BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Mengenal Router
Jaringan komputer sangat diperlukan dalam melakukan proses pengiriman data dari satu tempat ke tempat yang lain. Untuk menyambungkan jaringan
komputer secara luas dibutuhkan peralatan tambahan agar proses komunikasi data tidak terhambat.
Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya, melalui sebuah
proses yang dikenal sebagai routing untuk menyambungkan jaringan yang luas Wide Area Network – WAN. Proses routing terjadi pada OSI layer 3
Lapisan jaringan seperti Internet Protocol dari stack protokol tujuh lapis OSI. Sehingga router yang digunakan untuk menyambungkan LAN Local
Area Network dan WAN harus mampu mendukung.
Berbeda dengan penggunaan hub dan switch, hub merupakan perangkat jaringan yang bekerja di OSI layer 1, Physical Layer. Sehingga dia hanya
bekerja tak lebih sebagai penyambung atau concentrator saja, dan hanya menguatkan sinyal di kabel UTP, sedangkan switch merupakan perangkat
jaringan yang bekerja pada OSI
Universitas Sumatera Utara
layer 2. Meski bentuknya serupa dengan hub, kita tidak sebaiknya menyebutnya dengan istilah switch hub.
2.1.1. Sejarah Mikrotik
Mikrotik adalah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia, pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis
Riekstins. John Trully yang berkebangsaan Amerika Serikat berimigrasi ke Latvia dan berjumpa Arnis yang sarjana Fisika dan Mekanika di sekitar tahun
1995. Tahun 1996 John dan Arnis mulai me-routing dunia visi Mikrotik adalah me-routing seluruh dunia. Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP
WISP, tapi membuat program router yang handal dan dapat dijalankan di seluruh dunia
2.1.2. Pengertian Mikrotik
Mikrotik adalah sistem operasi independen berbasiskan Linux khusus untuk komputer yang difungsikan sebagai router. Mikrotik didesain untuk
memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows application WinBox. Selain itu instalasi dapat dilakukan
pada Standard
komputer PC
Personal Computer.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3. Jenis Mikrotik
Jenis-jenis mikrotik yang tersedia adalah sebagai berikut :
1. Mikrotik Router OS adalah versi mikrotik dalam bentuk perangkat lunak yang dapat diinstal pada komputer rumahan PC melalui CD. Untuk
dapat menggunakannya secara full time, harus membeli licensi key dengan catatan satu lisensi hanya untuk satu harddisk.
2. Build In Hardware Mikrotik, merupakan mikrotik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas dalam router board yang di
dalamnya sudah terinstal Mikrokik Router OS. Untuk versi ini, lisensi sudah termasuk dalam board mikrotik.
2.1.4. FasilitasMikrotik
Berikut ini adalah fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh mikrotik : 1. DHCP support.
2. Remote control dengan menggunakan Windows Application WinBox. 3. Advance bandwidth control.
4. Network firewall dengan packet filtering, masquerading, network address translation, logging dan connection monitoring.
5. Hotspot gateway dengan RADIUS authentification. 6. Dukungan terhadap Protokol E1T1.
7. IP Telephony Gateway. 8. Built-in Web-proxy.
Universitas Sumatera Utara
9. Async PPP up to 128 ports dengan Radius autentifikasi untuk modem pools.
10. Wireless client dan Access Point. 11. Protokol V.35 dan Protokol X.21
2.1.5. Fungsi Mikrotik
Sebagai perangkat lunak router yang memiliki cukup banyak fungsi yang dapat dilakukan, mulai dari quality of services, firewall, hotspot gateway, web
proxy, dns cache, hingga penggunaan virtual network VPT. Salah satu keunggulan lainnya adalah adanya aplikasi pengaturan yang tidak lagi hanya
berbasis teks, tetapi juga berbasis grafis.
2.1.6. Level Mikrotik
Mikrotik bukanlah perangkat lunak yang gratis jika ingin memanfaatkannya secara penuh, dibutuhkan lisensi dari mikrotik untuk dapat menggunakanya alias
berbayar. Mikrotik dikenal dengan istilah level pada lisensinya. Tersedia mulai dari level 0 kemudian 1, 3 hingga 6. Berikut ini kemampuan yang dimiliki
dari setiap level mikrotik :
1. Level 0 gratis: tidak membutuhkan lisensi untuk menggunakannya dan penggunaan fitur hanya dibatasi selama 24 jam setelah instalasi
dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
2. Level 1 demo: pada level ini menggunakannya sbg fungsi routing standar saja dengan 1 pengaturan serta tidak memiliki limitasi waktu
untuk menggunakannya.
Universitas Sumatera Utara
3. Level 3: sudah mencakup level 1 ditambah dengan kemampuan untuk menajemen segala perangkat keras yang berbasiskan Kartu
Jaringan atau Ethernet dan pengelolaan perangkat wireless tipe klien. 4. Level 4: sudah mencakup level 1 dan 3 ditambah dengan kemampuan
untuk mengelola perangkat wireless tipe akses poin. 5. Level 5: mencakup level 1, 3 dan 4 ditambah dengan kemampuan
mengelola jumlah pengguna hotspot yang lebih banyak. 6. Level 6: mencakup semua level dan tidak memiliki limitasi apapun.
2.2.Teori Dasar Jaringan Komputer
Teknologi jaringan komputer global mampu menjangkau seluruh wilayah dunia, pengembangan sistem dan teknologi yang digunakan, penyebaran informasi
melalui media internet, peluncuran satelit-satelit komunikasi dan perangkat komunikasi wireless, menandai awal abad milenium, menyebabkan akan
kebutuhan jaringan komputer merupakan satu hal yang tidak bisa terelakkan.
2.2.1. PengertianJaringanKomputer
Jaringan komputer adalah himpunan interkoneksi antara 2 komputer autonomous atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa
kabel wireless. Bila sebuah komputer dapat membuat komputer lainnya restart, shutdown, atau melakukan kontrol lainnya, maka komputer-komputer
tersebut bukan autonomous tidak melakukan kontrol terhadap komputer lain dengan akses penuh Melwin Syafrizal, 2005.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2. Tipe Jaringan Komputer
Didalam jaringan komputer dikenal sistem koneksi antar komputer, yaitu :
1. Jaringan Peer to Peer, merupakan jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer biasanya tidak lebih dari 10 komputer
dengan 1-2 printer. Untuk penggunaan khusus, seperti laboratorium komputer, riset, dan beberapa hal lain. Peer to peer adalah suatu model
dimana tiap komputer dapat berbagi resource. 2. Jaringan Client – Server, sistem ini bisa diterapkan dengan teknologi
internet di mana ada suatu unit komputer yang berfungsi sebagai server yang hanya memberikan layanan bagi komputer lain, dan client yang
juga hanya meminta layanan dari server. Akses dilakukan secara transparan dari client dengan melakukan login terlebih dulu ke server
yang dituju. 3. Jaringan Hybrid, adalah jaringan komputer yang memiliki semua yang
terdapat pada dua tipe jaringan di atas. Ini berarti bahwa penggunaan dalam jaringan hybrid dapat mengakses sumber daya yang dibagi oleh
jaringan peer to peer sedangkan di waktu yang bersamaan juga dapat memanfaatkan sumber daya yang di sediakan oleh server.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3. Terminologi Dasar Jaringan
Jaringan komputer dibangun dalam bentuk dan ukuran berbeda-beda, bergantung pada kondisi dan kebutuhan individu yang menyelenggarakan. Tahun demi
tahun, industri networking berkembang dengan pesat sehingga ditemukan beragam desain dan tipe. Inilah yang disebut network terminology Rahmat
Rafiudin, 2004. Secara umum jaringan komputer terbagi atas 3 jenis, yaitu :
1. Local Area Network Sebuah LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil,
umumnya dibatasi oleh area lingkungan, seperti sebuah kantor pada sebuah gedung, atau tiap-tiap ruangan pada sebuah sekolah. Biasanya
jarak antarnode tidak lebih dari 200 meter.
2. Metropolitan Area Network Sebuah MAN biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN,
misalnya antargedung dalam suatu daerah wilayah seperti propinsi atau negara bagian. Sebagai contoh, jaringan beberapa kantor cabang sebuah
bank di dalam sebuah kota besar yang dihubungkan antara satu dengan yang lainnya.
3. Wide Area Network Wide Area Network WAN adalah jaringan yang biasanya
sudah menggunakan media wireless, sarana satelit, ataupun kabel serat optik, karena jangkauanya yang lebih luas, bukan hanya meliputi satu
Universitas Sumatera Utara
kota atau antar kota dalam suatu wilayah, tetapi mulai menjangkau wilayah
otoritas negara
lain.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4. Topologi Jaringan
Topologi menggambarkan struktur jaringan, atau bagaimana sebuah jaringan dibuat. Terdapat dua defenisi topologi jaringan, yaitu :
1. Physical topology, merupakan layout aktual dari kabel-kabel media jaringan.
Adapun topologi fisik yang umum digunakan dalam membangun sebuah jaringan adalah :
a. Bus topology, merupakan segmen backbone tunggal melalui kabel lurus
panjang, dimana semua host dikoneksikan langsung.
Gambar 2.1 Bus Topology
b. Ring topology, mengkoneksikan host pertama ke host berikutnya, dan host terakhir ke host pertama. Model ini akan membuat
lingkaran node-node komputer yang dikoneksikan melalui media kabel.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 Ring Topology
c. Star topology, menghubungkan semua kabel ke sebuah poin sentral. Poin ini biasanya berupa sebuah hub atau switch.
Gambar 2.3 Star Topology
d. Extended star topology, menggunakan star topology yang dikembangkan.
Berupa link-link individual yang dihubungkan pada hub-hubswitch secara terkonsentrasi.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4 Extended Star Topology
e. Hierarchical topology, hampir sama dengan extended star, tetapi sistem di-
link ke sebuah komputer yang mengontrol traffic dalam topologi.
Gambar 2.5 Hierarchical Topology
f. Mesh topology, digunakan pada kondisi di mana tidak ada hubungan komunikasi terputus secara absolut antarnode komputer. Sebagai
contoh adalah sistem-sistem kontrol dari sebuah nuclear power plant. Topologi ini merefleksikan juga bagaimana desain dari internet, yang
memiliki multi path ke berbagai lokasi.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.6 Mesh Topology
2. Logical topology, sebuah jaringan yang menggambarkan host-host saling berkomunikasi melalui sebuah media. Berikut ini dua tipe umum dari
logical topology, yaitu : a. Broadcast topology, setiap host mengirim datanya ke semua
host lain dalam jaringan, dan di sana tidak ada station pesanan apa pun dalam network, yang pertama datang, pertama dilayani.
Konsep ini berlaku juga pada cara kerja ethernet. b. Token passing, mengontrol akses network dengan melepas pesan
elektronik ke setiap host secara berurutan. Saat sebuah host menerimanya, ini memberi arti bahwa host tersebut dapat mengirim
data dalam network, lalu melepas pesan ke host berikutnya dan proses
yang sama
akan berulang-
ulang.
Universitas Sumatera Utara
2.2.5. Peralatan Jaringan Komputer
Dalam membentuk suatu jaringan, baik itu bersifat LAN maupun WAN, kita akan membutuhkan media baik hardware maupun software. Berikut adalah
beberapa media hardware yang penting di dalam membangun suatu jaringan.
1. Kabel, ada beberapa jenis kabel yang banyak digunakan dan menjadi standar dalam penggunaan untuk komunikasi data dalam jaringan
komputer. Kabel- kabel ini sebelumnya harus lulus uji kelayakan sebelum dipasarkan dan digunakan.
a. Coaxial cable, dikenal dua jenis tipe kabel koaksial yang digunakan untuk jaringan komputer, yaitu :
1. Thick coaxial kabel koaksial gemuk, dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 - 10BASE5, di mana kabel
ini mempunyai diameter rata-rata 12mm. 2. Thin coaxial cable kabel koaksial kurus, dispesifikasikan
berdasarkan standar IEEE 802.3 - 10BASE2, di mana diameter rata-rata berkisar
5mm. b. Twisted pair cable, dispesifikasikan standar EIATIA 568 merupakan
kategori untuk twisted pair. c. Straight through cable, jenis ini biasanya digunakan untuk
menghubungkan beberapa unit komputer melalui perantara hubswitch yang berfungsi sebagai konsentrator maupun repeater.
Universitas Sumatera Utara
d. Cross over cable, kabel ini digunakan untuk komunikasi antar komputer langsung tanpa hub, atau dapat juga digunakan untuk
meng-cascade hub jika diperlukan. e. Fiber optic cable, kabel ini memiliki inti serat kaca sebagai saluran
untuk menyalurkan sinyal antarterminal sering dipakai sebagai saluran backbone karena kehandalannya yang tinggi. Kabel ini tidak
terpengaruh oleh cuaca dan panas.
2. NIC Network Interface Card merupakan peralatan yang berhubungan langsung dengan komputer dan didesain agar komputer-
komputer jaringan dapat saling berkomunikasi. NIC juga menyediakan akses ke media fisik jaringan.
Gambar 2.7 NIC
3. HUB merupakan peralatan yang dapat menggandakan frame data yang berasal dari salah satu komputer ke semua port yang ada pada hub
tersebut. Sehingga semua komputer yang berhubungan dengan port hub akan menerima data juga.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.8 HUB
4. Repeater merupakan salah satu contoh active hub. Repeater merupakan peralatan yang dapat menerima sinyal kemudian memperkuat
dan mengirim kembali sinyal tersebut ke tempat lain. Sehingga sinyal dapat menjangkau tempat-tempat yang jauh karena repeater bekerja pada
besaran fisik seperti tegangan listrik, arus listrik, gelombang elektromaknetik, untuk itu repeater termasuk dalam kategori peralatan
yang bekerja pada layar fisik. 5.
Gambar 2.9 Repeater
Universitas Sumatera Utara
6. Bridge merupakan peralatan yang dapat menghubungkan beberapa segmen dalam sebuah jaringan. Berbeda dengan hub, bridge dapat
mempelajari MAC address tujuan. Sehingga jika sebuah komputer mengirim data untuk komputer tertentu, maka bridge akan mengirim data
melalui port yang terhubung dengan komputer tujuan saja.
Gambar 2.10 Bridge
7. Router merupakan peralatan jaringan yang dapat menghubungkan satu jaringan dengan jaringan lain. Sepintas lalu router mirip bridge, namun
router lebih cerdas dibandingkan bridge. Router bekerja dengan menggunakan routing table yang disimpan di memorinya untuk
membuat keputusan tentang ke mana dan bagaimana paket data dikirim. Router dapat memutuskan rute terbaik yang akan ditempuh oleh paket
data.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.11 Router
8. Switch merupakan perangkat jaringan yang terhubung pada sebuah LAN yang terlalu banyak, maka kebutuhan transmisi meningkat melebihi
kapasitas yang mampu dilayani oleh media transmisi jaringan.
Gambar 2.12 Switch
9. Access Point AP merupakan salah satu perangkat yang dapat mendukung akses jaringan tanpa kabel ataupun wireless LAN. Wireless
device jenis AP menggunakan gelombang radio sebagai media transmisinya. Fungsi utama dari AP adalah sebagai pusat koneksi.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.13 Access Point
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
PERANCANGAN SISTEM
3.1. Mengenal Mikrotik Router Board RB75