Pita Arianti, 2014 PENGARUH IKLIM KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA SURVEY PADA
MAHASISWA JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FIP UPI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3 Setiap jawaban dapat dipikirkan matang-matang terlebih dahulu, karena
tidak terkait dengan cepatnya waktu yang diberikan responden untuk menjawab pertanyaan sebagaimana dalam wawancara.
4 Data
yang terkumpul
dapat lebih
mudah dianalisis,
karena pertanyaanpernyataan yang diajukan kepada responden adalah sama.
Sedangkan kelemahan yang dimiliki oleh angket dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1 Pemakaian angket terbatas pada pengumpulan pendapat atau fakta yang
diketahui responden yang tidak dapat diperoleh dnegan jalan lain. 2
Sering terjadi angket diisi oleh orang lain bukan responden yang sebenarnya, karena dilakukan tidak secara langsung berhadapan muka
antara peneliti dengan responden. 3
Angket diberikan terbatas kepada orang yang melek huruf. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Skala Likert unuk variabel X
Iklim Kelas dan variabel Y Motivasi Belajar Mahasiswa.
2. Penyusunan Alat Pengumpul Data
Langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam menyusun alat pengumpul data adalah:
1 Menentukan variabel yang akan diteliti, yaitu variabel X Iklim kelas dan
variabel Y Motivasi belajar mahasiswa. 2
Menetapkan indikator dan sub indikator dari masing-masing variabel. 3
Penyusunan kisi-kisi instrumen telampir. 4
Menyusun pertanyaan atau pernyataan disertai dengan alternatif jawaban berdasarkan indikator dan variabelnya.
5 Menetapkan bobot skor untuk masing-masing jawaban baik dari variabel
X maupun Y. Adapun penelitian yang dilakukan ini menggunakan Skala Likert yang nilainya berkisar antara 1-4. Sesuai dengan pendapat Sugiyono
Pita Arianti, 2014 PENGARUH IKLIM KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA SURVEY PADA
MAHASISWA JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FIP UPI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2004:107, adapun perincian nilai tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.5 Skala Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban Variabel X
Bobot Nilai Variabel Y
Selalu 4
Selalu Sering
3 Sering
Kadang-Kadang 2
Kadang-Kadang Tidak Pernah
1 Tidak Pernah
Hal ini diperkuat oleh Suharsimi Arikunto 19998:229, bahwa sebelum kuesioner disusun terdapat beberapa prosedur yang harus dilalui sebagi berikut:
1 Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner
2 Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner
3 Menjabarkans etiap variabel menjadi sub variabel yang lebih spesifik dan
tunggal 4
Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik analisisnya.
3. Uji Coba Angket Penelitian
Sebelum kegiatan pengumpulan data yang sebenarnya dilakukan, angket yang akan digunakan terlebih dahulu diujicobakan kepada responden yang sama atau
responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan responden yang sebenarnya. Hal ini penting dilakukan untuk dapat mengetahui kekurangan-
kekurangan atau kelemahan-kelemahan yang mungkin terjadi dalam hal redaksi alternatif jawaban yang tersedia maupun maksud dalam pernyataan dan jawaban
tersebut. pentingnya uji coba angket ini diungkapkan oleh Faisal 1982:38 bahwa:
Pita Arianti, 2014 PENGARUH IKLIM KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA SURVEY PADA
MAHASISWA JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FIP UPI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
.....Setelah angket disusun, lazimnya tidak langsung disebarkan untuk penggunaan sesungguhnya tidak langsung dipakai dalam pengumpulan
data yang sebenarnya. Sebelum pemakaian yang sesungguhnya, sangatlah mutlak diperlukan uji coba terhadap isi maupun bahasa angket yang telah
disusun.
Uji coba angket dilakukan penulis terhadap 30 orang mahasiswa Program Studi Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Pendidikan Indonesia Bandung. Setelah angket tersebut diujicobakan, selanjutnya analisis statistik untuk menguji validitas dan reabilitas. Dengan diketahui
keterjaminan validitas dan reabilitas alat pengumpul data, maka diharapkan hasil penelitian memiliki validitas dan reabilitas yang dapat dipertanggungjawabkan.
a. Uji Validitas Instrumen
Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur Saryono, 2008. Uji validitas bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan tugas pengukurannya Rusmini, 2009. Validitas mempermasalahkan
apakah instrumen yang digunakan untuk mengukur suatu atribut sungguh- sungguh mengukur atribut yang dimaksud. Hasil penelitian yang valid terjadi
apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang akan diteliti. Melalui uji validitas dapat
diketahui tingkat validitas suatu instrumen yang disusun untuk mengumpulkan data yang diperlukan, sebab data yang diperoleh merupakan alat pembuktian
hipotesis. Pernyataan diatas sesuai dengan yang dikemukakan oleh Arikunto 1998:160 bahwa:
.....Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
atau sahih memiliki validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid memiliki validitas yang rendah.
Pada uji validitas ini peneliti menggunakan analisis per item untuk uji validitas ini karen abanyak dipergunakan dalam penelitian, lebih akurat dan dapat diketahui
tiap butir item valid atau tidaknya. Hal ini seperti diungkapkan oleh Masrun dalam Sugiyono 2001:106 menyatakan bahwa: :Teknik korelasi untuk
Pita Arianti, 2014 PENGARUH IKLIM KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA SURVEY PADA
MAHASISWA JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FIP UPI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
menentukan validitas item ini sampai sekarang merupakan teknik yang paling bnayak digunakan
”. Selanjutnya item yang valid bisa dipergunakan untuk penelitian yang sebenarnya, sedangkan yang tidak valid digugurkan atau tidak
digunakan lagi dalam penelitian. Untuk menguji validitas tiap butir item tersebut analisis yang digunakan adalah uji statistik korelasi
product moment
. Analisis korelasi
product moment
merupakan analisis untuk menguji validitas instrumen yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan
data penelitian yang dimaksud Azwar, 2002. Menurut Riduwan 2011:98 ada beberapa tahap yang dilakukan sebelum
melakukan uji validitas. Untuk menguji validitas konstruksi
construct validity
, dapat digunakan pendapat dari ahli
judgment experts
. Setelah instrumen dikonstruksikan tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berdasarkan teori
tertentu, maka selanjutnya dikontruksikan dengan para ahli dengan cara dimintai pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu. Setelah pengujian konstruk
selesai maka diteruskan degan uji instrument. Instrumen yang telah disetujui oleh ahli tersebut diujicobakan pada sampel dari populasi yang diambil. Setelah data
didapat dan ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan
rumus
Pearson Product moment
, sebagai berikut:
Dimana: r
hitung
= koefisien korelasi ∑ Xi = jumlah skor item
∑ Yi = jumlah skor total seluruh item
n = jumlah responden
Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus:
Pita Arianti, 2014 PENGARUH IKLIM KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA SURVEY PADA
MAHASISWA JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FIP UPI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dimana: t
= nilai t
hitung
r = koefisien kerelasi hasil t
hitung
n = jumlah responden
Distribusi Tabel t untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n- 2 kaidah keputusannya: jika r
hitung
r
tabel
berarti valid, sebaliknya Jika r
hitung
r
tabel
berati tidak valid Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai
indeks korelasinya r sebagai berikut: Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi
Antara 0, 600 sampai dengan 0, 799 : tinggi Antara 0, 400 sampai dengan 0, 599 : cukup tinggi
Antara 0, 200 sampai dengan 0, 399 : rendah Antara 0, 000 sampai dengan 0, 199 : sangat rendah tidak valid
Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan skor total. Perhitungannya dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS
Statistic Product and Services Solution
versi 17.0
for Windows
. Interpretsi terhadap korelasi dikemukakan oleh Sugiyono 2004:178 bahwa:
Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki
validitas konstruksi yang kuat.
Sugiyono 2004:143 mengemukakan bahwa : Item yang mempunyai korelasi positif dengan kriteria skor total serta
korelasinya tinggu menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi
syarat adalah apabila r = 0,300.
1 Uji Validitas Variabel X
Setelah melakukan penyebaran 15 angket pada mahasisiwa jurusan Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan
Pita Arianti, 2014 PENGARUH IKLIM KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA SURVEY PADA
MAHASISWA JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FIP UPI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Indonesia dengan jumlah item untuk variabel X adalah 32 buah dan variabel Y sebanyakk 32 buah. Dalam uji validitas ini, penulis berpatokan kepada rumus
perhitungan dengan taraf signifikansi sebesar 5 dengan hasil 0,514. Oleh karenanya jika r hitung lebih besar dari hasil tersebut maka dapat dikatakan valid
kosntruksi baik. Sebaliknya jika r hitung dibawah 0,514 maka angket dapat dikatakan tidak valid, dapat diganti atau dihapuskan. Adapun hasil uji validitas
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel X Iklim kelas
No. R hitung
R tabel Kategori
Keterangan
1. 0,300
0,514 Tidak valid
Diganti
2. 0,482
0,514 Tidak valid
Diganti
3. 0,565
0,514 Valid
Digunakan 4.
0,595 0,514
Valid Digunakan
5. 0,977
0,514 Valid
Digunakan 6.
0,872 0,514
Valid Digunakan
7. 0,824
0,514 Valid
Digunakan 8.
0,745 0,514
Valid Digunakan
9. 0,857
0,514 Valid
Digunakan 10.
0,698 0,514
Valid Digunakan
11 0,737
0,514 Valid
Digunakan 12
0,857 0,514
Valid Digunakan
13 0,704
0,514 Valid
Digunakan 14
0,857 0,514
Valid Digunakan
15 0,977
0,514 Valid
Digunakan 16
0,977 0,514
Valid Digunakan
17 0,822
0,514 Valid
Digunakan 18
0,770 0,514
Valid Digunakan
19 0,977
0,514 Valid
Digunakan
Pita Arianti, 2014 PENGARUH IKLIM KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA SURVEY PADA
MAHASISWA JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FIP UPI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
20 0,890
0,514 Valid
Digunakan 21
0,675 0,514
Valid Digunakan
22 0,977
0,514 Valid
Digunakan 23
0,822 0,514
Valid Digunakan
24 0,977
0,514 Valid
Digunakan 25
0,977 0,514
Valid Digunakan
26 0,890
0,514 Valid
Digunakan 27
0,770 0,514
Valid Digunakan
27 0,890
0,514 Valid
Digunakan 28
0,890 0,514
Valid Digunakan
30 0,756
0,514 Valid
Digunakan 31
0,822 0,514
Valid Digunakan
32 0,977
0,514 Valid
Digunakan
Setelah dilakukan uji validitas terhadap angket variabel X Iklim kelas, dapat
disimpulkan bahwa dari 32 item yang diujikan, 32 item dinyatakan memiliki validitas konstruksi yang baik. Dan dari tabel diatas diketahui bahwa kuesioner
variabel X dinyatakan valid karena setiap item pernyataan memiliki r hitung lebih besar daripada r tabel sehingga pernyataan tersebut dapat dijadikan sebagai alat
ukur untuk variabel yang diteliti.
2 Uji Validitas Variabel Y
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Y Motivasi Belajar
No. R hitung
R tabel Kategori
Keterangan
1. 0,302
0,514 Tidak valid
Diganti
2. 0,540
0,514 Valid
Digunakan 3.
0,557 0,514
Valid Digunakan
4. 0,601
0,514 Valid
Digunakan
Pita Arianti, 2014 PENGARUH IKLIM KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA SURVEY PADA
MAHASISWA JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FIP UPI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
5. 0,792
0,514 Valid
Digunakan 6.
0,712 0,514
Valid Digunakan
7. 0,657
0,514 Valid
Digunakan 8.
0,704 0,514
Valid Digunakan
9. 0,665
0,514 Valid
Digunakan 10.
0,600 0,514
Valid Digunakan
11 0,626
0,514 Valid
Digunakan 12
0,622 0,514
Valid Digunakan
13 0,653
0,514 Valid
Digunakan 14
0,803 0,514
Valid Digunakan
15 0,944
0,514 Valid
Digunakan 16
0,944 0,514
Valid Digunakan
17 0,851
0,514 Valid
Digunakan 18
0,786 0,514
Valid Digunakan
19 0,944
0,514 Valid
Digunakan 20
0,839 0,514
Valid Digunakan
21 0,767
0,514 Valid
Digunakan 22
0,944 0,514
Valid Digunakan
23 0,851
0,514 Valid
Digunakan 24
0,944 0,514
Valid Digunakan
25 0,839
0,514 Valid
Digunakan 26
0,786 0,514
Valid Digunakan
27 0,851
0,514 Valid
Digunakan 27
0,851 0,514
Valid Digunakan
28 0,687
0,514 Valid
Digunakan 30
0,851 0,514
Valid Digunakan
31 0,944
0,514 Valid
Digunakan 32
0,803 0,514
Valid Digunakan
Setelah dilakukan uji validitas terhadap angket variabel Y Motivasi belajar, dapat disimpulkan bahwa dari 32 item yang diujikan, 31 item dinyatakan
Pita Arianti, 2014 PENGARUH IKLIM KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA SURVEY PADA
MAHASISWA JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FIP UPI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
memiliki validitas konstruksi yang baik dan 1 item memiliki konstruksi validitas yang kurang baik. Dan dari tabel diatas diketahui bahwa kuesioner
variabel Y dinyatakan valid karena setiap item pernyataan memiliki r hitung lebih besar daripada r tabel sehingga pernyataan tersebut dapat dijadikan sebagai alat
ukur untuk variabel yang diteliti. b. Uji Reabilitas Instrumen Penelitian
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan Saryono, 2008. Bila suatu alat
pengukur digunakan dua kali untuk mengukur gejala yang sama. dan hasil pengukuran relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Dengan kata
lain reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama Sastroasmoro Ismael, 2002.
Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik Arikunto. 2006: 178. Pada penelitian ini pengujian uji reabilitas dilakukan dengan menggunakan metode Alpha yaitu dengan
menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran. Dalam implementasinya penulis melakukan uji reliabilitas dengan menggunakan bantuan
aplikasi SPSS
Statistic Product and Services Solution
versi 17.0
for Windows.
1 Uji Reabilitas Instrumen Penelitian Variabel X
Tabel 3.8 Tabel Uji Reabilitas Variabel X
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items
Pita Arianti, 2014 PENGARUH IKLIM KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA SURVEY PADA
MAHASISWA JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FIP UPI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .984
32
Dari hasil perhitungan reliabilitas variabel X diperoleh = 0,984
sedangkan = 0,514. Karena
maka semua data yang dianalisis
dengan menggunakan metode Alpha adalah Reliabel.
2 Uji Reabilitas Instrumen Penelitian Variabel Y
Tabel 3.9 Tabel Uji Reabilitas Variabel Y
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items
.970 32
Dari hasil perhitungan reliabilitas variabel Y diperoleh = 0,970
sedangkan = 0,514. Karena
maka semua data yang dianalisis
dengan menggunakan metode Alpha adalah Reliabel. F. Analisis Data
Dalam proses analisis data, peneliti mengolah dan mengorganisasi data mentah kedalam bentuk yang sesuai, terutama untuk diolah dengan menggunakan
komputer, menyajikannya dalam berbagai bagan atau gambar untuk meringkas sesi-segi atau ciri-cirinya dan menginterpretasi atau memberi makna teoritis dan
hasil. Jadi, analisis data berkenaan dengan pemilihan alat statistik yang digunakan untuk penyajian temuan-temuan.
Analisis data disebut juga pengolahan data dan penafsiran data. Analisis data adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran
dan verivikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai social, akademis dan ilmiah. Kegiatan dalam analisis data adalah : mengelompokan data berdasarkan
Pita Arianti, 2014 PENGARUH IKLIM KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA SURVEY PADA
MAHASISWA JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FIP UPI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dan seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan
untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan. Tujuan analisa menurut Sofian
Effendi dalam bukunya
Metode Penelitian Survai
1987 : 231 adalah menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasi.
Pengolahan data merupakan suatu langkah yang snagat penting dan mutlak dilaksankan untuk membuat data penelitian menjadi berarti. Setelah data siolah
maka dapat ditarik kesimpulan. Hal ini sejalan dengan pernyataan Mohammad Ali 1985: 151 bahwa “ pengolahan data merupakan salah satu langkah yang sanagt
penting dalam kegiatan penelitian, terutama diinginkan generalisasi dan kesimpulan tentang berbagai masalah yang diteliti”. Pengolahan data ini perlu
dilakukan denga tujuan untuk mengartikan sebuah sebuah data menjadi sebuah pendapat sehingga ahirnya dapat ditarik kesimpulan dari penelitian yang
dilakukan. Langkah-langkah pengolahan data adalah sebagai berikut:
1. Seleksi Data
Pada tahap ini langkah pertama yang dilakukan adalah memeriksa dan menyeleksi data yang terkumpul dari responden. Hal ini penting dilakukan untuk
meyakinkan bahwa data-data yang telah terkumpul memenuhi syarat untuk diolah lebih lanjut.
Seleksi angket dilakukan setelah data terkumpul. Proses seleksi angket merupakan kegiatan awal atau persiapan dalam analisis data, yaitu peneliti
memeriksa kelengkapan angket yang telah terkumpul setelah disebarkan. Kegiatan ini penting dilakukan untuk meyakinkan bahwa data-data yang telah terkumpul
siap untuk diolah lebih lanjut. Adapun langkah-langkah dalam tahap seleksi angket, sebagai berikut :
a. Memeriksa apakah data semua angket dari responden telah terkumpul;
b. Memeriksa apakah semua pertanyaanpernyataan dijawab sesuai petunjuk
yang diberikan;
Pita Arianti, 2014 PENGARUH IKLIM KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA SURVEY PADA
MAHASISWA JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FIP UPI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
c. Memeriksa apakah data yang telah terkumpul tersebut layak untuk diolah.
Data dinyatakan layak diolah, manakala data tersebut telah memenuhi kelengkapan seperti yang dijelaskan pada poin-poin di atas.
Adapun hasil selesi dan mklasifikasi data yang telah dilakukan yaitu: Seleksi data merupakan tahap pertama yang dilakukan dalam pengolahan data
atau analisis data. Penyeleksian data dimaksudkan untuk mengetahui apakah angket yang disebar pengisiannya sesuai dengan petunjuk yang telah ditentukan,
dengan demikian hasil pemeriksaan data atau penyeleksian terhadap angket dapat diolah. Adapun hasil pemeriksaan dan penyeleksian angket tersebut sebagai
berikut: a.
Angket yang tersebar Angket yang terkumpul jumlahnya sama dengan pada saat penyebaran, yaitu 67 buah
b. Semua angket diseleksi dan semuanya telah terisi dengan lengkap
c. Angket diisi oleh responden, sesuai dengan kriteria jawaban semua data
dan semua data yang ada layak untuk diolah. Berikut rekapitulasi jumlah angket yang disebar sebagai berikut:
Tabel 3.10 Rekapitulasi Jumlah Angket
Sumber Data Instrumen
Jumlah Tersebar Terkumpul Dapat Diolah
Mahasiswa jurusan Administrasi Pendidikan
Angket Variabel
X 67
67 67
Angket Variabel
Y 67
67 67
2. Klasifikasi Data