BAB III METODE PENELITIAN
1. Wilayah Studi
Dalam membatasi daerah studi, peneliti harus mampu menentukan batas geografis studi sehingga dapat mengkonsentrasikan
pada area yang paling penting. Wilayah studi dapat berupa dukuh, desa atau kecamatan. Peneliti dapat menentukan apa yang disebut study
zone didasarkan pada dampak yang akan mempengaruhi Hadi, 2005
2
. Dalam penelitian ini digunakan dua batasan wilayah studi, yang
pertama adalah batasan wilayah studi berdasarkan pertimbangan hidrologi waduk Cacaban dan yang kedua batasan wilayah studi
berdasarkan wilayah geografis. Batas wilayah hidrologi ditentukan berdasarkan cakupan daerah
tangkapan air catcment area waduk Cacaban yang masuk dalam kawasan sub Daerah Aliran Sungai DAS Cacaban Wetan. Sedangkan
batasan wilayah studi secara geografis ini meliputi 3 desa di 2 wilayah kecamatan, yaitu desa Wotgalih di kecamatan Jatinegara, desa Penujah
serta desa Karanganyar di kecamatan Kedungbanteng. Wilayah studi ditentukan berdasarkan keterkaitan wilayah
terhadap obyek penelitian. Ketiga desa tersebut mempunyai keterkaitan yang sangat erat terhadap keberadaan waduk Cacaban. Keterkaitan
tersebut dapat dipertimbangkan dari jarak ketiga desa yang relatif dekat dengan waduk Cacaban, pola mata pencaharian penduduk di ketiga
desa dalam memanfaatkan sumberdaya di kawasan waduk dan ketiga desa tersebut termasuk dalam daerah tangkapan air catchment area
waduk Cacaban. Lokasi penelitian Pengembangan Ekowisata ecotourism di Kawasan Waduk Cacaban sebagaimana tersaji dalam
gambar berikut:
Gambar 6. Lokasi Penelitian
2. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian Pengembangan Ekowisata ecotourism di Kawasan Waduk Cacaban adalah penelitian
deskriptif kualitatif. Nazir 2005, menguraikan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu
objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penilitian deskriptif ini
adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antarfenomena yang diselidiki. Metode deskriptif mempunyai beberapa kriteria umum dan kriteria
khusus. Kriteria umum metode dekriptif meliputi ; 1 masalah yang dirumuskan harus patut, ada nilai ilmiah serta tidak terlalu luas, 2
tujuan penelitian dinyatakan dengan tegas dan tidak terlalu umum, 3 data yang digunakan berupa fakta-fakta yang terpercaya dan bukan
merupakan opini, 4 standar yang digunakan untuk membuat perbandingan harus mempunyai validitas, 5 ada deskripsi yang terang
tentang tempat serta waktu penelitian dan 6 hasil penelitian harus berisi secara detail, dalam pengumpulan data maupun menganalisa
data Nazir, 2005. Penelitian ini secara detail akan memaparkan mengenai keadaan
dan kondisi pengembangan pariwisata di kawasan waduk cacaban, disertai dengan data-data dan fakta-fakta yang berhubungan dengan
pola pemanfaatan lahan di kawasan waduk Cacaban, potensi kawasan, kebijakan dan peran institusi dalam pengembangan kawasan waduk
Cacaban dan beberapa faktor lain yang mempengaruhi, antara lain sikap dan perilaku masyarakat, wisatawan, peran lembaga dan
partisipasi masyarakat.
Apabila dilakukan pendekatan berdasarkan jenis-jenis penelitian deskriptif sesuai dengan pendapat Nazir 2005, yang mengelompokkan
jenis-jenis penelitian deskriptif menjadi, metode survei, metode deskriptif berkesinambungan, penelitian studi kasus, penelitian analisis
pekerjaan dan aktivitas, penelitian tindakan action research dan penelitian perpustakaan serta dokumenter, maka penelitian ini dapat
digolongkan ke dalam jenis penelitian deskriptif dengan metode studi survey. Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh fakta-fakta dari
gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual tentang pola pemanfaatan lahan, potensi dan kebijakan serta
peran institusi. Dalam penelitian ini juga dilakukan evaluasi dan perbandingan-perbandingan terhadap hal-hal yang telah dilaksanakan
oleh pihak lain dalam menangani situasi atau masalah serupa yang dapat digunakan untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan
di masa datang. Penelitian di kawasan waduk cacaban di batasi pada fase dimana pariwisata dikembangkan dan berimplikasi pada aspek
lingkungan , sosial dan ekonomi. Sehingga hasil dari penelitian dimaksud merupakan suatu
generalisasi dari pola-pola yang merupakan tipikal dari individu, kelompok dan lembaga. Ruang lingkup studi hanya mencakup segmen
atau bagian tertentu dari siklus kehidupan individu, kelompok dan lembaga. Penelitian ini tidak dilaksanakan terhadap setiap individu atau
unit, penelitian dilaksanakan dengan menggunakan sampel.
3. Variabel Penelitian