Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI
SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam Penelitian Tindakan Kelas PTK atau C
lassroom Action Research,
yang dilakukan di dalam kawasan kelas. Bentuk penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah penelitian kolaboratif yakni penelitian
yang dilakukan atas kerja sama antara peneliti dan juga guru atau wali kelas. Dipilihnya penelitian tersebut didasarkan bahwa guru merupakan pihak yang
paling mengetahui keadaan dan situasi belajar dikelas serta yang paling objektif dan mempunyai peran yang sangat penting dalam mengindentifikasi permasalahan
yang ada di dalam kelas, yang dialami oleh siswa dalam belajar. Desain penelitian yang akan digunakan adalah model yang dikembangkan
oleh Stephen Kemmis dan Robbin Mc Taggart yang terdiri dari empat fase kegiatan yang meliputi perencanaan plan, pelaksanaan action, observasi
observation dan refleksi reflection. Keempat fase tersebut akan membentuk satu siklus. Kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang akan
dilaksanakan dalam siklus lain, begitu seterusnya sampai beberapa siklus Arikunto, 2006. Desain keempat tahap dan setiap siklus dalam penelitian
tindakan kelas tersebut digambarkan pada gambar berikut
Gambar 3.1. Siklus PTK menurut Kemmis dan Taggart
PELAKSANAAN
PERENCANAAN SIKLUS 1
REFLEKSI PELAKSANAAN
PENGAMATAN
SIKLUS 2 PERENCANAAN
PENGAMATAN KESIMPULAN
Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI
SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
B. Partisipan dan Tempat Penelitian
1. Partisipan Penelitian
Partisipan penelitian yang dijadikan peneliti sebagai subjek penelitian adalah pada kelas IV salah satu SDN di Kota Bandung, dengan jumlah siswa
sebanyak 30 orang, yaitu terdiri atas 14 orang laki-laki dan 16 orang perempuan.
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian yang dipilih peneliti adalah salah satu sekolah dasar negeri yang terletak di kecamatan sukajadi kota Bandung. Karakteristik sekolah
yang jadikan sebagai tempat penelitian ialah lokasi sekolahnya terletak di daerah perkotaan, dengan jumlah siswa keseluruhan berjumlah 356 orang siswa,
mempunyai dua kelas pada masing-masing tingkatan Rombongan Belajar, yang terdiri dari sepuluh buah kelas yang digunakan untuk belajar secara bergantian,
sehingga dilakukan pergantian kelas yang terdiri atas dua
shift
regu yang dilakukan secara bergantian, yaitu masuk pada pukul 07.00-11.35 WIB, dan
masuk pada pukul 12.00-16.35. Hal ini disebabkan oleh kurangnya ruang kelas yang tersedia. Dimana dari 10 kelas yang ada dipakai bersamaan dengan satu SD
lainnya yang terletak pada satu komplek sekolah. Karakteristik lainnya tempat yang dijadikan tempat penelitian ialah
mempunyai ruang bermain, ruang perpustakaan yang memadai, satu ruang dapur, gudang dan juga WC atau kamar mandi siswa sebanyak enam buah dan WC atau
kamar mandi guru sebanyak dua buah.
C. Prosedur Administratif Penelitian