Metode Penelitian Desain Penelitian

Lina Halimah , 2016 PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN SEKSUAL ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Pendekatan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang mengungkap situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan pengumpulan data dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari suatu situasi alamiah Satori dan Komariah, 2010, hlm. 25. Dalam penelitian kualitatif masalah yang yang diangkat masih bersifat remang-remang, kompleks dan dinamis. Masalah masih bersifat sementara, tentatif dan akan berkembang seiring proses penelitian berlangsung ke lapangan Sugiyono, 2012, hlm. 283. Tujuan penelitian untuk memecahkan berbagai persoalan, dengan melakukan penelitian dalam setting alamiah, mengumpulkan informasi yang lebih situasional dan mengenalkan kembali penenemuan sebagai sebuah elemen penelitian Guba dan Lincoln, 2009, hlm. 136. Peneliti memiliki pandangan bahwa masalah persepsi orang tua terhadap pendidikan seksual untuk anak usia dini masih belum jelas, kompleks dan dinamis. Sehingga peneliti bermaksud untuk menggali dan memahami lebih dalam tentang hal ini dari situasi sosial yang terjadi. Berdasarkan pertimbangan tersebut, peneliti memandang bahwa metode penelitian kualitatif dipandang yang paling tepat untuk digunakan dalam penelitian ini.

B. Desain Penelitian

Dalam melakukan penelitian mengenai persepsi orang tua terhadap pendidikan seksual untuk anak usia dini, peneliti menggunakan pendekatan studi kasus untuk memperoleh gambaran menyeluruh dan pemahaman yang terbaik mengenai tema tersebut, sebagaimana diungkapkan Creswell 2013 studi kasus disusun untuk memahami isu khusus, masalah, atau perhatian terhadap sesuatu Lina Halimah , 2016 PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN SEKSUAL ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dari kasus atau berbagai kasus yang ditentukan untuk memperoleh pemahaman terbaik present an in-depth understanding . Stake 2009 juga menyatakan studi kasus ditempuh oleh peneliti yang ingin lebih memahami sebuah kasus tertentu dan hal ini tergolong studi kasus intrinsik. Pendekatan studi kasus ini digunakan oleh peneliti dilatarbelakangi karena begitu maraknya berbagai kasus kekerasan seksual yang terjadi pada anak di masyarakat kita, dalam hal ini peneliti berargumen bahwa maraknya kekerasan seksual terhadap anak dikarenakan minimnya pendidikan seksual yang diberikan kepada anak, sehingga pengetahuan anak tentang penjagaan dirinyapun menjadi minim, untuk itulah peneliti tertarik untuk menggali lebih dalam mengenai pendidikan seksual untuk anak khususnya mengenai persepsi orang tua terkait hal tersebut. Sebagaimana diungkapkan Fenno dalam Sarosa 2012, hlm. 114 bahwa pemilihan studi kasus diawali dengan menemukan kasus yang menarik, dalam hal ini kedekatan peneliti; pengetahuan peneliti yang mendalam; dan ketertarikan peneliti terhadap suatu kasus merupakan kriteria pemilihan yang baik. Studi kasus digunakan untuk meneliti kejadian atau fenomena kontemporer secara mendalam dan dalam konteks dunia nyata dimasa kini kontemporer Myers dalam Sarosa, 2012; Yin, 2014. Fokus utama studi kasus adalah menjawab permasalahan penelitian yang dimulai dengan kata tanya bagaimana atau mengapa Sarosa, 2012; Yin, 2014, dan dalam hal ini fokus peneliti berusaha mencari jawaban atas permasalahan pendidikan seksual untuk anak usia dini yang dihadapi orang tua, baik itu dari sisi persepsi, praktik maupun tantangan pendidikan seksual anak itu sendiri.

C. Penjelasan Istilah