Pengaruh Kepemimpinan dan Kemampuan Karyawan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada CV. Tugu Mandiri di Bandung

(1)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Curriculume vitae

DATA PRIBADI

Nama : Muhamad Romy Lukmansyah

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat tanggal lahir : Bandung, 09 Juni 1994 Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat Lengkap : Gg. Antabaru II No 27 Rt 02 Rw 03

Agama : Islam

E-mail : romyscoopy@yahoo.com

PENDIDIKAN Formal

2000 – 2006 SD Negeri Buah-batu 03 LULUS 2006 – 2009 SMP Pasundan 2 Bandung LULUS

2009 – 2012 SMA Pasundan 1 Bandung LULUS

2012 – Sekarang SMT 8 Universitas Komputer Indonesia Jurusan Manajemen Bisnis Non formal

1. PelatihanPendidikan Brevet Perpajakan 2014 – 2015

2. Character Building oleh Fakultas Ekonomi UNIKOM dan SECAPA TNI/Angkatan Darat, Bandung 2012

Hormat Saya,

Muhammad Romy Lukmansyah NIM.21212804


(2)

Distributor CV Tugu Mandiri Fresh Milk

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

Muhamad Romy Lukmansyah 21212804

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG 2016


(3)

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur tak henti peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Kepemimpinan dan Kemampuan Karyawan terhadap Keberhasilan Usaha Pada Distributor CV. Tugu Mandiri Fresh Milk”

Penyusunan Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat sidang guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Peneliti menyadari dalam penyusunan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena didalamnya tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan. Hal ini dikarenakan keterbatasan peneliti baik dalam hal kemampuan, pengetahuan dan pengalaman peneliti. Untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar dalam penyusunan karya tulis selanjutnya dapat lebih baik lagi.

Selama penyusunan Skripsi ini peneliti banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik itu berupa dorongan moril maupun materil. Terutama kepada Trustorini Handayani, SE., Pembimbing yang penuh keikhlasan berkenan memberikan bimbingan, membina dan mengarahkan penulis sehingga laporan ini dapat selesai.


(4)

vii

nenek tercinta AW. Sutardi dan Hannah Yasin kasih sayangmu selalu menjadi kekuatan dan motivasi bagi peneliti dalam menyusun Skripsi ini, semoga anakmu ini dapat menjadi kebanggaan keluarga.

2. Trustorini Handayani, S.E., M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan motivasi, dan pengarahan serta masukan-masukan berharga kepada penulis sehingga dapat diselesaikannya laporan skripsi ini dengan tepat waktu dan hasil yang optimal

3. Windy Novianti, SE., M.Si, selaku Wali Dosen saya di Kelas Menejemen 6

4. Dr. Raeny Dwi Santy, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia

5. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

6. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

7. Staf Dosen Pengajar yang telah banyak memberikan ilmu dan pengalaman serta dukungan kepada peneliti selama kegiatan perkuliahan.

8. Staf Kesekretariatan Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan dan informasi.

9. Adik - adik tercinta selalu memberikan suport


(5)

viii

11.Penyemangatku tercinta Intan Dwi Kharisma selalu mambantu dan mensupport penulis untuk tetap bersemangat.

12.Teman-teman Manajemen Angkatan 2012 khususnya kelas Manajemen 6, terima kasih atas kebersamaannya.

13.Sahabat– sahabat seperjuangan Endra , Andi, Nadia, Rahmat, Raiza, Fernando , Hamdani , Miftah , Ramadhan , Fauzil, Roro, dll yang tidak pernah henti sharing dengan penulis.

14.Semua pihak yang ikut membantu dan terlibat dalam penyusunan laporan Skripsi ini.

Harapan peneliti semoga apa yang disajikan dalam Skripsi ini memberikan manfaat khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi para pembaca.

Akhir kata peneliti panjatkan do‟a kepada Allah SWT, semoga amal berupa bantuan, dorongan dan do‟a yang telah diberikan kepada peneliti akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.

“Amin Ya Rabbal „Alamin”

Bandung, Agustus 2016 Peneliti,

Muhammad Romy Lukmansyah NIM.21212804


(6)

viii

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

ABSTRACT ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah Dan Rumusan Masalah ... 10

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 10

1.2.2 Rumusan masalah ... 10

1.3 Maksud dan Tujuan penelitian ... 11

1.3.1 Maksud Penelitian ... 11

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 11

1.4 Kegunaan penelitian ... 12

1.4.1 Kegunaan akademis ... 12

1.4.2 Kegunaan praktis (guna laksana) ... 12


(7)

ix

1.5.1 Lokasi Penelitian ... 13

1.5.2 Waktu Penelitian ... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 15

2.1.1 Kepemimpinan ... 15

2.1.1.1 Pengertian Kepemimpinan ... 15

2.1.1.2 faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan ... 16

2.1.1.3 Ciri-ciri kepemimpinan ... 17

2.1.1.4 Pengukuran kepemimpinan ... 18

2.1.2 Kemampuan Karyawan ... 18

2.1.2.1 Pengertian Kemampuan ... 18

2.1.2.2 Asas-asas kemampuan ... 19

2.1.3 Keberhasilan Usaha ... 20

2.1.3.1 Pengertian KeberhasilanUsaha ... 20

2.1.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Dan Kegagalan Usaha ... 21

2.1.3.3 Indikator Keberhasilan Usaha ... 24

2.1.4 Hasil Penelitian Sebelumnya ... 24

2.2 Kerangka Pemikiran ... 26

2.2.1 Keterkaitan Kepemimpinan terhadap keberhasilan usaha ... 27

2.2.2 Hubungan Kemampuan Karyawan dengan Keberhasilan Usaha .. 28


(8)

x

3.2.1 Desain Penelitian ... 33

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 37

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 40

3.2.3.1 Sumber Data 40 3.2.3.2 Teknik Penentuan Data 40 3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.2.4.1 Uji Validitas ... 43

3.2.4.2Uji Reliabilitas ... 46

3.2.4.3 Uji MSI (Data Ordinal ke Interval) ... 49

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 50

3.2.5.1Rancangan Analisis 50 3.2.5.1.1 Analisis Data Deskriptif ... 51

3.2.1.5.2. Analisis Data Verifikatif (Kuantitatif) ... 52

3.2.6 Pengujian Hipotesis ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan... 60

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 60

4.2 Karakteristik Responden ... 61

4.3 Analisis Deskriptif ... 63


(9)

xi

4.3.2 Analisis Deskriptif Kemampuan Karyawan sebagai Variabel X2 .. 68

4.3.3. Analisis Deskriptif Keberhasilan Usaha sebagai Variabel Y ... 72

4.4 Analisis Verifikatif... 78

4.4.1 Persamaan Regresi Linier Berganda ... 78

4.4.2 Uji Asumsi Klasik ... 80

4.4.3 Analisis Korelasi ... 85

4.4.4 Analisis Koefesien Determinasi ... 87

4.4.5 Uji Hipotesis ... 89

4.4.5.1 Pengujian Secara Parsial (Uji-T) ... 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 94

5.2 Saran ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 98 LAMPIRAN


(10)

99

Untuk Administrasi Publik dan Masalah-Masalah Sosial. Yogyakarta: Gava Media.

Eddy Soeryanto Soegoto (2009) Entrpreneurship: menjadi Pebisnis Ulung. Eex media komputindo

Ghozali, Imam 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Samarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar : Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga Ida Ayu Brahmasari dan Peniel Siregar (2009) Pengaruh Budaya Organisasi,

Kepemimpinan Situasional dan Pola Komunikasi terhadap Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan pada PT Central Proteinaprima Tbk.

Indrianto, Nur dan Bambang Supomo, “Metodologi Penelitian”, Jakarta, 2002 Ritha F Dalimunthe (2002) Pengaruh Karateristik Individu Kewirausahaan,Gaya

Kepemimpinan Terhadap Kemampuan usaha Serta Keberhasilan Usaha Industri Kecil Tenun Dan Bordir Di Sumatera

Sihotang, 2007, Manajemen Sumber daya manusia; Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

Soelaiman. 2007. Manajemen Kinerja ; Langkah Efektif untuk Membangun, Mengendalikan dan evaluasi Kerja. Cetakan kedua. Jakarta: PT. Inetrmedia Personalia Utama.

Sigit Soehardi. 2003. Esensi Perilaku Organisasi, Yogyakarta, Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa

Stephen P. Robins ,2003, Perilaku Organisasi,Gramedia Jakarta Sugiyono. 2005. StatistikUntukPenelitian. Bandung : CV Alphabeta

________. 2009. MetodePenelitianKuantitatif dan Kualitatif R&D.Bandung : CV.Alphabeta

________. 2011. StatistikuntukPenelitian. Bandung: CV. Alphabeta


(11)

100

Umi Narimawati. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif : Teori dan Aplikasinya. Bandung : Fakultas Ekonomi UNIKOM.

Umar Husein .2005, “Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis ”, Jakarta: PT Rajafindo Persada.

Yuni Wibawa (2009) Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi, dan Faktor Internal Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

JURNAL

Atin Hafidiah. Nurhayati dan Trisa Nur Kania (2010) Pengaruh Jiwa Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha pada Usaha Produk Tekstil di Kabupaten Bandung Jurnal Wrausaha dan Bisnis

(Chamdan Purnama,2010) Motivasi dan Kemampuankaryawan manajerial meningkatkan Keberhasilan Usaha Industri Kecil

Chamdan Purnama dan Suyanto (2010) Motivasi dan Kemampuan Usaha Dalam meningkatkan Keberhasilan Usaha Industri Kecil JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL.12, NO. 2, SEPTEMBER 2010: 177-184

Fitria Lestari (2013) PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN KREATIVITAS TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA SENTRA INDUSTRI RAJUTAN BINONG JATI BANDUNG JURNAL UNIKOM

Heni dan Muhammadinah (2010) Pengaruh Kemampuan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Rizky Karunia Jaya Palembang. JURNAL

Ida dan Agus (2008) . Pengaruh motivasi kerja, kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan serta dampaknya pada kinerja karyawan. JURNAL 126 MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL.10 NO 2 SEPTEMBER 2008

Lies Indrianti Analisis Faktor Faktor Yang Berpengaruh Terhadap keberhasilan Usaha Mikro Dan Kecil JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 1(ISSN 2252-7826)

Lies Indriyatni. Analisis Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Usaha Mikro Dan Kecil Jurnal Vol 5, No 1, Februari 2013 ISSN : 2252 – 7826


(12)

Willyam Ferry Abednego dkk (2014) FUNGSI KEPEMIMPINAN DALAM PERENCANAAN DI KANTOR PUSAT PT. KALIMANTAN SAWIT KUSUMA PONTIANAK Jurnal Tesis PMIS-UNTAN-PSIAN-2014


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perekonomian modern berlangsung berbagai aktivitas produktif yang sangat beragam dan berguna bagi masyarakat. Perusahaan disegala bidang selalu berusaha keras untuk berproduksi secara efisien, yaitu dengan biaya yang serendah-rendahnya. Dengan kata lain, mereka selalu berusaha untuk berproduksi pada tingkat output yang maksimum dengan menggunakan input seminimum mungkin. Namun, pada kenyataan yang terjadi sekarang ini, tidak semua masyarakat terutama masyarakat menengah kebawah mau berhubungan dengan perusahaan-perusahaan besar tersebut karena masyarakat kecil beranggapan bahwa prosedur yang harus dijalankan sangat rumit, terlalu banyak persyaratan yang harus dilakukan, dan yang paling utama mereka beranggapan bahwa masyarakat seperti mereka tidak pantas berhubungan dengan perusahaan-perusahaan yang besar. Kesenjangan sosial tersebut membuat warga di daerah terutama pedesaan berinisiatif membentuk suatu kumpulan atau lembaga yang dapat membantu warganya untuk memulai maupun mengembangkan usaha karena potensi bisnis di daerah pedesaan sebenarnya sangat banyak terutama di bidang pertanian dan peternakan. CV. Tugu Mandiri freshmilk adalah Perusahaan yang bergerak dalam bidang Peternakan Sapi Perah, pemasok susu segar dan Agribisnis.Dengan modal pengalaman dan pengetahuan serta niat yang kuat guna menghasilkan yang terbaik, langkah demi langkah CV. Tugu Mandiri


(14)

memantapkan bidang usaha secara menguntungkan berkelanjutan dan berkesinambungan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Petani dan Peternak supaya bisa sejajar dengan propesi lainnya.

CV. Tugu Mandiri Fresh Milk juga merupakan salah satu bagian perusahaan pengeloloa susu sapi segar yang ada di Jawa Barat, dengan kapasitas produksi saat ini 5.500 ltr/ hari .

Sektor pertanian memiliki kontribusi yang sangat besar dalam pengbangunan ekonomi indonesia. Agribisnis merupakan salah satu bidang usaha yang cocok di kembang tumbuhkan di indonesia, mengingat indonesia melimpah, baik dari sumber daya tanaman, peternakan, dan perikanan.

Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki lahan subur dan kondisi alam yang mendukung usaha dibidang pertanian.sektor peternakan merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi dan protein hewani penduduk di indonesia.

Salah satu produk utama sektor peternakan adalah susu. Susu merupakan produk yang tidak memiliki keseimbangan dan penawaran. Jumlah bahan baku susu segar saat ini mencapai 3 300 00 ton per tahun dan pasokan susu dalam negri hanya mencapai 690 000 ton pertahun dan sisanya 26.10000 harus dipenuhi dengan impor. (jurnal nasional, kemenperin 2015)

Susu merupakan salah satu produk pertanian yang amat dibutuhkan karena sumber protein hewani yang baik dikonsumsi setiap harinya.Susu mengandung protein, kalsium, vitamin A, vitamin B, dan dan riboflavin yang tinggi. Susu mempunyai kegunaan antara lain menjaga kesehatan tubuh dan gigi,


(15)

3

meningkatkan stamina dan kekebalan tubuh, mengurangi tekanan darah, mencegah osteoporosis, mencegah kanker usus dan lain-lain. Manfaat dan kandungan gizi yang tinggi, menjadikan produksi yang memiliki peluang yang besar dipasar mengingat saat ini kesadaran penduduk indonesia akan makanan dan minuman bergizi amat tinggi. Rincian jumlah kebutuhan susu sapi segar dilihat pada tabel 1.

Tabel 1.1

Jumlah Kebutuhan Susu Sapi Segar di Jawa Barat pada Tahun 2011-2015

Kota Tahun (ton)

2011 2012 2013 2014 2015

1 Bandung 20 200 19 900 18 200 20 950 22 100

2 Subang 15 150 11010 12050 14 300 14 620

3 Puwakarta 16 346 15 345 15 439 15 265 15 439 4 Cianjur 16 177 13 603 14 438 15 548 16 374

5 Bogor 14 989 14 141 15 516 17 579 18 990

6 Depok 14 600 15 977 14 312 16 419 16 914

7 Garut 17 100 16 167 14 019 16 912 17 508

Total 114 562 106 143 103 974 116 973 121 945

Sumber : Badan Pusat Statistika Dinas Peternakan Jawa Barat, 2015

Kebutuhan susu sapi segar pada provinsi jawa barat pada tabel 1 mengalami penurunan dan kenaikan ditahun 2011 hingga tahun 2013 tetapi di tahun 2014 dan 2015 kebutuhan susu sapi segar meningkat pesat. Tetapi ada juga kota di Jawa Barat yang tidak termasuk pada tabel di atas dikarenakan kebututhan susu segar di kota tersebut tidak terlalu signifikan.


(16)

Table 1.2

Jumlah produksi susu sapi segar CV.Tugu Mandiri Fresh Milk

Susu Sapi Tahun 2011-2015

2011 2012 2013 2014 2015

Jumlah Produksi

(ton) 600 400 700 550 450

Sumber: CV. Tugu Mandiri Fresh Milk

Menurut data perusahaan jumlah produksi susu sapi di CV.Tugu Mandiri Fresh Milk perusahaan belum bisa memenuhi kebutuhan susu sapi di jawa barat .

Kebutuhan susu sapi dipasaran saat ini beranekaragam, sehingga kemampuan karyawan sangat penting dalam menjalankan suatu kinerja perusahaan .Perusahaan yang permintaan pasarnya di nilai memiliki pengetahuan tentang pasar yang lebih tinggi serta memiliki kemampuan berhubungan dengan pelanggan lebih baik. Akan tetapi, para peternak di CV. Tugu Mandiri Fresh Milk di Cisarua Kab.Bandung barat seakan tidak peduli atas permintaan pasar sekarang, tidak ada pembahasan sama sekali strategi yang berkaitan dengan kondisi pasar oleh lembaga terkait. Mereka tidak peduli akan informasi-informasi yang menyebar dimedia mengenai informasi yang berkaitan dengan usahanya, sehingga mereka kalah dari pesaing karena mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan dalam menghadapi kondisi pasar saat ini. Mereka terus membuat produk tanpa mengetahui permintaan pelanggan, karena mereka lebih tergantung pada kebijakan internal dari pada keberhasilan usaha untuk memenuhi kebutuhan pasar yang nyata. Tidak ada respon sama sekali ketika pesaing maju lebih didepan dari pada dirinya, tidak ada koordinasi kepemimpinan yang baik antara bagian-bagian yang terkait, ini sangat berbahaya dimana pelanggan menginginkan modifikasi


(17)

5

suatu produk atau pelayanan yang sesuai dengan kebutuhannya yang harus diwujudkan secara cepat. Kebutuhan pelanggan terus meningkat tetapi susu sapi di CV. Tugu Mandiri Fresh Milk sendiri dikatakan monoton sehingga berdampak pada keberhasilan usaha.

Perusahaan CV. Tugu Mandiri Fresh Milk merupakan persekutuan komanditer (CV) dengan status badan usaha akta notaris yang bergerak dibidang usaha pengumpulan dan penampungan susu bagi para peternak sapi perah di cisarua,bandung barat. Perusahaan CV. Tugu Mandiri Fresh Milk perusahaan ini baru berjalan selama 3 tahun, sudah mampu memberikan susu murni yang berkualitas baik.Namun Kebutuhan susu sendiri tergolong masih sangat besar dan tidak mampu dipenuhi memenuhi keinginan dan kebutuhan pasar saat ini, banyak peternak yang kepemilikan sapinya masih sangat minim sehingga banyak kesehjahteraan anggota masih kurang. sehingga pengembangan peternakan di CV. Tugu Mandiri Fresh Milk masih berjalan lambat, Penghasilan susu murni dan

pangsa pasar di CV. Tugu mandiri Fresh Milk sulit bersaing dalam kondisi pasar

saat ini, kemampuan bersaing mereka tentunya akan baik jika mengikuti perkembangan pasar dan mampu membuat susu sesuai kebutuhan pelanggan. Oleh

karena itu CV. Tugu mandiri Fresh Milk harus terus berupaya untuk

mengembangkan strategi yang efektif guna membangun, mempertahankan, tentunya harus didukung oleh kepemimpinan yang baik dan kemampuan karyawan untuk


(18)

Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2009:222) Kepemimpinan adalah: “Proses mengarahkan, menginstruksikan atau memengaruhi orang lain atau organisasi untuk melaksanakan suatu tugas atau tujuan organisasi”.

Kemampuan (abilities) seseorang akan turut serta menentukan perilaku dan hasilnya. Yang dimaksud kemampuan atau abilities ialah bakat yang melekat pada seseorang untuk melakukan suatu kegiatan secara phisik atau mental yamg ia peroleh sejak lahir, belajar,dan dari pengalaman (Soehardi,2003:24).

Menurut Suryana (2003:285) dalam Fitria Lestari adalah keberhasilan dari bisnis dalam mencapai tujuanya.Menurut Hendry Faiz al Noor (2007:397) dalam Fitria Lestari mengungkapkan bahwa keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis untuk mencapai tujuanya.

Secara lebih spesifik, fenomena. Menurut hasil wawancara dengan Bapak Kemal Noviansyan.AMD selaku manajer di CV. Tugu mandiri fresh milk adalah : Kepemimpinan yang buruk membuat CV.Tugu Mandiri Fresh Milk tidak dapat bekerjasama dengan perusahaan perusahaan lain yang berada di daerah cisarua kab bandung dan masih mengandalkan para peternak di sekitar CV.Tugu Mandiri Fresh Milk. Dan juga kurangnya kemampuan karyawan dalam mengelola berbagai bidang seperti system pemasaran dan promosi di dalam perusahaan karena disebabkan oleh keterbatasannya pendididkan kepada karyawan dan berpengaruh terhadap keberhasilan usaha karena CV. Tugu Mandiri Fresh Milk tidak bisa memenuhi kebutuhan susu sapi, sehingga perusahaan tidak dapat mengembangkan perusahaanya ke arah yang lebih baik.


(19)

7

Sehubungan dengan hal itu, penulis melakukan survey awal dengan menyebarkan kuisioner kepada 20 responden karyawan CV.Tugu Mandiri Fresh Milk tentang kepemimpinan sebagai berikut:

Tabel 1.3

Survey Awal Tanggapan Tentang Kepemimpinan CV.Tugu Mandiri Fresh Milk

No Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

1. Apakah kemampuan analisa pemimpin terhadap karyawan sudah baik

6 30% 14 70%

2. Apakah pemimpin perusahaan sering berkomunikasi dengan karyawan

3 15% 17 85%

3. Apakah pemimpin perusahaan dalam menyusun strategi bersaing sudah baik

7 35% 13 65%

Berdasarkan tabel survey awal tentang Kepemimpinan CV.Tugu Mandiri Fresh Milk diatas, terdapat masalah pada faktor-faktor yang terjadi seperti pada analisa pemimpin terhadap karyawan sebesar 70% dan pemimpin kurang berkomunikasi dengan karyawan sebesar 85% sehingga perusahaan tidak bisa menyusun strategi bersaing sebesar 65% karena pemimpin perusahaan tidak cukup baik menganalisa karyawan dan kurang berkomunikasi kepada karyawan sehingga sulit untuk menyusun strategi bersaing sehingga perusahaan sulit untuk meningkatkan tujuan perusahaan CV.Tugu Mandiri Fresh Milk.

Berikut hasil survey awal peneliti pada karyawan mengenai kemampuan karyawan yang dilakukan oleh CV.Tugu Mandiri Fresh Milk


(20)

Tabel 1.4

Survey Awal Tanggapan Tentang Kemampuan Karyawan CV.Tugu Mandiri Fresh Milk

No Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

1. Apakah anda dalam menjalankan pekerjaan sesuai dengan prosedur pekerjaan.

8 40%

12 60%

2. Apakah anda bekerja dengan semangat

7 35% 13 65%

3. Apakah anda bekerja dengan baik 10 50% 10 50%

Berdasarkan tabel survey awal tentang Kemampuan karyawan CV.Tugu Mandiri Fresh Milk diatas, terdapat masalah pada faktor – faktor yang terjadi seperti karyawan tidak bisa menjalankan prosedur perusahaan yaitu sebesar 60 % dan karyawan kurang bersemangat bekerja sebesar 65% sehingga karyawan tidak bekerja dengan baik sebesar 50% menyatakan bahwa karyawan tidak sesuai dalam menjalankan prosedur yang diberikan oleh perusahaan dan karyawan tidak bekerja dengan semangat sehingga karyawan tidak bekerja dengan baik pada perusahaan CV.Tugu Mandiri Fresh Milk.

Berikut hasil survey awal peneliti pada karyawan mengenai keberhasilan usaha yang diberikan oleh CV.Tugu Mandiri Fresh Milk.


(21)

9

Tabel 1.5

Survey Awal Tanggapan Tentang Keberhasilan Usaha CV.Tugu Mandiri Fresh Milk

No Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

1. Apakah gaji anda cukup untuk membiayai kebutuhan rumah tangga

4 20% 18 80%

2. Apakah perusahaan cukup mampu bersaing dengan perusahaan lain

6 30% 14 70%

3. Apakah kesejahteraan anda dapat terpenuhi.

5 25% 15 75%

Berdasarkan tabel survey awal tentang keberhasilan usaha CV.Tugu Mandiri Fresh Milk diatas, terdapat masalah pada faktor – faktor yang terjadi seperti gaji perusahaan kepada karyawan yang tidak mencukupi kebutuhan rumah tangga mereka sebesar 80% dan perusahaan tidak mampu bersaing sebesar 70 % kurang terpenuhinya kesehjahtraan karyawan sebesar 75% menyatakan bahwa perusahaan CV.Tugu Mandiri Fesh Milk kurang mencukupi gaji terhadap karyawan dan tidak mampu bersaing dengan perusahaan lain sehingga kesehjahtraan karyawan tidak bisa terpenuhi.

“PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KEMAMPUAN KARYAWAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA DISTRIBUTOR SUSU CV. TUGU MANDIRI FRESH MILK ”


(22)

1.2 Identifikasi Masalah Dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan yang dapat diidentifikasikan yaitu:

1. Kepemimpinan yang buruk membuat CV.Tugu Mandiri Fresh Milk tidak dapat bekerjasama dengan perusahaan perusahaan lain yang berada di daerah cisarua kab bandung dan masih mengandalkan para peternak di sekitar CV.Tugu Mandiri Fresh Milk.

2. Karyawan yang tidak bisa mengoprasikan system kerja yang telah dibuat oleh perusahaan CV.Tugu Mandiri Fresh Milk disebabkan karena keterbatasannya pendidikan dan kurangnya pengetahuan yang di miliki karyawan

3. Keberhasilan usaha pada CV. Tugu Mandiri Fresh Milk yang belum bisa

memenuhi kebutuhan susu sapi di Jawa Barat, sehingga perusahaan tidak dapat mengembangkan perusahaanya ke arah yang lebih baik.

1.2.2 Rumusan masalah

Dari uraian latar belakang yang ada diatas maka peneliti ingin mencoba membuat rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagamaina Kepemimpinan pada CV.Tugu Mandiri Fresh Milk?

2. Bagaimana Kemampuan karyawan pada CV.Tugu Mandiri Fresh Milk? 3. Bagamaina Keberhasilan usaha pada CV.Tugu Mandiri Fresh Milk? 4. Apakah terdapat pengaruh Kepemimpinan terhadap Keberhasilan Usaha


(23)

11

5. Apakah terdapat pengaruh Kemampuan Karyawan terhadap Keberhasilan Usaha pada CV. Tugu Mandiri Fresh Milk secara parsial?

1.3 Maksud dan Tujuan penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud Penelitian ini adalah untuk mengetahui Kepemimpinan dan Kemampuan Karyawan terhadap Keberhasilan Usaha CV.Tugu Mandiri Fresh Milk

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dengan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana Kepemimpinan di CV.Tugu Mandiri Fresh Milk

2. Untuk mengetahui bagaimana Kemampuan karyawan di CV.Tugu Mandiri Fresh Milk

3. Untuk mengetahui bagaimana Keberhasilan usaha di CV.Tugu Mandiri Fresh Milk

4. Untuk mengetahui pengaruh Kepemimpinan terhadap Keberhasilan Usaha pada CV.Tugu Mandiri Fresh Milk secara parsial

5. Untuk mengetahui pengaruh Kemampuan Karyawan terhadap Keberhasilan Usaha pada CV.Tugu Mandiri Fresh Milk secara parsial


(24)

1.4 Kegunaan penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan dapat mempunyai dua manfaat yaitu manfaat akademis dan manfaat praktis.

1.4.1 Kegunaan akademis 1. Bagi Penulis

Hasil Penelitian ini merupakan pengalaman berharga dimana penulis dapat menambah wawasan dan memperkaya ilmu mengenai Pengaruh Kepemimpinan dan Kemampuan karyawan terhadap Keberhasilan usaha melalui pembelajaran kuliah dan tentu saja pada penelitian ini

2. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk mendapatkan pengetahuandan sebagai bahan pertimbangan lainnya yang mungkin digunakan untuk penelitian lebih lanjut.

1.4.2 Kegunaan praktis (guna laksana)

Secara praktis hasil penelitian ini di harapkan bermanfaat untuk memberikan kepemimpinan yang baik dan perusahaan lebih berkomitmen agar pengaruh kepemimpinan dapat meningkatkan kemampuan karyawan ke perusahaan yang lebih baik dengan meningkatkan keberhasilan usaha CV. Tugu Mandiri Fresh Milk


(25)

13

2. Meningkatkan laba perusahaan,sehingga bergairah untuk melakukan pengembangan industri

3. Dan meningkatkan pengaruh kepemimpinan serta memberikan kemampuan karyawan dan pengembangan keberhasilan usaha pada perusahaan CV. Tugu Mandiri Fresh Milk

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.1 Lokasi Penelitian

Untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti maka peneliti mengadakan penelitan pada CV.Tugu Mandiri Fresh Milk. Yang beralamat di Kampung Tugu 04 RT 02 RW 05 Cisarua Kabupaten Bandung Barat

1.5.2 Waktu Penelitian

Waktu yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai pada bulan Maret 2016 sampai dengan Agustus 2016. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti membuat rencana jadwal penelitian yang dimulai dengan tahap persiapan sampai ketahap akhir yaitu pelaporan hasil penelitian. Secara lebih rinci waktu penelitian dapat dilihat pada


(26)

Tabel 1.6 Waktu Penelitian Tahap Prosedur

Bulan Februari 2016 Maret 2016 April 2016 Mei 2016 Juni 2016 Juli 2016 Agustus 2016 I Tahap Persiapan:

1. Menentukan tempat penelitian

2. Meminta surat pengantar ke perusahaan 3. Membuat proposal

UP

4. Bimbingan dengan dosen pembimbing

II

Tahap Pelaksanan:

1. Mengajukan outline dan proposal UP 2. Seminar UP 3. Revisi UP 3. Pengumpulan data 4. Analisis

5. Menulis Draf Skripsi

III

Tahap Pelaporan:

1. Menyiapkan Draft Skripsi

2. Sidang akhir skripsi 3. Penyempurnaan

laporan skripsi 4. Penggandaan


(27)

15 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kepemimpinan

2.1.1.1 Pengertian Kepemimpinan

Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2009:222) Kepemimpinan adalah: “Proses mengarahkan, menginstruksikan atau memengaruhi orang lain atau organisasi untuk melaksanakan suatu tugas atau tujuan organisasi”.Kepemimpinan merupakan:

a. Sifat yang melekat pada diri seorang pemimpin, seperti kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan

b. Serangkaian kegiatan pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedukan, serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri

c. Proses antarhubungan atau interaksi antara pemimpin, bawahan dan situasi d. Seni untuk menciptakan kesesuaian paham

e. Bentuk persuasi dan inspirasi

f. Kepribadian yang mempunyai pengaruh g. Tindakan dan perilaku

h. Titik sentral proses kegiatan kelompok i. Hubungan kekuatan/kekuasaan

j. Sarana pencapaian tujuan k. Hasil dari interaksi


(28)

Sedangkan menurut DuBrin (2005:3) dalam ida dan agus (2008:127), mengatakan bahwa: “Kepemimpinan itu adalah upaya mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan, cara mempengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah, tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak atau merespons dan menimbulkan perubahan positif, kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan, kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan diantara bawahan agar tujuan organisasional dapat tercapai”. Kemudian Siagian (2002:62) dalam ida dan agus (2008:127), mengemukakan bahwa: “kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain (para bawahannya) sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pemimpin meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenanginya”. Menurut Nimran (2004:64) dalam ida dan agus (2008:127), mengemukakan bahwa kepemimpinan atau leadership adalah merupakan suatu proses mempengaruhi perilaku orang lain agar berperilaku seperti yang akan dikehendaki. Robbins (1996:39) dalam ida dan agus (2008:127), mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok kearah tercapainya tujuan.

2.1.1.2 faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan

Suwatno (2001:161) dalam Willyam Ferry Abednego dkk (2014:6) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan adalah:

1. Faktor Genetis

Adalah faktor yng menampilkan pandangan-pandangan bahwa seseorang menjadi pemimpin karena latar belakang keturunannya.


(29)

17

2. Faktor sosial

Faktor ini pada hakikatnya semua orang sama dan bisa menjadi pemimpin. Setiap orang memiliki kemungkinan untuk menjadi seorang pemimpin, dan tersalur sesuai lingkungannya.

3. Faktor bakat

Faktor yang berpandangan bahwa seseorang hanya akan berhasil menjadi seorang pemimpin yang baik, apabila orang itu memang dari sejak kecil sudah membawa bakatkepemimpinan.

2.1.1.3 Ciri-ciri kepemimpinan

Sondang P Siagian yang dikutip oleh Sihotang (2007:258), menyebutkan ciri-ciri dan syarat-syarat kepemimpinan adalah:

a. Pendidikan umum yang luas baik yang didapat secara formal maupun non formal

b. Kemampuan analisisa

Pimpinan mampu menganalisa dalam menentukan langkah-langkah dalam mencapai tujuan

c. Keterampilan komunikasi

Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dalam penyampaian perintah ke karyawan

d. Programatis

Pimpinan dalam menyusun langkah-langkah dalam proses pencapaian tujuanharus terprogram, tersusun dan terkonsep.


(30)

e. Kesederhanaan

Pimpinan hendaknya mampu memberikan contoh dengan kesederhanaan terhadap karyawan yang tidak terlalu royal

2.1.1.4 Pengukuran kepemimpinan

Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2009:223) menyatakan bahwa hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan kepemimpinan adalah:

1. Purposeful (Tujuan)

2. Responsible (Tanggung Jawab) 3. Integrity (Integritas)

4. Coureqeous (Keberanian) 5. Patience (Kesabaran) 6. Listen (Mendengarkan) 7. Enthusiasm (Antusiasme) 8. Service (Layanan)

2.1.2 Kemampuan Karyawan 2.1.2.1 Pengertian Kemampuan

Kemampuan (abilities) seseorang akan turut serta menentukan perilaku dan hasilnya.

Yang dimaksud kemampuan atau (abilities) ialah bakat yang melekat pada seseorang untuk melakukan suatu kegiatan secara fisik atau mental yamg ia peroleh sejak lahir, belajar,dan dari pengalaman (Soehardi,2003:24).Sedaangkan menurut Stepen P.Robbins dalam bukunya Perilaku Organisasi ( 2003:52)


(31)

19

kemampuan adalah suatu kapasitas individu untuk melaksanakan tugas dalam pekerjaan terrtentu. Soelaiman (2007:112) kemampuan adalah sifat yang dibawa lahir atau dipelajari yang memungkinkan seseorang yang dapat menyelesaikan pekerjaannya, baik secara mental ataupun fisik. Karyawan dalam suatu organisasi, meskipun dimotivasi dengan baik, tetapi tdak semua memiliki kemampuan untuk bekerjadengan baik. Kemampuan dan keterampilan memainkan peranan utama dalam perilaku dan kinerja individu. Keterampilan adalah kecakapan yang berhubungan dengan tugas yang di miliki dan dipergunakan oleh seseorang pada waktu yang tepat. Menurut Greenberg dan Baron dalam Heni dan Muhammadinah (2010:88) mendefinisikan abilities mental and physical capacities to perform various task (kemampuan-kemampuan adalah kapabilitas mental dan fisik untuk mengerjakan berbagai tugas-tugas). Kemampuan kemampuan terdiri dari dua kelompok utama yang paling relevan dengan perilaku dalam bekerja adaah kemampuan intelektual yang mencakup kapasitas untuk mengerjakan berbagai tugas-tugas kognitif dan kemampuan fisik yang mengacu pada kapasitas untuk mengerjakan tindakan-tindakan fisik.

2.1.2.2 Asas-asas kemampuan

Kemampuan adalah kapasitas individu untuk melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu. Menurut Stephen P. Robins (2006,46). Seluruh kemampuan seorang individu pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat asas yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.

1. Asas kemampuan intelektual


(32)

2. Asas kemampuan fisik

Kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan, dan keterampilan serupa.

3. Asas kemampuan kerja

Kemampuan yang dibawa lahir atau dipelajari yang memungkinkan seseorang yang dapat menyelesaikan pekerjaannya, baik secara mental ataupun fisik

2.1.3 Keberhasilan Usaha

2.1.3.1 Pengertian KeberhasilanUsaha

Menurut Suryana (2003:285) dalam Fitria Lestari (2013:9) adalah keberhasilan dari bisnis dalam mencapai tujuanya.Menurut Hendry Faizal Noor (2007:397) dalam Fitria Lestari (2013:9) mengungkapkan bahwa keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis untuk mencapai tujuanya. Menurut Algifari (2003:118), keberhasilan usaha dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan berdasarkan efisiensi secara teknis dan efisiensi secara ekonomis. Menurut Ranto (2007:20) keberhasilan berwirausaha tidaklah identik dengan seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta menjadi kaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara sehingga menghasilkan nilai tambah. Berusaha lebih dilihat dari bagaimana seseorang bisa membentuk, mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya tidak berbentuk, tidak berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali. Seberapa pun kecilnya ukuran suatu usaha jika dimulai dari nol dan bisa berjalan dengan baik


(33)

21

maka nilai berusahanya jelas lebih berharga daripada sebuah organisasi besar yang dimulai dengan bergelimang fasilitas.

2.1.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Dan Kegagalan Usaha

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha

Salah satu seminar Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada sebuah firma hukum, juga pemilik dan direktur sebuah konsultan keuangan di tahun 2006, berisi tentang menjadi sukses dengan memahami 9 aspek penting sebelum memulai usaha yaitu (1) Memahami konsep produk atau jasa secara baik, (2) Membuat visi dan misi bisnis, (3) Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses, (4) Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari usaha daripada risiko bisnis dankeuangan, (5) Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha daripada risiko manajemen, (6) Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil, (7) Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting, (8) Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan (9) Pemasaran, pelayanan dan product brand. Menurut Suryana (2003:44) keberhasilan usaha ditentukan oleh faktor-faktor berikut :

a. Kemampuan dan kemauan.

b. Memiliki tekad yang kuatdan kerja keras. c. Ketepatan dan peluang.


(34)

Faktor-faktor penting dalam menciptakan dan membangun awal kesuksesan usaha : yaitu : (1) Mempunyai visi jangka panjang, (2) Merekrut orang terbaik dan mengelolanya dengan baik, (3) Tetap fokus, (4) Inovasi ; jangan meniru, (5) Membuat ekspektasi yang realistis, (6) Memiliki pemahaman pasar dan kompetisi dengan jelas, (7) Jalankan bisnis dengan disiplin, (8) Mencari rekan yang tepat, (9) Mengembangkan budaya sukses didalam organisasi, (10) Melakukan tinjauan bisnis dan market secara teratur, (11) Belajar, dan terus belajar, (12) Siap untuk perubahan.

2. Faktor -faktor yang mempengaruhi kegagalan usaha.

Banyak kisah tentang wirausahawan yang cenderung menceritakan akan keberhasilan mereka dari pada alasan yang menyebabkan kegagalan. Pada kenyataannya wirausahawan yang menemui kegagalan jauh lebih banyak dari pada mereka yang berhasil. Zimerrer (2002:23) mengemukakan beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha baru :

a. Ketidakepastian manajemen. Lemahnya kemampuan pengambilan keputusan dan kurangnya pengalaman manajemen merupakan masalah utama dari kegagalan usaha.

b. Kurang pengalaman baik dalam kemampuan teknis, kemampuan menvisualkan usaha, mengkoordinasikan, kemampuan mengintergrasikan berbagai kegiatan bisnis menjadi keseluruhan yang sinergik, dan keterampilan mengelola orang –orang dalam


(35)

23

organisasi serta memotivasi mereka untuk meningkatkan tingkat kinerja mereka.

c. Lemahnya kendali keuangan. Dua kesalahan keuangan yang sering terjadi diperusahaan kecil : kekurangan modal dan kelemahan dalam kebijakan kredit terhadap pelanggan.

d. Gagal mengembangkan perencanaan strategis. Membangun suatu perencanaan strategis memaksa seseorang wirausahawan untuk menilai secara realistis potensi bisnis yang diusulkan.

e. Pertumbuhan tak terkendali. Kadan -kadang wirausahawan mendorong pertumbuhan cepat usahanya hingga melewati kemampuannya dalam mengelola usaha tersebut.

f. Lokasi yang buruk. Pemilihan lokasi yang tepat untuk usahawan merupakan suatu seni dan ilmu.

g. Pengendalian persedian yang tidak baik. Pengendalian persediaan adalah salah satu tanggung jawab manajerial yang paling sering diabaikan sehingga dapat mengakibatkan kekurangan pelanggan. h. Ketidakmampuan membuat transisi. Pertumbuhan usaha

memerlukan perubahan gaya manajemen yang secara drastis berada dan mengharuskan wirausahawan untuk mendelegasikan wewenang serta melepaskan pengendalian sehari –hari.


(36)

2.1.3.3 Indikator Keberhasilan Usaha

Menurut Andreas (2011), indikator dari keberhasilan usaha adalah sebagai berikut:

1. Hasil cukup memenuhi kebutuhan rumah tangga. 2. Usaha bisa tetap bertahan.

3. Kesejahteraan keluarga terjamin. 4. Kesejahteraan karyawan terpenuhi. 5. Dapat berkembang

2.1.4 Hasil Penelitian Sebelumnya

Selanjutnya untuk mendukung penelitian ini, dapat di sajikan daftar penelitian terdahulu dan teori yang sudah dijabarkan atau dikemukakan sehingga dapat membedakan keorisinalitasan penelitian ini:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Nama Judul Kesimpulan Persamaan Perbedaan

1. Ida Ayu Brahmasari dan Peniel Siregar (2009: 249) Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan Situasional dan Pola Komunikasi terhadap Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan pada PT Central Proteinaprima Tbk. Kepemimpinan Situasional berpengaruh yang signifikan terhadap kinerja -Sama-sama meneliti tentang budaya organisasi, kepemimpinan dan kinerja

karyawan di PT Central Proteinaprima Tbk.

Penggunaan variabel Kepemimpinan sebagai variabel independen

Penggunaan variabel kinerja karyawan sebagai variabel dependen, sedangkan peneliti

menggunakan variabel keberhasilan usaha sebagai variabel dependen

2. 2010 Jurnal Wrausaha dan Bisnis Atin Hafidiah. Nurhayatida n Trisa Nur Kania Pengaruh Jiwa Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha pada Usaha Produk Terdapat pengaruh langsung antara jiwa kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha penggunaan variabel Keberhasilan usaha sebagai dependen

Penggunaan variabel Jiwa kewirausahaan sebagai variabel independen

Sedangkan peneliti menggunakan variabel


(37)

25 Tekstil di Kabupaten Bandung Kepemimpinan sebagai variabel independen Motivasi dan Kemampuan karyawan manajerial meningkatkan Keberhasilan Usaha Industri Kecil (Chamdan Purnama,2010)

Motivasi dan Kemampuan manajerial Dalam meningkatkan Keberhasilan Usaha Industri

Kecil

Penelitian ini menunjukan hasil bahwa Hubungan antara kemampuan karyawan terhadap keberhasilan usaha adalah positif positif signifikan.

Penggunaan Variabel Keberhasilan usaha sebagai variabel

dependen

Penggunaan variabel Kemampuan

manajerial sebagai variabel independen Sedangkan peneliti menggunakan variabel kemampuan karyawan

Penggunaan Variabel keberhasilan usaha sebagai variabel dependen,

4. Lies Indrianti JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 1 (ISSN 2252-7826) Analisis Faktor Faktor Yang Berpengaruh Terhadapkeberha silan Usaha Mikro Dan Kecil

Bahwa modal kerja dan kemampuan / skills berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan usaha Menggunakan variabel dependen yang sama, yaitu keberhasilan usaha

Penggunaan variabel kemampuan variabel independen,

5 Yuni Wibawa (2009: 151-165)

Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi, dan Faktor Internal Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Gaya Kepemimpinan, Gaya Kepemimpinan, Kepemimpinan, Pada penelitian Yuni Wibawa variabel Y yang diteliti Sama-sama Meneliti tentang budaya Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Budaya

Organisasi, dan Faktor Internal akan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan Menggunakan variabel independen yang sama, yaitu kepemimpinan Menggunakan variabel budaya organisasi dan factor internal sebagai variabel independen


(38)

2.2. Kerangka Pemikiran

Pada era globalisasi ini Kepemimpinan ini tentu sangatlah penting dimiliki oleh seorang pengusaha.. Kepemimpinan merupakan metode, praktek, gaya pembuatan keputusan yang digunakan untuk mengambil tindakan dengan penuh tanggung jawab. Adapun aspek-aspek di dalam kepemimpinan ini adalah seperti keinovatifan, proaktif, serta keberanian dalam mengambil resiko. Karena semakin baiknya kepemimpinan seorang pengusaha akan berdampak pada citra sebuah perusahaan tersebut dan mampu mengalahkan pesaing–pesaing mereka.

Selain kepemimpinan adapun faktor lainnya yang menentukan keberhasilan usaha sebuah perusahaan yaitu, kemampuan karyawan. Faktor ini menekankan kepada sejauh mana karyawan seseorang yang dapat menyelesaikan pekerjaannya, baik secara mental ataupun fisik. Karyawan dalam suatu organisasi, meskipun dimotivasi dengan baik, tetapi tdak semua memiliki kemampuan untuk bekerja dengan baik. Kemampuan dan keterampilan memainkan peranan utama dalam perilaku dan kinerja individu. Keterampilan adalah kecakapan yang berhubungan dengan tugas yang di miliki dan dipergunakan oleh seseorang pada waktu yang tepat untuk menentukan dimana karyawan itu bekerja dengan baik dan sesuai dengan tujuan perusahaan

Untuk mencapai keberhsilan usaha, seorang pelaku usaha haruslah memilki pengetahuan yang luas akan dunia usaha .Karena dalam kegiatan usaha akan banyak ditemui halangan dan rintangan. Oleh karena itu seorang pelaku usaha harus benar –benar dibekali ilmu yang memadai sebelum terjun ke dalam


(39)

27

dunia usaha. Hal tersebut juga dimaksudkan agar dalam hal pencapiaan keberhasilan usaha akan lebih maksimal.

2.2.1 Keterkaitan Kepemimpinan terhadap keberhasilan usaha

Kepemimpinan merupakan dalam menjalankan suatu bisnis kemampuan pemimpin pemimpin untuk menganalisa apa yang terjadi baik di dalam maupun di luar lingkungan perusahaan akan sangat bagi perusahaan untuk mengambil langkah dan keputusan yang akan diambil dalam menghadapiberbagai tantangan dan peluang yang ada . Pemimpin yang cakap dan komunikatifakan sangat berguna bagi perusahaan untuk menambah mitra bisnis, da menambah pelanggan serta dapat memperluas pangsa pasar perusahaan itu sendiri

Dari berapa pentinggnya dalam menunjang keberhasilan usaha seperti yang diungkapkan oleh Hitt (1997 : 19) perusahaan yang ingin berhasil dalam usaha harus memiliki kemampuan yang merupakan sekumpulan sumber daya yang secara interktif melakukan aktifitas untuk mencapai keunggulan bersaing. Agar perusahaan dapat memahami dan mengalisis dengan tepat sumber daya yang dimiliki, serta memiliki untuk meningkatkan kinerja sebagai kemampuan dasar keunggulan bersaing diperlukan adanya seseorang pemimpin (Robbinsn2002 : 163). Seorang pemimpin dalam mengambil keputusan sangat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinannya (seperti seberapa besar semangat partisipasi para pemimpin, seberapa ekstrovet mereka, apakah sangat berapi-api atau malah sangat tenang) antara satu pemimpin dengan pemimpin lain sangat berbeda (Locke & Associates, 1997 : 14)


(40)

2.2.2. Hubungan Kemampuan Karyawan dengan Keberhasilan Usaha

Kemampuan Berbagai penentu keberhasilan usaha industri kecil hasil identifikasi penelitian tersebut pada dasarnya adalah cerminan dari kemampuan karyawan (pengetahuan, sikap dan keterampilan), pengalaman yang relevan, motivasi kerja dan tingkat pendidikan seseorang pengusaha. Menurut Algifari (2003:118) keberhasilan usaha dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan berdasarkan efisiensi secara teknis dan efisiensi secara ekonomis. Sedangkan Jane (1997:22) mengatakan bahwa penilaian tentang kemampuan dapat diukur dengan menggunakan beberapa dimensi yaitu efektivitas, efisiensi dan equitas/kewajaran harga.


(41)

29

Gambar 2.1. Paradigma Penelitian

2.3. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2011:64) menjelaskan tentang hipotesis sebagai berikut :

“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta – fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik”.

Hipotesis penelitian dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang

Keberhasilan usaha (Y)

1. Hasil yang cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga

2. Usaha tetap bisa bertahan 3. Kesejahteraan keluarga terjamin 4. Kesejahteraan karyawan

terpenuhi

5. Dapat berkembang (Andreas, 2011)

Kemampuan Karyawan (X2)

1.Kemampuan Intelektual 2.Kemampuan Fisik 3.Kemampuan kerja Robbins (2006:46)

Kepemimpinan (X1)

1. Kemampuan analisa 2. Keterampilan komunikasi 3. Programatis

4. Kesederhanaan

Sondang P Siagian yang di kutip oleh Sihotang (2007:258)

(2007:258)

X1ke Y:

Hitt (1997 : 19)

X2 ke Y:


(42)

terkumpul dan harus diuji secara empiris. Berdasarkan uraian kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:

H1: Variabel Kepemimpinan berpengaruh terhadap keberhasilan usaha pada CV. Tugu Mandiri Fresh Milk

H2: Variabel Kemampuan karyawan berpengaruh terhadap keberhasilan usaha pada CV. Tugu Mandiri Fresh Milk


(43)

31 BAB III

OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Umar Husein (2005:303) adalah sebagai berikut :

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian, juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu.”

Adapun pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2011:32) adalah sebagai berikut :

“Objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan”

Sesuai dengan pengertian diatas bahwa pengertian objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi sasaran dalam penelitian ilmiah.Objek dalam Penelitian ini adalah Kepemimpinan, Kemampuan karyawan, dan Keberhasilan usaha. Penelitian ini dilakukan pada CV. Tugu Mandiri Fresh Milk.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitan menurut Sugiyono (2009:4) adalah sebagai berikut : “Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah”.


(44)

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui pengaruh atau hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

Pengertian metode deskriptif menurut Sugiyono (2011:147) adalah sebagai berikut:

“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”.

Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan rumusan masalah satu sampai lima. Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data dapat dikumpulkan, dianalisis, dan ditarik kesimpulan dengan teori-teori yang telah dipelajari, untuk kemudian ditarik kesimpulan.

Sedangkan pengertian metode verifikatif menurut Mashuri (2008) dalam Narimawati Umi (2010:29) adalah sebagai berikut:

“Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”

Metode verifikatif dilakukan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan alat uji statistik yaitu Regresi Berganda.


(45)

33

3.2.1 Desain Penelitian

Sebelum melakukan penelitian sangatlah perlu kita melakukan suatu perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar dan sistematis.

Desain penelitian menurut Narimawati Umi (2008) adalah sebagai berikut: “Desain Penelitian adalah Suatu Rencana Struktur, dan Strategi untuk menjawab permasalahan, yang mengoptimasi validitas”.

Desain penelitian menurut Indrianto Nur dan Supomo Bambang (2002:249) adalah sebagai berikut :

“Desain Penelitian adalah rancangan utama penelitian yang menyatakan metode-metode dan prosedur-prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam pemilihan, pengumpulan, dan analisis data.”

Dari uraian di atas tersebut maka dapat dikatakan bahwa desain penelitian merupakan rancangan utama penelitian yang menyatakan metode-metode dan prosedur-prosedur yang digunakan oleh penulis dalam pemilihan, pengumpulan, dan analisis data.

Menurut Sugiyono (2009:13) penjelaskan proses penelitian disampaikan seperti teori sebagai berikut :

1. Sumber masalah 2. Rumusan masalah

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan 4. Pengajuan hipotesis


(46)

6. Menyusun instrument penelitian 7. Kesimpulan.

Berdasarkan penjelasan proses penelitian diatas maka proses penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari tujuan luas jangkauan (scope), hipotesis untuk diuji. Masalah yang diteliti dalam penelitian yaitu:

a. Pimpinan perusahaan yang kurang baik dalam menjalankan usahanya CV.Tugu Mandiri Fresh Milk

b. Karyawan yang tidak bisa mengoprasikan system kerja yang telah dibuat oleh perusahaan CV.Tugu Mandiri Fresh Milk

c. Kebutuhan susu sapi yang masih belum bisa terpenuhi oleh perusahaan CV.Tugu Mandiri Fresh Milk

2. Merumuskan Masalah

Rumusan Masalah merupakan pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data yaitu :

a. Bagaimana tanggapan karyawan tentang Kepemimpinan pada CV. Tugu Mandiri Fresh Milk

b. Bagaimana tanggapan karyawan tentang Kemampuan karyawan pada CV. Tugu Mandiri Fresh Milk

c. Bagaimana tanggapan karyawan tentang Keberhasilan usaha pada CV. Tugu Mandiri Fresh Milk


(47)

35

d. Apakah terdapat pengaruh kepemimpinan terhadap keberhasilan usaha pada CV. Tugu Mandiri Fresh Milk secara parsial.

e. Apakah terdapat pengaruh kemampuan karyawan terhadap keberhasilan usaha pada CV. Tugu Mandiri Fresh Milk secara parsial.

3. Konsep dan Teori yang relevan dan Penemuan yang Relevan

Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis) maka, peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah dan berfikir.Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara Memilih prosedur dan teknik yang digunakan terhadap masalah penelitian (hipotesis).Telaah teoritis mempunyai tujuan untuk menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab atau pertanyaan penelitian yang merupakan tahap penelitian dengan menguji terpenuhinya kriteria pengetahuan yang rasional.

4. Pengajuan Hipotesis

Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris (faktual) maka jawaban itu disebut hipotesis. Hipotesis yang dibuat pada penelitian ini adalah pengaruh Kepemimpinan dan kemampuan karyawan terhadap keberhasilan usaha


(48)

5. Metode Penelitian

Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki. Sedangkan pertimbangan praktis adalah tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yang lain. Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan kuantitatif.

6. Menyusun instrument penelitian

Peneliti dapat menyusun instrument penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Pada penelitian ini untuk menguji adanya hubungan dari Kepemimpinan (Variabel Independen“X1”) dan Kemampuan karyawan (Variabel Independen “X2”) terhadap Keberhasilan usaha (Variabel dependen“Y”) digunakan korelasi Analisis Regresi Berganda, dan untuk menguji pengaruh dari Kepemimpinan (Variabel Independen“X1”) dan Kemampuan karyawan (Variabel Independen “X2”) terhadap Keberhasilan usaha (Variabel dependen“Y”) digunakan koefisien determinasi.

7. Kesimpulan

Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah, dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.


(49)

37

Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah.Dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat digambarkan desain dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelititan Metode yang

Digunakan Unit Analisis

Time Horizon T-1 Descriptive Descriptive

Survey

CV. Tugu Mandiri Fresh Milk

Cross Sectional T-2 Descriptive Descriptive

Survey

CV. Tugu Mandiri Fresh Milk

Cross Sectional T-3 Descriptive Descriptive

Survey

O CV. Tugu Mandiri Fresh Milk

Cross Sectional T-4 Verificative Explanatory

Survey

CV. Tugu Mandiri Fresh Milk

Cross Sectional

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Umi Narimawati (2008:30) pengertian operasional variabel adalah sebagai berikut:

“Operasionalisasi Variabel adalah proses penguraian variabel penelitian ke dalam sub variabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran. Adapun syarat penguraian operasionalisasi dilakukan bila dasar konsep dan indikator masing-masing variabel sudah jelas, apabila belum jelas secara konseptual maka perlu dilakukan analisis faktor”.

Sesuai dengan judul penelitian yang diungkapkan oleh penulis yaitu Pengaruh kepemimpinan dan kemampuan karyawan terhadap keberhasilan usaha, maka variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(50)

1. Variabel Independen (X1) dan (X2)

Variabel independen yaitu variabel bebas yang biasa juga mempengaruhi variabel lain.Variabel independen dalam penelitian ini Kepemimpinan (X1) danKemampuan karyawan (X2).

Kepemimpinan dan Kemampuan karyawan ditentukan dengan skala ordinal, data-data diperoleh dari hasil wawancara pada karyawan dan melalui kuesioner.

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen adalah variabel terkait yang dipengaruhi atau mempengaruhi variabel lain, dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen yaitu Keberhasilan usaha.

Agar lebih jelas indikator tersebut dapat dituangkan dalam tabel operasional di bawah ini:

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Indikator Ukuran No

Kuisoner Skala

Kepemimpinan (X1)

Kepemimpinan

adalah: “Proses

mengarahkan,mengin struksikan atau memengaruhi orang lain atau organisasi untuk melaksanakan suatu tugas atau tujuan

organisasi”. Eddy Soeryanto Soegoto (2009:222) 1. Kemampuan analisa 2. Keterampilan komunikasi Tingkat Pemimpin mampu menganalisa dalam menentukan langkah-langkah pencapaian tujuan Kurangnya kemampuan pemimpin dalam menganalisa masalah yang sering ditimbulkan karyawannya Tingkat Memiliki kemampuan 1 2 Ordinal


(51)

39

3. Programatis

4. Kesederhanaan

berkomunikasi yang baik Keterampilan berkomunikasi sangat passif Tingkat Pemimpin dalam menyusun langkah-langkah proses pencapaian tujuan tersusun dan terkonsep

Tingkat Pemimpin harus memberikan contoh dengan kesederhanaan pada kayawan 3 4 Kemampuan karyawan

(X2)

Kemampuan: (abilities) seseorang akan turut serta menentukan perilaku dan hasilnya. Yang dimaksud

kemampuan tau abilities ialah bakat yang melekat pada seseorang untuk melakukan suatu kegiatan secara phisik atau mental yamg ia peroleh sejak lahir, belajar, dan dari pengalaman (Soehardi, 2003:24) 1. Kemampuan intelektual 2. Kemampuan phisik 3. Kemampuan kerja 1. Tingkat Pendidikan 2. Tingkat ketahanan tubuh Tingkat Kemampuan Karyawan 5 6 7 8 Ordinal Keberhasilan usaha (Y) Untuk bisnis hendaknya dipilih lokasi yang paling strategis dan paling efisien baik bagi perusahaan itu sendiri maupun pelanggannya. Seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan dalam dirinya akan mampu menilai lokasi yang terbaik bagi usahanya agar usaha tersebut memperoleh keberhasilan. Suryana (2003, p146)

1. Hasil yang cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga

2. Usaha tetap bisa bertahan 3. Kesehahtraan keluarga terjamin 4. Kesehjahtraan karyawan 5. Dapat berkembang Tingkat Fasilitas Tingkat Produksi Tingkat kesesuaian kesejahteraan Tingkat asuransi Tingkat Tunjangan Tingkat peluang perusahaan 9 10 11 12 13 Ordinal


(52)

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data

Umar Husein (2005:41), Sumber data ada dua yaitu data primer dan sekunder, yaitu:

1. Data Primer

Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari obyek yang diteliti baik dari pribadi (karyawan) maupun dari satu instansi yang mengolah data untuk keperluan penelitian, seperti dengan cara melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

2. Data Sekunder

Merupakan data yang berfungsi sebagai pelengkap data primer. Data sekunder dapat diperoleh dengan cara membaca, mempelajari, dan memahami melalui media lain yang bersumber dari literatur, buku-buku, serta catatan-catatan kuliah yang menunjang penelitian ini.

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data

Untuk menunjang hasil penelitian, maka peneliti melakukan pengelompokan data yang diperlukan kedalam dua golongan, yaitu:

1. Populasi

Pengertian populasi menurut Narimawati Umi (2008:72), adalah:

“Populasi adalah objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu sesuai informasi yang ditetapkan oleh peneliti, sebagai unit analisis penelitian”.


(53)

41

Unit analisis dalam penelitian ini adalah CV. Tugu Mandiri Fresh Milk 2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan dijadikan objek dalam melakukan penelitian dan pengujian data. Metode yang digunakan dalam penarikan sampel ini adalah sampling jenuh atau sensus. Pengertian dari sampling jenuh atau sensus menurut Sugiyono (2008:122), adalah:

“Sampling jenuh atau sensus adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.”

Berdasarkan dari pengertian tersebut, maka dapat diketahui bahwa sampling jenuh atau sensus teknik penentuan sampel dengan menggunakan semua anggota populasi. Dalam penelitian ini karena jumlah populasinya sedikit (terbatas) sehingga tidak memungkinkan untuk menggunakan sampel, sehingga peneliti mengambil jumlah sampel sama dengan jumlah populasi atau disebut dengan sensus yaitu seluruh karyawan CV. Tugu Mandiri Fresh Milk sebanyak 20 responden.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan daya yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Lapangan (Field Research), yang dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan langsung pada instansi yang menjadi objek untuk mendapatkan data primer dan sekunder (data yang diambil langsung dari CV. Tugu Mandiri Fresh Milk).


(54)

Data primer ini didapatkan melalui teknik-teknik sebagai berikut:

1) Studi Kepustakaan (Library Research) yaitu untuk memperoleh data dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan pembahasan penelitian.

2) Studi Lapangan (Field Research) yaitu dengan mencari dan memperoleh data dari perusahaan yang penulis teliti dengan cara :

a. Observasi, yaitu melakukan pengamatan dan mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan penelitian secara langsung dilapangan.

b. Wawancara, yaitu dengan mengadakan tanya jawab pihak-pihak yang mempunyai kaitan langsung dengan objek yang diteliti.

c. Kuesioner, yaitu alat penelitian berupa daftar pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh keterangan dari sejumlah karyawan. Disini peneliti menggunakan skala Likert.

Adapun kriteria pembobotan nilai untuk alternatif jawaban dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.3 Skala Likert

Jawaban Bobot Nilai

Positif Negatif

a. Sangat Setuju (SS) 5 1

b. Setuju (S) 4 2

c. Ragu (R) 3 3

d. Tidak Setuju (TS) 2 4

e. Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5


(55)

43

Agar peneliti dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya maka harus dilakukan tahapan analisis dan pengujian hipotesis. Untuk melakukan sebuah analisis data dan pengujian hipotesis, terlebih dahulu peneliti akan menentukan metode apa yang digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian dan merancang metode untuk menguji sebuah hipotesis.

Untuk menilai kuisioner apakah valid dan realibel maka perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

3.2.4.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dan kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2005). Dalam penelitian ini menggunakan content validity yang dapat menggambarkan kesesuaian sebuah pengukuran data dengan apa yang diukur (Ferdinand, 2006). Jika suatu indikator mempunyai korelasi antara skor masing-masing indikator terhadap skor totalnya (skor variabel konstruk) maka dikatakan indikator tersebut valid.

Lebih lanjut uji validitas menurut Cooper dalam Narimawati Umi (2010:42), validitas adalah :

”Validity is a characteristic of measuraenment concerned with the extent that a test measures what the researcher actually wishes to measure”.

Dari definisi diatas validitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat tes (kuesioner) dalam


(56)

mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk diukur. Suatu alat ukur disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas dalam penelitian ini yaitu untuk menggambarkan variabel Kepemimpinan (X1) dan Kemampuan Karyawan (X2).

Tabel 3.4

Standar Penilaian untuk Validitas Validity

Good 0,50

Acceptable 0,30

Marginal 0,20

Poor 0,10

Sumber : Barker et al, 2002:70

Secara teknis valid tidaknya suatu butir pernyataan dinilai berdasarkan kedekatan jawaban responden pada pernyataan tersebut dengan jawaban responden pada pernyataan lainnya. Nilai jawaban responden diukur menggunakan koefisien korelasi, yaitu melalui nilai korelasi setiap butir pernyataan dengan total butir pernyatan lainnya. Butir pernyataan dinyatakan valid jika memiliki nilai koefisien korelasi lebih besar atau sama dengan 0,30.Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan rumus korelasi pearson product moment (r).

Seperti dilakukan pengujian lebih lanjut, semua item pernyataan dalam kuesioner harus diuji keabsahannya untuk menentukan valid tidaknya suatu item. Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada dalam kuesioner. Validitas suatu data tercapai jika pernyataan tersebut mampu mengungkapkan apa yang akan diungkapkan. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan masing-masing pernyataan dengan jumlah skor untuk masing-masing-masing-masing variabel. Teknik korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi pearson product moment. Untuk mempercepat dan mempermudah penelitian ini pengujian validitas dilakukan dengan bantuan komputer dengan menggunakan software SPSS 18.0 for windows


(57)

45

dengan metode korelasi untuk mencari koefisien korelasi antar variabel dengan rumus sebagai berikut:

� ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ (Sumber: Umi Narimawati 2010: 42)

Keterangan:

r = Koefisien korelasi pearson X = Skor item pertanyaan Y = Skor total item pertanyaan

N = Jumlah responden dalam pelaksanaan uji coba instrument

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan koefisien validitas atau rhitung dengan rtabel, karena n (jumlah responden) = 20 maka diketahui rtabel sebesar 0,300 berikut adalah hasil uji validitas yang disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel No

Item

Koefisien Validitas

Titik

Kritis Kesimpulan

Kepemimpinan (X1)

1 0,810 0,300 Valid 2 0,557 0,300 Valid 3 0,946 0,300 Valid 4 0.946 0,300 Valid Kemampuan

Karyawan (X2)

5 0,863 0,300 Valid 6 0,746 0,300 Valid 7 0.858 0,300 Valid Keberhasilan

Usaha (Y)

8 0.834 0,300 Valid 9 0.768 0,300 Valid


(58)

10 0.884 0,300 Valid 11 0.817 0,300 Valid 12 0.886 0,300 Valid (Sumber: Hasil pengolahan data : 2016)

Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa seluruh pertanyaan yang digunakan pada penelitian ini memiliki nilai koefisien validitas yang lebih besar dari 0.300 yang artinya seluruh instrumen pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

3.2.4.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel.Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2005).

Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan caraone shot

atau pengukuran sekali saja. Disini pengukuran hanyasekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain. Reliabilitas diukur dengan menggunakan koefisien alpha cronbach (α). Suatu instrument dapat dikatakan ≥0,6000 (Nunnally,1967 dalam Ghozali,2001).

Menurut Sugiyono (2009:3), reliabiltas adalah :

Derajat konsistensi atau keajegan data dalam interval waktu tertentu”.

Selain memiliki tingkat kesahihan (validitas) alat ukur juga harus memiliki kekonsistenan.

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data pada dasarnya menunjukan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan, atau


(59)

47

kekonsistensian alat tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda. Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pernyataan yang sudah valid, untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah Split Half Method (Spearman-Brown Correlation) Teknik Belah dua. Metode ini menghitung reliabilitas dengan cara memberikan tes pada sejumlah subyek dan kemudian hasil tes tersebut dibagi menjadi dua bagian yang sama besar (berdasarkan pemilihan genap-ganil). Cara kerjanya adalah sebagai berikut :

a. Item dibagi dua secara acak (misalnya item ganjil/genap), kemudian dikelompokkan dalam kelompok I dan kelompok II.

b. Skor untuk masing-masing kelompok dijumlahkan sehingga terdapat skor total untuk kelompok I dan kelompok II.

c. Korelasikan skor total kelompok I dan skor total kelompok II.

Sumber : Narimawati Umi, (2010:44)

d. Hitung angka reliabilitas untuk keseluruhan item dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Sumber : Narimawati Umi, (2010:44) Ґb

+ Ґb


(60)

Dimana

Г1 = reliabilitas internal seluruh item

Гb = korelasi product moment antara belahan pertama dan belahan kedua Tabel 3.6

Standar Penilaian Untuk Reliabilitas Reability

Good 0,80

Acceptable 0,70

Marginal 0,60

Poor 0,50

Sumber : Barker et al, 2002:70

Selain valid instrument penelitian juga harus memiliki keandalan, keandalan instrument penelitiam menunjukan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah.

Berdasarkan hasil data kuesioner yang diolah dengan SPSS 17.0 maka dapat diperoleh pengujian reliabilitas sebagai berikut:

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel rhitung rtabel Kesimpulan

Kepemimpinan (X1) 0,751 0,700 Reliabel Kemampuan Karyawan (X2) 0,727 0,700 Reliabel Keberhasilan Usaha (Y) 0,909 0,700 Reliabel (Sumber: Hasil pengolahan data : 2016)


(61)

49

Pada tabel di atas dapat dilihat koefisien reliabilitas yang diperoleh adalah seluruhnya lebih besar dengan dari rtabel yaitu 0,700, sehingga alat ukur yang digunakan dinyatakan reliabel.

Berdasarka n hasil pengujian validitas dan reliabilitas yang telah diuraikan di atas, penulis menyimpulan bahwa keseluruhan jumlah pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini sudah teruji valid dan reliabel sehingga seluruh instrumen pertanyaan layak digunakan sebagai alat ukur penelitian.

3.2.4.3. Uji MSI (Data Ordinal ke Interval)

Data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner akan doiolah dengan pendektan kuantitatif. Oleh karena data yang didapat dari kuesioner merupakan data ordinal, sedangkan untung menganalisa data di perlukan data internal, maka untuk memecahkan persoalan ini perlu ditingkatkan sekala interval melalui metode “Methode Succesive Interval” (Hays, 1969:39) dan selanjutnya dianalisis regresi korelasi serta determinasi.

1. Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval

Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai berikut:

a. Ambil data ordinal hasil kuesioner.

b. Setiap pertanyaan, dihitung proporsi jawaban untuk seetiap kategori jawaban dan hitung proporsi kumulatifnya.

c. Menghitung nilai Z (Tabel distribusi normal) untuk setiap proporsi kumulatif. Untuk data n > 30 di anggap mendekati luas daerah dibawah kurva normal.


(62)

d. Menghitung nilai densititas untuk setiap proporsi kumulatif dengan memasukan nilai Z pada rumus distribusi normal.

e. Menghitung nilai skala dengan rumus Methode Succesive Interval.

(Umi Narimawati , 2010:47)

Dimana :

Means of Interval : Rata-Rata Interval Dencity at Lower Limit : Kepadatan bawah atas Dencity at Upper Limit : Kepadatan atas bawah Area Bellow Upper Limit : Daerah di bawah batas atas Area Bellow Lower Limit : Daerah di bawah batas bawah

f. Menentukan nilai transformasi (nilai untuk skala interval) dengan menggunakan rumus :

Nilai Transformasi = Nilai Skala + Nilai Skala Minimal + 1

Data penelitian yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel independen dengan variabel dependen serta ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut. Adapun di dalam proses pengolahan data MSI tersebut, peneliti menggunakan bantuan program software MSI.

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1 Rancangan Analisis

Menurut Narimawati umi (2010:41), rancangan analisis dapat di definisikan sebagai berikut :

Mean of interval= De city at L wer Li it – De city at U er Li it rea e wU er Li it – rea e w L wer Li it


(63)

51

“Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam katagori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dimengerti”.

3.2.5.1.1. Analisis Data Deskriptif

Dalam pelaksanaan, penelitian ini menggunakan jenis atau alat bentuk penelitian deskriptif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Penelitian Deskriptif adalah jenis penelitian yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh CV. Tugu Mandiri Fresh Milk berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data. Data tersebut kemudian dianalisis untuk memperoleh suatu kesimpulan.Penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan bagaimana masing masing variabel penelitian.Metode kualitatif yaitu metode pengolahan data yang menjelaskan pengaruh dan hubungan yang dinyatakan dengan kalimat.Analisis kualitatif digunakan untuk melihat faktor penyebab. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:

a. Setiap indikator yang dinilai oleh karyawan, diklasifikasikan dalam lima alternatif jawaban dengan menggunakan skala ordinal yang menggambarkan peringkat jawaban.

b. Dihitung total skor setiap variabel / subvariabel = jumlah skor dari seluruh indikator variabel untuk semua karyawan.


(1)

 H1. β1≠ 0, Terdapat pengaruh Variabel Kemampuan karyawan

terhadap Variabel Keberhasilan usaha.

Selanjutnya untuk menguji apakah pengaruh Kemampuan karyawan terhadap Keberhasilan usaha secara parsial (sendiri-sendiri) maka digunakan uji-t, dengan menggunakan SPSS 17 for window.

Dari output tabel 4.26 diatas didapatkan nilai thitung untuk variabel

Kemampuan karyawan (X2) sebesar 5,095, menggunakan taraf signifikan

sebesar 5%, maka dari tabel distribusi T didapat nilai ttabel untuk df = (α/2 ;

n-k-1) = 0,05/2 ; 20 – 2 – 1 = (0,025 ; 17) yaitu 5,095, dikarenakan thitung

> ttabel (5,095 > 2,110) dan sig (0.000 < 0.05) maka H0 ditolak dan H1

diterima, sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara Kemampuan karyawan terhadap Keberhasilan usaha One Art Production Bandung. Jika disajikan dalam kurva Uji-t maka dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.6

Pengujian Hipotesis (Kurva Uji-t) Pada Uji Kemampuan karyawan terhadap Keberhasilan usaha

-5,095 -2.110 0 2,110 5,095

Daerah penolakan Ho

Daerah penolakan Ho

Daerah Daerah

Daerah Penerimaan


(2)

Berdasarkan gambar 4.6 diatas dapat dilihat bahwa thitung sebesar

5.095 berada pada daerah penolakan Ho yang menunjukkan bahwa Kemampuan karyawan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keberhasilan usaha CV Tugu Mandiri.

Hal ini sesuai dengan penelitian Chamdan Purnama (2010) bahwa Hubungan antara kemampuan karyawan terhadap keberhasilan usaha adalah positif signifikan.


(3)

94 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan penjelasan dari bab sebelumnya, serta pembahasan yang disertai dengan teori dan konsep yang mendukung mengenai penelitian ini yang berjudul pengaruh kepemimpinan dan kemampuan karyawan terhadap keberhasilan usaha pada CV Tugu Mandiri, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut

1. Kepemimpinan yang didalamnya diukur melalui 4 indikator, yaitu kemampuan analisa, keterampilan komunikasi, programatis, dan kesederhanaan. Indikator kemampuan analisa, programatis, dan kesederhanaan resiko produk memperoleh persentase skor tertinggi sebesar 52% dengan kategori kurang baik, sedangkan keterampilan komunikasi memperoleh skor yang paling rendah sebesar 50% dengan kategori kurang baik. Namun secara umum semua indikator masuk dalam kategori kurang baik. Hal ini di sebabkan pemimpin kurang berkomunikasi dengan karyawan. Selain itu pemimpin perusahaan tidak cukup baik menganalisa karyawan sehingga sulit untuk menyusun strategi bersaing sehingga perusahaan sulit untuk meningkatkan tujuan perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa secara keseluruhan kepemimpinan pada CV Tugu Mandiri masih harus dibenahi.


(4)

2. Kemampuan karyawan berada pada kategori kurang baik, terdiri dari 3 indikator yaitu kemampuan intelektual, kemampuan fisik, dan kemampuan kerja. Kemampuan intelektual yang memperoleh persentase tertinggi sebesar 54% dengan kategori cukup baik, sedangkan indicator kemampuan kerja memperoleh persentase terendah sebesar 48% dengan kategori kurang baik. Hal ini dapat dilihat karyawan tidak sesuai dalam menjalankan prosedur yang di berikan oleh perusahaan dan karyawan tidak bekerja dengan semangat sehingga karyawan tidak bekerja dengan baik pada perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa secara keseluruhan kemampuan karyawan pada CV Tugu Mandiri masih harus dibenahi. 3. Dari 5 indikator keberhasilan usaha, yaitu Hasil yang cukup pemenuhan

rumah tangga, Usaha tetap bisa berjalan, Kesejahteraan keluarga terjamin, Kesejahteraan karyawan dan Dapat berkembang. Indikator Kesejahteraan karyawan memperoleh persentase skor tertinggi sebesar 53% dengan kategori cukup baik, sedangkan indikator Usaha tetap bisa berjalan memperoleh persentase terendah sebesar 48% dengan kategori kurang baik. hal tersebut dikarenakan karyawan belum bisa bekerja secara maksimal dan cenderung terlalu santai sehingga perusahaan belum mampu bersaing dengan perusahaan lain dan dampaknya perusahaan pun tidak mampu memenuhi kebutuhan rumah tangganya.

4. Secara parsial penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh antara kepemimpinan terhadap keberhasilan usaha, kemampuan karyawan terhadap keberhasilan usaha hal ini ditunjukkan dengan pengujian


(5)

hipotesis yang menyatakan bahwa adanya pengaruh yang signifikan pada CV Tugu Mandiri

5.2 Saran

Setelah penulis memberikan kesimpulan dari hasil penelitian tentang kepemimpinan dan kemampuan karyawan terhadap keberhasilan usaha CV Tugu Mandiri, maka penulis akan memberikan beberapa saran yang dapat digunakan oleh:

1. Pengusaha harus mampu lebih tegas dalam bertindak mau itu soal keputusan maupun tindakan karena itu akan menjadikan perusahaan ini menjadi lebih kuat dalam menemukan jati diri sebuah perusahaan yang kokoh. Selain itu pengusaha juga harus lebih mampu berkoordinasi dan merangkul karyawan agar terjadinya team work yang baik yang akan berimplementasi terhadap tujuan perusahaan.

2. Pengusaha harus lebih mampu dalam mengeksplor kemampuan yang dimiliki karyawannya dengan cara menganalisis setiap pekerjaan yang dilakukan. Selain itu pengusaha harus bisa lebih membagi job desk masing

– masing karyawannya agar tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan yang diemban.

3. Untuk mencapai sebuah keberhasilan usaha tentu tidak hanya mencakup tentang seorang pengusaha tersebut seperti apa perusahaan ini akan dibawa, tetapi harus terjadi nya keselarasan antara setiap karyawan dan pemilik perusahaan agar terjadi nya keseimbangan dalam mencapai sebuah


(6)

tujuan perusahaan yang diharapkan. Oleh sebab itu, perusahaan juga harus mampu memperhatikan tentang kesejahteraan karyawan agar karyawan pun bisa lebih termotivasi dalam memajukan perusahaan ini.

4. Pengaruh antara kepemimpinan dan kemampuan karyawan terhadap keberhasilan usaha CV Tugu Mandiri bisa di bilang sudah berjalan baik, pada kondisi ini seharusnya pengusaha bisa mengidentifikasikan semua masalah yang terjadi diperusahaan ini agar perusahaan bisa berkembang ke arah yang lebih maju sesuai dengan tujuan perusahaan.