Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Industri Pakaian di Jl. Denai Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PROGRAM STRATA-1

FAKULTAS EKONOMI MEDAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KEBERHASILAN

USAHA PADA INDUSTRI PAKAIAN DI JL. DENAI MEDAN

DRAFT SKRIPSI

OLEH :

HADI SYAPUTRA 050502065 MANAJEMEN

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

Hadi Syaputra (2010). 050502065. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Industri Pakaian di Jl. Denai Medan. Dosen Pembimbing dan Ketua Departemen Manajemen; Ibu Prof. DR. Hj. Ritha F.Dalimunthe, SE, MSi. Sekretaris Departemen Manajemen; Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA. Dosen Penguji I; Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si. Dosen Penguji II; Ibu Dra. Lucy Anna, M.Si. Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang pengaruh kepemimpinan terhadap keberhasilan usaha pada industri pakaian di Jl. Denai Medan. Penulis menarik hipotesis bahwa penerapan dan pengimplementasian dari komitmen, percaya diri, tanggung jawab serta orientasi masa depan merupakan pengaruh keberhasilan usaha pada industri pakaian.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Oleh karena itu Penelitian merupakan studi kasus 4 (empat) perusahaan maka populasi yang sekaligus sebagai sampel adalah keempat pemilik usaha industri pakaian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh terhadap keberhasilan usaha pada industri adalah penerapan dan pengimplementasian dari komitmen, percaya diri, tanggung jawab, serta orientasi masa depan. Pengaruh terhadap keberhasilan usaha pada industri adalah tanggung jawab. Ini berarti hipotesis ditolak.

Kata Kunci : wirausahawan, industri pakaian, komitmen, percaya diri, tanggung jawab, orientasi masa depan.


(3)

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Industri Pakaian di Jl. Denai Medan”. Serta sholawat dan salam terhadap baginda Rasulullah SAW serta para sahabat-sahabat beliau sebagai suri tauladan terhadap seluruh umat manusia.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekomoni, Universitas Sumatera Utara Medan.

Penulis mengucapkan kepada terkhusus orang tua tercinta Ayah H. Suarman dan Mama Hj. Yurni yang senantiasa memberikan moril, spiritual, materil serta kasih sayang yang tiada hingga dan perhatian penuh selama penulis kuliah dan dalam penyusunan skripsi ini di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyelesaikan skripsi dan juga mengikuti pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara banyak menerima tuntunan, bantuan dan petunjuk serta motivasi dari berbagai pihak. Menyadari hal tersebut, maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga. MEc., selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(4)

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si., selaku Ketua Departemen Manajemen dan sekaligus Pembimbing saya yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA., selaku sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Haida Jasin, M.Si., selaku dosen wali dan penasehat akademik. 5. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si., selaku penguji I yang memberikan kritik

dan masukan yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Lucy Anna, M.Si., selaku penguji II yang memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Segenap para dosen dan staf pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bekal dan ilmu pengetahuan guna menghadapi tantangan/perubahan di masa mendatang.

8. Bang Jumadi, Kak Dani, Kak Susi, Kak Vina selaku staf Departemen Manajemen, terima kasih bantuan dan kerja samanya selama mengikuti perkuliahaan.

9. Seluruh pengusaha industri pakaian di Jalan Denai Medan yang bersedia meluangkan waktu untuk diwawancarai dan mengisi daftar pertanyaan. 10. Abangku tersayang Feri Rahman, seluruh adik-adikku tercinta Nova Silvia,

Surya Setiawan, Yulia Rahmi dan Linda Rosita yang selalu memberikan dukungan dan doa selama ini sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini. 11. Seluruh keluarga Ayah dan keluarga Mama serta saudara sepupuku yang


(5)

12. Teman-temanku seperjuangan di Departemen Manajemen 2005 seperti Rozi, Aan, Hadi P, Pai, Zulkhairi, Zulfikar, Rafael, Riski Putra, Teguh, Jerry, Philemon, Okto, Riza, Budi Fauzan, Dedi Y, Yani P, Dahlia Rambe, Tika A, Wulan, Sabrini dan yang tidak tersebut namanya, terima kasih atas dukungannya selama ini.

13. Seluruh pengurus BP2M FE-USU, baik sekarang maupun yang akan datang semoga diberikan kekuatan iman oleh Allah SWT.

14. Seluruh Dewan Pengawas, Pengurus,. Pengelola dan anggota Koperasi Syariah Berkah Mandiri (KSBM) Medan, baik sekarang maupun yang akan datang semoga KSBM menjadi kebanggaan masyarakat.

15. Seluruh rekan-rekanku yang masih aktif atau mantan baik pengurus maupun anggota yang berada di organisasi intra ataupun ekstra, yang selama ini bersedia memberikan kritik, semangat, bertukar fikiran denganku. Semoga persahabatan yang tulus ini untuk selamanya.

16. Semua pihak, rekan, sahabat yang namanya tidak penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih atas kerjasamanya selama ini.

Akhirul kalam, penulis memohon maaf atas setiap kekurangan yang ada dalam penulisan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan bagi peneliti selanjutnya yang akan menulis topik yang sama demi perkembangan dan kemajuan Civitas Akademika.

Medan, ___ Februari 2010 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR DIAGRAM ... ix

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian ... 6

2. Manfaat Penelitian ... 7

D. Kerangka Konseptual ... 7

E. Hipotesis ... 8

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional ... 8

2. Defenisi Operasional Variabel ... 9

3. Skala Pengukuran Variabel ... 11

4. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12

5. Populasi dan Sampel ... 12

6. Jenis dan Sumber Data ... 12

7. Teknik Pengumpulan Data ... 13


(7)

BAB II : URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu ... 15

B. Keberhasilan Usaha ... 16

C. Kepemimpinan ... 20

D. Peran Kepemimpinan dalam Kewirausahaan 1. Kepribadian Seorang Leadpreneur ... 21

2. Karakteristik Kepemimpinan Leadpreneur ... 23

E. Pengertian Industri ... 25

BAB III : GAMBARAN UMUM PENGUSAHA A. Gambaran Umum Jl. Denai Medan ... 27

B. Gambaran Umum Responden ... 30

C. Gambaran Umum Proses Produksi ... 33

D. Gambaran Umum Produk Responden ... 35

BAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI A. Analisis Responden ... 36

B. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Pada Industri Pakaian ... 38

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 45


(8)

DAFTAR PUSTAKA


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. : Laproran total produksi tahun 2006 – 2009 ... 5

Tabel 1.2. : Definisi operasional variabel ... 10

Tabel 3.1. : Data pribadi pengusaha pakaian di Jl. Denai Medan ... 30

Tabel 3.2. : Data jenis usaha dan lama berwirausaha ... 30

Tabel 3.3. : Bermacam-macam merek pakaian ... 31

Tabel 3.4. : Data bentuk kepemilikan dan alamat usaha ... 32

Tabel 3.5. : Total produksi tahun 2006 – 2009 ... 34

Tabel 4.1. : Komposisi pengusaha berdasarkan data pribadi ... 36

Tabel 4.2. : Asosiasi terhadap komitmen ... 39

Tabel 4.3. : Asosiasi terhadap percaya diri ... 40

Tabel 4.4. : Asosiasi terhadap tanggung jawab ... 41


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. : Kerangka konseptual ... 8

Gambar 3.1. : Peta Kecamatan kota Medan ... 28

Gambar 3.2. : Peta Kecamatan Medan Denai ... 29


(11)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1.1. : Laporan total produksi tahun 2006 – 2009 ... 5 Diagram 4.1. : Tingkat pendidikan ... 37


(12)

ABSTRAK

Hadi Syaputra (2010). 050502065. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Industri Pakaian di Jl. Denai Medan. Dosen Pembimbing dan Ketua Departemen Manajemen; Ibu Prof. DR. Hj. Ritha F.Dalimunthe, SE, MSi. Sekretaris Departemen Manajemen; Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA. Dosen Penguji I; Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si. Dosen Penguji II; Ibu Dra. Lucy Anna, M.Si. Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang pengaruh kepemimpinan terhadap keberhasilan usaha pada industri pakaian di Jl. Denai Medan. Penulis menarik hipotesis bahwa penerapan dan pengimplementasian dari komitmen, percaya diri, tanggung jawab serta orientasi masa depan merupakan pengaruh keberhasilan usaha pada industri pakaian.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Oleh karena itu Penelitian merupakan studi kasus 4 (empat) perusahaan maka populasi yang sekaligus sebagai sampel adalah keempat pemilik usaha industri pakaian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh terhadap keberhasilan usaha pada industri adalah penerapan dan pengimplementasian dari komitmen, percaya diri, tanggung jawab, serta orientasi masa depan. Pengaruh terhadap keberhasilan usaha pada industri adalah tanggung jawab. Ini berarti hipotesis ditolak.

Kata Kunci : wirausahawan, industri pakaian, komitmen, percaya diri, tanggung jawab, orientasi masa depan.


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tingkat kepercayaan terhadap bisnis di kalangan pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia terus meningkat. Tren ini seiring dengan pulihnya optimisme pelaku usaha kecil di Asia maupun dunia sebelum masa krisis melanda. Mengenai konsistensi penguatan optimisme UKM Indonesia, Jeffrey C. Tjoeng, head of business banking (HSBC) Indonesia mengatakan, awal tahun 2010, pelaku usaha kecil siap meningkatkan bisnisnya. Hasil survei menunjukkan bahwa pelaku usaha kecil memiliki kepercayaan yang lebih tinggi terhadap prospek perekonomian Indonesia pada enam bulan mendatang. Lebih dari setengah responden percaya bahwa ekonomi Indonesia akan stabil bahkan meningkat. Sebesar 70 persen responden berpandangan bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh di level yang sama atau meningkat. Jumlah UKM yang optimis ini naik dari tahun 2009, menunjukkan bahwa semakin banyak pelaku bisnis yang percaya akan prospek perekonomian di tahun 2010.

Pelaku usaha kecil Indonesia juga relatif lebih percaya diri untuk melakukan ekspansi usaha dengan berinvestasi maupun belanja modal di tengah tahun pertama 2010. Indonesia masih berada di atas rata-rata, lebih dari setengah UKM Indonesia tidak berencana untuk mengurangi belanja modal mereka. Mereka cenderung untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan anggaran investasi dan belanja modal di tahun ini. UKM Indonesia juga melanjutkan komitmen


(14)

mereka di tahun lalu pada karyawannya. Dalam enam bulan ke depan, 94 persen responden tidak berencana untuk mengurangi jumlah tenaga kerja yang ada. Bahkan 20 persen mulai untuk menambah mulai merekrut tenaga kerja baru.

Menurut Cahyo Pramono sebagai ketua Forda UKM Sumut mengatakan, Pelaku usaha kecil dan mikro (UKM) di Sumatera Utara tercatat sebanyak 2 juta orang, namun hanya 400 ribu yang terdaftar di dinas koperasi dan UKM. Data ini terkumpul atas kerja sama Bank Indonesia regional Sumut dan NAD dengan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU). Menurut Cahyo keberadaan UKM yang sedemikian banyak ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah. Terbukti dari data yang dikeluarkan oleh kementerian koperasi dan UKM, bahwa 99 persen usaha di Indonesia adalah UKM dan penyumbang terbesar pendapatan domestik bruto (PDB) berasal dari UKM.

Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), telah menjadi isu yang menarik untuk dicermati dan disikapi. Hal ini dikarenakan ada beberapa alasan:

1. Saat krisis sektor UMKM dapat bertahan sampai saat ini (eksis).

2. Perhatian pemerintah terhadap sektor usaha mikro kecil (UMK) masih kurang dan terjadi dikotomi antara pelaku UMK dengan pelaku ekonomi menengah dan besar.

3. Sektor UMKM yang jumlahnya cukup banyak sangat potensial dalam menyerap tenaga kerja.

4. Sektor UMKM memiliki peran penting dan kontribusinya cukup besar dalam struktur perekonomian nasional. (Wahyuni, dkk, 2005:91)


(15)

Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia selaindan tempat berteduh/tempat tinggal (rumah).membutuhkan pakaian untuk melindungi dan menutup dirinya. Pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya. Perkembangan dan jenis-jenis pakaian tergantung pada adat-istiadat, kebiasaan, dan budaya yang memiliki ciri khas masing-masing.

Peneliti memilih sekaligus melakukan penelitian di sebuah industri pakaian yang memproduksi celana khusus pria di Jl. Denai Medan. Ada empat objek penelitian yang terpilih, tiga diantaranya memproduksi celana jeans pria dan satu memproduksi celana katun pria. Industri tersebut sudah beroperasi berkisar antara tiga tahun hingga lima belas tahun.

Celana jeans dan katun merupakan salah satu pakaian yang sedang tren saat ini. Artinya banyak masyarakat kota Medan yang memakai celana tersebut dengan variasi warna dan model. Fakta di lapangan bahwa hampir di setiap tempat masyarakat memakainya, misalnya: seorang mahasiswa yang sedang kuliah, pengunjung Mal, saat ke pesta, saat dirumah, dan sebagainya.

Fenomena yang terjadi sekarang ini, hampir di seluruh pasar/plaza di kota Medan ataupun di kota-kota lain sebagian besar menjual celana jeans dan katun baik celana pria maupun wanita mulai dari anak-anak hingga orang tua. Dengan harga beli yang terjangkau, maka masyarakat gemar membelinya.

Peneliti tertarik memilih sebagai objek penelitian di sebuah industri pakaian yang berada di Jl. Denai Medan. Mengapa peneliti memilih


(16)

tempat tersebut? Karena Denai merupakan salah satu lokasi yang masyarakatnya bekerja sebagai penjahit barang jadi. Tentu tidak menjahit celana saja, ada yang menjahit/memproduksi tas, seragam sekolah, pakaian kemeja, dan lain-lain. Sebagian penjahit menjadikan rumahnya sebagai tempat produksi barang jadi dan ada pula yang tidak (pabrik).

Setiap pengusaha berkeinginan para karyawannya bekerja dengan baik dan benar, mengikuti segala “aturan main” yang telah dibuat oleh pemilik usaha. Karyawan yang baik adalah karyawan yang mampu bertanggung jawab atas pekerjaannya. Pekerjaan terlaksana dengan baik, tepat waktu, hasil yang dicapai memuaskan tentu bukan hanya disebabkan karena karyawan. Mengapa? Karena peran pemimpin juga ikut didalamnya.

Kepemimpinan yang baik akan memperlihatkan suatu keterkaitan bahwa keberhasilan atau kegagalan suatu usaha dalam mencapai tujuannya berhubungan dengan seorang pemimpin. Kemampuan yang dimiliki oleh seorang pemimpin dapat memberikan pengaruh bagi karyawan untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan standar kerja yang telah ditetapkan dan dikehendaki oleh pemilik usaha dalam upaya mencapai tujuan yang telah direncanakan. Dalam hal ini tujuan tersebut mencakup bagaimana menarik minat konsumen agar membeli produk tersebut secara rutinitas.

Berikut tabel 1.1. menampilkan data produksi dalam hal ini adalah celana jeans dan katun khusus pria pada setiap tahun yang diperoleh dari pemilik usaha yang terpilih.


(17)

Tabel 1.1.

Laporan Total Produksi Tahun 2006 – 2009

No. Pemilik Usaha Tahun

2006 2007 2008 2009

1 Desriman 94.141 98.761 94.562 101.982 2 Buyung Safri 96.139 120.922 125.472 140.932 3 Jonnedi 144.182 147.632 138.929 137.311

4 Rosiman - 155.264 190.221 192.586

Sumber : Laporan Produksi Industri Pakaian Jl. Denai Medan (data diolah)

Laporan total produksi dapat dilihat dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:

Diagram 1.1. Laporan Total Produksi

Tahun 2006 – 2009

Sumber : Laporan Produksi Industri Pakaian Jl. Denai Medan (data diolah)

Diagram 1.1. diatas menunjukkan bahwa total produksi memperoleh kenaikan yang cukup baik dari tahun ke tahun. Walaupun ada di tahun tertentu


(18)

yang mengalami penurunan produksi, namun yang menunjukkan lebih dominan adalah terus meningkat.

Pengaruh kepemimpinan yang diterapkan dalam perusahaan mengindikasikan tanda keberhasilan pada masing-masing usaha mereka. Setiap orang memiliki kepemimpinan yang berbeda-beda. Peran apa saja yang telah diterapkan di perusahaan. Bisa berawal dari komitmen, percaya diri, tanggung jawab serta orientasi masa depan demi kesuksesan/keberhasilan perusahaan di masa-masa mendatang.

Uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Industri Pakaian di Jl. Denai Medan.”

B. Perumusan Masalah

Latar belakang masalah maka perumusan masalah yang dijadikan fokus dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha pada industri pakaian di Jl. Denai Medan?

2. Apakah pengaruh yang paling dominan digunakan dalam mencapai keberhasilan usaha pada industri pakaian di Jl. Denai Medan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian


(19)

a. Mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap keberhasilan usaha pada industri pakaian di Jl. Denai Medan.

b. Mengetahui tujuan yang ingin dicapai pemilik usaha dalam menjalankan usaha kecil tersebut.

2. Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat dari penelitian ini yaitu: 1) Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perusahaan dalam memecahkan berbagai masalah, terutama yang berkaitan dengan kepemimpinan.

2) Bagi penulis

Dari hasil penelitian ini penulis memperoleh banyak manfaat yaitu: a. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai

kepemimpinan.

b. Merupakan perbandingan antara teori yang diperoleh selama kuliah dengan praktek manajemen sebenarnya.

c. Sebagai sumbangan pemikiran, akademis, khususnya dalam manajemen usaha kecil mengenai aktifitas industri pakaian di Jl. Denai Medan.

3) Bagi pihak lain

Diharapkan penulisan ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan menambah referensi perpustakaan dan untuk referensi bagi penelitian selanjutnya.


(20)

D. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual/berfikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan varibel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis (Sugiono, 2004:49).

Kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian adalah seperti digambarkan dibawah ini:

Gambar 1.1. : Kerangka Konseptual Sumber : (Suryana, 2006) diolah

E. Hipotesis

Perumusan masalah yang telah ditetapkan maka hipotesis yang diberikan peneliti adalah:

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi wirausahawan pada industri pakaian di Jl. Denai Medan untuk meraih keberhasilan dalam usahanya adalah adanya komitmen, percaya diri, tanggung jawab, dan orientasi masa depan.

2. Orientasi masa depan merupakan pengaruh utama wirausahawan industri pakaian di Jl. Denai Medan.”

Kepemimpinan (X) 1. Komitmen 2. Percaya Diri 3. Tanggung Jawab 4. Orientasi Masa Depan


(21)

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

a. Penulis hanya menganalisis masalah dikalangan pengusaha yang memproduksi pakaian di Jl. Denai Medan.

b. Pengusaha bidang konveksi yang diteliti yaitu pengusaha yang memiliki tempat usaha tetap. Bentuk kepemilikan yaitu milik sendiri (perusahaan perseorangan).

c. Usaha yang diteliti adalah telah beroperasi minimal 3 tahun.

d. Dalam penelitian ini penulisannya akan memakai variabel kepemimpinan sebagai variabel bebas (X) dengan 4 (empat) indikator, yakni:

1. Komitmen 2. Percaya diri 3. Tanggung jawab 4. Orientasi masa depan

Keberhasilan usaha sebagai variabel terikat (Y).

2. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu defenisi variabel yang akan diteliti sebagai berikut:


(22)

1. Komitmen

Yaitu Hubungan antara karyawan dengan perusahaan yang ditunjukkan dengan adanya keinginan untuk mempertahankan keanggotaan perusahaan, menerima nilai dan tujuan-tujuan perusahaan serta bersedia untuk berusahan keras demi tercapainya tujuan dan kelangsungan perusahaan.

2. Percaya diri

Yaitu Seseorang yang bersikap dan mempunyai keyakinan yang kuat untuk melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas yang ada.

3. Tanggung jawab

Yaitu Seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab dalam mengendalikan sumber daya yang digunakan dan mewujudkan keberhasilan pada usahanya. .

4. Orientasi masa depan

Yaitu Seseorang yang mempunyai perspektif dan pandangan ke masa depan, selalu mencari peluang, tidak cepat puas dengan keberhasilan yang baru dicapai.

Tabel 1.2.

Definisi Operasionalisasi Variabel

VARIABEL INDIKATOR SKALA

UKUR Komitmen

1. Kerja tuntas 2. Kerja keras

3. Menjaga kualitas produk 4. Mengorbankan keluarga


(23)

Percaya diri

1. Optimisme

2. Yakin terhadap diri sendiri 3. Meraih kesuksesan

4. Dicintai karyawan

Guttman

Tanggung jawab

1. Disiplin 2. Jujur

3. Bersungguh-sungguh 4. Berdedikasi tinggi 5. Konsisten terhadap usaha 6. Tenaga Kerja yang terlatih

Guttman

VARIABEL INDIKATOR SKALA

UKUR 7. Tanggung jawab akhir terletak

pada atasan

8. Imbalan yang adil bagi karyawan dan pengusaha

Orientasi masa depan

1. Menciptkan sesuatu yang baru dan berbeda

2. Mencari peluang/kesempatan 3. Siap terhadap tantangan

(persaingan)

4. Memiliki visi dan misi demi tercapainya tujuan perusahaan

Guttman

Sumber : diolah penulis (2010)

3. Skala Pengukuran Variabel

Variabel yang mempengaruhi keberhasilan usaha pada industri pakaian diukur dengan menggunakan skala Guttman. Skala pengukuran tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas; yaitu ”ya – tidak”, ”benar – salah”, ”pernah – tidak pernah”, ”positif – negatif” dan lain – lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikotomi (dua alternatif). Penelitian menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.


(24)

Skala Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk checklist. Jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan terendah nol. Misalnya untuk jawaban setuju diberi skor 1 dan tidak setuju diberi skor 0.

4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di industri pakaian yang beralamat di Jl. Denai, kecamatan Medan Denai, Sumatera Utara. Waktu penelitian dilakukan dari bulan November 2009 hingga Februari 2010.

5. Populasi dan Sampel

Penelitian ini merupakan studi kasus empat perusahaan industri pakaian maka populasi yang sekaligus sebagai sampel yang representatif dalam penelitian ini adalah orang yang berperan penting dalam menjalankan usaha tersebut diteliti yaitu pemilik dari industri pakaian yang beralamat di Jl. Denai Medan dimana dari mereka dapat diperoleh informasi dan data-data penting dalam keseluruhan pelaksanaan aktivitas usaha mereka yang telah berhasil.

6. Jenis dan Sumber Data

Penulis menggunakan dua jenis data untuk membantu memecahkan masalah, yaitu:


(25)

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian.

Data primer diperoleh dengan wawancara terstruktur dengan pemilik usaha secara langsung.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian.

7. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung ke lokasi penelitian, dalam hal ini di Jl. Denai Medan, untuk melengkapi cacatan penelitian yang diperlukan.

b. Wawancara (interview)

Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara melalui tatap muka (face to face) dengan responden terpilih. Wawancara dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa seperangkat daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu atau sering disebut interview guide.

c. Kuesioner (angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.


(26)

Statistik deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula – mula disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai perusahaan dan masalah yang sedang diteliti. Jika tujuan penelitian adalah deskriptif yang terbatas pada upaya memberi suatu gambaran tentang variabel-variabel yang diteliti, teknis, analisis yang sering digunakan adalah statistika dasar yang berkaitan dengan parameter statistik deskriptif. Termasuk dalam parameter statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi.


(27)

BAB I PENDAHULUAN

G. Latar Belakang Masalah

Tingkat kepercayaan terhadap bisnis di kalangan pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia terus meningkat. Tren ini seiring dengan pulihnya optimisme pelaku usaha kecil di Asia maupun dunia sebelum masa krisis melanda. Mengenai konsistensi penguatan optimisme UKM Indonesia, Jeffrey C. Tjoeng, head of business banking (HSBC) Indonesia mengatakan, awal tahun 2010, pelaku usaha kecil siap meningkatkan bisnisnya. Hasil survei menunjukkan bahwa pelaku usaha kecil memiliki kepercayaan yang lebih tinggi terhadap prospek perekonomian Indonesia pada enam bulan mendatang. Lebih dari setengah responden percaya bahwa ekonomi Indonesia akan stabil bahkan meningkat. Sebesar 70 persen responden berpandangan bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh di level yang sama atau meningkat. Jumlah UKM yang optimis ini naik dari tahun 2009, menunjukkan bahwa semakin banyak pelaku bisnis yang percaya akan prospek perekonomian di tahun 2010.

Pelaku usaha kecil Indonesia juga relatif lebih percaya diri untuk melakukan ekspansi usaha dengan berinvestasi maupun belanja modal di tengah tahun pertama 2010. Indonesia masih berada di atas rata-rata, lebih dari setengah UKM Indonesia tidak berencana untuk mengurangi belanja modal mereka. Mereka cenderung untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan anggaran investasi dan belanja modal di tahun ini. UKM Indonesia juga melanjutkan komitmen


(28)

mereka di tahun lalu pada karyawannya. Dalam enam bulan ke depan, 94 persen responden tidak berencana untuk mengurangi jumlah tenaga kerja yang ada. Bahkan 20 persen mulai untuk menambah mulai merekrut tenaga kerja baru.

Menurut Cahyo Pramono sebagai ketua Forda UKM Sumut mengatakan, Pelaku usaha kecil dan mikro (UKM) di Sumatera Utara tercatat sebanyak 2 juta orang, namun hanya 400 ribu yang terdaftar di dinas koperasi dan UKM. Data ini terkumpul atas kerja sama Bank Indonesia regional Sumut dan NAD dengan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU). Menurut Cahyo keberadaan UKM yang sedemikian banyak ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah. Terbukti dari data yang dikeluarkan oleh kementerian koperasi dan UKM, bahwa 99 persen usaha di Indonesia adalah UKM dan penyumbang terbesar pendapatan domestik bruto (PDB) berasal dari UKM.

Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), telah menjadi isu yang menarik untuk dicermati dan disikapi. Hal ini dikarenakan ada beberapa alasan:

5. Saat krisis sektor UMKM dapat bertahan sampai saat ini (eksis).

6. Perhatian pemerintah terhadap sektor usaha mikro kecil (UMK) masih kurang dan terjadi dikotomi antara pelaku UMK dengan pelaku ekonomi menengah dan besar.

7. Sektor UMKM yang jumlahnya cukup banyak sangat potensial dalam menyerap tenaga kerja.

8. Sektor UMKM memiliki peran penting dan kontribusinya cukup besar dalam struktur perekonomian nasional. (Wahyuni, dkk, 2005:91)


(29)

Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia selaindan tempat berteduh/tempat tinggal (rumah).membutuhkan pakaian untuk melindungi dan menutup dirinya. Pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya. Perkembangan dan jenis-jenis pakaian tergantung pada adat-istiadat, kebiasaan, dan budaya yang memiliki ciri khas masing-masing.

Peneliti memilih sekaligus melakukan penelitian di sebuah industri pakaian yang memproduksi celana khusus pria di Jl. Denai Medan. Ada empat objek penelitian yang terpilih, tiga diantaranya memproduksi celana jeans pria dan satu memproduksi celana katun pria. Industri tersebut sudah beroperasi berkisar antara tiga tahun hingga lima belas tahun.

Celana jeans dan katun merupakan salah satu pakaian yang sedang tren saat ini. Artinya banyak masyarakat kota Medan yang memakai celana tersebut dengan variasi warna dan model. Fakta di lapangan bahwa hampir di setiap tempat masyarakat memakainya, misalnya: seorang mahasiswa yang sedang kuliah, pengunjung Mal, saat ke pesta, saat dirumah, dan sebagainya.

Fenomena yang terjadi sekarang ini, hampir di seluruh pasar/plaza di kota Medan ataupun di kota-kota lain sebagian besar menjual celana jeans dan katun baik celana pria maupun wanita mulai dari anak-anak hingga orang tua. Dengan harga beli yang terjangkau, maka masyarakat gemar membelinya.

Peneliti tertarik memilih sebagai objek penelitian di sebuah industri pakaian yang berada di Jl. Denai Medan. Mengapa peneliti memilih


(30)

tempat tersebut? Karena Denai merupakan salah satu lokasi yang masyarakatnya bekerja sebagai penjahit barang jadi. Tentu tidak menjahit celana saja, ada yang menjahit/memproduksi tas, seragam sekolah, pakaian kemeja, dan lain-lain. Sebagian penjahit menjadikan rumahnya sebagai tempat produksi barang jadi dan ada pula yang tidak (pabrik).

Setiap pengusaha berkeinginan para karyawannya bekerja dengan baik dan benar, mengikuti segala “aturan main” yang telah dibuat oleh pemilik usaha. Karyawan yang baik adalah karyawan yang mampu bertanggung jawab atas pekerjaannya. Pekerjaan terlaksana dengan baik, tepat waktu, hasil yang dicapai memuaskan tentu bukan hanya disebabkan karena karyawan. Mengapa? Karena peran pemimpin juga ikut didalamnya.

Kepemimpinan yang baik akan memperlihatkan suatu keterkaitan bahwa keberhasilan atau kegagalan suatu usaha dalam mencapai tujuannya berhubungan dengan seorang pemimpin. Kemampuan yang dimiliki oleh seorang pemimpin dapat memberikan pengaruh bagi karyawan untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan standar kerja yang telah ditetapkan dan dikehendaki oleh pemilik usaha dalam upaya mencapai tujuan yang telah direncanakan. Dalam hal ini tujuan tersebut mencakup bagaimana menarik minat konsumen agar membeli produk tersebut secara rutinitas.

Berikut tabel 1.1. menampilkan data produksi dalam hal ini adalah celana jeans dan katun khusus pria pada setiap tahun yang diperoleh dari pemilik usaha yang terpilih.


(31)

Tabel 1.1.

Laporan Total Produksi Tahun 2006 – 2009

No. Pemilik Usaha Tahun

2006 2007 2008 2009

1 Desriman 94.141 98.761 94.562 101.982 2 Buyung Safri 96.139 120.922 125.472 140.932 3 Jonnedi 144.182 147.632 138.929 137.311

4 Rosiman - 155.264 190.221 192.586

Sumber : Laporan Produksi Industri Pakaian Jl. Denai Medan (data diolah)

Laporan total produksi dapat dilihat dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:

Diagram 1.1. Laporan Total Produksi

Tahun 2006 – 2009

Sumber : Laporan Produksi Industri Pakaian Jl. Denai Medan (data diolah)

Diagram 1.1. diatas menunjukkan bahwa total produksi memperoleh kenaikan yang cukup baik dari tahun ke tahun. Walaupun ada di tahun tertentu


(32)

yang mengalami penurunan produksi, namun yang menunjukkan lebih dominan adalah terus meningkat.

Pengaruh kepemimpinan yang diterapkan dalam perusahaan mengindikasikan tanda keberhasilan pada masing-masing usaha mereka. Setiap orang memiliki kepemimpinan yang berbeda-beda. Peran apa saja yang telah diterapkan di perusahaan. Bisa berawal dari komitmen, percaya diri, tanggung jawab serta orientasi masa depan demi kesuksesan/keberhasilan perusahaan di masa-masa mendatang.

Uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Industri Pakaian di Jl. Denai Medan.”

H. Perumusan Masalah

Latar belakang masalah maka perumusan masalah yang dijadikan fokus dalam penelitian ini adalah:

3. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha pada industri pakaian di Jl. Denai Medan?

4. Apakah pengaruh yang paling dominan digunakan dalam mencapai keberhasilan usaha pada industri pakaian di Jl. Denai Medan?

I. Tujuan dan Manfaat Penelitian 9. Tujuan Penelitian


(33)

a. Mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap keberhasilan usaha pada industri pakaian di Jl. Denai Medan.

b. Mengetahui tujuan yang ingin dicapai pemilik usaha dalam menjalankan usaha kecil tersebut.

10. Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat dari penelitian ini yaitu: 4) Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perusahaan dalam memecahkan berbagai masalah, terutama yang berkaitan dengan kepemimpinan.

5) Bagi penulis

Dari hasil penelitian ini penulis memperoleh banyak manfaat yaitu: a. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai

kepemimpinan.

b. Merupakan perbandingan antara teori yang diperoleh selama kuliah dengan praktek manajemen sebenarnya.

c. Sebagai sumbangan pemikiran, akademis, khususnya dalam manajemen usaha kecil mengenai aktifitas industri pakaian di Jl. Denai Medan.

6) Bagi pihak lain

Diharapkan penulisan ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan menambah referensi perpustakaan dan untuk referensi bagi penelitian selanjutnya.


(34)

J. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual/berfikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan varibel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis (Sugiono, 2004:49).

Kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian adalah seperti digambarkan dibawah ini:

Gambar 1.1. : Kerangka Konseptual Sumber : (Suryana, 2006) diolah

K. Hipotesis

Perumusan masalah yang telah ditetapkan maka hipotesis yang diberikan peneliti adalah:

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi wirausahawan pada industri pakaian di Jl. Denai Medan untuk meraih keberhasilan dalam usahanya adalah adanya komitmen, percaya diri, tanggung jawab, dan orientasi masa depan.

4. Orientasi masa depan merupakan pengaruh utama wirausahawan industri pakaian di Jl. Denai Medan.”

Kepemimpinan (X) 5. Komitmen 6. Percaya Diri 7. Tanggung Jawab 8. Orientasi Masa Depan


(35)

L. Metode Penelitian 3. Batasan Operasional

a. Penulis hanya menganalisis masalah dikalangan pengusaha yang memproduksi pakaian di Jl. Denai Medan.

b. Pengusaha bidang konveksi yang diteliti yaitu pengusaha yang memiliki tempat usaha tetap. Bentuk kepemilikan yaitu milik sendiri (perusahaan perseorangan).

c. Usaha yang diteliti adalah telah beroperasi minimal 3 tahun.

d. Dalam penelitian ini penulisannya akan memakai variabel kepemimpinan sebagai variabel bebas (X) dengan 4 (empat) indikator, yakni:

1. Komitmen 2. Percaya diri 3. Tanggung jawab 4. Orientasi masa depan

Keberhasilan usaha sebagai variabel terikat (Y).

4. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu defenisi variabel yang akan diteliti sebagai berikut:


(36)

1. Komitmen

Yaitu Hubungan antara karyawan dengan perusahaan yang ditunjukkan dengan adanya keinginan untuk mempertahankan keanggotaan perusahaan, menerima nilai dan tujuan-tujuan perusahaan serta bersedia untuk berusahan keras demi tercapainya tujuan dan kelangsungan perusahaan.

2. Percaya diri

Yaitu Seseorang yang bersikap dan mempunyai keyakinan yang kuat untuk melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas yang ada.

3. Tanggung jawab

Yaitu Seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab dalam mengendalikan sumber daya yang digunakan dan mewujudkan keberhasilan pada usahanya. .

4. Orientasi masa depan

Yaitu Seseorang yang mempunyai perspektif dan pandangan ke masa depan, selalu mencari peluang, tidak cepat puas dengan keberhasilan yang baru dicapai.

Tabel 1.2.

Definisi Operasionalisasi Variabel

VARIABEL INDIKATOR SKALA

UKUR Komitmen

5. Kerja tuntas 6. Kerja keras

7. Menjaga kualitas produk 8. Mengorbankan keluarga


(37)

Percaya diri

1. Optimisme

2. Yakin terhadap diri sendiri 3. Meraih kesuksesan

4. Dicintai karyawan

Guttman

Tanggung jawab

9. Disiplin 10. Jujur

11. Bersungguh-sungguh 12. Berdedikasi tinggi 13. Konsisten terhadap usaha 14. Tenaga Kerja yang terlatih

Guttman

VARIABEL INDIKATOR SKALA

UKUR 15. Tanggung jawab akhir terletak

pada atasan

16. Imbalan yang adil bagi karyawan dan pengusaha

Orientasi masa depan

5. Menciptkan sesuatu yang baru dan berbeda

6. Mencari peluang/kesempatan 7. Siap terhadap tantangan

(persaingan)

8. Memiliki visi dan misi demi tercapainya tujuan perusahaan

Guttman

Sumber : diolah penulis (2010)

11. Skala Pengukuran Variabel

Variabel yang mempengaruhi keberhasilan usaha pada industri pakaian diukur dengan menggunakan skala Guttman. Skala pengukuran tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas; yaitu ”ya – tidak”, ”benar – salah”, ”pernah – tidak pernah”, ”positif – negatif” dan lain – lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikotomi (dua alternatif). Penelitian menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.


(38)

Skala Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk checklist. Jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan terendah nol. Misalnya untuk jawaban setuju diberi skor 1 dan tidak setuju diberi skor 0.

12. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di industri pakaian yang beralamat di Jl. Denai, kecamatan Medan Denai, Sumatera Utara. Waktu penelitian dilakukan dari bulan November 2009 hingga Februari 2010.

13. Populasi dan Sampel

Penelitian ini merupakan studi kasus empat perusahaan industri pakaian maka populasi yang sekaligus sebagai sampel yang representatif dalam penelitian ini adalah orang yang berperan penting dalam menjalankan usaha tersebut diteliti yaitu pemilik dari industri pakaian yang beralamat di Jl. Denai Medan dimana dari mereka dapat diperoleh informasi dan data-data penting dalam keseluruhan pelaksanaan aktivitas usaha mereka yang telah berhasil.

14. Jenis dan Sumber Data

Penulis menggunakan dua jenis data untuk membantu memecahkan masalah, yaitu:


(39)

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian.

Data primer diperoleh dengan wawancara terstruktur dengan pemilik usaha secara langsung.

d. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian.

15. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung ke lokasi penelitian, dalam hal ini di Jl. Denai Medan, untuk melengkapi cacatan penelitian yang diperlukan.

b. Wawancara (interview)

Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara melalui tatap muka (face to face) dengan responden terpilih. Wawancara dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa seperangkat daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu atau sering disebut interview guide.

c. Kuesioner (angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.


(40)

Statistik deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula – mula disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai perusahaan dan masalah yang sedang diteliti. Jika tujuan penelitian adalah deskriptif yang terbatas pada upaya memberi suatu gambaran tentang variabel-variabel yang diteliti, teknis, analisis yang sering digunakan adalah statistika dasar yang berkaitan dengan parameter statistik deskriptif. Termasuk dalam parameter statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi.


(41)

BAB III

GAMBARAN UMUM PENGUSAHA INDUSTRI PAKAIAN DI JL. DENAI MEDAN

A. Gambaran Umum Jalan Denai Medan

Kota Medan merupakan salah satu kota metropolitan yang ada di Indonesia. Medan adalah ibukota provinsi Sumatera Utara. Kota Medan terdiri dari 21 kecamatan dan 151 kelurahan. Sebagai kota metropolitan, aktivitas perekonomian di Sumatera Utara banyak berpusat di kota Medan dan sudah tentu menimbulkan peluang-peluang untuk berwirausaha.

Jumlah penduduk yang semakin meningkat merupakan indikasi bahwa Medan merupakan salah satu kota tujuan untuk mencari penghidupan atau pekerjaan. Sejak tahun 2005 penduduk kota Medan mengalami kenaikan yang cukup nyata hingga pertengahan tahun 2007 yaitu berdasarkan sensus penduduk jumlah penduduk Kota Medan mengalami peningkatan dari 2,036 juta jiwa pada tahun 2005 menjadi 2,067 juta jiwa pada tahun 2006 dan 2,083 juta jiwa pada tahun 2007. Dari tahun ke tahun laju pertumbuhan mengalami peningkatan dari 1,50 persen pada tahun 2005 meningkta menjadi 1,53 persen pada tahun 2006, dan menurun kembali menjadi 0,77 persen pada tahun 2007.

Kota Medan merupakan kota ketiga terbesar di Indonesia, maka seperti kota besar pada umumnya, Medan memiliki kawasan industri. Untuk mengantisipasi perkembangan industri dan kebutuhan lokasi berusaha yang lebih besar, pemerintah kota menyediakan Kawasan Industri Baru (KIB), yang terletak di


(42)

Kecamatan Medan Labuhan dengan lahan yang disediakan 650 Ha, dan masih bisa dikembangkan menjadi 1000 Ha. Untuk kegiatan industri kecilpun tersedia Perkampungan Industri Kecil (PIK) yang terletak di Kecamatan Medan Denai. Ada satu kawasan industri di Medan yaitu Kawasan Industri Medan (KIM) dekat Pelabuhan Belawan. KIM memiliki luas lahan 514 Ha dan disediakan fasilitas listrik 120 MW. Saat ini terdapat 86 perusahaan swasta nasional yang menempati lokasi tersebut berdampingan dengan 17 perusahaan asing. Dan Kota Medan dinilai sebagai kota yang aman untuk berinvestasi di Indonesia.

Sumber:

Gambar 3.1. Peta Kecamatan Kota Medan

Kecamatan Medan Denai adalah wilayah Timur Kota Medan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Deli Serdang., dengan penduduknya berjumlah 137.690 jiwa (2006). Daerah ini pada dahulunya adalah bekas perkebunan Tembakau Deli yang amat terkenal.


(43)

Karena merupakan daerah pengembangan maka di Kecamatan Medan Denai ini banyak terdapat usaha Agrobisnis seperti Pengolahan Kopi. Potensi dan Produk Unggulan dari Kecamatan ini berupa Produksi Sepatu dan Sandal, Produksi Moulding dan Bahan Bangunan, Produksi Sulaman Bordir.

Jalan Denai tepatnya dikelurahan Tegal Sari Mandala III (TSM III) merupakan daerah yang masyarakatnya berbeda-beda profesi. Seperti: penjahit, pedagang, pns, pegawai swasta, dan sebagainya. Kecamatan Medan Denai berada dekat dengan Pajak Sukarame, dimana pajak tersebut banyak produk yang dibuat oleh masyarakat yang tinggal di kecamatan Medan Denai, misalnya: sepatu, sandal, pakaian, tas, dan lain-lain. Atau sering juga orang mengatakan bahwa produk di pajak Sukarame adalah buatan “ajo sukarame”.

Sumber:


(44)

B. Gambaran Umum Responden

Para pengusaha industri pakaian dalam hal ini pembuatan celana jeans dan katun khusus pria memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut meliputi usia, status, dan pendidikan terakhir.

Tabel 3.1.

Data pribadi pengusaha pakaian di Jl. Denai Medan No. Nama

Responden

Usia (tahun)

Jenis

Kelamin Status

Pendidikan Terakhir 1 Desriman 49 Laki-laki Menikah SMP 2 Buyung Safri 49 Laki-laki Menikah SMP 3 Jonnedi 36 Laki-laki Menikah SMP 4 Rosiman 54 Laki-laki Menikah SMU

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah)

Tabel 3.1. diatas responden yang diwawancarai mempunyai rentang usia 35 – 60 tahun, untuk usia yang paling muda adalah Saudara Jonnedi dengan usia 36 tahun sebagai pemilik usaha (owner) industri pakaian celana jeans. Sedangkan usia yang tertua adalah Bapak Rosiman yang berusia 54 tahun juga sebagai pemilik industri pakaian celana jeans. Pada rentang usia tersebut, seluruh responden telah menikah dan semuanya adalah laki-laki. Pendidikan responden tidak ada yang diploma apalagi seorang sarjana, pendidikan terakhir responden minimal SD dan paling tinggi SMU.

Tabel 3.2.

Data jenis usaha dan lama berwirausaha No. Responden Jenis

usaha

Jumlah

karyawan Jabatan

Waktu kerja

Lama beroperasi 1 Desriman Celana

jeans 12 orang Pemilik 10 jam 9,2 tahun 2 Buyung Safri Celana

katun 40 orang Pemilik 9 jam 4 tahun 3 Jonnedi Celana


(45)

No. Responden Jenis usaha

Jumlah

karyawan Jabatan

Waktu kerja

Lama beroperasi 4 Rosiman Celana

jeans 40 orang Pemilik 9 jam 15 tahun

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah)

Tabel 3.2. menunjukkan bahwa responden yang diwawancarai memiliki jabatan yang sama sebagai pemilik usaha. Pemilik adalah pengusaha yang memiliki langsung usaha tersebut, beberapa pengusaha ada yang menjadikan rumah sebagai tempat usaha dan adapula yang berbentuk pabrik. Tiga orang diantaranya memproduksi celana jeans dan satu memproduksi celana katun dengan bermacam-macam merek, seperti tabel berikut ini:

Tabel 3.3.

Bermacam-macam merek pakaian No. Nama Responden Merek

1 Desriman

1. Exist n’ style 2. Zero

3. Triple X 4. Black shoper 5. Jhon luwis

2 Buyung Safri

1. Drexel 2. Ione 3. Locked 4. Lewast 5. Fernando 6. Bow’s 7. Canin klaus

3 Jonnedi

1. Arpon 2. Arcicele 3. Ferrali 4. Mbm


(46)

No. Nama Responden Merek

4 Rosiman

1. Chrispower 2. Newcet 3. Lecroy 4. Exsen 5. New p3

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah)

Jumlah tenaga kerja yang ada pada 4 (empat) usaha industri pakaian berjumlah 107 orang, jumlah karyawan yang paling sedikit adalah usaha milik Bapak Desriman. Seratus tujuh orang berlatar belakang yang berbeda-beda, tentu ada yang telah menikah/belum menikah, masalah tempat tinggal, sebagian ada yang menetap di tempat usaha dan diluar tempat usaha. Jumlah karyawan sebanyak 40 orang (jumlah karyawan terbanyak) terdiri dari dua pengusaha yaitu usaha milik Bapak Buyung Safri dan Bapak Rosiman. Untuk jam kerja rata-rata 9 – 10 jam.

Umur operasi/kegiatan produksi celana jeans dan katun di Jl. Denai Medan sangat bervariasi, interval umur produksi dari 4 tahun hingga 15 tahun. Umur usaha 4 tahun adalah usaha milik Bapak Buyung Safri, sedangkan usaha milik Bapak Rosiman telah berproduksi sejak tahun 1995 atau 15 tahun, usaha ini termasuk yang paling lama dari usaha yang lainnya.

Tabel 3.4.

Data bentuk kepemilikan dan alamat usaha No. Nama

Responden

Bentuk

Kepemilikan Alamat Usaha

1 Desriman Milik sendiri Jl. Denai Gg. Kumis I No. 29 2 Buyung Safri Milik sendiri Jl. Denai/Rawa I No. 24 3 Jonnedi Milik sendiri Jl. Denai Gg. Famili No. 4 4 Rosiman Milik sendiri Jl. Denai/Rawa II No. 2A


(47)

Tabel 3.4. menunjukkan bahwa seluruh usaha bentuk kepemilikan adalah milik sendiri (perusahaan perseorangan).

C. Gambaran Umum Proses Produksi

Jeans dan katun memiliki persamaan dalam proses produksi, namun yang berbeda jenis kain dari keduanya.

PROSES PRODUKSI

PEMBUATAN CELANA JEANS DAN KATUN

1. Jumlah Produksi dari Masing-masing Responden

Penulis akan menampilkan jumlah produksi dari masing-masing responden dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah) Gambar 3.3. Proses Produksi


(48)

Tabel 3.5.

Total Produksi Pembuatan Celana Jeans dan Katun Tahun 2006 – 2009

a. Bapak Desriman Tahun Jumlah

Produksi

Rata-rata Perbulan

2006 94.141 7.845

2007 98.761 8.230

2008 94.562 7.880

2009 101.982 8.498

b. Bapak Buyung Safri Tahun Jumlah

Produksi

Rata-rata Perbulan

2006 96.139 8.011

2007 120.922 10.076

2008 125.472 10.456

2009 140.932 11.744

c. Bapak Jonnedi Tahun Jumlah

Produksi

Rata-rata Perbulan

2006 144.182 12.015

2007 147.632 12.302

2008 138.929 11.577

2009 137.311 11.442

d. Bapak Rosiman Tahun Jumlah

Produksi

Rata-rata Perbulan

2006 - -

2007 155.264 12.938

2008 190.221 15.851

2009 192.586 16.048


(49)

Dari tabel 3.5. menunjukkan bahwa jumlah produksi yang terendah adalah usaha milik Bapak Desriman pada tahun 2006 sebesar 94.141 atau 7.845 perbulan. Sedangkan jumlah produksi yang tertinggi adalah usaha milik Bapak Rosiman pada tahun 2009 sebesar 192.586 atau 16.048 perbulan.

D. Gambaran Umum Produk Responden

Dari keempat pemilik usaha industri pakaian tersebut, tiga dari mereka memproduksi celana jeans dengan berbeda warna dan model. Ketiga pengusaha adalah Bapak Desriman, Bapak Rosiman, dan Bapak Jonnedi. Warna yang standar diproduksi adalah warna biru, coklat, hitam. Bapak Jonnedi selain memproduksi celana jeans panjang, beliau juga memproduksi celana dibawah lutut atau “pas betis” atau “model gantung”. Sedangkan satu pengusaha lagi adalah Bapak Buyung Safri yang memproduksi celana katun. Harga yang ditawarkan untuk produk-produk dari empat pengusaha berkisar antara Rp. 40.000,- sampai dengan Rp. 50.000,-


(50)

BAB IV

ANALISIS DAN EVALUASI

Analisis data dilakukan dalam dua kelompok, yaitu analisis responden dan analisis yang mempengaruhi keberhasilan usaha industri pakaian. Data yang dijadikan dasar perhitungan adalah data pada saat penelitian dilakukan yaitu pada bulan November 2009 hingga Februari 2010.

A. Analisis Responden

Responden dalam penelitian ini adalah para industri pakaian di Jl. Denai Medan. Hal-hal yang dianalisis dari responden adalah data pribadi responden yang terdiri dari usia, status, pendidikan dan bentuk kepemilikan.

1. Analisis Data Pribadi Responden Tabel 4.1.

Komposisi Pengusaha Pakaian Berdasarkan Data Pribadi

No. Uraian Kategori

Jumlah Nominal

(orang) %

1 Usia

Di bawah 20 tahun 0 0

21 – 30 tahun 0 0

31 – 40 tahun 1 25

41 – 50 tahun 2 50

Di atas 50 tahun 1 25

2 Status Menikah 4 100

Belum Menikah 0 0

3 Pendidikan

SD 1 25

SMP 2 50


(51)

No. Uraian Kategori

Jumlah Nominal

(orang) %

D3 (Diploma) 0 0

S1 (Sarjana) 0 0

S2 (Pascasarjana) 0 0

S3 (Doktor) 0 0

4 Bentuk Kepemilikan

Milik Sendiri 4 100

Cabang 0 0

Franchise 0 0

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah)

Tabel 4.1. menerangkan bahwa jika dilihat dari segi usia, keempat pengusaha (entrepreneur) yang menjadi responden berusia antara 31 – 40tahun sebesar 25%, berusia 41 – 50tahun sebesar 50% dan hanya 1 yang berusia diatas 50tahun sebesar 25%. Dari keseluruhan responden, 100% dari mereka statusnya sudah menikah dan 100% bentuk kepemilikan adalah milik sendiri.

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah) Persentase pengusaha pakaian berdasarkan latar belakang tingkat pedidikan


(52)

Diagram 4.1. menunjukkan bahwa pengusaha pakaian yang berada di Jl. Denai Medan sebagian besar merupakan tamatan SMP dengan persentase sebesar 50%, diikuti oleh tamatan SMU dengan persentase sebesar 25% dan yang terendah tamatan SD dengan persentase sebesar 25%. Tidak ada satupun dari keempat pengusaha tersebut yang latar pendidikannya sampai ketingkat Diploma apalagi Sarjana.

B. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Pada Industri Pakaian

Peneliti meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha pada industri pakaian di Jl. Denai Medan, di dalam daftar pertanyaan wawancara telah diajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai pengaruh keberhasilan usaha kepada para responden. Hasil wawancara dan penyebaran questionnaire kemudian ditabulasi dan disajikan dalam tabel sebagaimana diuraikan berikut ini.

1. Komitmen

Sesuai dengan yang dikemukakan sebelumnya bahwa untuk melihat apakah komitmen merupakan salah satu yang mempengaruhi keberhasilan usaha industri pakaian, maka penulis akan menggunakan beberapa indikator. Dalam hal ini ada 4 (empat) indikator dalam 4 (empat) pertanyaan sebagai petunjuk untuk mengetahui apakah pemilik usaha pakaian yang akan diwawancarai berpendapat bahwa komitmen sangat penting untuk mewujudkan sebuah keberhasilan seperti bekerja secara tuntas, bekerja keras dan menjaga kualitas produk.


(53)

Tabel 4.2.

Asosiasi Responden Terhadap Komitmen Asosiasi Jumlah Jawaban ”ya” % Jumlah Jawaban ”tidak” %

Bekerja tuntas 4 100 0 0

Kerja keras 3 75 1 25

Menjada kualitas produk 4 100 0 0

Mengorbakan keluarga demi

kemajuan usaha 4 100 0 0

Total Skor Jawaban 15 1

Sumber : Hasil Penelitian, 2010 (data diolah)

Pada Tabel 4.2. dapat dilihat bahwa skor jawaban ‘ya’ atas pertanyaan yang menyangkut pengimplementasian komitmen dalam usaha nilai skornya adalah 15 sedangkan untuk skor jawaban ‘tidak’ atas pertanyaan yang menyangkut pengimplementasian komitmen dalam usaha nilai skornya adalah 1. Keempat responden mengorbankan waktu, tenaga, fikiran bahkan keluarga demi kemajuan usaha, memiliki karyawan yang bekerja secara tuntas, dan memelihara kualitas produk demi mempertahankan pelanggan yang sudah ada.

Responden yang menjadi prioritas utama di dalam usaha adalah kerja keras dari usaha pakaiannya diperoleh persentase sebesar 75%, sedangkan sisa responden dengan persentase 25% tidak menerapkan kerja keras di dalam usaha pakaian.

2. Percaya Diri

Peneliti melihat apakah percaya diri merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha, maka penulis akan menggunakan beberapa indikator. Dalam hal ini ada 4 (empat) indikator dalam empat pertanyaan yang akan digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui apakah


(54)

pemilik usaha yang akan diwawancarai merasa bahwa percaya diri seperti optimisme, yakin terhadap diri sendiri, meraih kesuksesan, dicintai karyawan merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha pada industri pakaian di Jl. Denai Medan.

Tabel 4.3.

Asosiasi Responden Terhadap Percaya Diri Asosiasi

Jumlah Jawaban

”ya”

%

Jumlah Jawaban

”tidak” % Optimis terhadap keberhasilan

usaha 3 75 1 25

Yakin terhadap diri sendiri 4 100 0 0 Tujuan meraih kesuksesan 4 100 0 0

Dicintai karyawan 4 100 0 0

Total Skor Jawaban 15 1

Sumber : Hasil Penelitian, 2010 (data diolah)

Pada Tabel 4.3. dapat dilihat bahwa skor jawaban ‘ya’ atas pertanyaan yang menyangkut pengimplementasian percaya diri dalam usaha nilai skornya adalah 15, sedangkan untuk skor jawaban ‘tidak’ atas pertanyaan yang menyangkut pengimplementasian percaya diri dalam usaha nilai skornya adalah 1.

Keempat responden yakin pada diri sendiri dalam menjalankan usaha, memilik tujuan yang utama yakni meraih kesuksesan, dan berusaha dicintai karyawan. Berikutnya, diperoleh persentase sebesar 75% responden yang optimis terhadap kemajuan usaha, sedangkan sisa responden dengan persentase 25% tidak optimis terhadap kemajuan usaha.


(55)

3. Tanggung Jawab

Peneliti melihat tanggung jawab merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha, maka penulis akan menggunakan beberapa indikator. Dalam hal ini ada 8 (delapan) indikator dalam sembilan pertanyaan yang akan digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui apakah pemilik usaha yang akan diwawancarai merasa bahwa tanggung jawab seperti bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan pekerjaan, sifat jujur, konsisten terhadap usaha, dan adanya kepatuhan karyawan terhadap aturan dan kesempatan merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha pada industri pakaian di Jl. Denai Medan.

Tabel 4.4.

Asosiasi Responden Terhadap Tanggung Jawab Asosiasi

Jumlah Jawaban

”ya”

%

Jumlah Jawaban

”tidak” % Kepatuhan anggota usaha

terhadap aturan dan kesempatan (Kedisiplinan)

4 100 0 0

Kesungguhan bekerja 3 75 1 25

Berdedikasi tinggi 4 100 0 0

Konsistensi terhadap keberlangsungan usaha

4 100 0 0

Menjaga sifat kejujuran 4 100 0 0

Menerapkan Renumerasi


(56)

Asosiasi Jumlah Jawaban ”ya” % Jumlah Jawaban ”tidak” % Menerapkan prinsip Sentralisasi

(Centralisation)

4 100 0 0

Terdapat prinsip Rantai Skalar

(Scalar Chain) dalam usaha 4 100 0 0 Karyawan terlatih dan mampu

bekerja dengan baik

4 100 0 0

Total Skor Jawaban 35 1

Sumber : Hasil Penelitian, 2010 (data diolah)

Pada Tabel 4.4. dapat dilihat bahwa skor jawaban ‘ya’ atas pertanyaan yang menyangkut pengimplementasian tanggung jawab dalam usaha nilai skornya adalah 35 sedangkan untuk skor jawaban ‘tidak’ atas pertanyaan yang menyangkut pengimplementasian tanggung jawab dalam usaha nilai skornya adalah 1.

Keempat responden dalam usahanya terdapat prinsip kedisiplinan pada keseluruhan aktivitas usahanya, tertanam kejujuran, berdedikasi tinggi, menerapkan renumerasi personil, konsistensi, karyawan yang terlatih, menerapkan prinsip sentralisasi, dan terdapat rantai skalar. Berikutnya, diperoleh persentase sebesar 75% responden yang mempunyai karyawan dengan sungguh-sungguh dalam bekerja, sedangkan sisa responden dengan persentase 25% responden yang tidak memiliki karyawan dengan sungguh-sungguh dalam bekerja.

4. Orientasi Masa Depan

Peneliti melihat orientasi masa depan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha, maka penulis akan menggunakan beberapa indikator.


(57)

Dalam hal ini terdapat lima pertanyaan yang akan digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui apakah pemilik usaha yang akan diwawancarai merasa bahwa orientasi masa depan seperti menciptakan produk yang baru dan berbeda, mencari peluang, dan menyiapkan visi dan misi untuk usaha merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha pada industri pakaian di Jl. Denai Medan.

Tabel 4.5.

Asosiasi Responden Terhadap Orientasi Masa Depan Asosiasi Jumlah Jawaban ”ya” % Jumlah Jawaban ”tidak” % Menciptakan sesuatu yang baru

dan berbeda 3 75 1 25

Mencari peluang untuk

kesuksesan usaha 4 100 0 0

Siap menghadapi tantangan

(persaingan) 4 100 0 0

Mempersiapkan visi dan misi untuk meraih tujuan – tujuan atas usaha

3 75 1 25

Anda telah mewujudkan visi tersebut serta telah melaksanakan misi seperti yang telah

direncanakan

2 50 2 50

Total Skor Jawaban 16 4

Sumber : Hasil Penelitian, 2010 (data diolah)

Pada Tabel 4.5. dapat dilihat bahwa skor jawaban ‘ya’ atas pertanyaan yang menyangkut pengimplementasian orientasi masa depan dalam usaha nilai skornya


(58)

adalah 16, sedangkan untuk skor jawaban ‘tidak’ atas pertanyaan yang menyangkut pengimplementasian orientasi masa depan dalam usaha nilai skornya adalah 4. Keempat responden dalam usahanya mencari peluang-peluang yang ada untuk kesuksesan usaha, dan siap menghadapi tantangan dalam hal ini persaingan usaha. Berikutnya, diperoleh presentase sebesar 75% responden menciptakan produk-produk yang baru dan berbeda, serta mempersiapkan visi dan misi usaha, sedangkan sisa responden dengan persentase 25% responden tidak mempersiapkan visi dan misi usaha. Untuk penjelasan selanjutnya, diperoleh persentase sebesar 50% responden yang telah mewujudkan visi serta telah melaksanakan misi seperti yang telah direncanakan, sedangkan diperoleh persentase 50% responden belum mewujudkan visi.


(59)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan dan pengimplementasian empat pengaruh yang mendorong keberhasilan pada industri pakaian yaitu komitmen, percaya diri, tanggung jawab serta orientasi masa depan telah dilakukan dan telah diimplementasikan oleh para responden karena jawaban ‘ya’ mendominasi keseluruhan hasil dari daftar pertanyaan yang telah diajukan. Dari 22 pertanyaan yang diajukan total skor jawaban ‘ya’ lebih tinggi yaitu 81 (delapan puluh satu) poin dan skor jawaban ‘tidak’ hanya menghasilkan 7 (tujuh) poin. Oleh karena itu pengaruh yang mendorong keberhasilan usaha pada industri pakaian adalah penerapan yang diikuti pengimplementasian keempat pengaruh dari kepemimpinan yaitu komitmen, percaya diri, tanggung jawab serta orientasi masa depan.

Tanggung jawab merupakan pengaruh yang paling dominan sebagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha pada industri pakaian di Jl. Denai Medan. Pengaruh tanggung jawab merupakan yang paling dominan karena skor jawaban ‘ya’ pada daftar pertanyaan mengenai tanggung jawab menghasilkan skor tertinggi yaitu sebanyak 35 poin. Hal ini berbeda dengan hipotesis yang disampaikan oleh peneliti yang menyebutkan bahwa orientasi masa depan merupakan pengaruh yang paling dominan terhadap keberhasilan usaha pada industri pakaian di Jl. Denai Medan.


(60)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian, maka penulis berharap kiranya para pengusaha yang berkeinginan untuk memulai usaha baru ataupun yang telah berjalan cukup lama wajib memperhatikan, menerapkan serta mengimplementasikan dan melaksanakan prinsip-prinsip kepemimpinan. Kepemimpinan dalam perusahaan sangat menentukan keberlangsungan usaha Anda kedepan menjadi lebih baik. Komitmen, percaya diri, tanggung jawab, orientasi masa depan, berani mengambil risiko dan sebagainya harus ditanamkan dan diaplikasikan dalam perusahaan agar kesuksesan/keberhasilan dapat diraih.


(61)

DAFTAR PUSTAKA

Buchari Alma. Kewirausahaan. Penerbit Alfabeta. Bandung. 2003

Dalimunthe, Ritha R. Pengaruh Karakteristik Individu, Kewirausahaan, Gaya Kepemimpinan Terhadap Kemampuan Usaha Serta Keberhasilan Usaha Industri Kecil Tenun dan Bordir di Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Riau. Universitas Airlangga. Perpustakaan Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2002 (tidak dipublikasikan)

Longenecker, Justin G., et al. Kewirausahaan: Manajemen Usaha Kecil. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. 2004

Masrudin, Yudi. Pengaruh Spirit of Entrepreneur Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Usaha Makanan di Jl. Dr. Mansyur Medan. Perpustakaan Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2007 (tidak dipublikasikan)

Matondang, Indra Hakim. Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Gerai Penjualan Pulsa Handphone di Sepanjang Jl. Letda Sujono Medan). Perpustakaan Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2006 (tidak dipublikasikan)

Nasution, Darma Putra, dkk. Pengembangan Wira Usaha Baru, Yayasan Humaniora & Asian Community Trust (ACT), Medan. 2001

Putra, Rizky. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan. Perpustakaan Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2008 (tidak dipublikasikan)

Robbin, Stephen P. Perilaku Organisasi. Edisi Sembilan. Jilid 2. PT. Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta. 2003

Suryana. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat Dan Proses Menuju Sukses. Salemba Empat. Jakarta. 2006

Susanto, A.B. Leadpreneurship, Pendekatan Strategic Management dalam Kewirausahaan. Penerbit Erlangga. Jakarta. 2009

Sugiono. Metode Penelitian. CV Alfabeta. Bandung. 2005

Ulina, Georgia. Analisis Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru. (Studi Kasus Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan) Medan: Perpustakaan Ekonomi USU. 2008 (tidak dipublikasikan) Zimmerer, W. Thomas, dkk. Kewirausahaan Dan Manajemen Usaha Kecil. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. 2008


(62)


(63)

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW)

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA INDUSTRI PAKAIAN DI JL. DENAI MEDAN

Para pengusaha yang terhormat,

Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi daftar pertanyaan atas penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha pada industri pakaian di Jl. Denai Medan. Saya mohon Bapak/Ibu dapat menjawab pertanyaan dengan memberikan tanda cross (X) pada jawaban yang Bapak/Ibu pilih dan menuliskan jawaban pada tempat yang disediakan pada bagian I yaitu Identitas Responden. Sedangkan pertanyaan pada bagian II menyediakan jawaban dengan pilihan Ya atau Tidak. Masing – masing responden hanya diberi kesempatan memilih 1 (satu) jawaban dengan cara memberikan tanda ( ) pada kolom yang tersedia.


(64)

I. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama : ... 2. Status : a. Menikah b. Belum Menikah 3. Umur : a. Di bawah 20 tahun d. 41 – 50 tahun

b. 21 – 30 tahun e. diatas 50 tahun c. 31 – 40 tahun

4. Pendidikan : a. SD e. S1 (Sarjana) b. SMP f. S2 (Pasca Sarjana) c. SMU g. S3 (Doktor) d. DIPLOMA

5. Tempat / Tgl. Lahir : ... 6. Alamat sekarang : ... ... 7. Lama berwirausaha : ... 8. Nama Usaha : ... 9. Memulai usaha

(Tgl/Bln/Tahun) : ... / ... / ...

10. Alamat Usaha : ... 11. Jumlah karyawan : ... orang


(65)

II. PENGARUH KEBERHASILAN USAHA

No

PERTANYAAN

Ya Tidak

KOMITMEN

1

Keluarga merupakan salah satu faktor yang memberikan support untuk kemajuan usaha Anda. Keberhasilan usaha juga dipengaruhi oleh peran di dalam keluarga. Apakah Anda rela mengorbankan keluarga, waktu, tenaga, fikiran demi kemajuan usaha ini?

Alasan:

2

Pimpinan mengharapkan pekerjaan selesai pada waktu yang telah ditentukan (kerja tuntas). Hasil yang diharapkan terselesaikan sesuai waktunya, karyawan Anda bekerja secara tuntas dengan tidak mengurangi nilai dari produk tersebut.

Alasan:

3 Apakah kerja keras merupakan prioritas utama di dalam usaha Anda?

Alasan:

4

Konsumen selalau memperhatikan kualitas produk yang hendak dibelinya. Kualitas yang baik dan harga yang terjangkau maka kemungkinan besar konsumen akan membeli. Apakah Anda memperbaiki dan menjaga kualitas produk yang akan dijual?


(66)

PERCAYA DIRI

5

Optimisme adalah yakin secara maksimal untuk mewujudkan sebuah keberhasilan. Apakah Anda optimis untuk kemajuan usaha ini?

Alasan:

6

Ketika memulai untuk membangun usaha ini, apakah Anda yakin terhadap diri sendiri bahwa Anda mampu untuk menjalankan usaha ini?

Alasan:

7

Apakah tujuan utama Anda dalam menjalankan usaha ini adalah untuk meraih kesuksesan?

Alasan:

8

Kecintaan yang ada di dalam perusahaan akan menimbulkan keharmonisan, ketenangan, kenyamanan dan semangat yang tinggi dalam bekerja. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dicintai oleh karyawannya.

Alasan:

TANGGUNG JAWAB

9

Disiplin (discipline), dalam arti kepatuhan anggota Anda terhadap aturan dan kesempatan. Kepemimpinan yang baik berperan penting bagi kepatuhan terhadap prinsip kedisiplinan ini juga kesepakatan yang adil, seperti penghargaan terhadap prestasi serta penerapan sanksi hukum secara adil, seperti penghargaan terhadap


(67)

prestasi serta penerapan sanksi hukum secara adil terhadap anggota yang menyimpang. Apakah Anda menerapkan prinsip disiplin secara konsisten di dalam usaha Anda?

Alasan:

10 Sejauh pantauan Anda, apakah karyawan bekerja secara bersungguh-sungguh?

Alasan:

11

Apakah di dalam diri Anda tertanam sifat jujur baik terhadap diri sendiri maupun terhadap karyawan dan pelanggan?

Alasan:

12

Apakah Anda pemimpin yang berdedikasi tinggi (dipercaya) oleh semua pihak dalam menjalankan usaha ini?

Alasan:

13

Fokus adalah pekerjaan yang sering dilupakan oleh manusia. Fokus atau konsisten terhadap pekerjaan/usaha akan melahirkan sebuah proses kesuksesan. Apakah Anda konsisten dalam mengembangkan usaha ini?

Alasan:

14 Apakah karyawan Anda terlatih dan mampu bekerja dengan baik?

Alasan:

15 Anda menerapkan prinsip Sentralisasi (Centralisation), dalam arti bahwa tanggung jawab akhir terletak pada


(68)

atasan dengan tetap memberi wewenang memutuskan kepada bawahan sesuai kebutuhan, sehingga kemungkinan adanya desentralisasi.

Alasan:

16

Anda menerapkan Renumerasi Personil (Renumeration of personnel) dalam aktivitas usaha Anda, dalam arti imbalan yang adil bagi karyawan dan pengusaha.

Alasan:

17

Apakah terdapat prinsip Rantai Skalar (Scalar Chain) dalam usaha Anda, yaitu garis kewenangan yang tersusun dari tingkat atas sampai ke tingkat terendah seperti tergambar pada struktur organisasi usaha Anda? Alasan:

ORIENTASI MASA DEPAN

18 Apakah menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda merupakan target perusahaan Anda?

Alasan:

19

Peluang merupakan dampak dari keberhasilan. Pemimpin harus cekatan dalam melihat bahkan merebut peluang-peluang yang ada. Apakah Anda mencari peluang untuk kemajuan usaha ini?

Alasan:

20

Tahun 2010 telah dilaksanakannya ACFTA. Perdagangan bebas membuat para pengusaha menjadi gelisah dan panik khusus di kota Medan. Tentu persaingan usaha menjadi sebuah tantangan yang besar


(69)

bagi pengusaha di tahun ini. Apakah Anda siap menghadapi tantangan (persaingan) yang terjadi pada usaha Anda?

Alasan:

21 Apakah Anda telah mempersiapkan visi dan misi untuk meraih kesuksesan usaha yang dijalan saat ini?

Alasan:

22

Apakah Anda telah mewujudkan visi tersebut serta telah melaksanakan misi seperti yang telah Anda recanakan sebelumnya?

Alasan:

KEBERHASILAN USAHA

23 Apakah dana usaha Anda bertambah dari periode ke periode?

Alasan:

24 Apakah usaha Anda mengalami peningkatan pada hasil produksinya?

Alasan:

25 Apakah keuntungan usaha Anda bertambah? Alasan:

26 Apakah perputaran dana dalam usaha Anda berkembang dengan cepat?

Alasan:


(70)

dalam menjalankan bisnis Anda bertambah? Alasan:


(1)

II. PENGARUH KEBERHASILAN USAHA

No

PERTANYAAN

Ya Tidak

KOMITMEN

1

Keluarga merupakan salah satu faktor yang memberikan support untuk kemajuan usaha Anda. Keberhasilan usaha juga dipengaruhi oleh peran di dalam keluarga. Apakah Anda rela mengorbankan keluarga, waktu, tenaga, fikiran demi kemajuan usaha ini?

Alasan:

2

Pimpinan mengharapkan pekerjaan selesai pada waktu yang telah ditentukan (kerja tuntas). Hasil yang diharapkan terselesaikan sesuai waktunya, karyawan Anda bekerja secara tuntas dengan tidak mengurangi nilai dari produk tersebut.

Alasan:

3 Apakah kerja keras merupakan prioritas utama di dalam usaha Anda?

Alasan:

4

Konsumen selalau memperhatikan kualitas produk yang hendak dibelinya. Kualitas yang baik dan harga yang terjangkau maka kemungkinan besar konsumen akan membeli. Apakah Anda memperbaiki dan menjaga kualitas produk yang akan dijual?


(2)

PERCAYA DIRI

5

Optimisme adalah yakin secara maksimal untuk mewujudkan sebuah keberhasilan. Apakah Anda optimis untuk kemajuan usaha ini?

Alasan:

6

Ketika memulai untuk membangun usaha ini, apakah Anda yakin terhadap diri sendiri bahwa Anda mampu untuk menjalankan usaha ini?

Alasan:

7

Apakah tujuan utama Anda dalam menjalankan usaha ini adalah untuk meraih kesuksesan?

Alasan:

8

Kecintaan yang ada di dalam perusahaan akan menimbulkan keharmonisan, ketenangan, kenyamanan dan semangat yang tinggi dalam bekerja. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dicintai oleh karyawannya.

Alasan:

TANGGUNG JAWAB

9

Disiplin (discipline), dalam arti kepatuhan anggota Anda terhadap aturan dan kesempatan. Kepemimpinan yang baik berperan penting bagi kepatuhan terhadap prinsip kedisiplinan ini juga kesepakatan yang adil, seperti penghargaan terhadap prestasi serta penerapan sanksi hukum secara adil, seperti penghargaan terhadap


(3)

prestasi serta penerapan sanksi hukum secara adil terhadap anggota yang menyimpang. Apakah Anda menerapkan prinsip disiplin secara konsisten di dalam usaha Anda?

Alasan:

10 Sejauh pantauan Anda, apakah karyawan bekerja secara bersungguh-sungguh?

Alasan:

11

Apakah di dalam diri Anda tertanam sifat jujur baik terhadap diri sendiri maupun terhadap karyawan dan pelanggan?

Alasan:

12

Apakah Anda pemimpin yang berdedikasi tinggi (dipercaya) oleh semua pihak dalam menjalankan usaha ini?

Alasan:

13

Fokus adalah pekerjaan yang sering dilupakan oleh manusia. Fokus atau konsisten terhadap pekerjaan/usaha akan melahirkan sebuah proses kesuksesan. Apakah Anda konsisten dalam mengembangkan usaha ini?

Alasan:

14 Apakah karyawan Anda terlatih dan mampu bekerja dengan baik?

Alasan:

15 Anda menerapkan prinsip Sentralisasi (Centralisation), dalam arti bahwa tanggung jawab akhir terletak pada


(4)

atasan dengan tetap memberi wewenang memutuskan kepada bawahan sesuai kebutuhan, sehingga kemungkinan adanya desentralisasi.

Alasan:

16

Anda menerapkan Renumerasi Personil (Renumeration of personnel) dalam aktivitas usaha Anda, dalam arti imbalan yang adil bagi karyawan dan pengusaha.

Alasan:

17

Apakah terdapat prinsip Rantai Skalar (Scalar Chain) dalam usaha Anda, yaitu garis kewenangan yang tersusun dari tingkat atas sampai ke tingkat terendah seperti tergambar pada struktur organisasi usaha Anda? Alasan:

ORIENTASI MASA DEPAN

18 Apakah menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda merupakan target perusahaan Anda?

Alasan:

19

Peluang merupakan dampak dari keberhasilan. Pemimpin harus cekatan dalam melihat bahkan merebut peluang-peluang yang ada. Apakah Anda mencari peluang untuk kemajuan usaha ini?

Alasan:

20

Tahun 2010 telah dilaksanakannya ACFTA. Perdagangan bebas membuat para pengusaha menjadi gelisah dan panik khusus di kota Medan. Tentu persaingan usaha menjadi sebuah tantangan yang besar


(5)

bagi pengusaha di tahun ini. Apakah Anda siap menghadapi tantangan (persaingan) yang terjadi pada usaha Anda?

Alasan:

21 Apakah Anda telah mempersiapkan visi dan misi untuk meraih kesuksesan usaha yang dijalan saat ini?

Alasan:

22

Apakah Anda telah mewujudkan visi tersebut serta telah melaksanakan misi seperti yang telah Anda recanakan sebelumnya?

Alasan:

KEBERHASILAN USAHA

23 Apakah dana usaha Anda bertambah dari periode ke periode?

Alasan:

24 Apakah usaha Anda mengalami peningkatan pada hasil produksinya?

Alasan:

25 Apakah keuntungan usaha Anda bertambah? Alasan:

26 Apakah perputaran dana dalam usaha Anda berkembang dengan cepat?

Alasan:


(6)

dalam menjalankan bisnis Anda bertambah? Alasan: