mengirimkan koordinat posisi kendaraan dengan memanfaatkan system gps. Selain itu alat ini dapat pula menghidupkan dan mematikan mesin sepedamotor dari jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi SMS.Alat akan menerima perintah dari user berupa format sms yang telah diseting oleh user sesuai dengan fungsi masing-masing.Kata Kunci : sim908c, Mikrokontroler, Relay, buzzer, gps.


(53)

ABSTRACT

Has designed a security appliance based motorcycle mikrokokntroller using GSM and GPS module. Broadly speaking, this design consists of several parts, namely GSM-GPS module, microcontroller, relay and buzzer. The purpose of this design is to create a security system of two-wheel motor vehicles electronically is easy to use. The design of this tool consists of a microcontroller ATMega8535, sim908c module as a provider of gsm network and GPS. The working principle of this tool is if the vehicle owner can find out the location of the vehicle if the vehicle is being used by someone else or when subjected to theft. The tool will send the coordinates of the position of the vehicle by utilizing the GPS system. In addition this tool can also turn on and off the bike remotely by using SMS technology. The tool will accept commands from the user a text format that has been setup by the user according to their respective functions.

Keywords: sim908c, Microcontroller, relay, buzzer, gps


(54)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ... i

Pernyataan ... ii

Penghargaan ... iii

Abstrak ... v

Abstrac ... vi

Daftar isi... vii

Daftar gambar ... ix

Daftar table ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... 1

1.2 Rumusan masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan penelitian ... 4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mikro kontroler ... 6

2.1.1 Deskiripsi mikrokontroler Atmega8535 ... 6

2.1.1.1 Arsitektur Atmega8535 ... 9

2.1.1.2 Fitur Atmega 8535 ... 9

2.1.1.3 konfigurasi pin Atmega8535 ... 10

2.1.1.4 Peta momory Atmega 8535 ... 11

2.1.1.5 Status Register ... 12

2.1.1.6 Sistem Minimum Atmega8535 ... 13

2.2.1 SistemKomunikasi Dengan SMS ... 15

2.2.2 Wevcom ... 15


(55)

2.2.4.2 Sejarah GPS ... 19

2.2.4.3 CaraKerja GPS ... 20

2.2.4.4 Cara menggunakan GPS ... 21

2.2.4.5 Komunikasi Serial ... 22

2.2.5 Relay ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.1 Diagram Blok Rangkain ... 24

3.2 Rangkaian Atmega 8535 ... 25

3.3 Rangkaian Buzzer ... 26

3.4 Rangkaian Relay ... 27

3.5 Modul GSM/GPS SIM908C ... 28

3.6 Flowchart Rangkain ... 31

3.6.1 Flowchart pada Microkontroler ... 31

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Pengujian rangkaian microkontroler Atmega8535 ... 33

4.2 Pengujian saklar/switch ... 36

4.3 Pengujian Buzzer ... 37

4.4 Pengujian Rangkaian Relay ... 38

4.5 Pengujian modul GSM/GPS ... 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 43

5.2 Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(56)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1.Gambar 2.1 Pin Out Atmega8535 ... 11

2. Gambar 2.2 Peta memori data Atmega853 ... 12

3. Gambar 2.3 Memori Program AVR Atmega 8535 ... 12

4. Gambar 2.4 Status register Atmega8535 ... 13

5. Gambar 2.5 sistem minimum Atmega 8535 ... 14

6. Gambar 2.6 Fisik Relay ... 23

7. Gambar 3.1 Diagram blok Rangkain ... 24

8. Gambar 3.2 Rangkaian minimum sistem mikrokontroler ... 26

9. Gambar 3.3 Rangkain Buzzer ... 27

10. Gambar 3.4 Rangkaian Relay Pengendali ... 27

11. Gambar 3.5 Skematik perencangan modul GSM/GPS dan SIM908 ... 29

12. Gambar 3.6 Skematik hubungan mikrokontroler dan SIM908 ... 29

13. Gambar 3.7 Timing diagram pengaktifan modul SIM908 ... 30

14. Gambar 3.8 Flowchart pada Mikrokontroler ... 31

15. Gambar 4.1 Rangkaian Pengujian Mikrokontroler ... 33

16. Gambar 4.2 Informasi Signature Mikrokontroler ... 34

17.Gambar 4.3 Kypad aktif Low ... 36

18. Gambar 4.4 Buzzer aktif High ... 37

19. Gambar 4.5 Relay 12 Volt ... 38


(57)

DAFTAR TABEL

Halaman 1. ... Tab

el 2.1 perbandingan spesifikasi dan fiturkeluarga AVR ... 8 2. ... Tab

el 4.1 Pengujian port.A Mikrokontroler ... 35 3. ... Tab

el 4.2 Hasil pengamatan pada pengujian kypad ... 36 4. ... Tab

el 4.3 pengujian Relay ... 39 5. ... Tab

el 4.4 hasil pengujian SMS pada modul SIM 908 ... 41 6. Tabel 4.5 hasil pengamatan penunjukan GPS ...44


(1)

ABSTRAK

Telah dirancang sebuah alat keamanan kendaraan bermotor roda dua berbasis mikrokontroller menggunakan Modul GSM dan GPS. Secara garis besar rancangan ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu Modul GSM-GPS, mikrokontroller, relay dan buzzer. Tujuan dari rancangan ini adalah untuk membuat suatu sistem pengamanan kendaraan bermotor roda dua secara elektronik yang mudah digunakan. Rancangan alat ini terdiri dari sebuah mikrokontroller ATMega8535, modul sim908c sebagai penyedia jaringan gsm dan GPS. Prinsip kerja alat ini adalah jika pemilik kendaraan dapat mengetahui lokasi keberadaan kendaraannya jika kendaraan tersebut sedang dipakai oleh oorang lain ataupun ketika mengalami pencurian. Alat akan mengirimkan koordinat posisi kendaraan dengan memanfaatkan system gps. Selain itu alat ini dapat pula menghidupkan dan mematikan mesin sepedamotor dari jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi SMS.Alat akan menerima perintah dari user berupa format sms yang telah diseting oleh user sesuai dengan fungsi masing-masing.Kata Kunci : sim908c, Mikrokontroler, Relay, buzzer, gps.


(2)

vi

ABSTRACT

Has designed a security appliance based motorcycle mikrokokntroller using GSM and GPS module. Broadly speaking, this design consists of several parts, namely GSM-GPS module, microcontroller, relay and buzzer. The purpose of this design is to create a security system of two-wheel motor vehicles electronically is easy to use. The design of this tool consists of a microcontroller ATMega8535, sim908c module as a provider of gsm network and GPS. The working principle of this tool is if the vehicle owner can find out the location of the vehicle if the vehicle is being used by someone else or when subjected to theft. The tool will send the coordinates of the position of the vehicle by utilizing the GPS system. In addition this tool can also turn on and off the bike remotely by using SMS technology. The tool will accept commands from the user a text format that has been setup by the user according to their respective functions.

Keywords: sim908c, Microcontroller, relay, buzzer, gps


(3)

Halaman

Persetujuan ... i

Pernyataan ... ii

Penghargaan ... iii

Abstrak ... v

Abstrac ... vi

Daftar isi... vii

Daftar gambar ... ix

Daftar table ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... 1

1.2 Rumusan masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan penelitian ... 4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mikro kontroler ... 6

2.1.1 Deskiripsi mikrokontroler Atmega8535 ... 6

2.1.1.1 Arsitektur Atmega8535 ... 9

2.1.1.2 Fitur Atmega 8535 ... 9

2.1.1.3 konfigurasi pin Atmega8535 ... 10

2.1.1.4 Peta momory Atmega 8535 ... 11

2.1.1.5 Status Register ... 12

2.1.1.6 Sistem Minimum Atmega8535 ... 13

2.2.1 SistemKomunikasi Dengan SMS ... 15

2.2.2 Wevcom ... 15

2.2.3 Modul GSM ... 16


(4)

viii

2.2.4.2 Sejarah GPS ... 19

2.2.4.3 CaraKerja GPS ... 20

2.2.4.4 Cara menggunakan GPS ... 21

2.2.4.5 Komunikasi Serial ... 22

2.2.5 Relay ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.1 Diagram Blok Rangkain ... 24

3.2 Rangkaian Atmega 8535 ... 25

3.3 Rangkaian Buzzer ... 26

3.4 Rangkaian Relay ... 27

3.5 Modul GSM/GPS SIM908C ... 28

3.6 Flowchart Rangkain ... 31

3.6.1 Flowchart pada Microkontroler ... 31

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Pengujian rangkaian microkontroler Atmega8535 ... 33

4.2 Pengujian saklar/switch ... 36

4.3 Pengujian Buzzer ... 37

4.4 Pengujian Rangkaian Relay ... 38

4.5 Pengujian modul GSM/GPS ... 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 43

5.2 Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(5)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1.Gambar 2.1 Pin Out Atmega8535 ... 11

2. Gambar 2.2 Peta memori data Atmega853 ... 12

3. Gambar 2.3 Memori Program AVR Atmega 8535 ... 12

4. Gambar 2.4 Status register Atmega8535 ... 13

5. Gambar 2.5 sistem minimum Atmega 8535 ... 14

6. Gambar 2.6 Fisik Relay ... 23

7. Gambar 3.1 Diagram blok Rangkain ... 24

8. Gambar 3.2 Rangkaian minimum sistem mikrokontroler ... 26

9. Gambar 3.3 Rangkain Buzzer ... 27

10. Gambar 3.4 Rangkaian Relay Pengendali ... 27

11. Gambar 3.5 Skematik perencangan modul GSM/GPS dan SIM908 ... 29

12. Gambar 3.6 Skematik hubungan mikrokontroler dan SIM908 ... 29

13. Gambar 3.7 Timing diagram pengaktifan modul SIM908 ... 30

14. Gambar 3.8 Flowchart pada Mikrokontroler ... 31

15. Gambar 4.1 Rangkaian Pengujian Mikrokontroler ... 33

16. Gambar 4.2 Informasi Signature Mikrokontroler ... 34

17.Gambar 4.3 Kypad aktif Low ... 36

18. Gambar 4.4 Buzzer aktif High ... 37

19. Gambar 4.5 Relay 12 Volt ... 38


(6)

x

DAFTAR TABEL

Halaman 1. ... Tab

el 2.1 perbandingan spesifikasi dan fiturkeluarga AVR ... 8 2. ... Tab

el 4.1 Pengujian port.A Mikrokontroler ... 35 3. ... Tab

el 4.2 Hasil pengamatan pada pengujian kypad ... 36 4. ... Tab

el 4.3 pengujian Relay ... 39 5. ... Tab

el 4.4 hasil pengujian SMS pada modul SIM 908 ... 41 6. Tabel 4.5 hasil pengamatan penunjukan GPS ...44