Hasil Pengujian Kekerasan Hasil Pengujian Tarik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengujian

Dalam subbab ini berisikan data angka, grafik dan foto-foto hasil penelitian setelah dilakukan proses termomekanikal pada kondisi suhu dan deformasi tertentu. Untuk data awal spesimen dapat dilihat pada tabel 4.1 Tabel 4.1 Sifat mekanis awal specimen Tegangan batas Mpa Tegangan luluh Mpa Kekerasan BHN 111,1 74,3 34,6

4.1.1 Hasil Pengujian Kekerasan

Proses pengujian kekerasan logam dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bahan terhadap pembebanan dalam perubahan yang tetap, ketika gaya tertentu diberikan pada suatu benda uji. Pengujian kekerasan dalam penelitian ini dilakukan agar dapat diketahui pengaruh temperature dan deformasi terhadap perubahan kekerasan material Aluminium. Secara umum hasil pengujian kekerasan dari penelitian dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Pengujian kekerasan badasarkan skala Brinell BHN T °C Deformasi ketebalan 10 BHN deviasi Deformasi Ketebalan 30 BHN deviasi Deformasi Ketebalan 50 BHN deviasi 400 40.88 ±1.8 41.52 ±1.20 40.20 ±1.15 450 46.74 ±2.26 48.92 ±2.01 45.66 ±1.15 500 41.08 ±1.20 42.02 ±2.09 43.68 ±1.71 550 46.18 ±1.30 43.48 ±2.79 40.64 ±0.98 600 39.98 ±0.92 40.00 ±1.16 41.00 ±1.1 Universitas Sumatera Utara Tabel diatas jika disajikan dalam bentuk grafik dapat dilihat seperti gambar 4.2 Gambar 4.1 Hubungan antara temperatur dan deformasi terhadap nilai kekerasan Bedasarkan hasil pengujian kekerasan yang digambarkan pada grafik dapat dilihat bahwa peningkatan kekerasan optimum terjadi pada temperatur 450 C dengan nilai BHN 48,92 pada deformasi 30 dan cenderung menurun pada temperatur diatasnya kemudian kekerasan naik pada suhu 550 C untuk deformasi 10 dan 30 , sedangkan untuk deformasi 50 mengalami penurunan untuk suhu berikutnya sampai pada suhu 600 C hal ini dikarnakan suhu pada saat proses termomekanikal mendekati nilai melting point yaitu 680 C sehingga kekuatan mekanis suatu bahan akan menurun.

4.1.2 Hasil Pengujian Tarik

Pengujian tarik dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat mekanis dari spesimen dalam penellitain ini. Pada penelitian ini pengujian tarik hanya dilakukan pada deformasi 30 karena dari hasil pengujian kekerasan perubahan yang signifikan terjadi pada deformasi ini. Universitas Sumatera Utara Hasil pengujian tarik terdiri dari tiga parameter yaitu tegangan luluh yield strength, tegangan batas ultimate strength dan keuletan yang ditunjukkan oleh besarnya regangan. Secara umum hasil pengujian tarik dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil uji tarik pada deformasi 30 Temperatur Tegangan luluh Tegangan Batas Regangan C MPa Mpa 400 86.9 151.1 9.9 450 108.3 170.7 8.5 500 104.2 157.6 7.3 550 100.5 162.6 9.4 600 96.8 151.1 10.2 Tabel diatas bila di sajikan dalam bentuk grafik dapat terlihat seperti pada gambar 4.3.dan gambar 4.4 Gambar 4.2 kurva tegangan- regangan pada kondisi deformasi 30 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Hubungan antara temperatur dengan tegangan luluh dan tegangan batas pada deformasi 30

4.1.3 Hasil Pengujian Metalografi Metallography Test