Bahan PA September

Bahan PA Bulan September

1

BAHAN PA BULAN SEPTEMBER 2016
( Minggu Kedua )
Bacaan
Leksionari
Bahan PA
Tema

:
:
:

Tujuan

:

Metode


:

Keluaran 32:7-14; Mazmur 51:1-10; 1
Timotius 1:12-17; Lukas 15:1-10
Lukas 15:1-10
Pertobatan mengembalikan martabat
kita sebagai manusia
Agar Jemaat memiliki kesadaran
kebersalahan / keberdosaan yang
membawanya pada pertobatan yang
sejati.
Diskusi

PENGANTAR PA
Pada suatu malam di tahun 1861, saat Jendral
Garibaldi pulang ke rumah, dia bertemu dengan
seorang gembala Sardinia yang sedang meratapi
seekor dombanya yang hilang. Garibaldi segera
menoleh kepada staf dan mengumumkan keinginannya
untuk menjelajahi gunung itu guna mencari domba

yang hilang. Sebuah tim pencarian yang besar
diorganisir. Lentera-lentera dibawa, dan jendral yang
sudah malang melintang di banyak pertempuran itu
dengan penuh semangat ikut mencari domba yang lari
dari kelompoknya. Tetapi domba itu tidak kunjung
ditemukan sehingga para prajurit diperintahkan
kembali ke tenda mereka masing-masing dan tidur.
Keesokan harinya, pembantu Jendral mendapati
tuannya masih berada di ranjangnya dan tertidur
dengan lelap. Pelayannya terkejut karena tuannya
tidak biasa bangun siang, tetapi selalu bangun lebih

2SUMIAR 2016

dulu daripada orang lain. Pelayan itu meninggalkan
tuannya yang sedang tidur lelap dengan pelan-pelan
agar tidak membangunkannya dan kembali setengah
jam kemudian. Garibaldi masih tidur nyenyak, Setelah
beberapa saat tuannya tetap tidak bangun juga,
pelayan itu membangunkan Garibaldi, Jenderal itu

mengusap matanya, dan begitu juga pelayannya ketika
melihat jenderal tua itu mengeluarkan domba yang
hilang itu dari selimutnya. Rupanya, jenderal itu terus
mencari domba itu semalaman sampai berhasil
menemukannya. Kisah mengenai Jendral Garibaldi
mengingatkan kita akan kisah domba yang hilang
dalam perumpamaan di injil Lukas bacaan kita hari ini.
Yesus, Gembala Agung, adalah Tuhan yang mencari
domba-Nya yang hilang sampai Dia menemukannya.
Perumpamaan dalam Lukas 15: 1 – 10 mengenai
domba yang hilang dan dirham yang hilang hendak
mengatakan kepada kita bahwa setiap pribadi,
termasuk saya dan Saudara, sangat berharga dan
mempunyai nilai penting di mata Allah. Oleh sebab itu,
Ia senantiasa mencari dan menemukan kita. KasihNya
mengalahkan dosa kita. Walaupun kita selalu berbuat
dosa Ia tetap mengasihi. Ia mencari dan mendapatkan
kita. Jadi, benarlah apa yang dikatakan oleh seorang
bijak yang tidak dikenal namanya yang pernah berkata:
“Anda dapat lari dari hadapan Tuhan. Anda dapat

mengutuki Tuhan. Anda dapat membenci Tuhan. Tetapi
Anda tidak dapat mencegah Tuhan untuk mencari dan
mengasihi Anda.” Di dalam hidup ini mungkin Anda
pernah merasa kecewa karena beban hidup yang berat,
karena kegagalan yang pernah Anda alami, dan
sebagainya. Kemudian Anda ingin lari dari Tuhan. Lari
dari persekutuan jemaat. Mulai meragukan kasih dan
pertolongan Tuhan. Di dalam keadaan seperti itu

Bahan PA Bulan September

3

Yesus, yang penuh kasih, tidak menjauhi kita. Ia tetap
mengasihi kita.
Selanjutnya,
kita
perlu
memerhatikan
bahwa

pembaruan hidup terjadi apabila dari pihak kita, sang
domba, juga ada kesediaan untuk dijumpai dan mau
dibawa kembali oleh sang gembala pada tempat yang
seharusnya. Domba yang hilang bisa saja menolak
untuk dibawa oleh sang gembala. Domba yang hilang
bisa saja melarikan diri ketika melihat sang gembala
yang
sedang
mencarinya.
Tetapi
itu
tidak
dilakukannya. Ia membiarkan dirinya ditemui. Ia
membiarkan
dirinya
dibawa
ke
tempat
yang
seharusnya bersama dengan kawanan domba yang ada

di padang gembalaan. Inilah yang namanya sikap
pertobatan.
Apa yang dimaksud dengan bertobat? Bertobat adalah
sebuah sikap yang membalikkan arah kehidupan. Dari
yang semula tidak baik, tidak benar, tidak sempurna;
menjadi benar, baik, dan sempurna di hadapan Tuhan
dan sesama. Bertobat juga berarti kita meninggalkan
sifat-sifat lama yang menghambat kita untuk dapat
menjalin hubungan yang baik dan benar dengan Tuhan
dan sesama.
Mudahkah bertobat? Tidak! Mengapa? Karena
mengakui
bahwa
kita
mempunyai
kelemahan,
kesalahan, dan telah melakukan sesuatu yang buruk
pada diri sendiri dan orang lain bukan hal yang mudah.
Diperlukan kebesaran hati dan jiwa untuk mengakui itu
semua.

Di dalam kehidupan ini, dalam kaitannya dengan dosa
dan pengampunan, terdapat dua tipe manusia. Tipe

4SUMIAR 2016

yang pertama ialah mereka yang menyadari dirinya
bersalah dan kemudian memperbaiki dirinya. Tipe
yang kedua ialah mereka yang tidak menyadari atau
pura-pura tidak tahu kalau dirinya mempunyai
kesalahan. Oleh sebab itu, mereka yang berada pada
tipe kedua ini akan tetap hidup dalam kekekliruan,
amarah, dan kebencian terhadap sesama bahkan
kepada Tuhan. Mereka merasa dirinya tidak bersalah
dan tidak membutuhkan pengampunan.
Agar
kita
menjadi
manusia
yang
menyadari

keberdosaan
kita
dan
kemudian
memperbaiki
kehidupan ini, maka di dalam kehidupan kita seharihari kita jangan mengembangkan “perasaan bersalah”
melainkan “kesadaran akan kesalahan”.
Dimanakah letak perbedaannya?

Perasaan Bersalah

1. Hidup yang senantiasa dikejar kesalahan masa lalu
sehingga melumpuhkan sikap iman, pengharapan,
dan kasih.
2. Tidak mampu melihat kebaikan Allah yang
senantiasa menolong dan memperhatikan kita.
3. Dapat
menyebabkan
penyakit
psikis

yang
membuatnya menderita secara batin.

Kesadaran akan kesalahan

1. Melahirkan sikap pengakuan iman bahwa Allah itu
penuh kasih dan pengampunan.
2. Menyadari kesalahan yang telah diperbuat serta
mempunyai tekad yang kuat untuk memerbaiki diri
dan hidup secara baru.
3. Tidak hidup dalam masa lalu tetapi menciptakan
masa kini dan masa depan.

Bahan PA Bulan September

5

4. Menjadkan hidupnya sebagai sebuah kesempatan
untuk
melayani

Tuhan
di
dalam
ketidaksempurnaannya.
Tuhan tidak pernah merasa berputus asa kepada
manusia yang berdosa. Tuhan akan meraih dan
mengeluarkan kita dari masa lalu yang tidak sempurna
serta memberikan kita peluang dan kesempatan yang
baru agar kita memiliki hidup yang baru. Allah tidak
melihat masa lalu kita asalkan kita mau jujur untuk
mengakui dosa atau kesalahan yang telah kita lakukan.
Seberapa buruknya masa lalu kita Allah tetap
mengasihi kita.
Pertanyaan :
1. Kasih Tuhan melampaui pemberontakan kita
kepadaNya. Bagaimana saudara bisa menjelaskan
tentang hal ini ?
2. Bagaimana cara kita mengembangkan kesadaran
akan kesalahan yang akan membawa kita pada
sikap pertobatan dan bukan hanya perasaan

bersalah ?
3. Bagi saudara, bertobat itu seperti apa? Beri contoh
konkrit!

SBH 