Landasan Teori Kerangka Konsep Jenis Penelitian Instrumen Penelitian Definisi Operasional

c. Subjek harus memiliki dorongan untuk menjalankannya, berangkat dari keinginan, rasa takut, atau motif lainnya. Syarat kedua merupakan syarat yang lemah, yang mudah ditemui dalam kasus biasa. Suatu hukum yang memerintahkan orang untuk terbang tentu saja akan sia-sia saja. Selain itu, peraturan atau hukum harus dikomunikasikan karena sangat vital bagi sistem hukum manapun. Sudah menjadi aksinoma bahwa tidak seorangpun yang bisa mengarahkan perilakunya menurut hukum kecuali ia mengetahui hukum itu.

2.5. Landasan Teori

Setelah suatu kebijakan diformulaskan atau ditetapkan selanjutnya akan memasuki tahap implementasi kebijakan, yang dianggap sebagai tahap yang paling menentukan dalam proses suatu kebijakan. Menurut Akib 2010, bahwa implementasi kebijakan merupakan aktifitas yang terlihat setelah dikeluarkan pengarahan yang sah dari suatu kebijakan yang meliputi upaya input menghasilkan output atau outcome bagi masyarakat. Badjuri dan Yuwono 2002, mengatakan bahwa untuk memperoleh sumber informasi utama tentang implementasi kebijakan, maka dilakukan monitoring. Monitoring merupakan cara untuk membuat pernyataan yang sifatnya penjelasan tentang kebijakan di waktu lampau maupun sekarang. Universitas Sumatera Utara

2.6. Kerangka Konsep

Berdasarkan landasan teori yang telah dijelaskan sebelumnya, maka kerangka konsep untuk penelitian ini dapat ditunjukkan dalam gambar berikut : Gambar 2.4. Kerangka Konsep Penelitian Implementasi Permenkes RI No. 1096MenkesPer VI 2011 Tentang Higiene Sanitasi Jasaboga Kelayakan Fisik Jasa Boga 1. Bangunan a. Lokasi b. Langit-langit c. Pintu dan Jendela d. Pencahayaan e. Ventilasi f. Ruang Pengolahan Makanan 2. Fasilitas Sanitasi a. Tempat Cuci Tangan b. Air Bersih c. Jamban d. Kamar Mandi e. Tempat Sampah

3. Peralatan

Universitas Sumatera Utara 36 BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu untuk mengetahui implementasi Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1096MenkesPerVI2011 Tentang Higiene Sanitasi Jasaboga di Kota Sibolga. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di Jasaboga yang ada di Kota Sibolga. Pemilihan lokasi ini didasarkan atas pertimbangan belum pernah dilakukan penelitian yang sama dengan penelitian ini, karena kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1096MenkesPerVI2011 Tentang Higiene Sanitasi Jasaboga baru dibentuk tanggal 07 Juni 2011.

3.2.2. Waktu

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari tahun 2014. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jasaboga golongan A1 dan A2 yang ada di Kota Sibolga, yaitu sebanyak 22 jasaboga.

3.3.2. Sampel

Sampel penelitian ini adalah total populasi, yaitu seluruh populasi dijadikan sebagai sampel penelitian. Sehingga sampel penelitian ini sebanyak 22 jasaboga. Universitas Sumatera Utara 3.5.Jenis dan Sumber Data Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi.

3.6. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah lembar observasi.

3.7. Definisi Operasional

a. Implementasi adalah pelaksanaan Kebijakan Permenkes RI No. 1096MenkesPerVI2011 tentang higiene sanitasi jasaboga terhadap kelayakanan fisik jasaboga. b. Jasaboga adalah jasaboga golongan A yang merupakan tempat melayani kebutuhan masyarakat umum, dengan pengolahan yang menggunakan dapur rumah tangga atau dapur khusus dan memperkerjakan tenaga kerja, yang terdiri dari golongan A1 dan A2. c. Bangunan adalah kelayakan fisik jasaboga berdasarkan lokasi, langit-langit, pencahayaan, ventilasipenghawaanlubang angina, dan ruang pengolahan makanan d. Fasilitas sanitasi adalah kelayakan fisik jasaboga berdasarkan tempat cuci tangan, air bersih, jamban dan peturasan, kamar mandi, dan tempat sampah Universitas Sumatera Utara e. Peralatan adalah kelayakan fisik jasaboga berdasarkan ketersediaan tempat pencucian peralatan, tempat pencucian bahan makanan, dan tempat bahan makanan yang telah dibersihkan.

3.7. Aspek Pengukuran