1
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MATERI KONSTITUSI MELALUI METODE INTERAKTIF
DENGAN MEDIA GAMBAR DI KELAS VIII B SMP NEGERI 1 MERAWANG
Disusun Oleh :
AGUSTINO
NIM. 015329457 E. Mail :
agustino104yahoo.com ABSTRAK
Penelitian  mengenai  meningkatkan  hasil  belajar  siswa  kelas  VIII  semester  I  SMP Negeri  1  Merawang  Kecamatan  Merawang  Kabupaten  Bangka  pada  mata  pelajaran
Pendidikan  Kewarganegaraan  kompetensi  konstitusi  dengan  menggunakan  metode interaktif  dan  media  gambar.  Penelitian  ini  telah  dilaksanakan  pada  bulan  Februari
2013,  yang  melatar  belakangi  penelitian  ini  adalah  guru  tidak  menggunakan  mtode mengajar  yang  tepat  dimana  dalam  pembelajaran  terjadi  satu  arah,  dimana  guru
mendominasi  pembelajaran  sedangkan  siswa  dibiarkan  pasif  dalam  proses  belajar mengajar. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas proses
belajar  mengajar  sehingga  dapat  meningkatkan  hasil  belajar  siswa,  sehingga  guru akan  semakin  profesional  dalam  menjalankan  tugasnya  dengan  menambah
pengalaman  dan  pengetahuan  dalam  melakukan  refleksi  pembelajaran  dan penggunaan metode pembelajaran. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian
Tindakan Kelas melalui 3 siklus perbaikan pembelajaran, subjek pelaku pembelajaran adalah guru P Kn kelas VIII, dan subjek penerima tindakan adalah siswa kelas VIII B
semester  I  tahun  pelajaran  20122013  SMP  Negeri  1  Merawang.  Data  yang dikumpulkan  melalui  hasil    evaluasi,  catatan  observasi.  Dari  penelitian  didapatkan
bahwa  nilai  rata-rata  siswa  selama  proses  perbaikan  dari  siklus  I  sampai  siklus  III mengalami  peningkatan  mencapai  87,50,  dari  Kriteria  Ketuntasan  Minimal  KKM
adalah  72,  dan  selama  perbaikan  pembelajaran  keaktifan  siswa  juga  mengalami peningkatan  pada  siklus  III  mencapai  100  .  Dari  hasil  pelaksananaan  Penelitian
Tindakan  Kelas,  siklus  pertama,  siklus  kedua  dan  siklus  ketiga  dapat  disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode interaktif dan media gambar dapat
meningkatkan  hasil  belajar  siswa  kelas  VIII  B  SMP  Negeri  1  Merawang  kecamatan Merawang Kabupaten Bangka pada mata pelajaran P Kn Kompetensi konstitusi .
Kata Kunci
:  Hasil Belajar,  Metode Interaktif, Media Gambar.
A. Latar Belakang
Pembangunan  dalam  konteksnya  dengan  perkembangan  bangsa  memiliki makna  sebagai  pembangunan  manusia  seluruhnya  dan  pembangunan  yang
2 optimal  tidak  lepas  dari  peran  manusia  sebagai  faktor  penentu  dari  proses
pembangunan. Salah satu upaya dalam rangka memperbaiki kualitas dan potensi sumber  daya  manusia  adalah  melalui  jalur  pendidikan.  Dengan  pendidikan
diharapkan tercapainya kualitas manusia yang mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan dan perkembangan zaman yakni perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Proses  kegiatan  belajar  mengajar  di  sekolah,  keberhasilan  adalah  hal  utama
yang  diupayakan  oleh  setiap  guru.  Merupakan  kepuasan  tersendiri  jika  kita memberikan atau  menyajikan  materi  pelajaran  kepada  siswa  dengan  waktu  yang
sedikit  serta  alat  peraga  yang  sederhana  dapat  diterima,  dibuktikan  dengan dilakukannya  evaluasi  pada  akhir  pelajaran  menunjukkan  hasil  belajar  yang
sangat signifikan. Banyak komponen yang mendukung dalam keberhasilan proses belajar  mengajar,  di  antaranya  adalah  guru,  siswa,  metode,  ruang  kelas  dan  alat
peraga. Sementara ini yang menjadi komponen utama keberhasilan dalam belajar adalah  guru.  Asumsi  kebanyakan  orang  tentang  prestasi  akan  baik  dan  kurang
baik  tersorot  hanya  kepada  guru.  Padahal  keberhasilan  proses  belajar  mengajar dipengaruhi oleh banyak hal. Guna mengantisipasi asumsi tersebut, sebagai guru
harus menyikapi dengan tepat. Pembelajaran adalah proses interaksi  peserta didik dengan pendidik dan
sumber  belajar  pada  suatu  lingkungan  belajar.  Pembelajaran  merupakan  bantuan yang  diberikan  pendidik  agar  dapat  terjadi  proses  pemerolehan  ilmu  dan
pengetahuan,  penguasaan  kemahiran  dan  tabiat,  serta  pembentukan  sikap  dan kepercayaan  pada  peserta  didik.  Dengan  kata  lain,  pembelajaran  adalah  proses
untuk  membantu  peserta  didik  agar  dapat  belajar  dengan  baik,  tampak  bahwa peserta  didik  dan  pendidik  merupakan  faktor  dominan  yang  perlu  diperhatikan
dalam  pelaksanaan  peningkatan  kualitas  pendidikan.  Namun,  realitas menunjukkan  bahwa  masih  banyak  ditemui  hambatan  pelaksanaan  di  lapangan
dalam  upaya  melaksanakan  peningkatan  kualitas  pendidikan.  Pembelajaran mempunyai  pengertian  yang  mirip  dengan  pengajaran,  walaupun  mempunyai
konotasi  yang  berbeda.  Dalam  konteks  pendidikan,  pendidik  mengajar  supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu
3 objektif  yang  ditentukan,  juga  dapat  mempengaruhi  perubahan  sikap,  serta
keterampilan  seseorang  peserta  didik.  Pengajaran  memberi  kesan  hanya  sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pendidik saja. Sedangkan pembelajaran juga
menyiratkan adanya interaksi antara pendidik dengan peserta didik. Karakter materi pelajaran harus dipahami benar agar kita memberikan materi
baru dapat diterima dengan cepat. Metode yang tepat diharapkan membantu siswa dalam penerimaan dan pemahaman terhadap materi pelajaran yang diterimanya.
Pembelajaran  Pendidikan  Kewarganegaraan  di  sekolah  dapat  dilakukan dengan
konteks berbangsa
dan bernegara
melalui kehidupan
sosial lingkungannya,  sehingga  guru  sebagai  pendidik  dapat  menggali  potensi  yang
telah  dimiliki  oleh  siswa  melalui  lingkungannya  sendiri.  Dengan  demikian pembelajaran  tidak  akan  monoton  dan  guru  tidak  akan  mendominasi
pembelajaran. Pelajaran  Pendidikan  Kewarganegaraan  di  SMP  Negeri  1  Merawang,
tergolong  mata  pelajaran  yang  kurang  digemari.  Hal  ini  terlihat  dari  hasil  atau nilai  tes  yang  diperoleh  siswa  menunjukkan  nilai  yang  kurang  memuaskan,
sehingga penulis  berupaya untuk dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil  belajar  siswa,  dengan  mencoba  menggunakan  metode  pembelajaran  yang
tepat  yaitu  metode  interaktif  dengan  media  gambar  pada  materi  lambang konstitusi.
Saat peneliti memberikan materi tentang konstitusi pada siswa kelas VIII B  SMP  Negeri  1  Merawang,  masih  banyak  siswa  yang  mengalami  kesulitan
dalam  memahami  materi  tersebut.  Saat  observasi  awal,  siswa  masih  belum memahami  materi  dengan  baik.  Saat  pembelajaran  siswa  juga  kurang
bersemangat.  Saat  ditanya  mengapa  mereka  tidak  bersemangat  sehingga  hasil belajarnya  tidak  maksimal,  siswa  mengeluhkan  kesulitan  mereka  dalam
memahami materi konstitusi karena alur materi dan soal yang masih sulit mereka pahami dan banyak hafalan.
Hal  ini  dapat  dilihat  dari  nilai  ulangan  siswa  yang  rata-ratanya  masih rendah. Dari 34  orang siswa hanya 9  orang atau 26,47  yang mendapat nilai di
atas  kreteria  ketuntasan  minimal  KKM  72,00.  Hal  ini  berarti  nilai  yang diperoleh  jauh  dari  nilai  keberhasilan.  Kelemahan  guru  kurangnya  media
pembelajaran dan suara guru kurang jelas. Harapan guru menginginkan nilai yang
4 memuaskan,  oleh  karena  itu  guru  harus  berusaha  agar  harapan  tersebut  dapat
terwujud.  Dalam  rangka  mewujudkan  harapan  itu  maka  guru  perlu  mengadakan penelitan  tindakan  kelas  untuk  memperbaiki  proses  pembelajaran  dengan
menggunakan  metode  interaktif  dan  media  gambar  yang  dianggap  tepat, diupayakan  secara  terpadu  supaya  kemampuan  siswa  dalam  menguasi  soal
konstitusi. Berdasarkan  kondisi  di  atas,  peneliti  berasumsi  bahwa  pembelajaran
materi  konstitusi  akan  menarik  dan  akan  meningkatkan  kemampuan  siswa  bila disajikan  dengan  menggunakan  metode  pembelajaran  yang  tepat.  Atas  dasar
itulah, peneliti tertarik untuk menerapkan metode interaktif dengan media gambar untuk  meningkatkan  pemahaman  siswa  terhadap  materi  konstitusi.  Dengan
penggunaan  metode  ini,  diharapkan  agar  minat  siswa  belajar  Pendidikan Kewarganegaraan  akan  meningkat  sehingga  hasil  belajar  mereka  juga  akan
semakin baik. Berdasarkan  kondisi  di  atas,  peneliti  melakukan  refleksi  diri  dengan
berdiskusi  dengan  supervisor  2,  dan  hasil  refleksi  penulis  didapatkan  beberapa kelemahan  dalam  proses  belajar  mengajar  yaitu,  dalam  proses  belajar  mengajar
komunikasi  hanya  terjadi  satu  arah  dimana  guru  mendominasi  sedangkan  siswa dibiarkan  pasif  dalam  pembelajaran,  dilihat  dari  materi  pembelajaran,  ternyata
materi  dapat  disampaikan  melalui  penggunaan  media  pembelajaran  sehingga siswa  akan  lebih  mudah  dalam  mencerna  materi  pelajaran.  Dan  dengan  hasil
refleksi  tersebut  maka  penulis  menindaklanjutinya  dengan  melakukan  perbaikan pembelajaran  melalui  Penelitian  Tindakan  Kelas  yang  akan  dilakukan  sebanyak
tiga  siklus  perbaikan  pembelajaran dengan  judul  :  “Upaya  meningkatkan  hasil
belajar P Kn materi Konstitusi melalui metode interaktif dengan media gambar di kelas VIII B SMP Negeri 1 Merawang”.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan  uraian  di  atas  permasalahan  yang  teridentifikasi  dalam penelitian ini adalah :
a.   Dalam proses pembelajaran siswa merasa bosankan. b.
Pembelajaran terkesan terburu - buru. c.
Hasil evaluasi belajar siswa pada pembelajaran rendah
5 d.
Metode  yang  digunakan  guru  kurang  sesuai  dengan  materi  yang disampaikan,
e. Kurangnya media dalam pembelajaran.
2. Analisis Masalah
Hasil  belajar  siswa  dalam  pembelajaran  Pendidikan  Kewarganegaraan materi  konstitusi  masih  rendah.  Dari  hasil  refleksi  diri  dan  diskusi  dengan
supervisor 2 permasalahan yang dapat dianalisis dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, diantaranya :
a.    Hasil  belajar  siswa  masih  dibawah  Kriteria  Ketuntasan  Minimal  KKM 72,00.
b. Keaktifan belajar siswa masih kurang.
c. Metode yang digunakan guru kurang tepat.
d. Kurangnya media dalam pembelajaran.
B. Rumusan Masalah